Anda di halaman 1dari 4

Nama Konselor : Anita Sri Wahyuni

Nama Klien : Vina Tania

1. MASIDU :
Rasa Aman : Klien merasa kurang aman karena perilaku mantan pacarnya terhadap dirinya
yang membuat trauma

Kompetensi : Klien juga sebagai tulang punggung keluarga

Aspirasi : Walaupun kondisinya klien di zolimi, tetapi dia tetap berbuat baik

Semangat : Semangat hidup yang tinggi walaupun klien merasa lemah

Kesempatan : Masih ada kesempatan untuk membaiki kesalahan-kesalahan

GAMBARAN KASUS.
Klien berusia 23 tahun ia seorang Wanita pekerja dan kuliah kelas karyawan , ia
sebagai tulang punggung keluargannya. Waktu klien kelas 2 SMK ia menjalin
hubungan dengan seorang pria hingga terhitung 6 tahun lamanya. Setelah kami
sama-sama bekerja dan ingin melanjutkan ke hubungan yang lebih serius kami
merasa malah tidak cocok dan banyak perbedaan dan perdebatan diantara mereka.
Klien tersebut malah mendapatkan konflik yang tidak bisa di toleransi lagi
mengenai perselingkuhan dan perselihan antar keluarga. Klien merasa ingin
memutuskan hubungan tersebut tetapi takut sang pria melakukan hal-hal yang
berakibat mencelakakan klien. Akhirnya klien melakukan hal-hal yang membuat
mereka berpisah, dan setelah berpisah klien merasa trauma untuk menjalin
hubungan Kembali dengan seorang pria.
.

3. KES :
 Semangat hidupnya untuk memperbaiki diri dan kesalahan-kesalahan di masa lalu

KEST :
 Selalu memikirkan masa lalu nya yang buruk
 Rasa bersalah dan menyesali segala perbuatannya.
 Menjadi trauma terhadap laki-laki
 Takut kembali menjalin percintaan

1
4. PENDEKATAN/TEKNIK

 Berfikir :
Klien Berfikir bagaimana langkah kedepannya agar dirinnya bisa melupakan masa lalunya

 Merasa :
Klien Marasa khawatir dengan masa depan percintaannya kembali.

 Bersikap :
Klien Mengarahkan diri untuk melupakan perilaku mantan pacarnya yang menyakitinya.

 Bertindak :
Klien bertindak Dengan peristiwa yang terjadi pada dirinya akan di jadikan sebagai pelajaran
oleh klien sehingga klien trus bersemangat untuk belajar dari masa lalunya.

 Bertanggung jawab :
Dengan penuh tanggung jawab, klien berusaha untuk mengontrol trauma yang ada pada
dirinya.

5. AKURS

A. KES, yaitu kehidupan efektif sehari-hari dalam aspek kehidupan yang


mencakup :
1. Acuan (A), yaitu perlunya klien memiliki kemampuan untuk bangkit dari masa
lalu nya.

2. Kompetensi (K), yaitu klien mempunyai semanagt untuk sembuh dari masa lalu
nya dan agar bisa kembali semangat menjali hidup.

3. Usaha (U), yaitu klien berusa untuk melupakan masa lalunya yang buruk.

4. Rasa (R), yaitu bagaimana perasaan klien setelah mendapatkan layanan


konseling yang diberikan oleh konselor terhadapnnya. klien merasa lebih
nyaman dan semangat.

5. Kesungguhan (S), yaitu kesungguhan klien untuk memacu dirinya untuk lebih
baik dari masa lalu dan ada masa depan yang lebih cerah bersama pasangan
barunya.

B. KES-T, yaitu terhindarkannya kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu,


dalam hal : klien berusaha tetap semangat melupakan masa lalu nya yang
sangat membuat dirinya trauma untuk menjalin kembali percintaannya
dengan laki-laki lain.

.
5.SOLUSI

2
 Dengan kesadarannya sendiri yang penuh semangat juga keyakinannya yang besar ,
tawakal dan berserah diri pada tuhan , dengan penuh percaya diri Klien menemukan
solusinya sehingga klien tidak trauma dan melupakan masa lalu nya dan berpikir
positif untuk percintaan yang akan dijalankannya kembali.

 Berpikir positif tentang diri


 Memahami kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
 Untuk berbuat yang lebih baik
 Berperilaku positif

a. Teknik yang digunakan ( Silakan Diisi teknik apa yg digunakan kemarin


Waktu praktek Dan tulis serta jelaskan langkah-langkahnya)
 Mengajak klien untuk menyukuri nikmat yg diberikan oleh Allah SWT,
 Mengajak klien dalam kondisi focus Dan realiks
 Mengajak klien untuk mendekatkan diri yakin kepada Allah.
 Memberi motivasi klien tentang kelebihan yang dimiliki
 Mendorong klien untuk berada di life position I’m Ok.

 Dengan Pendekatan konseling pancawaskita, untuk merubah


perilakunnya mengunakan pendekatan behavior

b. Evaluasi proses dan hasil


Evaluasi proses
 Klien sangat antusias mengikuti proses konseling.
 Klien menjadi tenang dan iklas dengan keadaannya saat ini
 Klien lebih rajin beribadah

c. Tindak lanjud
 Selanjutnya terus memantau perbaikan diri klien sendiri untuk mejalankan kehidupan
yang lebih baik.
 Mengingatkan klien utk berobat jika masih sakit maag karena terlalu memikirkan
masa lalu buruk yang dialaminya.

3
4

Anda mungkin juga menyukai