Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENCAK SILAT

PENDIDIKAN PENCAK SILAT

DOSEN PENGAMPU : Kamarudin M. Pd

Dian Kartini NST : 226610069


Nuzulia Syahrani : 226610251
Afdil Kurniawan : 226610032
Ardio Daiva Saguna : 226610088
Hamdika Yoran Siputra : 226610063
Isman Yusron : 226610059
Muhammad Irsyad : 226610103
Muhammad Wahyudin : 226610133
Rielpi Tio Gusvinal : 226610042
Zaiful Amran : 226610017
Arkan

UNIVERSITAS ISLAM RIAU


PENJASKESREK
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................4
C. TUJUAN MAKALAH.............................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. PENCAK SILAT DALAM PENDIDIKAN............................................................................5
BAB III...............................................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................................10
A. KESIMPULAN......................................................................................................................10
B. SARAN...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Olahraga pencak silat sebagai bagian dari program pendidikan jasmani dan olahraga
merupakan wahana yang dapat mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter karena
bersumber pada budaya bangsa Indonesia.

Pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah memiliki potensi yang sangat strategis dalam
mengembangkan karakter yang baik. Berbagai aktivitas jasmani dan olahraga tidak diragukan
lagi penuh dengan adegan interaksi sosial yang berdampak pada meningkatnya karakter baik
siswa. Olahraga pencak silat sebagai bagian dari program pendidikan jasmani dan olahraga
merupakan wahana yang dapat mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter karena
bersumber pada budaya bangsa Indonesia. Sebagai upaya membangun kembali citra bangsa
Indonesia yang masyarakatnya ramah, suka bergotong-royong, respek, dan tanggung jawab,
buku ini mencoba mengupas tentang pengembangan pendidikan karakter melalui pembinaan
olahraga pencak silat.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana pencak silat dalam Pendidikan?

C. TUJUAN MAKALAH
a. Menjelaskan pencak silat dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENCAK SILAT DALAM PENDIDIKAN


Pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah memiliki potensi yang sangat strategis dalam
mengembangkan karakter yang baik. Berbagai aktivitas jasmani dan olahraga tidak diragukan
lagi penuh dengan adegan interaksi sosial yang berdampak pada meningkatnya karakter baik
siswa. Olahraga pencak silat sebagai bagian dari program pendidikan jasmani dan olahraga
merupakan wahana yang dapat mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter karena
bersumber pada budaya bangsa Indonesia. Sebagai upaya membangun kembali citra bangsa
Indonesia yang masyarakatnya ramah, suka bergotong-royong, respek, dan tanggung jawab,
buku ini mencoba mengupas tentang pengembangan pendidikan karakter melalui pembinaan
olahraga pencak silat.

Fungsi pencak silat juga dapat dilihat dari sudut pendidikan. Pencak silat mampu
memberikan keterampilan, kemampuan dan kemantapan dalam mempertahankan serta
membela diri terhadap ancaman bahaya. Baik itu dari dalam ataupun luar. Selain itu juga
mampu menjamin keselarasan dengan alam sekitar.

manfaat pencak silat bagi anak juga mampu meningkatkan rasa percaya diri, melatih
ketahanan mental, melatih keuletan, dan serta mampu mengembangkan kewaspadaan diri.
Bagi kesehatan anak, pencak silat juga bermanfaat untuk melatih kekuatan diri.

Pendidikan untuk jasmani lebih fokus pada pengembangan fisik dan keterampilan peserta
didik dengan memakai sarana cabang-cabang olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang sekolah adalah pendidikan jasmani,
olahraga, dan Kesehatan yang merupakan salah satu wahana untuk mencapai tujuan
Pendidikan nasional. Tujuan penjasorkes tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional,
diantaranya untuk peningkatan kemampuan kognitif, afektif, psikomotor, dan nilai-nilai
sosial peserta didik.(Sukadiyanto, 2011:432). Dengan adanya materi pencak silat dalam mata
pelajaran penjasorkes akan sangat membantu dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional,
karena dalam pencak silat siswa tidak hanya dituntut untuk dapat menguasai pada aspek
psikomotor saja tetapi juga dituntut untuk dapat menguasai pada aspek kognitif, afektif
maupun nilai sosial. Hal ini menunjukan bahwa keberadaan materi pencak silat dalam
penjasorkes sudah sesuai dengan pencapaian tujuan Pendidikan nasional yang ada.
Pengenalan sejak dini merupakan langkah awal yang harus ditempuh untuk dapat
mengenalkan dan mengembangkan pencak silat di Indonesia. Sasaran yang paling tepat untuk
dapat mengenalkan pencak silat adalah dengan memasukkan pencak silat kedalam materi
pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah
menengah atas. Dengan masuknya pencak silat ke dalam mata pelajaran sekolah menengah
atas (SMA) membawa peranan penting dalam pembentukan karakter, rohani dan mental
spiritual bagi remaja. Dengan itu dapat mengurangi krisis moral yang sedang melanda kaum
remaja bangsa kita. Berdasarkan KTSP sekolahmenengah ata s (SMA) materi pencak silat
mulai diajarkan dari kelas X hingga kelas XI dan XII dengan materi yang berkelanjutan
dengan berbagai materi teknik-teknik dasar dalam pencak silat. Teknik dasar dalam pencak

Silat meliputi:

1. kuda-kuda;
2. sikap pasang;
3. pola langkah;
4. Teknik belaan (tangkisandan hindaran);
5. Teknik serangan (pukulan, sikuan dan tendangan);
6. Teknik bantingan/jatuhan.

Dalam KTSP sekolah menengah atas (SMA) terdapat salah satu standarkompetensi yaitu
mempraktikkan berbagai keterampilan permainan olahragadalam bentuk sederhana dan nilai-
nilai yang terkandung didalamnya dan juga memiliki salah satu kompetensi dasar yaitu
mempraktikkan keterampilan salah satu cabang olahraga beladiri serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, semangat, dan percaya diri **). Sudah seharusnya seorang guru
mengajarkan semua materi-materi yang tercantum di dalam KTSP. Tentunya untuk dapat
mengajarkan semua materi kepada siswa diperlukan seorang guru yang berkompeten sesuai
dengan bidangnya yang menguasai semua ketrampilan-ketrampilan dalam olahraga.
Kemampuan seorang guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dengan mengutamakan
aspek-aspek psikomotor, kognitif, afektif dan nilai sosial menjadi suatu hal mutlak harus

dimiliki seorang guru untuk dapat menghasilkan suatu pembelajaran yang optimal.Akan
tetapi, hasil belajar yang kurang optimal juga menjadi suatu permasalahan yang sering
muncul dalam sebuah pelaksanaan proses pembelajaran. Ketidakpahaman siswa untuk
memahami dan menguasai kompetensi dalam bentuk tingkah laku, sikap dan ketrampilan
yang diharapkan dalam pembelajaran penjasorkes menjadi masalah utama yang harus segera
dicari solusi terbaiknya. Ketidakpahaman siswa pada sebuah kompetensi juga menjadi
indikasi ketidakmampuan seorang guru dalam memberikan materi kepada siswa. Fakta
dilapangan menunjukan bahwa banyak guru sekolah menengah atas (SMA) tidak
mengajarkan materi pencak silat kepada siswanya.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa factor diantaranya, ketidak mampuan guru
untuk memberikan materi pencak silat, seorang guru tidak menguasai ketrampilan tersebut
sehingga para guru merasa kesulitan untuk mengajarkan materi tersebut, keterbatasan media
pembelajaran yang mempermudah guru dalam menyampaikan materi, serta minimnya
sumber belajar. Alasan lain guru tidak mengajarkan materi pencak silat juga bisa disebabkan
guru yang merasa kurang mampu untuk menyampaikan materi pencak silat kepada siswanya
sehingga banyak guru memilih untuk tidak mengajarkan materi tersebut.
Ketidakprofesionalan seorang guru juga merupakan salah satu penyebab tidak diajarkannya
materi pencak silat di sekolah menengah pertama (SMP) maupun sekolah menengah atas
(SMA).

Selain itu, minimnya sumber belajar yang ada juga menyebabkan hasil belajar yang
kurang optimal. Hal ini diperkuat dengan minimnya jumlah buku-buku, modul, maupun cd
pembelajaran pencak silat yang mampu mempermudah siswa dalam menguasai kompetensi
dalam bentuk tingkah laku, sikap maupun ketrampilan. Sehingga sebagian besar siswa akan
merasa kesulitan untuk dapat memahami materi tersebut. Dari segala kemungkinan penyebab
permasalahan tersebut menjadi hal yang menyebabkan minimnya pemahaman tentang materi
pencak silat yang dimiliki sebagian besar siswa sekolah menengah atas (SMA). Sehingga
berdampak pada minimnya penguasaan ketrampilan gerak yang dimiliki oleh setiap siswa
sekolah menengah atas (SMA). Fakta diatas diperkuat oleh hasil penelitian Erwin

Setyo K (2011:208) the levels of understanding of physical education teachers of junior


high school in Sleman regency towards the pencak silat instructions, there were 3 teachers
(8%) in very high category, 13 teachers (34%) in high category, 20 teachers (53%) in the
category low, and 2 teachers (5%) in the poor category.

Berdasarkan dari permasalahan permasalahan yang ada maka peneliti ingin membantu
mengatasi masalah salah satunya dengan menambah sumber belajar berupa modul. Modul ini
juga dapat dimanfaatkan siswa yang belajar jarak jauh maupun home schooling. Oleh karena
itu perlu diadakan sebuah penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk tersebut
dan dapat digunakanuntuk mengatasi per masalahan-permasalahan yang ada. Maka dari itu,
peneliti akan melakukan sebuah penelitian dan pengembangan yang berjudul Pengembangan
Modul Pembelajaran Pencak Silat sebagai Sumber Belajar bagi Siswa Sekolah Menengah
Atas (SMA).

Dalam latihan pencak silat juga banyak manfaat yang bias di peroleh dalam
perkembangannya, seperti pengembangan kognitif,efektif dan psikomotorik. Kemampuan
kognitif berkembang sejalan dengan diberikannya latihan-latihan konsep pencak silat, proses
berfikir cepat dalam menghadapi permasalahan yang segera di pecahkan, dan pegambilan
secara cepat dan akurat.Kemampuan efektif berkembang sejalan dengan di berikannya
latihan-latihan yang mengarah pada sikap sportivitas,saling menghargai dan menghormati
sesame teman latihan atau tanding,disiplin dan rendah hati sesuai dengan falsafah-falsafah
pencak silat, serta masih banyak lagi lainnya.

Sedangkan kemampuan psikomotorik berkembang sejalan dengan diberikannya latihan-


latihan yang mengarah kepada aktivitas-aktivitas jasmani, seperti perkembangan pencak silat
yang dinamis,menantang dan menyenangkan. Fungsi pencak silat  untuk pendidikan Adapun
dari sudut pendidikan pencak silat memberikan kemampuan, keterampilan, dan kemantapan
untuk mempertahankan dan membela diri terhadap sebuah ancaman bahaya, baik dari dalam
maupun luar, serta untuk menjamin keselarasan dengan alam sekitarnya.

PENCAK SILAT MENJADI MEDIA PENDIDIKAN DAN KENDALANYA

Selain krisis kesehatan akibat terjadinya pandemi covid-19. Dewasa ini bangsa Indonesia
mengalami berbagai ancam krisis baik ekonomi, politik, hukum, dan moral. Bila diamati
secara cermat, krisis moral merupakan hal krusial untuk diperhatikan oleh karena masyarakat
sebagai aset pembangunan sudah mulai kehilangan karakter yang sesuai dengan kondisi
bangsa. Krisis moral dalam masyarakat antara lain ditandai oleh (1) hilangnya kejujuran, (2)
hilangnya rasa tanggung jawab, (3) tidak mampu berpikir jauh ke depan (visioner), (4)
rendahnya disiplin, (5) krisis kerjasama, (6) krisis keadilan, dan (7) krisis kepedulian (Ary
Ginanjar, 2008). Keadaan tersebut secara otomatis: ""menghilangkan jiwa sportivitas,
kejujuran, kepercayaan diri, dan rasa saling menghargai dalam diri manusia. Artinya, manusia
sudah tidak mampu introspeksi diri, mengakui kekalahan, dan berinteraksi dengan baik
terhadap orang lain.
Kenyataan di atas menunjukkan bahwa sebagian besar karakter masyarakat Indonesia
masih belum terbentuk secara positif. Untuk itu, kualitas sumber daya manusia Indonesia
harus terus ditingkatkan melalui berbagai jalur pendidikan, diantaranya melalui bidang
olahraga (pencak silat). Oleh karena, olahraga (pencak silat) dapat berfungsi sarana untuk (1)
penyaluran emosi, (2) penguatan identitas, (3) kontrol sosial, (4) sosialisasi, (5) agen
perubahan, (6) penyaluran kata hati, dan (7) mencapai keberhasilan (Wuest and Bucher,
1995). Dengan demikian, melalui kegiatan olahraga diharapkan dapat membentuk karakter
masyarakat Indonesia ke arah yang positif sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Karakter merupakan sebuah konsep dari moral, yang tersusun dari sejumlah
karakteristik yang dapat dibentuk melalui aktivitas olahraga. Setidaknya terdapat nilai-nilai
yang baik yang dapat dibentuk melalui aktivitas olahraga, antara lain: rasa terharu
(compassion), keadilan (fairness), sikap sportif (sport-personship), dan integritas (integrity)
(Weinberg dan Gould,2003).

Artinya, perkembangan dan terbentuknya karakter seseorang dipengaruhi oleh


kemampuan kognitif dan daya tangkapnya dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial
budaya. Dengan demikian, karakter seseorang terbentuk bukan saja karena menirukan
melalui pengamatan, melainkan dapat diajarkan melalui situasi olahraga, latihan, dan
aktivitas fisik. Situasi-situasi latihan dan aktivitas apa saja dalam pencak silat yang
berkontribusi membentuk karakter? Serta Kendala-kendala apa yang dihadapi bangsa untuk
menjadikan pencak silat sebagai media pendidikan karakter. Hal tesebutlah yang akan
dibahas dalam kuliah ini.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah memiliki potensi yang sangat strategis dalam
mengembangkan karakter yang baik. Berbagai aktivitas jasmani dan olahraga tidak diragukan
lagi penuh dengan adegan interaksi sosial yang berdampak pada meningkatnya karakter baik
siswa. Olahraga pencak silat sebagai bagian dari program pendidikan jasmani dan olahraga
merupakan wahana yang dapat mengembangkan nilai-nilai pendidikan karakter karena
bersumber pada budaya bangsa Indonesia. Sebagai upaya membangun kembali citra bangsa
Indonesia yang masyarakatnya ramah, suka bergotong-royong, respek, dan tanggung jawab,
buku ini mencoba mengupas tentang pengembangan pendidikan karakter melalui pembinaan
olahraga pencak silat.

Fungsi pencak silat juga dapat dilihat dari sudut pendidikan. Pencak silat mampu
memberikan keterampilan, kemampuan dan kemantapan dalam mempertahankan serta
membela diri terhadap ancaman bahaya. Baik itu dari dalam ataupun luar. Selain itu juga
mampu menjamin keselarasan dengan alam sekitar

B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan
tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan makalah yang
bermanfaat bagi semua orang.
DAFTAR PUSTAKA

https://undiksha.ac.id/form-pencak-silat-menjadi-media-pendidikan-karakter-dan-kendalanya/

https://onesearch.id/Record/IOS1.INLIS000000000588050/Description#:~:text=Olahraga
%20pencak%20silat%20sebagai%20bagian,bersumber%20pada%20budaya%20bangsa%20Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai