Anda di halaman 1dari 11

MEDIA GRAFIS DALAM PEMBELAJARAN

Kelompok 4 : 1. Abiyan Rafi R. 2113041076

2. Adelia Rizky 2113041074

3. Al Azhar 2113041082

4. Christina Natalia S. 2113041060

5. M. Fadlan Arief 2113041086

6. Pinulih Mulqi A. 2113041064

7. Sri Intan Chareliya S. 2153041012

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas : 4B

Mata Kuliah : Media Pembelajaran BSI

Dosen Pengampu : 1. Bambang Riadi, S.Pd., M.Pd.

2. Rahmat Prayogi, S.Pd., M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2023
A. Pengertian Media Grafis
Menurut Akbar (2022), media grafis atau yang bisa disebut media dua dimensi adalah
alat yang digunakan sebagai penangkap, pemroses, dan penyusun kembali informasi yang
sudah ditangkap lewat indra pengelihatan atau pendengaran yang kemudian disajikan
kembali dalam bentuk grafis. Selanjutnya menurut Fridani dan Fahrurrozi (2019) dalam
Akbar (2022), media grafis merupakan bagian dari media visual meskipun tidak seluruh
media visual merupakan media grafis. Media visual yang bukan media grafis adalah
media tiga dimensi, contohnya adalah media berbahan benda padat, model kerja, model
penampung, model susun, diorama, dan lain-lain. Media grafis merupakan media dua
dimensi yang digunakan untuk menyampaikan informasi lewat bentuk yang lebih
menarik, sajiannya bisa berupa kata-kata, angka, kalimat, dan simbol gambar. Media
grafis mengandalkan indra visual dalam upaya penangkapan gagasan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

Di samping itu menurut Susilana dan Riyana (2009), media grafis merupakan media
yang dihasilkan dengan cara dicetak, digambar, dilukis, atau disablon sehingga media ini
dapat juga disebut sebagai media printed material. Yang termasuk ke dalam media
printed material antara lain poster, karikatur, diagram, komik, media foto, dan lain
sebagainya.

Para ahli mengemukakan pendapat mereka menganai pengertian media grafis:


1. Nana Sudjana dan Ahmad Rifai (dalam Rodhi, 2020), media grafis merupakan
media yang digunakan untuk mengombinasikan gagasan dan fakta lewat cara yang
jelas seperti penyajian kata-kata dan gambar-gambar.
2. Ahmad Rohani (dalam Rodhi, 2020), media grafis merupakan media yang
digunakan untuk menyajikan ide atau gagasan melalui gambar, kata-kata, simbol,
dan lain sebagainya secara visual.
3. Senat (dalam Rodhi, 2020), media grafis merupakan bentuk penyajian secara
visual lewat gambar, titik-titik, garis-garis, tulisan, dan bentuk visual lainnya
untuk meringkas suatu ide atau informasi.

Jadi, media grafis adalah media visual dua dimensi, dapat berupa media cetak, dan
digunakan sebagai media untuk menyampaikan ide atau gagasan dalam bentuk yang lebih
menarik seperti gambar, simbol, kata-kata, kalimat, angka-angka, dan sebagainya untuk
mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
B. Jenis dan Contoh Media Grafis
Terdapat aneka ragam media grafis yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Sanjaya menyebutkan setidaknya ada lima jenis media grafis yang umumnya digunakan
untuk keperluan pembelajaran, seperti bagan, komik, poster, kartun, dan grafik (Sanjaya,
2016). Ayu dan Pratiwi (2022) dalam bukunya menjelaskan bahwa jenis media grafis
meliputi sketsa, gambar foto, bagan/chart, kartun, peta, poster, papan flannel, papan
buletin, diagram, dan grafik. Sementara menurut Anam (2023), jenis-jenis media grafis
yang biasa digunakan dalam pembelajaran adalah diagram, bagan, papan tulis, gambar,
dan peta. Lebih lengkap, Alti, dkk. (2022) menjelaskan jenis media pembelajaran grafis,
di antaranya lembar kerja (work sheet), storyboard, flash card (kartu kilas), slide, strip
story, infografis, diagram, peta pikiran, peta, poster, tabel, kurva, grafik, ilustrasi, gambar,
kaligrafi, karikatur, komik, foto, lukisan, dan sketsa.

1. Sketsa
Sketsa merupakan guratan atau gambar
sederhana yang tidak terlalu detail. Sketsa
biasanya digunakan sebagai gambaran awal,
fondasi untuk membuat ilustrasi, konsep, atau
gambar. Sebagai rancangan sederhana, sketsa
digunakan untuk membuat desain, denah,
rancangan bangunan, atau model pakaian yang
digunakan oleh seorang desainer atau arsitek. Gambar 1. Sketsa
Sketsa akan lebih mudah dalam memperjelas penyampaian pesan dalam pemberian
materi kepada peserta didik. Selain itu, sketsa juga dapat meminimalisir terjadiya
verbalisme.

2. Gambar/Foto
Gambar merupakan tiruan benda atau gambaran
rupa yang membutuhkan visual dan pengalaman
indra untuk mengenali dan mengingat wujud asli
dari benda atau hal tersebut. Gambar dapat
mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, mudah
digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus,
gambar juga dapat mempermudah peserta didik
dalam menganalisis, memahami konsep, atau
Gambar 2. Gambar/Foto
mengingat sesuatu. Foto merupakan gambar diam
dari objek nyata yang diperoleh melalui kamera.

3. Bagan/Chart
Bagan digunakan untuk menyajikan pesan
dengan mengombinasikan gambar, foto, dan
tulisan menjadi kesatuan yang sederhana agar
mudah dipahami. Bagan menunjukkan
hubungan keterkaitan, proses, dan
perkembangan dari suatu materi bahan ajar.
Bagan sebagai alat peraga grafik yang terdiri
atas serangkaian garis atau balok. Bagan
terbagi menjadi bagan vertikal, horizontal,
piramida, dan lingkaran. Gambar 3. Bagan/Chart
Bagan merupakan penyajian ide-ide atau
konsep-konsep secara visual yang sulit apabila
hanya disampaikan secara lisan maupun
tulisan. Bagan dapat diartikan sebagai
gabungan antara grafis dan gambar foto yang
dirancang untuk memvisualisasikan secara
teratur dan logis, (Sukriyah, 2019: 33). Fungsi
bagan antara lain untuk menunjukan
Gambar 4. Bagan/Chart
hubungan, jumlah relatif, perkembangan,
proses, organisasi, dan klasifikasi.

4. Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang
menggunakan titik-titik, gambar atau gambar.
Data angka merupakan representasi visual yang
terdapat pada grafik. Dalam grafik digambarkan
hubungan antara unit-unit data dan
kecenderungan dalam data. Grafik memiliki
fungsi menggambarkan data kuantitaif secara Gambar 5. Grafik
detail dan teliti.
5. Peta dan Peta Pikiran
Peta merupakan penyajian visual yang
merupakan gambar data dari permukaan bumi
atau sebagaian dengan menggunakan titk-titik,
simbol, dan garis-garis sehingga dapat
mengilustrasikan tempat atau lokasi, luas,
Gambar 5. Peta jarak antar tempat, dan keadaan dalam bentuk
perbandingan dengan menggunakan skala tertentu, (Syukriyah, 2019: 36). Peta
memiliki fungsi menyajikan data-data lokasi.

Peta pikiran atau mind map merupakan catatan


yang mencakup ide penting berupa kata kunci
yang dihubungkan dan diilustrasikan
membentuk suatu konsep yang mudah dipahami
untuk mengatur atau mengolah informasi. Jenis
media pembelajaran yang menggunakan peta
Gambar 6. Peta Pikiran
pikiran adalah peta pikiran suat bab, paragraf,
atau silabus.

6. Slide
Slide adalah lembaran berisi poin penting dari
suatu informasi dalam bentuk teks dan
perpaduan gambar yang dapat diproyeksikan.
Slide dapat dibuat dengan bantuan program
komputer, seperti Canva, Google Slide, dan
PowerPoint.
Gambar 7. Slide

7. Poster dan Infografik


Poster adalah salah satu jenis media grafis yang
memadukan tulisan dengan gambar dengan tujuan
untuk memberikan informasi, peringatan, ide, atau
seruan. Poster dibuat untuk menyebarkan
informasi, jadi keberadaannya tidak lepas dari
ruang publik. Poster pendidikan, poster kegiatan,
Gambar 8. Poster
atau poster layanan masyarakat adalah contoh poster yang sering berada di ruang
publik.

Infografik merupakan media visual yang


menyajikan beraneka informasi dalam bentuk
grafik. Infografik menyajikan data atau informasi
kompleks untuk dipahami oleh masyarakat luas,
misalnya infografik diagram, perbandingan,
artikel visual, dan timeline.

Gambar 9. Infografik

8. Kartun
Kartun merupakan gambar yang mengandung pendapat atau kesan tertentu yang
dapat ditafsirkan. Biasanya kartun menggaambarkan visual yang lucu dan
menghibur. Kartun memiliki kemampuan besar untuk menarik perhatian dan
mempengaruhi sikap maupun tingkah laku (Syukriyah, 2019: 34). Dengan
menggunakan media kartun sederhana dalam pembelajaran, tentu akan
mempercepat daya tangkap peserta didik dalam memahami dan mengerti materi
yang diberikan.

Gambar 10. Kartun


9. Komik dan Karikatur
Komik adalah cerita bergambar yang berada dalam
panel atau kotak-kotak peristiwa. Komik berisi
lebih banyak gambar daripada tulisan. Komik
dapat digunakan sebagai media grafis untuk
membuat buku komik, komik strip, atau komik
edukasi untuk memudahkan anak-anak belajar.
Gambar 11. Komik

Karikatur adalah kartun yang berbentuk sederhana


yang dapat menyampaikan pesan atau
memengaruhi sikap dan perilaku orang yang
melihatnya. Karikatur biasanya dibuat untuk
menyindir sesuatu, baik orang, situasi, atau
peristiwa.

Gambar 12. Karikatur

C. Ciri-ciri Media Grafis


Media grafis mempunyai ciri-ciri sebagaimana media pembelajaran pada umumnya.
Ciri-ciri tersebut berfungsi untuk membedakan antara media grafis dengan media
pembelajaran lainnya. Menurut Akbar, dkk., ciri-ciri media grafis adalah sebagai berikut:
1. Mengandalkan visual atau indra penglihatan.
Media grafis termasuk media visual diam. Maka pesan atau gagasan yang dituangkan
dalam bentuk visual (tulisan, huruf, gambar, dan simbol) yang mengandung arti
disebut media grafis (Maimunah, 2016:18)
2. Hanya bisa diakses secara visual.
Media grafis hanya dapat diakses secara visual. Dengan begitu, media grafis membuat
penyajian informasi lebih menarik perhatian.
3. Berbentuk dua dimensi.
Dua dimensi artinya memiliki ukuran panjang dan lebar (Karo-karo dan Rohani,
2018: 94). Dengan bentuk dua dimensi, media grafis dapat membantu memperjelas
ide.
4. Dapat disentuh dan atau hanya dapat dilihat
Dengan hal ini, media grafis mampu mengilustrasikan atau menghiasi informasi.
5. Mengolah informasi secara simbol (lambang dan gambar).
Informasi yang diolah secara simbol akan memperlancar pemahaman.
6. Menghasilkan informasi dalam bentuk grafik (abjad, angka, dan gambar).
Informasi yang disajikan dalam bentuk grafik cenderung mempermudah pikiran untuk
mengingatnya.
7. Dapat diproyeksikan menggunakan alat bantu.
Media grafis dapat diproyeksikan menggunakan alat bantu. Hal ini dapat
menumbuhkan minat untuk mengetahui informasi.

D. Penggunaan Media Grafis dalam Pembelajaran Menyimak, Berbicara,


Membaca, dan Menulis
Terdapat empat keterampilan dalam bahasa Indonesia, yaitu menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis. Untuk mencapai keempat keterampilan tersebut bagi peserta
didik, media grafis dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Penggunaan
media atau alat bantu sangat membantu aktivitas pembelajaran terutama dalam
peningkatan hasil belajar siswa.

Berdasarkan jenisnya, media pembelajaran terbagi menjadi media audio-visual geral,


audio-visual diam, audio semi gerak, visual geral, visual diam, semi gerak, audio, dan
media cetak. Kegiatan menyimak bisa digunakan dalam beberapa cara seperti menyimak
teks yang bertujuan untuk mengetahui topik ide dan termasuk kegiatan menyimak secara
konsentrasi yang merupakan bagian dari menyimak intensif.

Untuk pembelajaran menyimak, akan disajikan foto, gambar, atau poster untuk
diperhatikan. Peserta didik diminta untuk menyimak penjelasan guru atau satu siswa
menjelaskan isi media grafis secara lisan. Peserta didik lainnya dapat menyampaikan
kembali isi media grafis (lisan/tulis). Kompetensi dasar untuk pembelajaran berbicara
adalah dapat menguraikan lambang bunyi vokal maupun konsonan dalam kata bahasa
Indonesia maupun bahasa daerah. Teknik yang bisa dilakukan peserta didik diminta untuk
memperhatikan flash card (kartu kilas), papan flanel, atau papan buletin (mading) peserta
didik diminta untuk melafalkan bunyi vokal dan konsonan pada media grafis. Guru atau
salah satu peserta didik agar memberikan contoh. Peserta didik dapat menyampaikan
kembali isi media grafis secara lisan. Hasil akhirnya adalah peserta didik dapat
melafalkan bunyi vokal dan konsonan dalam kata bahasa Indonesia atau bahasa daerah.
Dalam pembelajaran, selain menggunakan papan tulis dan spidol, guru dapat
menggunakan variasi pembelajaran agar siswa tidak mudah jenuh dan merasa bosan
karena pembelajaran yang monoton. Variasi tersebut juga dapat mendorong motivasi
siswa agar lebih semangat dalam belajar dan dapat mengeluarkan motivasinya. Media
grafis dapat difungsikan oleh guru dalam hal membaca dan menulis contohnya adalah
dengan menugaskan siswa untuk membuat projek poster yang berkaitan dengan
pembelajaran. Dalam proses pembuatan poster, siswa akan dilatih untuk mengembangkan
kemampuan literasinya dalam membaca dan menelaah sub materi yang akan dimasukkan
ke poster, lalu siswa akan dilatih kemampuannya dalam menulis poster yang dapat juga
digabungkan dengan kreaifitas siswa ketika mengerjakan poster.

E. Penggunaan Media Grafis dalam Pembelajaran Kebahasaan dan Kesastraan


Dalam pembelajaran, media grafis banyak digunakan oleh guru untuk menerangkan
tentang suatu pembelajaran berdasarkan fakta dan juga gagasan. Dengan menggunakan
media ini, siswa dapat mudah mengindentifikasi dan memahami tentang suatu konsep
atau pembelajaran yang disampaikan oleh guru melalui fakta-fakta yang dimasukan ke
dalam media grafis.

Penggunaan media grafis dalam pembelajaran bahasa dan sastra dapat berupa poster
yang dilakukan dengan menyajikan puisi-puisi dari sastrawan-sastrawan yang ternama.
Poster ini biasanya ditampilkan oleh guru bukan hanya berisi sajak puisi,namun juga
berisi gambar-gambar yang disesuaikan dengan sajak puisi tersebut. Poster ini bukan
hanya digunakan dalam pembelajaran sastra, tapi bisa juga digunakan sebagai media
pembelajaran bahasa. Pengggunaan media grafis dalam pembelajaran bahasa dapat
membuat siswa menganalisis penggunaan kata, susunan kalimat dan juga kecocokan
kalimat dengan konteks yang dibahas melalui poster yang disediakan oleh guru.

SIMPULAN
Media grafis adalah media dua dimensi yang menyajikan informasi baik disertai
gambar atau hanya berupa kata-kata. Ada berbagai jenis media grafis, yaitu sketsa,
gambar/foto, bagan/chart, grafik, peta dan peta pikiran, slide, poster dan infografik,
kartun, dan komik serta karikatur. Karena merupakan media dua dimensi, media grafis
mengandalkan indra pengelihatan serta hanya bisa diakses secara visual. Selain itu,
informasi dalam media grafis dapat diproyeksikan dengan alat bantu.
Dalam pembelajaran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, media grafis
berupa kolaborasi gambar serta tulisan disajikan oleh guru dalam upaya peningkatan
kemampuan peserta didik dalam empat aspek kebahasaan tersebut. Masih dengan metode
yang sama, media grafis juga digunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra lewat
sajian puisi-puisi dan pengetahuan kebahasaan lainnya.

SUMBER
Akbar, Muh. Rijalul, dkk. 2022. Media Pembelajaran. Get Press.

Akbar, M. R., Mulyadi, dan Shutan A.S. 2021. Kajian Literatur Media Pembelajaran
Grafis dalam Pembelajaran Bahasa. Jurnal Pendidikan Bahasa, 11 (2) Hal. 51

Alti, R. M., Anasi, P. T., dan Silalahi, D. E. 2022. Media Pembelajaran (pertama).
Padang: Global Eksekutif Teknologi.

Anam, S., Syukur, T. A. Saefulloh, A., Yusriani, Solong, N.P., Herwinsyah, Hidayah, N.,
Rizqi, V., Mukri, S. G., dan Hasanah, I. F. 2023. Media Pembelajaran Berbasis
Nilai Islam (Digital). Padang: Global Eksekutif Teknologi.

Ayu, H. D., dan Pratiwi, H. Y. 2022. Media Pembelajaran Berbasis ICT (Digital).
Malang: Media Nusa Creative.

Karo-karo, I. R. dan Rohani. (2018). Manfaat Media dalam Pembelajaran. Axiom. 7 (1)
Hal. 94

Maimunah. (2016). Metode Penggunaan Media Pembelajaran. Jurnal Al-Afkar, 5 (1) Hal.
18

Rodhi, Akhmad. (2020). Pengembangan Media Grafis dalam Pembelajaran. Al-Aufa:


Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman. 2 (2) Hal. 3.

Sanjaya, W. 2016. Media Komunikasi Pembelajaran (Digital). Jakarta: Prenada Media.

Sukriyah, Umi Sayidatus. (2019). Pengaruh Media Grafis terhadap Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA pada MIN Se-Kecamatan ponggok Blitar.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana
Prima.
Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Apa saja kendala umum dalam pembuatan media grafis bagi seorang guru?
2. Menurut Anda, media grafis jenis apa yang paling cocok digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia? Berikan alasannya!
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan media grafis? Jelaskan!
4. Sebutkan perihal apa saja yang Anda pahami mengenai penggunaan media grafis
dalam pembelajaran menyimak!
5. Mengapa media grafis berperan penting dalam pembelajaran?

Anda mungkin juga menyukai