HASAN AL-BANNA
Kelompok 06:
Agustiana Kusniatul Ummah
1
Ramayulis, Samsul Nizar,Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam: Mengenal Tokoh Pendidikan Di
Dunia Islam Dan Indonesia, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), Cet.1 h.85.
2
A. Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta:Amzah,2010),Cet.2, h.62
3
Ibid.,
4
Ris’an Rusli, Pembaharuan Pemikiran Moderen Dalam Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), Cet.1,
h.186-187.
menyerap informasi-informasi dari luar sehingga belaiu menyerap bacaan dari
luar kurikulum sekolah. Beliau memiliki ingatan yang kuat yang mampu
menghimpun sangat banyak catatan tertulis, baik berupa prosa maupun puisi.
Beliau hampir tidak pernah berhenti membaca baik diperpustakaan ayahnya
maupun perpustakaaan gurunya yang pertama, Syaikh Muhammad Zahran. Ketika
itu ia memusatkan tiga hal yaitu:
a. Al-Qur’an, Hadis dan ilmu agama keseluruhan.
b. Sufisme dan riwayat hidup Nabi Muhammad Saw.
c. Karya sastra dan cerita rakyat.5
Dengan banyak prestasi di bidang akademik, beliau juga memiliki bakat
leadership yang cemerlang. Imam Hasan Al-Banna merupakan pendiri dari
Ikhwanul Muslimin salah satu organisasi islam terbesar dan berpengaruh pada
abad ke 20. Beliau juga dikenal sebagai guru dan seorang reformis Mesir sosial
dan politik Islam, yang terkenal karena mendirikan Ikhwanul Muslimin.
5
Ris’an Rusli, Pembaharuan Pemikiran Moderen Dalam Islam, h.186-187.
6
Yusuf Qaradhawi, Aku Dan Al Ikhwan Muslimun, diterjemahkan Oleh M. Lili Nur Aulia, dari Judul
Asli Mudzakkirat Al Qaradhawi, (Jakarta: Tarbawi Press,2007), h.Xvii.
sama kadernya yang pada tahun 1941M berjumlah 100 orang mereka
melakukan perang khusus yakni banyak melakukan perlawanan dalam berbagai
tulisan yang di muat dalam media massa. Beliau sangat menentang sekali
pemerintahan Mesir untuk di ajak bekerjasama dalam gerakan Revolusi karena
saat itu terjadi konflik antara Mesir dan Inggris sehingga menurut para Ikhwan
kerjasama itu tidak sejalan dengan mereka. Imam Hasan Al-Banna dan para
kadernya sangat menentang pemerintah Mesir dikala itu hingga beberapa
kadernya ditangkap dan dijebloskan kepenjara, di dalam penjara para kadernya
disiksa. Akan tetapi semangat perjuangan para Ikhwan untuk membela kebenaran
tidak tergoyahkan. Sehingga organisasi yang didirikan Imam Hasan Al-Banna
menjadi salah satu organisasi yang berpengaruh dalam pemerintah Mesir. Beliau
telah berperan aktif di berbagai situasi politik dan telah memberi pengaruh pada
pemerintah Mesir pada khususnya dan di dunia Islam secara umum.7
C. Karya-Karya Hasan Al-Banna
Imam Hasan Al-Banna mengembangkan gagasan-gagasannya sebagian besar
ialah Majmum’at Al-Rasail yang dibukukan dalam satu kitab dan kitab
Da'iyah,berisi berupa catatan harian dakwah dan sang da'i sedangkan Majmu'at
Al Rasail, yaitu kumpulan surat-surat dan risalah yang beliau tulis, diantaranya:
ukhrawi.
2) Risalah Da'watuna, risalah ini berisi mengenai program dan tujuan jamaah
7
Muhammad Muhith Ishaq, Fiqh Politik Hasan Al-Banna., h.23.
8
Ris’an Rusli, Pembaharuan Pemikiran Moderen Dalam Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), Cet.1,, 188
Ikhwanul Muslimun, risalah ini menjelaskan tentang prinsip- prinsip
Indonesia dengan judul "pemuda militan" risalah ini berisi tentang anjuran
para pemuda sebagai penerus bangsa untuk mengajarkan Islam dan anjuran
merupakan teks pidato yang disampaikan Imam Hasan Al-Banna pada bulan
6) Risalah Jihad, risalah ini menjelaskan tentang jihad. Jihad merupakan suatu
menganjurkan jihad.
8) Risalah menuju Cahaya, risalah yang berbentuk surat yang ditulis untuk
ditujukan kepada raja faruq, kepada kepala pemerintahan saat itu, Mustafa
an Nahas Pasya dan kepada seluruh raja, amir dan penguasa di semua Negara
menggunakan cara yang legal. Mereka yang menerima surat itu dituntut
untuk membangun kembali umat Islam agar mereka menempuh jalan yang
9) Risalah al Ma'tsurat, yaitu berisi kumpulan wadhifah Imam Hasan Al- Banna
1. Konsep Manusia
manusia. Manusia merupakan objek kajian yang paling menarik, karena unsur
pribadinya yang unik, dan hakikat manusia itu sendiri juga sulit untuk
pokok, yaitu 1) jasmani atau badan, 2) hati (qalb), dan 3) akal. Jasmani
identik dengan jasad atau badan, yang secara fisiologi memiliki makna tubuh
yang terdiri atas tulang, daging, kulit dan lain-lain. Jasmani memiliki anggota
tubuh yang terdiri atas kepala, mata, hidung, telinga, mulut, kaki dan
digerakkan sesuai dengan fungsinya. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem
pendidikan yang memerhatikan aspek jasmani. Dalam dunia pendidikan,
psikomotorik.
Kedua, akal. Akal sebagai alat untuk menyingkap rahasia- rahasia alam
dan pernak-pernik alam nyata. Dengan kegiatan itu akan bertambah kualitas
intelektual dan pemikiran anak didik. Akal yang dimiliki manusia harus
difungsikan untuk berpikir. Oleh karena itu, perlu adanya sistem pendidikan
yang menekankan kepada aspek akal dan sesuai dengan fungsinya. Dalam
Ketiga, hati (qalb). Hati (qalb) adalah wadah dari pengajaran, kasih
sayang, rasa takut, dan keimanan. Oleh karena itu, hati manusia menampung
hal-hal yang dapat disadari oleh pemiliknya. Hati pada diri manusia dapat
pun tidak baik. Dalam konteks pendidikan, pendidikan qalb termasuk domain
afektif.
2. Konsep Pendidikan
sehingga mampu melahirkan sifat-sifat dan sikap-sikap yang positif. Sifat dan
alBanna tentang pendidikan meliputi dua sisi, yaitu potensi jasmani, akal, dan
potensi yang dimiliki anak didik dengan jalan mewariskan nilai-nilai ajaran
lingkungan hidup yang damai dan tenteram. Oleh karena itu, pendidikan
3. Tujuan Pendidikan
Penetapan tujuan pendidikan berarti penentuan arah yang akan dituju dan
sasaran yang hendak dicapai melalui proses pendidikan, serta menjadi tolok
Hasan al-Banna, tujuan adalah sebuah dasar yang mendorong manusia kepada
manusia lainnya kepada ajaran Islam yang syamil atau komprehensif, serta
sampai tingkat dunia. Hal tersebut diuraikan secara panjang lebar dalam
al-Banna.
Yang paling relevan dengan kajian kita adalah tujuan pendidikan pada
dan rasul-Nya.
dan mengokohkan diri di atas syariat Allah melalui ibadah dan amal
kebaikan.
4. Metode Pendidikan
Metode diartikan cara atau jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan,
dalam hal ini mencapai tujuan pendidikan. Tujuan utama penggunaan metode
pendidik dan peserta didik sehingga di antara keduanya timbul rasa senang
manfaatnya.
adalah karena adanya guru atau pendidik yang baik. Pendidik yang baik
dimilikinya,
7. keteguhan hati,
pendidikan ditentukan oleh kualitas pendidik, baik kualitas dari segi keilmuan
bermutu, yang muncul dari pendidikan dan pelatihan khusus, seperti lembaga
ahli, terampil, cakap, tangguh, dan berkualitas dalam menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya.
hubungan sebab akibat atau kesatuan integral. Oleh karena itu, metode
Metode ini juga sangat cocok untuk pengembangan potensi akal, hati,
dan jasmani.
dengan cara berpikir dari hal- hal yang khusus kepada hal-hal yang
dan jasmani.
5. Kesimpulan
jasmani, dan hati (qalb). Ketiga materi tersebut dapat diperoleh dari ilmu
pengetahuan agama, eksakta, ilmu sosial dan cabang-cabangnya.