Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

MAKALAH

PENDIDIKAN MANAJEMEN JASMANI DAN


OALAHRAGA TINGKAT SD

NAMA : GUSTIAR HENRIYANTO


NIM : 202203206

STKIP HERMON TIMIKA 2022


KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur

kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas Individu I Makalah Manajemen Pendidikan yang

berjudul Manajemen Pendidikan jasmani dan olahraga tingkat SD atau

Sekolah Dasar.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan

baik itu dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka penulis sangat

mengharapkan kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah

hari yang akan datang.

Demikianlah sebagai pengantar kata, dengan iringan serta harapan

semoga tulisan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi

pembaca.  Dan  penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.

Mimika, . . . September

2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Olahraga merupakan aktivitas yang diperlukan oleh tubuh, apalagi

pada usia anak masih di sekolah dasar. Karena dengan berolahraga tubuh

akan menjadi sehat dan bugar. Untuk anak yang masih berusia 7 sampai 12

tahun olahraga sangat bermanfaat bagi perkembangannya, baik

perkembangan scara biologis maupun psikologis.

Dalam kehidupan sehari hari kita tidak akan pernah lepas dengan

aktivitas tubuh. Namun semua aktivitas tubuh yang kita lakukan belum tentu

baik untuk tubuh kita. Oleh karena itu kita harus memahami apa makna dari

aktivitas tubuh itu sendiri, atau yang lebih populer dengan kata olahraga.

Olahraga merupakan suatu bentuk kerja atau aktivitas badan kita yang

mengikut sertakan sistem-sistem sel, jaringan dan alat-alat badan secara

terpadu untuk melayani kebutuhan-kebutuhan demi tercapainya tujuan kerja

tersebut.

B.     Rumusan Masalah

1.      Pengertian olahraga?

2.      Jenis-Jenis olahraga apa saja yang cocok untuk anak

3.      Apa manfaat dan mudarat olahraga bagi anak


C.     Tujuan

1.      Mengetahui tentang olahraga.

2.      Mengidentifikasi jenis olahraga yang cocok untuk anak.

3.      Mengidentifikasi manfaat dan mudarat olahraga bagi anak.

D. Manfaat

1. Memenuhi kebutuhan gerak anak

2. Memiliki otot dan tulang yang kuat

3. Mencegah terjadinya obesitas

4. Menurunkan resiko terjadinya diabetes tipe-tipe dan hipertensi

5. Meningkatkan mood dan kreativitas

6. Pembinaan nalar anak


BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN OLAHRAGA

Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan

terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan

untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Sedangkan Definisi Olahraga

menurut International Council of Sport and Physical Education (ICSPE)

yaitu:

a.       Setiap kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi

perjuangan dengan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi

dengan unsur-unsur alam disebut olahraga

b.      Kalau kegiatan ini meliputi jumlah pertandingan, maka kegiatan itu harus

dilaksanakan dengan semangat / jiwa sportif. Tidak mungkin ada olahraga

dalam arti sebenarnya tanpa isi fair plate.

c.       Olahraga seperti dinyatakan diatas merupakan alat pendidikan yang

ampuh.

Rosyid mengungkapkan ada tiga ciri utama yang menonjol pada masa SD

yakni:

1)      Dorongan yang besar untuk berhubungan dengan kelompok sebaya;

2)      Dorongan ingin tahu tentang dunia sekitarnya;


3)      Pertumbuhan fisik mendorong anak untuk menyenangi permainan yang

dapat mengarah ke dunia pekerjaan. Karakteristik anak SD lebih senang

bermain dan dalam menerima pembelajaran harus dalam suasana yang

menyenangkan agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

B.     Jenis – Jenis Olahraga

1.      Baseball & Softball

Selama lebih dari satu abad, anak laki-laki dan perempuan bermimpi

menjadi pemain baseball. Mengapa tidak mengajak anak Anda olahraga ini

sejak dini? Anak-anak usia 5 tahun dapat belajar bermain T-ball. Setelah itu,

itu beralih ke softball dan kemudian memainkan olahraga baseball.

Tim baseball lokal adalah bagian dari organisasi Little League

Baseball. Hampir 3 juta anak-anak di Amerika Serikat saat ini yang berusia

antara 5 sampai 18 tahun berpartisipasi dalam Little League. Panjangnya

musim Little League tergantung dari negara bagian tempat Anda tinggal.

Biasanya Little League ini berlangsung selama tiga pada musim semi atau

musim panas.

Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari bermain baseball atau softball:

• Kekuatan Fisik

• Tangan-koordinasi mata

• keseimbangan

• Kebersamaan

• Disiplin

• Teamwork

• Kepemimpinan
2. Sepak Bola

Sepakbola sangat popular di Eropa. Namun kini sepak bola salah

satu olahraga yang paling sering dimainkan di Amerika. Organiasai Pemuda

Sepakbola AS didirikan pada tahun 1974 dan tercatat ada 100.000 pemain

yang terdaftar. Saat ini, terdapat lebih dari 3 juta pemain.

Sebagian besar tim sepak bola adalah bagian dari Organisasi Pemuda

Sepakbola AS. Anak-anak usia 4 tahun dapat berpartisipasi. Awalnya

mereka bermain dengan bola kecil dan di lapangan yang lebih kecil.

Permainan sepak bola yang cepat  ternyata mampu menarik perhatian anak-

anak.

Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari bermain sepak bola:

• Ketahanan Kardiovaskular

• Kekuatan otot

• Fleksibilitas

• Koordinasi

• Keseimbangan

• Kontrol Berat Badan

• Disiplin

• Teamwork

• Kepemimpinan

• Keadilan

3. Bersepeda
Setiap anak pasti ingat saat belajar naik sepeda. Pada awalnya, anak

akan memberikan sepeda roda empat sementara orangtua mereka memegang

bagian belakang kursi sepeda. Tapi dengan cepat anak akan mahir dan

menikmati kebebasannya bermain sepeda.

Selain memberi banyak kesenangan, bersepeda juga merupakan

bentuk olahraga. Anak-anak dapat mulai menaiki sepeda plastik, dan sepeda

roda tiga saat usia mereka 2 tahun. Orangtua kemudian mengenalkan sepeda

roda dua pada usia 5 tahun. Untuk alasan keamanan, disarankan agar anak-

anak tidak naik sepeda yang menggunakan gigi, sepeda gunung, atau sepeda

dengan rem tangan sampai usia 9 tahun. Anak-anak di bawah usia 8 tahun

juga tidak boleh naik sepeda di jalan sendirian.

Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari bersepeda:

·         Kekuatan kaki

·         Koordinasi

·         Keseimbangan

·         Disiplin

·         Merakyat

·         Ikatan Keluarga

·         Kebebasan

·         Kesadaran Lingkungan

·         Fleksibilitas

·         Kontrol Berat Badan

·         Kebugaran otot jantung


4. Inline Skating

Inline skating adalah salah satu kegiatan yang paling populer di

kalangan anak-anak di Amerika Serikat saat ini. Tapi sebelum Anda

mendapati kenyataan si kecil jatuh ke beton yang keras, Anda harus tahu

bahwa ada langkah-langkah aman yang dapat Anda lakukan untuk menjaga

anak Anda ketika dia bermain sepatu roda.

Anak-anak yang memiliki keterampilan motorik yang baik dapat

mulai inline skating saat usia 4 atau 5 tahun. Jika anak Anda tertarik pada

inline skating, Anda haru membawanya belajar dengan profesional. Pastikan

anak Anda mengenakan semua peralatan keamanan yang tepat ketika ia

belajar. Alat yang harus dikenakan adalah helm, bantalan siku, bantalan

lutut, dan pergelangan tangan. Sepatu rodanya juga harus delengkapi dengan

rem.

Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak dari inline skating:

• Keseimbangan

• Koordinasi otot

• Fleksibilitas

• Kebugaran jantung

• Kekuatan otot

• Kebebasan
5. Berjalan

Ini mungkin terdengar membosankan bagi sebagian orang. Tapi,

berjalan salah satu olahraga terbaik bagi anak-anak dan orang dewasa.

Berjalan sangat berguna bagi anak-anak yang tidak bisa menikmati aktivitas

fisik ekstrim atau permainan kompetitif.

Berjalan adalah istilah yang sangat umum. Bisa diartikan jalan-jalan

melalui taman lokal atau mendaki gunung. Anak-anak usia 2 tahun bisa

jalan-jalan bersama dengan ibu atau ayah mereka. Tapi Anda mungkin harus

menunda mendaki gunung sampai anak berusia 5 atau 6 tahun. Berjalan

merupakan kesempatan melihat isi dunia, dan dapat berhubungan dengan

alam, dan tetap bugar.

Beberapa manfaat yang akan diperoleh anak  dari berjalan:

• Keseimbangan

• Koordinasi otot

• Kekuatan kaki

• Kontrol Berat Badan

• Kebebasan

• kesadaran lingkungan

• Ikatan Keluarga

6. Bola Basket

Salah satu olahraga permainan beregu yang diajarkan pada

matapelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di SD adalah

bolabasket. Bolabasket adalah salah satu olahraga popular di dunia dan

digemari oleh semua kalangan baik pria maupun wanita, usia tua ataupun
muda. Adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

menjadikan teknik permainan bolabasket mengalami perkembangan.

Dewasa ini banyak sekali cabangcabang olahraga yang dipelajari di setiap

sekolah dengan menggunakan teknik dan gerakan yang bervariasi, baik

sekolah dasar hingga sekolah menengah umum, termasuk olahraga

bolabasket yang juga selalu mengalami perkembangan. Semakin hari minat

siswa SD terhadap olahraga bolabasket semakin bertambah.

Menurut Bompa perkembangan keterampilan dan kemampuan

berolahraga dibagi menjadi tiga kelompok yaitu; 1) kelompok praktis

dimulai olahraga; 2) kelompok umur pengkhususan; dan 3) kelompok untuk

jangka penampilan tertinggi. Usia umum untuk memulai latihan bolabasket

adalah usia 7-8 tahun, pengkhususan atau spesialisasi pada rentang usia 10-

12 tahun, dan prestasi tertinggi dicapai pada usia 2025 tahun.

C.    Manfaat Dan Mudarat Olahraga Bagi Anak

a). Manfaat olahraga bagi anak adalah sebagai berikut:

1.      Meningkatkan Kesehatan

Para peneliti di Centers for Disease Control mengungkapkan, salah

satu masalah yang dialami anak-anak di Amerika adalah obesitas. Masalah

kelebihan berat badan ini akan meningkatkan faktor risiko penyakit diabetes

dan darah tinggi tiga kali lipat saat dewasa. Salah satu cara yang paling

dianjurkan untuk mencegahnya adalah dengan berolahraga. Aktivitas fisik

ini akan membantu membakar kalori yang tak dibutuhkan tubuh, dan

mencegah obesitas.
a.   Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi

badan secara teratur dan proposional.

b.  Tangkas, gesit dan gembira.

c.   Mata bersih dan bersinar.

d.  Nafsu makan baik, pencernaan  baik, bibir dan lidah segar, pernafasan tidak

terlalu bau.

e.   Senang melakukan olahraga dan menikmati masa istirahatnya secara teratur.

f.   Kulit dan rambut bersih dan tidak kering.

g.  Tidak mempunyai perasaan tertekan dan mudah menyesuaikan diri dengan

orang lain dan lingkungannya.

h.   Perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat umur dan kelamin.

2.   Meningkatkan Kecerdasan

Menurut para peneliti di Michigan State University's Institute, anak

yang gemar berolahraga terbukti lebih cerdas dibandingkan yang tidak.

Mereka mengungkapkan, olahraga bisa membantu mengajarkan anak untuk

konsentrasi pada tugas, dan mengatur waktu lebih efektif.

a.       Lebih Sportif

Kalah dan menang merupakan hal yang biasa dalam permainan.

Namun dalam olahraga, mereka diajarkan untuk bisa menghargai kalah dan

menang dengan sportif. Mereka bisa berjabat tangan dengan lawannya, tidak

peduli apa pun hasil pertandingannya. Ketika dewasa, sikap sportif ini akan

terbawa dan membuat mereka lebih menghargai teman dan berusaha

melakukan yang terbaik dan sportif.

b.      Sarana Sosialisasi
Olahraga bisa menjadi sebuah jaringan sosial instan bagi anak-anak.

Bagi anak-anak yang cenderung tertutup dan minder, olahraga bisa jadi cara

yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dan pergaulan mereka. Tim

olahraga menawarkan persahabatan dan kekompakan antaranggota, dan ini

akan membantu anak untuk menjalin persahabatan.

c.       Membangun Percaya Diri

Olahraga bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri anak,

apalagi jika mereka bisa menghasilkan sebuah prestasi. Olahraga

memberikan kesempatan anak untuk belajar, berprestasi, dan berpikir positif

tentang diri sendiri melalui pengembangan keterampilan. Aktivitas fisik ini

akan menumbuhkan citra diri yang sehat dan penilaian positif terhadap diri

sendiri.

d.      Mengajarkan Kerjasama

Beberapa jenis olahraga berkelompok seperti sepakbola

membutuhkan kerjasama tim yang baik. Olahraga akan membantu anak

untuk bisa bekerjasama dengan anggota lain, memahami aturan, dan

mendengarkan pelatih agar berprestasi. Menjadi bagian dari kelompok dan

belajar melakukan apa yang terbaik untuk tim menjadi salah satu manfaat

berolahraga.

e.       Membantu Menentukan Target

Dalam olahraga, target akhir yang ingin dicapai adalah membawa

pulang piala kejuaraan, memenangkan turnamen, dan mencetak skor

maksimal. Namun, sebelum meraih itu semua, para pemain harus menguasai
teknik dasar dan keterampilan olahraga. Melalui proses ini, olahraga

memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk menentukan tujuan

jangka panjang dan pendek dalam hidup mereka.

f.       Membina Ketekunan

Anak-anak yang mengikuti berbagai kelas olahraga pasti punya kata-

kata tertentu untuk menyemangati dirinya sendiri. Dan kata-kata ini

biasanya  terbawa untuk menyemangati dirinya saat gagal melakukan

berbagai hal. Anak yang gemar berolahraga sudah terlatih untuk

menghadapi luka, kekecewaan, dan kekalahan. Mereka diajarkan untuk

menghadapi kegagalan mereka dengan tenang, dan berusaha lebih tekun di

pertandingan berikutnya.

g.      Menghindarkan Tindak Kriminalitas

Kosongnya beberapa jam di sore hari tak jarang membuat anak cepat

bosan. Daripada keluyuran tak jelas, sebaiknya ajak mereka berolahraga

karena hal ini bisa menghindarkan mereka dari pergaulan tidak benar, dan

juga tindak kriminal.

h.      Memberi Kebahagiaan

Bagaimanapun juga, olahraga adalah permainan. Permainan

bertujuan untuk memberikan kegiatan yang menyenangkan bagi anak.

Sebagai langkah awal memperkenalkan olahraga pada anak, ajak mereka

berlari, melompat, melempar, menangkap, menyelam, berenang, dan lain-

lain. Lakukan ini agar mereka tahu bahwa olahraga itu menyenangkan,

sehingga lebih mudah membuat mereka berolahraga.


b). Mudarat Olahraga Bagi Anak

      Satu pengaruh negatif besar dari olahraga terhadap anak akan terjadi

bila orang dewasa mempertontonkan model olahraga professional yang

salah, yang seharusnya menjadi masukan yang menyenangkan atau yang

bersifat mendidik bagi anak.  Studi modern tentang model-model perilaku

(Bandura 1977), sangat berpengaruh buruk apabila kekerasan dalam

olahraga-olahraga tingkat puncak dipertontonkan dan sering ditayang-ulang

dalam televisi, karena hal itu dapat mengajari atau memperkuat respons-

respons kekerasan yang serupa pada para penonton, khususnya anak-anak.

Hal negatif ini sangat besar pengaruhnya bila pemain yang terlibat adalah

pemain yang dikagumi atau dihormati, dan apabila perilaku ini tidak secara

tulus disesalkan oleh kedua orang tua atau kelompoknya yang saat itu hadir

menonton bersamasama.  Pengaruh negatif lain dalam olahraga pada anak

adalah penekanan terhadap kemenangan yang berlebihan, yang juga lebih

nyata dalam olahraga beregu. Sasaran olahraga pada anak yang layak dan

realistik adalah menerapkan kemampuan dan ketrampilan yang mereka

miliki sebaik mungkin, oleh karena yang sesungguhnya menjadi tujuan

adalah berusaha dan mendapatkan kemajuan pribadi dalam ketrampilannya

berolahraga. Terlalu menekankan kepada hasil bukannya kepada usaha,

cenderung membuat anak, kelompok dan  pengelolanya menjadi langganan

pecundang. Penekanan kembali yang positif kepada usaha masing-masing

pribadi dan kemajuan kelompok akan meningkatkan rasa harga diri dan

keberhasilan. Anak-anak tidak mempunyai kemampuan untuk mengatur

hasil; apabila diperoleh hasil yang tidak menyenangkan, kemudian tokoh-


tokoh pengelola yang mempunyai kepentingan dalam hal ini lalu

menjatuhkan hukuman, hal ini akan meningkatkan rasa tidak berdaya,

kurang harga diri dan hilangnya kegembiraan pada anak-anak. 

      Hal lain yang perlu dicermati adalah apabila anak-anak (pemain-pemain)

yang kurang trampil selalu tidak dapat berpartisipasi secara optimal oleh

karena dikeluarkan dari team atau dibiarkan duduk di bangku cadangan. Hal

ini akan membatasi partisipasi aktif, kegembiraan dan kesempatannya untuk

mengembangkan ketrampilannya lebih lanjut pada anak-anak anggota

kelompok ini. Oleh karena itu olahraga di sekolah haruslah berbentuk

olahraga kesehatan yang dalam lingkup kurikuler harus dapat melibatkan

seluruh siswa secara bersama-sama, karena dalam lingkup kurikuler

olahraga merupakan paket sehingga siswa tidak mempunyai pilihan.

Sedangkan Olahraga kecabangan yang bersifat prestatif haruslah menjadi

kegiatan extrakurikuler dan siswa akan berpartisipasi aktif karena memang

itu adalah pilihannya.  Sasaran penyelenggaraan olahraga pada anak-anak

haruslah: 

a. Menghadapkan mereka kepada pengalaman gerak/ olahraga yang luas,

yang bersifat multi-lateral 

b.  Meningkatkan kemampuan fisiknya, dalam arti meningkatkan derajat

sehat dinamis

c. Meningkatkan propriosepsi yang berarti meningkatkan kemampuan

koordinasi dan respons motorik secara akurat dalam lingkup

kemampuan gerak dasarnya dan perhatian selektifnya yang merupakan

faktor positif bagi pembelajaran pada umumnya 


d.  Mengembangkan sosialisasi yang positif 

e. Membantu mengembangkan rasa keberhasilan dan harga diri.

BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

Maka yang dimaksud dengan olah raga adalah aktifitas fisik yang

dilakuakan secara  berulang dengan maksud untuk mendapatkan kesehatan

jasmani, baik kegiatan yang bersifat permainan yang berisikan perjuangan

pada diri sendiri atau dengan orang lain.

            Walau lahrga dimaksudkan untuk meningkatkan kebugaran jasmani

yang mengakibatakan akan memebaiknya keadaan dayatahan tubuh bahakan

keadaan siklogi seseorang, namun ternyata taksemua olahraga itu cocok dan

baiak untuk perkembangan seseorang.  Olahraga yang akan diberikanpun

harus disesuaikan dengan usia dan masa pertumbuhan seseorang, agar hasil

yang didapat dari olah raga menjadi maksimal.

            Karna olahraga pun tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi

pelakunya, namun bisa juga menimbulkan midorot bagi sipelakunya jika

tidak dilakukan sesuai dengan keadaan sipelaku olahraga senndiri.

B.     Saran
Sebelum memeberikan pelatihan suatau bidang olahraga maka

hendaknya emberi pelatihan dapat mennetukan bidang olahraga yang cocok

untuk seseorang tersebut. Dengan mempertimbangkan usia dan taraf

perkembangan seseorang yang akan melakukan olahraga tersebut. Agar

sikap positif yang menjadi tujuan utama dari olahraga tersebut dapat

tercapai.

Daftar Pustaka

Ade Mardiana dkk, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2011), h. 1.23

 Tegar Bayu Kharisma, PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PERMAINAN

BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN BABADAN 2 KECAMATAN

WLINGI KABUPATEN BLITAR   jurnal Olahraga Pendidikan Vol. 1 No. 1

Mei 2014, (Jakarta: Kemenpora, 2014), h. 9

 Chris Carmichael Edmund R Burke, Bugar Dengan Bersepeda, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2003), cet. 2, h. 4-5

Apta Mylsidayu, KONTRUKSI TES KETERAMPILAN BOLABASKET  UNTUK

SISWA SEKOLAH DASAR Jurnal  Olahraga Pendidikan Vol. 1 No. 1 Mei

2014, (Jakarta: Kemenpora, 2014), h. 33

 T.O Bompa, Theory and Methodologi of Training (terjemahan), (Bandung:

Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, 1994), h. 11

 Muhajir, Pendidikan Jasmani dan Olahraga dan Kesehatan Untuk SMA Kelas

XI, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 204.


 Y.S.Santosa Giriwijoyo dkk, Buku Sport Medicine Olahraga Pada Anak,

(Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2008), h. 106-107

Bandura, Albert. 1997. Self-efficacy - The Exercise of Control, New York:

W.H. Freeman and Company.

Anda mungkin juga menyukai