Anda di halaman 1dari 4

1.

Sejarah berdiri
2. definisi (bahasa & istilah)
3. dasar hukum (negara, al-qur’an, hadist, pendapat ulama)
4. rukun, syarat, atau unsur
5. produk
6. tujuan
7. manfaat

Sejarah koperasi pada awalnya dimulai pada abad ke-20 . Pada umumnya sejarah koperasi dimulai dari
hasil usaha kecil yang spontan dan dilakukan oleh rakyat kecil. Di Indonesia ide perkoperasian
diperkenalkan oleh R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 yang mendirikan sebuah Bank untuk para
Pegawai Negeri. Karena semangat yang tinggi perkoperasian pun selanjutnya diteruskan oleh De
Wolffvan Westerrode.

Pada tahun 1942 negara Jepang menduduki Indonesia.Lalu jepang mendirikan koperasi yang diberi
nama koperasi kumiyai.

Setelah bangsa Indonesia merdeka tanggal 12 Juli 1947. Gerakan koperasi di Indonesia mengadakan
Kongres Koperasi pertama kalinya di Tasikmalaya. Hari itu kemudian ditetapkanlah sebagai Hari Koperasi
Indonesia.

Dasar hukum koperasi saat ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
Tentang Perkoperasian dan perubahannya.
Dasar hukum koperasi adalah UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 yang menyatakan bahwa perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.

Adapun 5 unsur koperasi Indonesia yaitu:


1. Koperasi adalah badan usaha 2. Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan
hukum koperasi 3. Koperasi Indonesia, koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip-
prinsip koperasi 4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat 5.

1. SIMPAN PINJAM, yang terdiri dari

1. Simpanan Pokok (SIMPOK)

2. Simpanan Wajib (SIMWA)

3. Simpanan Sukarela (SIRELA)

4. Simpanan Berjangka (SIJAKA)

5. Simpanan Pendidikan (SIPENA)


6. Simpanan Hari Raya (SAHARA)

7. Simpanan Qurban (SIQURMA)

8. Simpanan Walimah (SIWALIM)

9. Simpanan Haji/umroh (SIHAJI)

10. Simpanan kelahiran/aqiqah

b. Landasan-landasan KoperasiUndang-undang No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian Bab II


pasal 2, mengemukakanbahwa landasan ideal koperasi Indonesia adalah

Pancasila

, landasan strukturalnya Undang-UndangDasar 1945 dan landasan geraknya pasal 33 ayat (1) UUD 1945
beserta penjelasannya, landasanmentalnya: Setia kawan dan kesadaran berpribadi.1) Landasan ideal
yaitu PancasilaApabila yang dibicarakan mengenai Pancasila, maka yang dimaksud adalah Pancasila
yangdirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu :a) Ketuhanan Yang Maha Esab)
Kemanusiaan yang adil dan beradabc) Persatuan Indonesiad) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perrwakilan) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
IndonesiaRumusan pancasila yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itulah yang
kitagunakan, sebab yang demikian itulah yang ditetapkan oleh para wakil rakyat/bangsa Indonesia
padatanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.2) Landasan
Struktural dan Landasan Gerak yaitu UUD 1945 dan Pasal 33 Ayat (1) UUD 1945
sertapenjelasannyaSecara politis konstitusional kedudukan koperasi di tanah air kita begitu kuat dan
strategis karena iatercantum di dalam UUD 1945. Dan mengingat UUD 1945 adalah undang-undang
tertinggi danmerupakan hukum dasar bagi berlakunya semua peraturan perundang-undangan di wilayah
hukumRepublik Indonesia, maka kesadaran hukum dalam arti antara lain: tunduk, patuh, disertai
penghayatandan pengamalan UUD 1945, wajib dilaksanakan oleh setiap warga Negara Indonesia.[2]
Adapun bunyi pasal 33 adalah :a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan.

b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyakdikuasai oleh negara.c) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh Negara dan dipergunakanuntuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Shaad, ayat 24 - Allah subhanahu wa ta'ala menyampaikan tambahan dalam kegiatan transaksi, dan
bahwa banyak diantara orang yang berserikat, melakukan zalim kepada pihak lain. televisi, Orang -
orang yang beriman dan beramal yang shaleh. Ayat ini juga merupakan dalil syirkah Ugud
2. An-nisa, ayat 12 - Allah subhanahu wa ta'ala mengutarakan perkenaan akan adanya pesekutuan
dalam kepemilikan, dengan menyatakan "maka mereka bersekutu dalam sepertiga tersebut". Ayat ini
sekaligus merupakan dasar hukum syirkah amlak

Hadis riwayat Abu Daud - Sahabat nabi, Abu Hurairah, menambahkan bahwa nabi pernah
menambahkan bahwa Allah pernah berfirman, dua orang yang berserikat ada allah subhanahu wa
ta'ala sebagai ketiga, selama salah satu dari satu pihak lainnya. Hal ini kemudian dijadikan sebagai
landasan hukum syirkah

hukum Alquran

QS. Al-Maidah: 2

َ ‫اونُ ْوا َعلَىا ْلبِ ِّر َوالتَّ ْق ٰو ۖى َواَل تَ َعا َونُ ْوا َعلَىااْل ِ ْث ِم َوا ْل ُع ْد َوا ۖنِ َواتَّقُواال ٰلّ ۗ َهاِنَّال ٰلّ َه‬
ِ ‫ش ِد ْيدُا ْل ِعقَا‬
‫ب‬ َ ‫س ِج ِدا ْل َح َرا ِما َ ْنتَ ْعتَد ۘ ُْو‬
َ ‫اوتَ َع‬ ْ ‫صد ُّْو ُك ْم َعنِا ْل َم‬ َ ‫طاد ُْو ۗا َواَل يَ ْج ِر َمنَّ ُك ْم‬
َ ‫شنَ ٰانُقَ ْو ٍما َ ْن‬ َ

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah,
dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan
kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-
orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya.

Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai
kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam,
mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.” (QS. Al-Maidah:
2).

Hukum menurut Para ulama

Abdurrahman Isa menyatakan bahwa syirkah

ta’awuniyah (koperasi) adalah syirkah musahamah, artinya syirkah yang dibentuk melalui pembelian
saham-saham oleh para anggotanya. Karena itu syirkah ini adalah syirkah amwal (badan kumpulan
modal) bukan syirkah asykhas (badan kumpulan orang), karena di dalam

koperasi yang tampak bukan kepribadian para anggota pemilik saham. Menurut Isa, koperasi boleh di
dalam Islam dan halal deviden yang diterima para anggota dari hasil usaha koperasi selama koperasi
itu tidak mempraktekkan usaha yang mengandung riba dan menjalankan usaha-usaha yang haram.

Hukum Hadist
(Abu Dawud Hadis No. 2936)

‫ث‬ُ ِ‫ص ُّي َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ الزِّ ْب ِرقَا ِن عَنْ َأبِي َحيَّانَ التَّ ْي ِم ِّي عَنْ َأبِي ِه عَنْ َأبِي ُه َر ْي َرةَ َرفَ َعهُ قَا َل ِإنَّ هَّللا َ يَقُو ُل َأنَا ثَال‬ ُ ُ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْن‬
ِّ ‫سلَ ْي َمانَ ا ْل ِم‬
ِ ‫صي‬
‫صا ِحبَهُ فَِإ َذا َخانَهُ َخ َر ْجتُ ِمنْ بَ ْينِ ِه َما‬ َ ‫ش ِري َك ْي ِن َما لَ ْم يَ ُخنْ َأ َح ُد ُه َما‬
َّ ‫ال‬

Artinya:

Dari Abu Hurairah meriwayatkan sampai ke Rasul (Marfu’) bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman,
Aku adalah yang ketiga dari dua orang yang berserikat selama tidak ad pihak yang menghianati mitra
perserikatan, jika ada yang berkhianat maka Aku keluar dari keduanya. (HR. Abu Dawud, diriwayat
oleh periwayat tsiqah)

Anda mungkin juga menyukai