Anda di halaman 1dari 4

WORKSHOP EVALUASI KINERJA KLINIS PERAWAT DAN BIDAN

UOBK RSUD DOKTER MOHAMAD SALEH KOTA PROBOLINGGO

PERAN PROFESIONAL PEMBERI


ASUHAN (PPA) PERAWAT DAN BIDAN DALAM
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN DAN KESELAMATAN PASIEN

=== RESUME ===

1. Akreditasi merupakan pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh Lembaga
independent penyelenggara akreditasi yg ditetapkan oleh Menteri, setelah dinilai
bahwa RS itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku untuk
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit berkesinambungan.

2. Manfaat Akreditasi untuk RS :


a. Memberikan arahan manajemen organisasi pelayanan Kesehatan
b. Meningkatkan Pendidikan staf
c. Membantu dan memperkuat upaya peningkatan / perbaikan
d. Memberikan kompetitif advantage / keunggulan kompetitif

3. Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan


a. Safety
b. Effectiveness
c. Equity
d. Efficiency
e. Timeliness
f. Patient centerdness

4. Asuhan terintegrasi
a. Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan Keluarga
b. DPJP sbg clinical leader
c. Kolaborasi PPA interdisiplin
d. Discharge planning terintegrasi
e. Asuhan Gizi terintegrasi
f. MPP
5. Konsep Patient Center Care
a. Menghormati pilihan pasien
b. Koordinasi dan integrasi perawatan
c. Informasi dan edukasi
d. Kenyaman fisik dan fasilitas
e. Bantuan emosional
f. Keterlibatan keluarga
g. Kontinuitas dan transisi
h. Kemudahan akses perawatan

6. Peran PPA dalam Standar Akreditasi ( KEMKES 1128 / 2022)


a. Pengelolaan kegiatan PMKP
b. Pemilihan Indikator, pengumpulan (PMKP 2 & 3 )
c. Analisis & Validasi Data (PMKP 4, 4.1, 5)
d. Mencapai & mempertahankan perbaikan , (PMKP 6, 7)
e. SP2KP dan analisis insiden keselamatan pasien ,(PMKP 8 , 9 , 10)
f. Manajemen risiko.(PMKP 11)

7. Rumah Sakit harus memiliki program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
(PMKP) yang menjangkau seluruh unit kerja.

8. Profesional pemberi Asuhan (PPA) Perawat dan Bidan khusunya harus memahami
bagaimana melakukan perbaikan dalam memberikan asuhan pasien yang aman dan
menurunkan risiko.

9. Standar PMKP ditujukan pada semua kegiatan di rumah sakit secara menyeluruh
dalam spektrum yang luas berupa kerangka kerja untuk perbaikan kinerja dan
menurunkan risiko akibat variasi dalam proses pelayanan.

10. Standar PMKP terintegrasi dengan kejadian yang tidak dapat dicegah (program
manajemen risiko) dan pemanfaatan sumber daya (pengelolaan utilitas).

11. Temuan permasalahan (diskusi) :


a. PPA (Profesional Pemberi Asuhan) perawat dan bidan masih melakukan
kegiatan pengopolosan obat elektrolit pekat di unit masing-masing
Solusi : Komite Keperawatan berkoordinasi dengan Komite Nakes Lain dan
difasilitasi oleh Bidang Keperawatan serta Bidang Pelayanan Kesehatan
untuk mengevaluasi dan membuat kebijakan terkait pengoplosan obat
elektrolit pekat dilakukan oleh tenaga PPA Kefarmasian.
b. DPJP kasus pembedahan dan anaestesi, asesmen awal anaestesi dan pada saat
proses pembedahan bukan dokter (anaestesi) yang sama.
Solusi : manajemen mengkoordinasikan dengan unit terkait yaitu Instlasasi
Bedah sentral dan Komite Medik untuk mengevaluasi alur dan kebijakan dan
tertuang dalam SPO ( Standar Prosedur Operasinal)
c. Belum diperbarui Rincian Kewenangan Klinis (RKK) Perawat dan Bidan
Solusi : Komite Keperawatan melakukan tinjauan ulang terkait Rincian
Kewenangan Klinis (RKK) dan melaksanakan kegiatan proses kredensial
sesuai Standar Prosedur Operasinal (SPO)
d. Proses Re Kredensial masih belum dilakukan kembali dikarenakan masa
pandemic pada masa tahun tersebut
Solusi : melakukan proses re kredensial dengan menggunakan dan
memanfaatkan fasilitas zoom (online)
e. Pemanggilan pasien dengan kasus pembedahan( elektif) yang terlalu lama
Solusi : Instalasi Rawat Inap (unit bedah/ Ruang Bougenville) dan Instalasi
Rawat Jalan melakukan kajian ulang bersama DPJP terkait alur dan prosedur
pemanggilan pasien kasus bedah (elektif)
f. Asumsi pemanggilan pasien dengan kasus pembedahan (elektif) yang terlalu
lama merupakan penundaan pelayanan
Solusi : pemanggilan pasien pembedahan (elektif) bukan merupakan
penundaan pelayanan, namun kegiatan asesmen ulang oleh DPJP dan dokter
Anaestesi perlu dilakukan kembali pada saat pasien dilakukan pemanggilan
jadwal operasi terkait kondisi klinis pasien pada saat itu. PPA perawat
melakukan re edukasi dan prosedur kepada pasien dan keluarga.

12. Peningkatan Mutu Pelayanan dan Keselamatan Pasien di RS sangat diperlukan agar
pasien terlayani sesuai harapan, keinginan dan kebutuhan serta nilai-nilai pribadi
pasien. Peran Profesional Pemberi Asuhan (PPA) Perawat dan Bidan merupakan
ujung tombak layanan di Rumah sakit

13. Penerapan Standard Patient Care Centre (PCC) merupakan tolok ukur penilaian
eksternal bagi rumah sakit dan memberi arahan tentang bagaimana mengupayakan
perbaikan di seluruh jajaran RS secara menyeluruh

Anda mungkin juga menyukai