Anda di halaman 1dari 4

TUGAS STRATEGIC HUMAN CAPITAL

KONSEP HUMAN KAPITAL DALAM BUKU HUMAN CAPITAL


MANAGEMENT
(Baron, A & Armstrong, M., 2007)

Disusun Oleh:

Izzatinisa 55121120093

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Masydzulhak Djamil MZ, SE, MM

PROGRAM STUDI MAGISTER


MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul "KONSEP
HUMAN CAPITAL DALAM BUKU HUMAN CAPITAL MANAGEMENT". Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas forum kelima mata kuliah Strategic Human Capital,
Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mercu
Buana, Menteng, Jakarta Pusat.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan pemahaman yang
bermanfaat bagi pembaca mengenai pentingnya Human Capital dalam penerapannya pada
sebuah organisasi demi memajukan bisnis berkelanjutan. Kami menyadari bahwa masih
terdapat kekurangan dalam makalah ini dan kami sangat mengharapkan masukan dan saran
dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menjadi bahan referensi yang berguna.

Jakarta, April
2023
Measuring Human Capital

HCM berkaitan dengan pengukuran dampak praktik HRM dan kontribusi karyawan
terhadap batas bawah kinerja. Bab ini membahas masalah pengukuran, analisis berbagai jenis
ukuran, dan proses pengembangan ukuran dan pendekatan analisis. Bab ini juga memberikan
contoh pendekatan pengukuran.

I. Isu Terkait Pengukuran

I.1. Kesulitan Pengukuran


Pengukuran sulit dilakukan karena sumber daya manusia tidak dimiliki oleh organisasi
tetapi dijamin melalui hubungan kerja. Karyawan dapat memutuskan berapa banyak upaya di
atas normalnya yang diperlukan untuk mempertahankan pekerjaan yang mereka lakukan dan
organisasi harus mengidentifikasi pemicu yang akan mendorong upaya karyawan dalam
menentukan batas bekerja secara individual ini. Sumber daya manusia adalah kesesuaian
antara permintaan dan penawaran kemampuan manusia, yang jarang dinilai oleh perusahaan.
Oleh karena, itu jika perusahaan tidak dapat mengukur aspek perilaku atau kemampuan
karyawan, maka perusahaan tidak akan dapat mencapai tujuan bisnis mereka. Ada sejumlah
ukuran yang umum digunakan, tetapi perbedaan penting dapat dibuat antara pengukuran dan
data seperti yang dibahas di bawah ini.

I.2. Pengukuran dan Data


Pengukuran adalah cara menganalisis dan menafsirkan data yang sudah ada, seperti
data manajemen kinerja, data pelatihan, atau data keterampilan. Dalam beberapa kasus, data
itu sendiri mungkin merupakan hasil pengukuran. Misalnya, data absensi biasanya
merupakan hasil dari upaya mengukur absensi, dan keputusan yang diambil akan
mempengaruhi apa yang dihitung sebagai absensi dan apa yang tidak. Hal ini dapat
menyebabkan masalah saat membandingkan di berbagai bagian organisasi atau dengan
organisasi lain. Pengukuran penting dalam menentukan bagaimana data dikumpulkan dan
juga bagaimana data tersebut digunakan, dan pengukuran serta analisis data seringkali tidak
dapat dipisahkan dan terkadang menjadi membingungkan dalam pencarian informasi sumber
daya manusia yang berarti.

II. Klasifikasi Pengukuran


Kearns (2005) membagi pengukuran ke dalam tiga klasifikasi dasar, yaitu:

- Activity measures
Pengukuran ini hanya mencatat tingkat aktivitas seperti itu jumlah hari pelatihan
per karyawan. Pengukuran jenis ini tidak menilai kualitas kegiatan, misalnya dampak
pelatihan terhadap kinerja karyawan.
- Performance measures
Pada pengukuran ini mencatat perkembangan kinerja dalam kontribusi,
produktivitas dan profitabilitas
- Added value measures
Pengukuran ini menilai sejauh mana nilai dari kontribusi dari karyawan melebihi
biaya operationalnya itu sendiri. ROI (return on investment) atau pengembalian modal
dapat secara luas dimasukkan dalam kategori ini

Perbedaan klasifikasi ini sangat penting. Jika diurutkan, added value measures adalah
pengukuran yang paling terbuka, dilanjutkan dengan performance measures. Activity
measures paling sering digunakan, tetapi tidak dapat memberikan indikasi hasil kegiatan
yang maksimal dibanding yang lainnya.

III. Mengembangkan Pengukuran

III.1. Pendekatan Pengukuran


IV. Pendekatan Analisis
V. Model Analisis
V.1. Balance Scorecard
V.2. The Human Capital Monitor
V.3. The Organizational Performance Model – Mercer HR Consulting
V.4. The Human Capital Index
V.5. People Management And Business Performance – The Engagement Model
V.6. The Bath People and Performance Model
V.7. Newbury Index Rating (NIR)
V.8. The Human Capital Report

Anda mungkin juga menyukai