Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS

(Untuk memenuhi mata kuliah Problematika dan Perkembangan Peelitian Pendidikan

Matematika)

Disusun Oleh Kelompok III:

Rekayanti G2I122020

Wa Ode Nurlaila G2I122021

Novi Seilindri Rusdin G2I122022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
HALUOLEO

KENDARI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


atas rahmat, karunia, taufik dan hidayah-Nya karena berkat rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah Kemampuan koneksi matematis dengan baik meskipun masih
terdapat banyak kekurangan didalamnya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita, saya juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah selanjutnya, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun


yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah dibuat ini dapat
berguna bagi saya sendiri selaku penulis maupun orang lain yang
membacanya. Sebelumnya saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan dalam pembuatan laporan
selanjutnya di masa depan.

Kendari, April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Masalah

D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

A. Kemampuan Literasi Matematis

B. Indikator Kemampuan Literasi Matematis

C. Literasi Matematis Bagi Siswa

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan pada setiap jenjang
pendidikan, matematika diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam rangka
mengembangkan kemampuan siswa, karena matematika merupakan sarana berpikir ilmiah
yang memegang peranan penting dalam usaha mengembangkan ilmu dan teknologi guna
kesejahteraan manusia. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran matematika yang termuat
dalam Standar Isi. Dalam Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006) tertulis mata
pelajaran matematika tingkat SMP/MTs bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai
berikut:

1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan


mengaplikasikan konsep atau logaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam
pemecahan masalah.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
membuat generelisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan soluusi yang diperoleh.
4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
keingintahuan, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah

Apabila dicermati, dalam tujuan mata pelajaran matematika tersebut terlihat bahwa
kurikulum yang disusun sudah memperhatikan aspek pengembangan literasi matematis.
Literasi matematis merupakan kemampuan individu dalam merumuskan, mengerjakan, dan
menginterpretasikan hal-hal matematis ke berbagai konteks nyata. Termasuk di dalamnya
penalaran secara matematis dan penggunaan konsep, prosedur, fakta, dan perangkat
matematis untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memprediksi suatu fenomena (OECD,
2013, hlm. 25).

Menurut Kusumah (2011) literasi matematis terfokus pada kemampuan penalaran,


berpikir dan interpretasi di samping kemampuan-kemampuan lainnya. Niss (dalam
Kusumah, 2011) mengatakan bahwa literasi matematis mecakup (1) penalaran dan berfikir
matematis, (2) argumentasi matematis, (3) komunikasi matematis, (4) pemodelan, (5)
pengajuan dan pemecahan masalah, (6) representasi, (7) simbol, dan (8) media dan
teknologi.

Literasi matematis sangat berkaitan dengan dunia nyata, oleh karena itu dalam literasi
matematis kita dituntut untuk memahami peranan matematika dalam kehidupan nyata dan
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan konteks
kehidupan sehari-hari. Dalam hal-hal tertentu, peranan konsep, struktur, serta ide matematis
digunakan sebagai alat untuk mengubah permasalahan dalam dunia nyata ke dalam
manipulassi simbol (Kusumah, 2011). Sejalan dengan hal itu dalam literasi matematis juga
dilibatkan kemampuan untuk mengubah permasalahan dari dunia nyata ke bentuk
matematika atau justru sebaliknya, yaitu menafsirkan suatu hasil atau model matematika ke
dalam permasalahan aslinya.

Literasi matematis masih dipandang sebagai pemahaman matematika yang penting bagi
seseorang yang dalam mempersiapkan dirinya untuk hidup dalam masyarakat modern,
melalui kegiatan sehari-hari yang sederhana untuk mempersiapkan peran yang profesional
(Stacey, 2010). Menurut Kusumah (2011) orang yang memiliki literasi matematis memiliki
kemampuan berkomunikasi, memberikan penilaian, dan menyatakan apresiasi terhadap
matematika. Oleh karena itu, seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi matematis
jika orang tersebut dapat menggunakan pengetahuan serta keterampilan matematisnya dalam
menyelesaikan suatu masalah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas sebagai
berikut
1. Apa yang di maksud dengan kemampuan literasi matematis?
2. Apa saja indicator kemampuan literatis matematis
3. Apa pentingnya kemampuan literasi matematis bagi siswa?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penulisan makalah
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui definii kemampuan literasi matematis?
2. Mengetahui indicator kemampuan literatis matematis
3. Mengetahui kemampuan literasi matematis bagi siswa?
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Bagi penulis, dapat memberikan pengetahuan tentang kemampuan literasi matematis serta
memenuhi salah satu tugas mata kuliah kajian pendidikan matematika
2. Bagi pembaca, dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang kemampuan literasi
matematis dengan membaca makalah ini
BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Kemampuan Literasi Matematis


Definisi Kemampuan Literasi Matematis Literasi merupakan serapan kata dalam
bahasa Inggris “literacy” yang artinya kemampuan untuk membaca dan menulis
(Iskandar, 2016). Sedangkan literasi yang berasal dari bahasa Latin “littera”
pengertiannya melibatkan penguasaan sistem-sistem tulisan dan konvensi-konvensi yang
menyertainya (Pernandes, dkk. 2020). Dalam Cambride Advance Learner Dictionary,
literasi diartikan sebagai able to read and write, having knowledge of a particular subject,
or a particular type of knowledge yang artinya kemampuan menulis dan membaca,
memiliki pengetahuan pada subjek tertentu, atau jenis pengetahuan tertentu. Dalam
English Oxford Dictionary, literasi didefinisikan sebagai: (1) kemampuan untuk membaca
dan menulis; dan (2) kompetensi atau pengetahuan dalam bidang tertentu. Gagasan umum
dari makna literasi diserap dalam berbagai bidang, salah satunya bidang matematika
sehingga muncul literasi matematis
Literasi matematis adalah kemampuan seseorang untuk merumuskan,
mempekerjakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Ini mencakup
konsep, prosedur, fakta dan alat matematis untuk menggambarkan, menjelaskan dan
memprediksi fenomena.Dalam memahami matematika ke dalam berbagai
konteks, diperlukan pengetahuan dan keterampilan dasar matematis. Hal ini
sejalan dengan yang diungkapkan). Dua komponen tersebut dijelaskan lebih rinci
yakni, (1) pengetahuan, merujuk pada pengetahuan konseptualdan procedural dasar yang
digunakan dalam menghubungkan dan menyelesaikan masalah matematika yang
ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan
tentang fakta-fakta, makna, ide-ide, prinsip-prinsip, hukum-hukum, rumus-rumus, dan
konsep tentang topik matematika. Sedangkan untuk pengetahuan prosedural merujuk
pada pengetahuan tentang bagaimana menggunakan prosedur matematika, bahasa dan
simbol, serta interpretasi dan menggambar grafik juga tabel. (2) kompetensi,merujuk
pada kemampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan dan keterampilan matematis
yang diperoleh dari kelas ke kehidupan sehari-hari mereka serta memahami
situasi-situais yang termasuk dalam masalah matematika. Hal ini juga memuat
kemampuan-kemampuan seperti, memahami masalah, memilih pengetahuan, merancang
rencana, menyelesaikan dan menalar, dan menguji solusi.
Literasi lebih menekankan pada menggunakan dasar matematika dalam
kehidupan sehari-hari, sejalan dengan pendapat (Ojose, 2011). Ojose berpendapat
“mathematics literacy is the knowledge to know and apply basic mathematics in our
every day living”. Menggunakan dasar matematika dengan kata lain, seseorang harus
memiliki kekuatan dalam menggunakan pikiran mereka. (Stacey & Turner, 2012)
mengungkapkan bahwa penggunaan pengetahuan secara fungsional atau menerapkan
pengetahuan untuk memecahkan masalah membutuhkankekuatan individu. Namun tak
cukup hanyamemiliki, kekuatan individu tersebut juga harus berkembang, NCTM (Stacey
& Turner, 2012). Kekuatan yang dimaksud yakni berfokus kepada kemampuan siswa
dalam menganalisa, memberikan alasan, dan menyampaikan ide, merumuskan,
memecahkan, dan menginterpretasi masalah-masalah matematika dalam berbagai
bentuk dan situasi.
B. Indicator kemampuan literatis matematis
Indikator Kemampuan Literasi Matematis Pada pembelajaran matematika di
Indonesia saat ini, masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari hanya digunakan
sebagai sumber inspirasi penemuan atau pembentukan konsep saja. Hal tersebut
dikarenakan kurangnya kemampuan literasi siswa sehingga siswa hanya mengaplikasikan
konsep yang sudah ada tanpa mengkaji dan menafsirkan sendiri konsep matematika
(Fatwa, dkk. 2019).
Programme for Internasional Student Assessment (PISA) merupakan studi
mengenai program penilaian siswa internasional berusia 15 tahun (setara kelas VIII atau
kelas IX) yang dilakukan setiap 3 tahun sekali, untuk memonitoring sistem pendidikan
dari sudut capaian belajar siswa di tiap negara yang mencakup 3 komponen penilaian
yaitu membaca, matematika dan sains. Dalam studi PISA, literasi matematis memuat tiga
gugus kompetensi yaitu, reproduksi, koneksi untuk memecahkan masalah, dan refleksi.
Aspek yang diamati dalam literasi matematis untuk mengukur ketiga gugus kompetensi
tersebut diantaranya penalaran, argumentasi, komunikasi, pemodelan, koneksi, pengajuan
dan pemecahan masalah, dan representasi. Indikator pencapaian siswa yang literate
(Nuurjannah, 2018), yaitu:
1. Merumuskan masalah atau memahami konsep,
2. Menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah,
3. Menghubungkan kemampuan matematis dengan berbagai konteks,
4. Memecahkan masalah,
5. Mengomunikasikannya ke dalam bahasa matematis, dan
6. Menginterpretasikan kemampuan matematis dalam kehidupan sehari-hari dan
berbagai konteks.
Untuk mengukur kemampuan literasi matematis, terdapat 6 level kemampuan
yang masing-masing levelnya mengukur tingkat pengetahuan matematis yang berbeda
seperti yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya. Hasil terbaru studi PISA tahun
2018 menunjukkan bahwa literasi matematika siswa di 19 Indonesia berdasarkan studi
internasional masih belum memuaskan bahkan mengalami penurunan. Dalam setiap
konten yang diujikan, rata-rata siswa Indonesia menduduki peringkat level 2
kebawah. Hal ini menandakan siswa di Indonesia hanya sampai pada kemampuan
reproduksi, yaitu kemampuan pengoperasian matematika dalam konteks yang
sederhana.
Pada kemampuan literasi matematis level 3, terdapat indikator pencapaian
diantaranya:
1. Mengubah permasalahan dari dunia nyata ke dalam bentuk matematika.
2. Mengetahui fakta-fakta dasar yang diberikan.
3. Menentukan prosedur yang akan digunakan berdasarkan fakta-fakta yang telah
diberikan.
4. Memilih dan menerapkan strategi pemecahan masalah yang sederhana berdasarkan
sumber yang berbeda.
5. Mengomunikasikan secara tulisan hasil dari interpretasi dan penalaran.
Sedangkan indikator pencapaian pada kemampuan literasi matematis level 4
sebagai berikut:
1. Mengubah permasalahan dari dunia nyata ke bentuk matematika.
2. Mengetahui fakta-fakta dasar yang diberikan.
3. Menentukan prosedur yang akan digunakan berdasarkan fakta-fakta yang telah
diberikan.
4. Membuat asumsi.
5. Memilih dan menerapkan strategi pemecahan masalah yang sederhana berdasarkan
sumber yang berbeda.
6. Mengomunikasikan penjelasan dengan memberikan argumentasi berdasarkan
interpretasi.
C. kemampuan literasi matematis bagi siswa
Dalam kehidupan sehari-hari, siswa berhadapan dengan masalah yang berkaitan
dengan personal, bermasyarakat, pekerjaan, dan ilmiah. Banyak diantara masalah tersebut
yang berkaitan dengan penerapan matematika. Penguasaan matematika yang baik dapat
membantu siswa menyelesaikan masalah tersebut. Literasi matematis juga membantu
seseorang untuk memahami peran atau kegunaan matematika di dalam kehidupan sehari-
hari sekaligus menggunakannya untuk membuat keputusan-keputusan tepat yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Kemampuan literasi matematis dianggap sebagai salah satu
komponen penting yang dibutuhkan peserta didik untuk dapat berhasil memecahkan soal-
soal PISA. Kemampuan ini juga berfokus kepada kemampuan peserta didik dalam
menganalisa, memberikan alasan, dan menyampaikan ide secara efektif, merumuskan,
memecahkan, dan menginterpretasi masalah-masalah matematika dalam berbagai bentuk
dan situasi. Hal ini menujukkan bahwa literasi matematis sangatlah penting bagi siswa
agar mampu memahami matematika tidak hanya pada penguasaan materi saja akan tetapi
sampai kepada penggunaan penalaran, konsep, fakta dan alat matematika dalam
pemecahan masalah sehari-hari serta menuntut siswa untuk mengkomunikasikan dan
menjelaskan fenomena yang dihadapinya dengan konsep matematika. Kurangnya
kemampuan literasi matematis menjadikan kemampuan siswa dalam berkreasi, bernalar
dan beragumen tidak berkembang sehingga sulit menyelesaikan persoalan matematika
dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa uraian definisi diatas, terlihat bahwa
kemampuan literasi matematis menekankan pada kompetensi siswa membaca dan
memahami kondisi permasalahan menggunakan kualitas berpikir matematika yang
kemudian dihubungkan ke dalam dunia nyata. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa
literasi matematis adalah kemampuan siswa dalam membaca, merumuskan, dan
menafsirkan matematika pada berbagai konteks dalam kehidupan sehari-hari. Literasi
matematis menuntut siswa agar mampu menggunakan penalaran, konsep, 18 fakta dan
alat matematika dalam pemecahan masalah sehari-hari serta mampu mengkomunikasikan
dan menjelaskan fenomena yang dihadapinya dengan konsep matematika. Kemampuan
literasi matematis juga membantu individu untuk mengenali bahwa matematika sangat
berperan di setiap aspek kehidupan serta berguna untuk membuat keputusan yang tepat
dalam hidup bermasyarakat.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa literasi matematis adalah kemampuan siswa
dalam membaca, merumuskan, dan menafsirkan matematika pada berbagai konteks
dalam kehidupan sehari-hari. Literasi matematis menuntut siswa agar mampu
menggunakan penalaran, konsep, 18 fakta dan alat matematika dalam pemecahan masalah
sehari-hari serta mampu mengkomunikasikan dan menjelaskan fenomena yang
dihadapinya dengan konsep matematika. Kemampuan literasi matematis juga membantu
individu untuk mengenali bahwa matematika sangat berperan di setiap aspek kehidupan
serta berguna untuk membuat keputusan yang tepat dalam hidup bermasyarakat.
B. Saran
Akhir dari penulisan makalah ini besar harapan penulisan agar makalah ini berguna
untuk menambah pemahaman dan wawasan bagi pembaca, menyadari bahwa penulis
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam
menjelaskan tentang makalah ini dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Saran penulis kepada pembaca agar lebih
banyak mengulang dalam belajar agar dapat memahami ilmu dengan seutuhnya
DAFTAR PUSTAKA

Abidin., Mulyati., & Yunansah. (2017). Pembelajaran Literasi Strategi


Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan Menulis. Jakarta:
Bumi Aksara.
Kusniati, I. (2018). Analisis Kemampuan Literasi Matematis Peserta Didik Melalui
Penyelesaian Soal-soal Ekspresi Aljabar Di SMP Negeri 1 Lambu Kibang. Skripsi tidak
diterbitkan. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intang Lampung
Salim, S., & Pranojo, R. (2018). Profil Kemampuan Literasi Matematis Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 9 Kendari. Ideal MathEdiu, 5(9), 594-604.
http://repository.unpas.ac.id/49893/6/Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai