Disusun Oleh:
Izzatinisa 55121120093
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Masydzulhak Djamil MZ, SE, MM
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul "KONSEP
HUMAN CAPITAL DALAM BUKU HUMAN CAPITAL MANAGEMENT". Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas forum kelima mata kuliah Strategic Human Capital,
Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mercu
Buana, Menteng, Jakarta Pusat.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan pemahaman yang
bermanfaat bagi pembaca mengenai pentingnya Human Capital dalam penerapannya pada
sebuah organisasi demi memajukan bisnis berkelanjutan. Kami menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan dalam makalah ini dan kami sangat mengharapkan masukan dan saran
dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menjadi bahan referensi yang berguna.
Jakarta, April
2023
Measuring Human Capital
HCM berkaitan dengan pengukuran dampak praktik HRM dan kontribusi karyawan
terhadap batas bawah kinerja. Bab ini membahas masalah pengukuran, analisis berbagai jenis
ukuran, dan proses pengembangan ukuran dan pendekatan analisis. Bab ini juga memberikan
contoh pendekatan pengukuran.
- Activity measures
Pengukuran ini hanya mencatat tingkat aktivitas seperti itu jumlah hari pelatihan
per karyawan. Pengukuran jenis ini tidak menilai kualitas kegiatan, misalnya dampak
pelatihan terhadap kinerja karyawan.
- Performance measures
Pada pengukuran ini mencatat perkembangan kinerja dalam kontribusi,
produktivitas dan profitabilitas
- Added value measures
Pengukuran ini menilai sejauh mana nilai dari kontribusi dari karyawan melebihi
biaya operationalnya itu sendiri. ROI (return on investment) atau pengembalian modal
dapat secara luas dimasukkan dalam kategori ini
Perbedaan klasifikasi ini sangat penting. Jika diurutkan, added value measures adalah
pengukuran yang paling terbuka, dilanjutkan dengan performance measures. Activity
measures paling sering digunakan, tetapi tidak dapat memberikan indikasi hasil kegiatan
yang maksimal dibanding yang lainnya.