Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. PENGKAJIAN

Dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2023 dengan menggunakan pendekatan model konseptual
Struktural Functional Model dari Marlyn Friedman.

A. Data Umum
1. Nama KK : Imam Suyuti
2. Usia : 35 Tahun
3. Pendidikan : SLTP
4. Pekerjaan : Petani
5. Alamat : Majasari RT 03 RW 04 Kec. Bukateja Kab.
Purbalingga
6. Komposisi Anggota Keluarga :

Imunisasi
BCG Pol DPT He Ca
No Nama Umur JK Hub Pend . Pek.
io pat mp
itis ak
1 Imam 35 Laki- Kepala SLTP Petani - - - - -
Suyuti Tahun laki Keluarga
2 Anah 26 Perem Istri SLTA Ibu - - - - -
Marlina Tahun puan Rumah
Tangga
3 M. 23 Laki- Anak - - - v v -
Haikal Bulan laki
Husen
7. Genogram

Keterangan :

Laki –laki tinggal satu rumah

Perempuan menikah

Meninggal Pasien/klien yang sakit

8. Tipe Keluarga :
9. Latar Belakang budaya :
10. Status Kelas Sosial :
B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga merupakan dalam tahap perkembangan pra sekolah yaitu baru
menikah dan memiliki 1 anak yang berusia 23 bulan dan belum
bersekolah.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Keluarga belum membearkan anak hingga tahap ke sekolah dan masih
menjalani kehidupan seperti keluarga baru yang memiliki 1 anak.
3. Riwayat keluarga inti
Keluarga pernah memiliki riwayat tipes dan asam lambung.

4. Riwayat keluarga sebelumnya.


Keluarga pernah memiliki riwayat tipes dan asam lambung.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah ( uraikan)

Denah Rumah :

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Keluarga dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan tetangga hingga
komunitas RW. Tetapi keluarga memiliki hambatan untuk berinteraksi
dengan baik dengan tetangga yang ODGJ dan merasa takut jika ODGJ
tersebut sedang tantrum.

3. Mobilitas geografis keluarga


Keluarga tinggal di desa yang memiliki akses mobilisasi cukup baik.
Keluarga dapat mengunjungi tempat satu ke tempat yang lain
menggunakan motor.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga sering berkumpul dan berinteraksi dengan masyarakat seperti
mengikuti kegiatan perkumpulan RT hingga pengajian bersama.
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga kecil masih memiliki arahan dan patuh dengan orang tua untuk
mendukung keluarga jecil tersebut.

D. Struktural keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi keluarga berjalan dengan baik menggunakan bahasa
kesehariannya yaitu Bahasa Jawa.

2. Struktur kekuatan keluarga


Struktur kekuatan keluarga masih dipegang kendali oleh kepala keluarga
seperti melindungi, mencari nafkah, hingga menyediakan tempat tinggal.

3. Struktur peran
Bapak Imam sebagai kepala keluarga (suami dan ayah).
Ibu Anah sebagai istri dan ibu
M. Haikal sebagai anak

4. Nilai dan norma keluarga


Keluarga percaya terhadap norma jawa dan agama Islam.

E. Fungsi-fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Fungsi afektif keluarga dari segi agama menginginkan keluarga yang
rukun dan kebersamaan.

2. Fungsi sosialisasi
Bagi keluarga fungsi sosialisasi sebagai sarana berbagi ilmu dan
komunikasi.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengenal masalah kesehatan melalui video.

b) Mengambil keputusan
Yang mengambil keputusan adalah kepala keluarga melalui
runding.

c) Merawat anggota keluarga


Keluarga saling merawat satu sama lain.

d) Memelihara lingkungan
Semua anggota keluarga saling memelihara lingkungan seperti
membersihkan rumah dan pakaian.

e) Menggunakan sumber/ fasilitas kesehatan


Keluarga tidak menggunakan fasilitas kesehatan.

4. Fungsi reproduksi
Pasangan suami istri masih memiliki fungsi reproduksi yang baik dan
dapat memiliki keturunan (anak).

5. Fungsi ekonomi
Keluarga menjalankan kehidupan sehari-hari dengan uang yang dihasilkan
oleh kepala keluarga dalam 1 bulan mendapatkan 2 juta untuk membiayai
kehidupan dan kebutuhan sehari-hari.

F. Stres dan Koping Keluarga


1. Stresor jangka panjang dan pendek
Keluarga tidak pernah memiliki stressor jangka panjang melainkan pernah
memiliki stressor jangka pendek seperti ketika kesulitan ekonomi hingga
masalah keluarga.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi
Keluarga memiliki rspon yang baik seperti tanggap jika ada masalah dan
mampu menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

3. Strategi koping yang digunakan


Keluarga mengaku jika sering menyendiri atau bermain dengan teman
ketika sedang ada masalah.

4. Strategi adaptasi fungsional


Keluarga dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan.

G. Pemeriksaan Fisik

No Pemeriksaan fisik Bpk. S Ibu. S An. F


1 Kepala Simetris Simetris Simetris
2 Mata Memiliki 2 mata Memiliki 2 mata Memiliki 2 mata
dan dapat melihat dan dapat melihat dan dapat melihat
dengan baik dengan baik dengan baik
3 Hidung Memiliki 2 Memiliki 2 Memiliki 2
lubang hidung lubang hidung lubang hidung
dan dapat dan dapat dan dapat
menghirup udara menghirup udara menghirup udara
pernafasan pernafasan pernafasan
melalui hidung melalui hidung melalui hidung
4 Telinga Memiliki 2 Memiliki 2 Memiliki 2
telinga yang dapat telinga yang dapat telinga yang dapat
mendengar mendengar mendengar
dengan baik dengan baik dengan baik
5 Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir
tidak kering dan tidak kering dan kering dan baru
memiliki gigi memiliki gigi tumbuh beberapa
yang utuh yang utuh gigi depan
6 Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan benjolan benjolan
7 Dada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
benjolan benjolan benjolan
8 Abdomen Memiliki bising Memiliki bising Memiliki bising
usus 21 kali usus 21 kali usus 21 kali
9 Ekstremitas Dapat bergerak ke Dapat bergerak ke Dapat bergerak ke
depan, ke depan, ke depan, ke
belakang, ke kiri, belakang, ke kiri, belakang, ke kiri,
ke kanan, dan ke kanan, dan ke kanan, dan
gerakan rotasi gerakan rotasi gerakan rotasi
10. Genetalia Tidak ada Tidak terdapat Tidak ada
kemerahan atau keputihan mau kemerahan atau
benjolan pun kemerhan benjolan
11. Tanda-tanda vital TD : 120/80 TD : 120/80 TD : 120/80
mmHg mmHg mmHg
N : 80 kali/menit N : 80 kali/menit N : 80 kali/menit
SpO2 : 99% SpO2 “ 99% SpO2 : 99%

Pemeriksaan tambahan :

Tidak ada

H. Harapan keluarga
Harapan keluarga adalah dapat menajdi keluarga yang harmonis dan bertahan
lama, serta dipermudahkan rezeki hingga berguna bagi agama dan bangsa.
II. Analisa data

Data Etiologi Problem


Ds : Resiko terjadinya gangguan Ketidakmampuan keluarga
- Tn. I mengatakan kalai An. kebutuhan nutrisi kurang mengenal masalah nutrisi
H nafsu makannya kadang dari kebutuhan tubuh An. H yang dibutuhkan pada anak
menjadi berkurang prasekolah
-Tn. I mengatakan kalau An.
H suka jajan makanan
ringan.
- Tn. I mengatakan nutrisi
adalah makanan yang kita
makan sehari-hari.

Do :
- Tn. I tampak malas makan

III. Diagnosa keperawatan


Diagnosa : resiko defisit nutrisi pada An. H keluarga Bpk. I

Kriteia skor Pembenaran


Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 Bila nutrisi anak tidak
Skala : ancaman kesehatan segera diperbaiki ditakutkan
akan muncul masalah
kesehatan lainnya, karena
An. H termasuk anak yang
aktif.
Kemungkinan masalah dapat 2/2 x 2 = 2 Dengan memodifikasi
diubah makanan dengan lebih
Skala : mudah menarik dan bervariasi akan
meningkatkan nafsu makan
An.H untuk makan sayur
buah dan susu
Potensial masalah untuk 2/3 x 1 = 2/3 Kreasi makan yang lebih
dicegah bervariasi dan tidak
Skala : tinggi monoton dapat
meningkatkan nafsu makan
Menonjolnya masalah ½ x 1 = 1/2 Ibu mengetahui An. H susah
Skala : masalah berat harus makan sayur dan minum
segera di tangani susu, sudah dengan
modifikasi makanan dengan
menambahkan sayuran
dalam makanan tanpa
diketahui anak, namun An.
H masih susah makan.
Jumlah 3 1/6
IV. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Resiko defisit TUM : Status nutrsi 1. Monitor
nutrisi pada An. H Nutrsi anak meningkat dengan asupan makan
keluarga Bpk. I tercukupi kriteria : 2. Monitor berat
- Porsi makan badan
TUK : yang 3. Diskusikan
Setelah dilakukan dihabiskan dengan
asuhan keperawatan cukup kelurga
selama 2x24 jam meningkat tentang
An. H nafsu makan (5) penyajian
meningat untuk - Frekuensi makanan
makan sayur dan makan secara
minum sus membaik (5) menarik
- Nafsu makan 4. Ajarkan
membaik (5) kepada
keluarga
keterampilan
koping dalam
penyajian
makan
5. Perawat
mengobservasi
langsung
nutrisi anak
tercukupi
Lampiran Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai