Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MUHAMMAD TARISH IRSA

NIM : 010002000378

MATA KULIAH : HUKUM FORENSIK

ANALISIS PUTUSAN NOMOR 60/Pid.B./2020/PN.Sbr.

Analisis

Terdakwa bernama Amirudin Als Soglon Bin Misbak (24), jeniis kelamin laki-laki,
bertempat tinggal di GG. H. Karyan Rt/Rw: 002/001 Desa Jungjang Kec. Arjawinangun Kab.
Cirebon.

Terdakwa ditangkap pada tanggal 30 Desember 2019 akibat melakukan tindak pidana berupa
pencurian yang didahului disertai atau diikuti dengan kekerasan.

Dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum kepada Pengadilamn Negeri :

1. Menyatakan terdakwa Amirudin Als Soglon Bin Misbak terbukti secara sah
melakukan tindak pidana pencurian yang didahului disertai atau diikuti dengan
kekerasan, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 365 ayat 2 angka ke-1 dan ke-3
2. Menjatuhkan pidana penjara selama 1 tahun dan 6 bulan dikurangi selama Terdakwa
berada dalam tahanan dengan perintah Terdakwa tetap ditahan.
3. Menyatakan agar Terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,00
(lima ribu rupiah)
4. Barang bukti berupa :
1. 1 (satu) buah Dus Box Handphone merk Samsung tipe A10;. Dikembalikan
kepada saksi KHAERUL ANWAR Bin TAMJID;
2. 1 (satu) buah obeng kembang plus (+) bergagang plastic warna hitam
3. 1 (satu) buah jaket warna hitam bertuliskan Bintang motor.

Perbuatan pencurian terdakwa diketahui oleh saksi Aisyah Binti Dulmanat kemudian
terdakwa segera memukul Saksi dengan menggunakan kedua siku tangan kanan dan kirinya
mengenai dada Saksi sehingga Saksi terbentur tembok dapur hingga mengeluarkan darah dan
jatuh kebelekang dengan posisi duduk.

Perbuatan terdakwa mengakibatkan luka sebagaimana Visum Et Repertum No.


182.2/793/I/2020/Rs-Ren dengan kesimpulan “Telah dilakukan pemeriksaan terhadap
seorang perempuan, berumur sekitar enam puluh tujuh tahun dalam keadaan sadar, pada
pemeriksaan terdapat luka dengan kropeng pada dahi akibat trauma tumpul;

Perbuatan terdakwa diancam pidana sebagaimana yang diatur dalam Pasal 365 ayat 2 poin
ke-1 dan ke-3 KUH Pidana.

“(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:

1.jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan
tertutup yang ada rumahnya, di berjalan;

3.jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau memanjat atau
dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu .“

Berdasarkan berkas perkara dan surat dakwaan serta keterangan saksi saksi dibawah sumpah,
barang bukti, keterangan Terdakwa dan petunjuk yang terungkap dipersidangan dimana
terdakwa AMIRUDIN Als SOGLON Bin MISBAK adalah pribadi yang dapat diminta
pertanggung jawaban selaku terdakwa atas perbuatan pidana yang didakwakan kepadanya
karena padanya tidak ada alasan pemaaf maupun alasan pembenar.

Putusan majelis hakim terhadap kasus tersebut :

1. Menyatakan Terdakwa AMIRUDIN Als SOGLON Bin MISBAK, telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : PENCURIAN DENGAN
KEKERASAN, sewbagaimana dakwaan Primair;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa AMIRUDIN Als SOGLON Bin MISBAK oleh
karena itu dengan pidana penjara selama : 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa sebelum
putusan berkekuatan hukum tetap dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

4. Menetapkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan ;


5. Menetapkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) buah Dus Box Handphone merk Samsung tipe A10;. Dikembalikan kepada
saksi KHAERUL ANWAR Bin TAMJID;

- 1 (satu) buah obeng kembang plus (+) bergagang plastic warna hitam

- 1 (satu) buah jaket warna hitam bertuliskan Bintang motor;.

6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.5.000,- ( lima ribu rupiah );
SOAL

1. (Bila visum et repertum lengkap yang terkait kasus ada) Apakah visum et repertum
tersebut telah memenuhi segala persyaratan formil yang terkait? Jelaskan jawaban
anda tersebut.
Syarat formil Visum Et Repertum antara lain : pendahuluan (identitas dokter
dan institusinya, identitas penyidik peminta + nomor tanggal surat, identitas korban,
waktu dan tempat), hasil pemeriksaan, hasil pemeriksaan, kesimpulan, dan penutup).
Terkait Visum Et Repertum No. 182.2/793/I/2020/Rs-Ren pada kasus tersebut tidak
dijelaskan secara perinci, tetapi dapat diketahui melalui kesimpulan yaitu “Telah
dilakukan pemeriksaan terhadap seorang perempuan, berumur sekitar enam puluh
tujuh tahun dalam keadaan sadar, pada pemeriksaan terdapat luka dengan kropeng
pada dahi akibat trauma tumpul.”

2. Apakah pasal-pasal yang digunakan untuk pendakwaan oleh jaksa penuntut umum
sudah tepat? Jelaskan jawaban anda tersebut.
Pada kasus tersebut perbuatan terdakwa diancam pidana sebagaimana yang
diatur dalam Pasal 365 ayat 2 poin ke-1 dan ke-3 KUH Pidana.
“(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun:
1.jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan
tertutup yang ada rumahnya, di berjalan;
3.jika masuk ke tempat melakukan kejahatan dengan merusak atau memanjat atau
dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau pakaian jabatan palsu .“
Menurut saya pendakwaan yang dilakukan oleh jaksa penntut umum sudahlah
tepat karena telah memenuhi beberapa unsur pada Pasal 365 ayat 2 poin ke-1 dan ke-3
antara lain :
a) Barang siapa,
pada kasus tersebut terdakwa Amirudin Als Soglon Bin Misbak dapat
diminta pertanggung jawaban atas perbuatan pidana yang didakwakan ooleh
jaksa penuntut umum karena tidak ada alasan peemaad maupun alasan
pembenar.
b) Mengambil suatu barang yang Sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain
dengan maksud akan dimiliki secara melawan hukum,
pada kasus tersebut terdakwa telah berhasil mengambil barang korban
berupa satu buah handphone Samsung A10 warna biru dan uang yang berada
di dompet dengan jumllah Rp 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).
c) Didahului, disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
terhadap orang, dengan maksud akan menyiapkan atau memudahkan
pencurian itu atau jika tertangkap tangan supaya ada kesempatan bagi dirinya
sendiri atau bagi kawannya yang turut melakukan kejahatan itu akan
melarikan diri atau supaya barang yang dicuri itu tetap ada ditangannya,
pada kasus tersebut terdakwa melancarkan aksi pemukulan terhadap
korbannya menggunakan kedua siku tangan kanan dan kirinya mengenai dada
korban hingga korban terbentur tembok dapur sehingga mengeluarkan darah
dan jatuh kebelakang dengan posisi duduk, yang mengakibatkan terdakwa
berhasil membawa barang curian dan melarikan diri. Diperkuat dengan adanya
Visum Et Repertum No. 182.2/793/I/2020/Rs-Ren dengan kesimpulan “Telah
dilakukan pemeriksaan terhadap seorang perempuan, berumur sekitar enam
puluh tujuh tahun dalam keadaan sadar, pada pemeriksaan terdapat luka
dengan kropeng pada dahi akibat trauma tumpul.”
d) Pada waktu malam dalam sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada
rumahnya, dijalan umum, atau dalam kereta api atau trem yang sedang
berjalan, sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal 98 KUHP yang dimaksud
dengan malam hari ialah waktu matahari terbenan dan matahari terbit.
Pada kasus tersebut tindak pidana yang dilakukan oleh terdakwa
sekitar jam 02.30 wib, bertempat di rumah Saksi Yayah Juhaeriyah yang
beralamat Jl. Asrama Tentara Rt/Rw: 001/007 Desa Jungjang Kec.
Arjawinangun Kab. Cirebon.

Sehingga menurut saya jaksa penuntut umum telah tepat menggunakan Pasal 365
ayat 2 poin ke-1 dan ke-3 KUHP dalam pendakwaan.

3. Apakah bentuk pendakwaan yang digunakan oleh jaksa penuntut umum dalam kasus
sudah tepat? Jelaskan jawaban anda tersebut.
Dakwaan yang diajukan oleh Penuntut Umum kepada Pengadilamn Negeri :
a. Menyatakan terdakwa Amirudin Als Soglon Bin Misbak terbukti secara sah
melakukan tindak pidana pencurian yang didahului disertai atau diikuti dengan
kekerasan, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 365 ayat 2 angka ke-1 dan
ke-3 KUHP.

Jika melihat pada surat dakwaan oleh Penuntut Umum pada putusan tersebut,
maka bisa dilihat bahwa dakwaan yang digunakan ialah dakwaan kumulatif dimana
pada surat dakwaan tersebut terdapat dua dakwaan yang terbukti akan didakwakan.

Pada kasus tersebut Penunut Umum mendakwan dua pidana yaitu pencurian
yang disertai atau diikuti dengan kekerasan, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 365
ayat 2 anka ke-1 dan Pasal 365 ayat 2 angka ke-3 KUHP. Sehingga menurut saya
dakwaan yang diajukan Penuntut Umum kepada Pengadilam Negeri Sumber sudah
tepat karena sudah memenuhi unsur-unsur pada Pasal yang didakwakan.

4. Apakah keputusan majelis hakim tersebut menggunakan visum et repertum sebagai


alat bukti dalam mencapai keyakinannya dalam memutus perkara ini? Jelaskan
jawaban anda tersebut.
Putusan majelis hakim terhadap kasus tersebut :
1. Menyatakan Terdakwa AMIRUDIN Als SOGLON Bin MISBAK, telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : PENCURIAN
DENGAN KEKERASAN, sewbagaimana dakwaan Primair;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa AMIRUDIN Als SOGLON Bin MISBAK
oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
sebelum putusan berkekuatan hukum tetap dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
dijatuhkan ;
4. Menetapkan agar Terdakwa tetap dalam tahanan ;
5. Menetapkan barang bukti berupa :
- 1 (satu) buah Dus Box Handphone merk Samsung tipe A10;. Dikembalikan
kepada saksi KHAERUL ANWAR Bin TAMJID;
- 1 (satu) buah obeng kembang plus (+) bergagang plastic warna hitam
- 1 (satu) buah jaket warna hitam bertuliskan Bintang motor;.
6. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.5.000,- ( lima ribu
rupiah )
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Pasal 187 huruf C KUHAP, Keterangan
ahli (Visum Et Repertum) bisa digunakan sebagai alat bukti. Namun, Hakim tidaklah
harus menggunakan VeR sebagai alat bukti dalam mencapai keyakinannya.
Berdasarkan keputusan majelis Hakim yang tertera diatas menurut saya majelis hakim
menggunakan VeR sebagai alat bukti dalam mencapai keyakinannya. Hal tersebut
terbukti dalam putusan hakim yang berbunyi “Menyatakan Terdakwa AMIRUDIN
Als SOGLON Bin MISBAK, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana : PENCURIAN DENGAN KEKERASAN, sebagaimana
dakwaan Primair”. Dalam pembuktian pencurian dengan kekerasan telah dijelaskan
dalam Visum Et Repertum No. 182.2/793/I/2020/Rs-Ren dengan kesimpulan “Telah
dilakukan pemeriksaan terhadap seorang perempuan, berumur sekitar enam puluh
tujuh tahun dalam keadaan sadar, pada pemeriksaan terdapat luka dengan kropeng
pada dahi akibat trauma tumpul.” Sehingga saya mengambil kesimpulan bahwa hakim
menggunakan VeR sebagai alat bukti untuk mencapai keyakinannya.

5. Apakah pemidanaan yang dilakukan majelis hakim sudah tepat? Jelaskan jawaban
anda tersebut.
Jika melihat pada teori pemidanaan yaitu Teori relative/penangkalan yaitu
teori pemidanaan yang bertujuan untuk memberikan peringatan kepada masyarakat
agar tidak melakukan kejahatan dan memberikan efek jera agar pelaku atau terdakwa
tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Dalam kasus tersebut, Teori pemidanaan Relative/penangkalan menjadi alasan


pemidanaan yang dilakukan oleh majelis hakim kepada terdakwa karena selain
memberikan sanksi yang setimpal dengan perbuatan pidana yang dilakukan terdakwa,
pemidanaan tersebut juga membuat terdakwa menyesali dan berjanji tidak lagi
mengulangi perbuatannya. Hal tersebut dapat terlihat pada isi putusan bagian hal-hal
yang meringankan. Sehingga menurut saya pemidanaan yang dilakukan oleh majelis
hakim sudahlah tepat.

6. Bila anda menjadi pengacara dari pelaku, apa sikap dan tanggapan anda terhadap
putusan pengadilan ini dan apa tindakan anda selanjutnya? Jelaskan jawaban anda
tersebut.
Bila saya menjadi seorang pengacara dari Terdakwa yaitu AMIRUDIN Als
SOGLON Bin MISBAK maka sikap dan tanggapan yang saya ambil ialah menerima
dan menjalankan putusan yang ditetapkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri
Sumber karena putusan tersebut sudahlah adil, tepat, dan terhadap pemidanaan
Terdakwa menurut saya sudahlah ringan(minimal) akibat Terdakwa telah mengakui
dan menyesali perbuatannya. Dan oleh karena itu, tidak ada upaya hukum berupa
banding yang saya lakukan mengenai putusan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai