Anda di halaman 1dari 4

Tim Dosen Pengampu Mata Kuliah

1. Rezky Ariany Aras, S.Psi., M.Psi., Psikolog.


2. Suryadi Tandiayuk, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
3. Sri Wahyuni, S.Psi., M.Psi. Psikolog.
4. Hillman Wirawan, S.Psi., M.M., M.A
5. Nur Fajar Al-Fitrah, S.Psi., M.Sc

REFLEKSI PERTEMUAN KEENAM MATA


KULIAH PSIKOMETRI

DEVNET VICENTE
C021191029
Kelas Psikologi B 2019
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
2021
Nama : Devnet Vicente
NIM : C021191029
Kelas : Psikologi B 2019

REFLEKSI PERTEMUAN KEENAM MATA KULIAH


PSIKOMETRI
What Happened ?
Pada tanggal 23 September 2021, dilaksanakan pertemuan keenam untuk
mata kuliah Psikometri. Pertemuan pada hari ini dilakukan melalui metode zoom
dan didampingi bersama pak Fitra. Pertemuan minggu ini membahas mengenai
analisis skala non-kognitif menggunakan discriminant item theory. Sebelum
membahas materi, pak Fitra membuka pertemuan dengan membahas dulu
perbedaaan antara skala kognitif dan skala non-kognitif. Dimana kemudian, pak
Fitra meminta beberapa peserta mata kuliah untuk menjawab perbedaan tersebut.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan hasil dari pengisian skala non-
kognitif yang telah diisi oleh peserta mata kuliah di waktu lalu. Kemudian, pak
Fitra melanjutkan dengan mengirimkan hasil pendataan jawaban skala ke ruang
chat zoom kemudian meminta salah satu relawan dari peserta mata kuliah untuk
sharescreen. Dengan ada yang melakukan sharescreen, kemudian pak Fitra
membantu memandu cara melakukan analisis. Setelah itu, pak Fitra juga
menjelaskan interpretasi dari hasil analisis tersebut. Ketika sudah tidak ada lagi
pertanyaan tambahan, pertemuan hari ini pun ditutup.

What Happened to Me?


Pada hari ini yang terjadi kepada saya adalah cukup panik karena ketika
saya masuk dalam ruang zoom diawal pertemuan, laptop saya masih baik-baik
saja. Tetapi kemudian, penyakit dari laptop saya kambuh lagi, yaitu layarnya
mati-nyala jika tetap berada dalam zoom, maka saya segera mengganti device
dengan menggunakan handphone. Hal ini memunculkan kepanikan yang besar
dalam diri saya karena terkadang saya menakuti bahwa bila sedang berada di
tengah zoom seperti itu, laptop saya dapat meledak secara tiba-tiba.
Ketika pak Fitra memaparkan cara melakukan analisis, saya awalnya tidak
terlalu memahami sebab jaringan yang buruk. Tetapi ketika beliau memaparkan
kembali, saya langsung memahami cara dan interpretasinya. Saya hanya merasa
bahwa mungkin bisa pak Fitra lebih menegaskan bahwa alasan dari batas 0,3 itu
perlu diganti atau dibuang. Tetapi selain dari itu, saya cukup memahami materi
perkuliahan hari ini. Meskipun kembali, ada beberapa kali dalam proses
perkuliahan saya mendengar suara seperti orang yang berkumpul sebagai suara
latar dari beberapa teman-teman dalam zoom.

Insight
Apa yang saya dapat dari untuk pertemuan hari ini, yaitu perbedaan utama
dari skala kognitif dan skala non-kognitif terletak pada aspek yang diukur oleh
dua skala tersebut. Skala kognitif mengukur dengan menetapkan skor terhadap
jawaban yang benar dan jawaban yang salah. Sedangkan skala non-kognitif tidak
memiliki jawaban yang benar ataupun salah sehingga pengukuran terkadang
berbentuk skala likert yang diberikan skor.
Kemudian, insight kedua yang saya dapatkan adalah teori diskriminasi
item itu bukan merupakan tes validitas, tetapi merupakan diskriminasi yang
dilakukan pada item untuk mengetes kemampuan dari item tes. Tes diskriminasi
ditujukan untuk membedakan mana individu yang memiliki atribut yang ingin
diukur oleh aitem. Hasil analisis bila memperoleh dibawah dari 0,3 itu terdapat
dua hal yang dapat dilakukan. Antara dihilangkan atau ada perubahan minor
dilakukan misalnya perubahan kosakata dan lainnya. Terkadang aitem tersebut
dipertahankan bila kita sebagai pembuat tes merasa konstruk dibalik tes tersebut
itu bagus sehingga mungkin hanya memerlukan perbaikan minor.
Insight ketiga yang saya dapatkan adalah teori diskriminasi aitem ini
bukan merupakan validasi dari isi tes, teori ini sebatas merupakan salah satu
pertimbangan untuk merevisi aitem tes. Disini posisi tes validitas aitem itu lebih
relevan sebagai alasan untuk membuang atau mengganti aitem tes.
What Next ?
Saya berharap dengan pertemuan hari ini, saya kedepannya dapat
mempelajari lagi cara melakukan analisis ini sehingga kedepannya saya dapat
melakukannya dengan lancar dan tanpa perlu melihat langkah-langkahnya lagi.

Anda mungkin juga menyukai