PERIKANAN
OLEH :
KELOMPOK III
ASWAD AFANDU
I1D119015
“Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Mata Kuliah Manajemen
Bisnis Perikanan”
OLEH :
KELOMPOK
ASWAD AFANDU
I1D119015
Menyetujui,
Koordinator Mata Kuliah
Manajemen Bisnis Perikanan
SD Negeri 1Wagola, pada tahun 2013 dan pada saat itu melanjutkan Pendidikan
Pasarwajo dan selesai pada tahun 2019 dan saat ini melanjutkan Studi Di
Universitas Halu Oleo jurusan Agrobisnis Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan.
KATA PENGANTAR
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah Yang Maha
Esa..
Semoga laporan ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi untuk
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan laporan ini.
Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yang konstruktif yang bersifat
membangun akan kami terima guna menjadi acuan untuk penyusunan laporan
selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL
HALAMAN SAMPUL.......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................. iii
KATA PENGANTAR........................................................................... iv
DAFTAR ISI.......................................................................................... v
DAFTAR TABEL.................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................... viii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 3
C. Tujuan dan Kegunaan.................................................................... 3
A. Deskripsi Teori.............................................................................. 4
B. Penelitian Terdahulu...................................................................... 8
C. Kerangka Pikir............................................................................... 13
IV. PEMBAHASAN
A. Hasil............................................................................................... 23
B. Pembahasan.................................................................................... 26
A. Simpulan........................................................................................ 31
B. Saran.............................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Identitas Responden.........................................................................
2. Gambaran Umum Perusahaan/Profil Usaha.....................................
3. Aspek Manajemen Usaha.................................................................
4. Aspek Manajemen Sumberdaya Manusia........................................
5. Aspek Manajemen Produksi.............................................................
6. Aspek Manajemen Keuangan...........................................................
7. Aspek Manajemen Pemasaran.........................................................
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1. Kerangka Pikir.............................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang mencapai 17.508 dan panjang garis pantai kurang lebih 81.000 Km.
dan pulau-pulau kecil sangatlah besar dan berlimpah untuk dikelola secara
lebih dari seperlima total kegiatan ekonomi. Dengan garis pantai tak
kurang dari 85,8 km, menyuguhkan potensi laut yang menjanjikan untuk
Laut Seram, Laut Maluku, Laut Arafura, dan Laut Floresyang dikenal
kaya akan berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomi tinggi seperti
darat. Dari 380,25 hektar luas potensial budidaya tambak, masih 31,5%
kuno, yakni “management” yang artinya adalah seni dalam mengatur dan
dan berfungsi untuk mengawetkan ikan karena bersifat mudah rusak dan
busuk(Bar, 2015).Industri pengolahan perikanan dilakukan sesuai dengan
B. Rumusan Masalah
1. Bagi pelaku usaha, semoga dapat dijadikan sebagai informasi yang dapat
membantu dalam upaya manajemen usaha perikanan yang ada di Kota Kendari
dijadikan bahan studi dan sebagai pengalaman bagi orang lain yang akan
A. Deskripsi Teori
manajemen yang di capai adalah dari F.W. Taylor dalam Muhfizar &
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Controlling
3) Disiplin (discipline)
7) Penggajian pegawai
8) Pemusatan (centralization)
9) Hirarki (tingkatan)
MSDM meliputi :
1. Memberi pertimbngan manajemen dalam membuat kebijakan SDM untuk
yng tinggi memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan
4. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai
tujuannya.
5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan anatara pekerja
mencapai tujuannya.
manajemen SDM.
penelitian SDM.
2. Rekrutmen dan seleksi harus mendasarkan pada faktor kemampuan,
perusahaan.
diukur.
transparan.
3. Manajemen Produksi
penyesalan saat usaha sudah berjalan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dan
1. Aspek produksi
2. Aspek pemasaran
3. Aspek keuangan
4. Manajemen Keuangan
memberikan laba atau welfare bagi para pemilik saham dan suistainability
2018).
pendapatan bahan mentah atau bahan baku. Akibatnya, produksi tidak bisa
diharapkan pencapaian target bisa terpenuhi, tetapi andaikan lebih rendah dari
target tersebut.
c. Untuk memperoleh laba yang maksimal dan risiko yang minimal adalah
pengawasan terhadap dana yang masuk maupun dana yang keluar, agar
b. Likuiditas berarti manajer keuangan menjaga agar selalu tersedia uang kas
1. Perencanaan aliran kas (forecasting cash flow) agar selalu tersedia uang tunai
atau uang jas untuk memenuhi pembayaran apabila setiap saat di perlukan.
2. Pencarian dana(raising of funds) dari luar atau dari dalam perusahaan agar
diperoleh dana yang biayanya lebih murah dan tersedianya dana apabila setiap
saat diperlukan.
perusahaanpadasaat-saat tertentu.
- Fungsi pengendalian laba
2. Penentuan harga (pricing) agar harga tidak terlalu mahal dibandingkan dengan
4. Pengukuran biaya capital (cost of capital) dalam teori ini semua kapital atau
modal dari mana saja, termasuk modal dari perusahaan, harus diperhitungkan
juga biayanya karena modal tersebut apabila digunakan pada kegiatan lain,
- Fungsi manajemen
5. Manajemen Pemasaran
yang bernilai kepada piha lain atau segala kegiatan yang menyangkut
atau jasa hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa
(2020).
b. Mudah pembeliannya
c. Mudah pemeliharaannya
adalah :
dan pembeli.
1. Produk (barang, jasa, ide) : segala hasil kerja manusia yang dapat
ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide.
2. Nilai : perkiraan konsumen atas suatu produk atas kepuasan mereka apa
yang dirasakan/diinginkan.
3. Biaya : harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi
5. Pasar : tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk
B. Penelitian Terdahulu
kuning beku di salah satu Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Kota Padang,
sirip kuning (Thunnus albacares) beku saat ini sangat dibutuhkan agar
masalah yang ditemukan antara lain nilai rendemen pada produksi tuna
beku (54,78%) lebih rendah dari standar (60%) dan kerusakan mesin air
mesin pembekuan ini memberikan efek pada gross profit yang dihasilkan
(net profit margin, return on asset, return on equity, profit margin). Tuna
produk tuna dapat diterima dan diminati oleh konsumen, maka valuable
baik yang nasional maupun internasional seperti ISO, SNI, CODEX, dan
Muara Baru, DKI Jakarta. Hasil penelitian ini adalah bahwa kedua
Estimasi Tangkapan per unit upaya baku dan Produksi Yuwana pada
Perikanan Tuna diSulawesi Temggara. Penelitian ini bertujuan untuk
perikanan tuna di daerah ini maka perlu adanya suatu upaya pengelolaan
penilaian kinerja pengelolaan. Tangkapan per Unit Upaya atau Catch per
dimiliki yaitu 26 % dari seluruh jumlah produksi ikan di Cilacap atau 1225
sampai Juli 2019.Data dalam penelitian ini adalah data produksi ikan tuna
selama 5 tahun terakhir. Data produksi ikan tuna akan di analisis secara
terjadi pada bulan Mei, pada tahun 2015 terjadi pada bulan November,
tahun 2016 terjadi pada bulan Juni dan Agustus serta tahun 2017 dan
system armada industri loin tuna, perbaikan system kemitraan nelayan dan
loin tuna & galangan kapal fiberglass.Di samping itu, dilakukan dengan
lokasi penangkapan.
Penelitian ini dilakukan oleh James Abrahamsz (2011) tentang
dan budaya. Kebijakan pusat mempengaruhi aspek sosisal saja dan sisi
tuna untuk memenuhi kebutuhan ikan tuna segar secara aman, layak dan
aspek, yaitu material, metode, sumber daya manusia, dan kebijakan manajemen.
produksi tuna sirip kuning beku di salah satu Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Kota
Padang, Sumatera Barat dan memberikan solusi dengan pendekatan analisis
Beberapa masalah yang ditemukan antara lain nilai rendemen pada produksi tuna
beku (54,78%) lebih rendah dari standar (60%) dan kerusakan mesin air blast
Rendahnya rendemen dan kerusakan mesin pembekuan ini memberikan efek pada
tahun.
manajemen sumber daya manusia strategik pada Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Buleleng. Jumlah populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai yang ada pada dinas perikanan dan kelautan kabupaten buleleng.
wawancara.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) Visi dan misi pada Dinas
Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng sudah ada dengan kategori sangat
baik. (2) Tujuan dan sasaran yang ada dapat dikategorikan sangat baik karena
sudah dapat terlaksana secara optimal dan dijalankan dengan sebaik-baiknya dan
(3) Strategi yang digunakan sudah ada dan dapat digunakan dengan baik didalam
menjalankan setiap program yang ada pada Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabuapten Buleleng.
C. Kerangka Pikir
PERUSAHAAN
LUCKY DOLL, BBI RANOMETO
DAN PT.JALA CRAPINDO
INTERNASIONAL
MANAJEMEN MANAJEMEN
PRODUKSI KEUANGAN
MANAJEMEN
MANAJEMEN
PERSONALIA
PEMASARAN
2021 di Kota Kendari Lokasi dipilih secara sengaja yang berlokasih pada tiga
tempat yaitu BBI Ranomeeto, PT. Jala Craoindo Internasional dan Lucky Doll.
sampel berikutnya.
1. Wawancara
2. Observasi
Yaitu teknik yang digunakan untuk melengkapi data yang telah diperoleh
yang diteliti.
3. Kuisioner
Teknik yang kami gunakan pada praktek lapang ini yaitu dengan cara
4. Dokumentasi
D. Analisis Data
A. Hasil
B. Pembahasan
Dari hasil wawancara yang kami lakukan pada tigaperusahaan
Kendari, Lapulu.
terakhir yang beliau tempuh adalah Sarjana (S1), Status kepegawaian yang
yang beliau tempuh adalah Sarjana (S1), Status kepegawaian yang dimiliki
Sodohoa Kota Kendari dan memulai usaha sejak tahun 2013 dengan
jumlah tenaga kerja tetap sebanyak 6 orang dimana hubungan antar tenaga
kerja dengan pemilik yaitu kerabat dekat/keluarga yang terdiri dari pekerja
sedangkan jumlah tenaga kerja harian tidak ada. BBI Ranomeeto didirikan
sejak tahun 2004 dengan jumlah tenaga kerja tetap sebanyak 10 orang
sedangkan jumlah tenaga kerja harian tidak ada. PT. Jala Crapindo
dan memulai usaha sejak tahun 2020 dengan jumlah tenaga kerja tetap
Tenaga kerja di perusahaan Lucky Doll bekerja pada hari kerja per
jam/hari, dan ada lembur sekitar 4 jam. Hal ini sejalan dengan
total adalah 198,77 detik (3,31menit). Hasil untuk simulasi dari promodel
namun mereka juga memiliki produk sampingan berupa ikan lokal seperti
utamanya Ikan Mas(Cyprinus Carpio I), Ikan Nila, dan Ikan Koi,
perusahaan BBI Ranomeeto dan Lucky Doll tidak memiliki mitra partner
kerja atau berjalan mandiri, padahal akan lebih bagus lagi jika memiliki
dengan mencari jaringan yang luas, melihat peluang, dan mengurus berkas, target
aspek penting dalam perekonomian di setiap Negara dan kegiatan ekspor impor
Indonesia.
Sedangkan perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional dalam Planning
tugas dalam perusahaan Lucky Doll yakni Ketua (Sebagai pemantau pekerja) dan
Hubungan kerja dalam organisasi perusahaan Lucky Doll yaitu pemilik usaha
(Ketua) dan tenaga kerja (pekerja), sedangkan perusahaan PT. Jala Crapindo
pada perusahaan Lucky Doll seperti melakukan pelatihan hingga mahir dalam
masalah dan hasil laporan produksi, dan PT. Jala Crapindo Internasional sesuai
tenaga kerja, dan perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional yakni dengan
mensortir, miksing, coding, chiling, bolder, packing, pengiriman. Dalam rencana
peningkatkan produksi dengan tenaga kerja kurang lebih 200 orang, menaikan
produksi 2 ton.
Lucky Doll adalah pemilik usaha, perusahaan BBI Ranomeeto adalah Pemerintah,
dan perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional adalah dari pemerintah, karantina,
perusahaan Lucky Doll adalah produksi, sarana dan prasarana, perusahaan BBI
Ranomeeto adalah tenaga kerja, sedangkan PT. Jala Crapindo Internasional adalah
dapat naik dan turun. Pembinaan dari dinas penyuluhan pada perusahaan BBI
Ranomeeto Tidak ada, yang ada kunjungan keluar daerah, namun perusahaan PT.
proses menetapkan sasaran dan memilih cara untuk men-capai sasaran tadi. Tanpa
hal mencari dan merekrut karyawan perusahaan Lucky Doll membuka luas
jangkauan bagi siapapun yang ingin bekerja diperusahaan tersebut, namun beliau
sedangkan perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional dalam hal mencari dan
Doll menetapkan kompensasi pada karyawan yang lembur karena melakukan fillet
ikan tergantung banyaknya jumlah ikan yang difillet karena pekerjaan memfillet
ikan itu susah, sedangkan pada perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional
pada perusahaan Lucky Doll yang ada yakni berupa tempat duduk dan tempat
istirahat yang berada dalam perusahaan, sedangkan perusahaan PT. Jala Crapindo
Internasional memiliki tempat istrahat, pos jaga, tempat shalat, adanyan asuransi,
jam sostek. Aspek manajemen sumberdaya manusia ini sangat penting bagi
dos/bulan. Sejak tahun 2013 hingga 2021 ini jumlah produksi perusahaan Lucky
Doll mencapai 96 ton, dan perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional 600
signifikan. Karena kenaikan produksi ini kapasitas lahan usaha yang ada dalam
memaksimalkan produksi perusahaan Lucky Doll sebesar 1 ton per siklus, jumlah
produksi maksimal saat ini pada perusahaan Lucky Doll sebanyak 500 kg per
siklus, perusahaan BBI Ranomeeto 300.000 Ekor/Tahun, dan perusahaan PT. Jala
telah dicapai Lucky Doll sejak tahun 2013 hingga 2021 sekarang ini, dan
perusahaanPT. Jala Crapindo Internasional sejak tahun 2020. Dalam tiga siklus
terakhir kapasitas yang terpenuhi pada siklus saat ini perusahaan Lucky Doll
yakni 1 bulan dengan jumlah barang yang masuk sebanyak 2 ton, perusahaan BBI
tahun dengan jumlah barang yang masuk 500kg-1ton. Pada satu siklus
masuk sebanyak 1 ton, dan perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional yakni 6
tahun dengan jumlah barang yang masuk sebanyak 500kg-1ton. Sedangkan pada
dua siklus sebelumnya perusahaan Lucky Doll yakni 1 bulan dengan jumlah
barang yang masuk sebanyak 2 ton, perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional
yakni 6 tahun dengan jumlah barang yang masuk sebanyak 6000 karton dengan 1
kartonnya berisikan 6 kaleng. Jumlah pada perusahaan Lucky Doll sering naik
karena sudah memasuki musim tangkap ikan tuna, namun kadangkala mengalami
dan pada perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional jika turun biasanya karna
musim yang tidak menentu dan juga harga kepiting di pasaran yang tidak
menentu. Banyaknya jumlah produksi yang diperoleh oleh suatu perusahaan bisa
tersebut.
Lucky Doll dan PT. Jala Crapindo Internasional yakni dalam hal teknis terampil,
namun dalam hal kekurangan tenaga kerja, kekurangan modal, dan pasar terbatas
memiliki kendala pada kurangnya tenaga kerja, namun pada teknis terampil,
kekurangan modal, dan pasar terbatas tidak mengalami kendala. Produktivitas per
siklus produksi perusahaan Lucky Doll yakni rata-rata jumlah barang persiklus
produksi tidak menentu berkisar antara 300 kg hingga 1 ton persiklus, perusahaan
BBI Ranomeeto kurang lebih 10.000. Rata-rata jumlah barang terjual per siklus
produksi pada perusahaan Lucky Doll semua barang produksinya selalu habis
terjual, serta rata-rata jumlah barang tidak laku atau rusak (return) per hari/
minggu/ bulan/ siklus produksi perusahaan Lucky Doll semua habis terjual.
Dalam hal penggunaan barang return (tidak laku) sesudah berakhirnya siklus
perusahaan Lucky Doll karena semua barang produksi habis terjual sebelum
berakhirnya siklus produksi, namun pada perusahaan BBI Ranomeeto bagi barang
yang return (tidak laku) untuk kkeperluan sendiri akan dijadikan calon induk.
Perencanaan sistem produksi (jenis dan jumlah produk) pada perusahaan Lucky
Doll berupa produk ikan kemasan dingin yang ditargetkan 2 ton perbulan,
perusahaan BBI Ranomeeto berupa benih ikan mas, benih ikan nila dan benih ikan
koi, dan perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional berupa kepiting kaleng, akan
BBI Ranomeeto bertempat di kolam BBI, dan perusahaan PT. Jala Crapindo
lingkungan kerja perusahaan Lucky Doll yaitu menjadikan lingkungan kerja yang
nyaman dan aman, serta perencanaan standar produksi perusahaan Lucky Doll
Internasional sesuai SOP dan aturan pemerintah. Dalam hal sistem informasi
produksi atas dasar pesanan tidak dilakukan oleh perusahaan Lucky Doll dan BBI
pada perusahaan Lucky Doll produksinya sesuai dengan terjadinya bahan baku.
Dalam hal sistem pengendalian proses produksi perusahaan Lucky Doll dengan
Lucky Doll dengan memiliki mutu yang berkualitas, pengendalian tenaga kerja
perusahaan Lucky Doll dengan melatih para karyawan agar mahir dibidangnya
dengan mengemas produk sebaik mungkin, dan pada perusahaan PT. Jala
Crapindo Internasional dengan mentraining tata cara produksi baik dan benar.
Serta pemeliharaan produk dan sarana produksi perusahaan Lucky Doll dengan
selalu membersihkan setelah digunakan dan juga sebelum digunakan, dan pada
1 atau 1 derajat Celcius. Sistem perencanaan dan pengendalian yang matang pada
membangun usaha Lucky Doll dari pinjaman bank, perusahaan BBI Ranomeeto
berasal dari pemerintah, dan perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional dari
awal membangun usaha Lucky Doll sebanyak 200 juta, perusahaan BBI
berasal dari modal pribadi, namun apabila tidak menggunakan kredit bank
planning atau perencanaan keuangan, meliputi perencanaan arus kas dan laba rugi
perusahaan Lucky Doll dengan mengatur keuangan dengan baik, perusahaan BBI
evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan Lucky
keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar
(2016) Kualitas kinerja keuangan yang baik merupakan unsur yang penting bagi
memiliki kualitas kinerja keuangan yang baik, maka dapat menggunakan dua
performance).
kelemahan produk di pasar oleh perusahaan Lucky Doll dengan tetap menjaga
kualitas produk, penentuan harga pasar oleh perusahaan Lucky Doll dengan
Ukuran, 1-3 cm Harga 500 Per Ekor dan 3-5 cm harga 1000/ekor. Pengenalan
perusahaan luar provinsi, menentukan sasaran produk oleh perusahaan Lucky Doll
dengan sasaran produk yang berasal dari luar kota, penganggaran strategi
Lucky Doll dengan melihat dari banyaknya jumlah permintaan yang ada.
pengiriman antar provinsi, sedangkan pada perusahaan BBI Ranomeeto tidak ada,
karena konsumen yang datang langsung ke bbi paling hanya promosi dan
melayani proposal. Serta persaingan pasar oleh perusahaan Lucky Doll dengan
dijualkan kepasaran per siklus produksi dengan semua produk dikirim langsung
(100%), dan pada perusahaan PT. Jala Crapindo Internasional 100%. Daerah
Kendari, Makassar, dan Bali karena daerah-daerah tersebut banyak peminat dari
yang berada di Amerika. Perusahaan Lucky Doll tidak ada pembeli langsung dan
continue nya tidak ada juga, namun pada perusahaan BBI Ranomeeto pembeli
langsung dan Continue nya ada pada masyarakat, dan pada perusahaan PT. Jala
Amerika. Sistem pemasaran Lucky Doll tidak ada yang datang sendiri ke lokasi
langsung dating sendiri ke perusahaan tidak ada yang dikirim ke pasar maupun ke
konsumennya, dan memiliki langganan tetap, serta perusahaan PT. Jala Crapindo
damri, sedangkan perusahaan BBI Ranomeeto diambil sendiri oleh pembeli, dan
melalui kerjasama. Cara antar perusahaan Lucky Doll dan perusahaan langganan
perusahaan BBI Ranomeeto dengan melihat ukuran dimana 1-3 cm harga 500 per
ekor dan 3-5 cm harga 1000 per ekor, dan pada perusahaan PT. Jala Crapindo
Internasional harganya sudah ada per kg/25 dolar. Kendala-kendala dan masalah
yang dihadapi perusahaan Lucky Doll dalam hal pemasaran yakni bahan baku
yang mudah rusak, penurunan harga secara mendadak, dan rusaknya mobil
perusahaan besar.Hal ini sejalan dengan T. Prasetyo Hadi Atmoko (2018) setiap
A. Simpulan
Lucky Doll ketua langsung ke tenaga kerja, perusahaan PT. Jala Crapindo
usaha sewaktu awal membangun usaha Lucky Doll sebanyak 200 juta,
yang didapatkan.
5. Aspek manajemen pemasaran dalam menganalisis kekuatan dan
Ranomeeto menyesuaikan Ukuran, 1-3 cm Harga 500 Per Ekor dan 3-5 cm
harga 1000/ekor.
B. Saran
sebagai berikut:
1. Pelaku usaha di BBI Ranomeeto, PT. Jala Crapindo Internasional dan Lucky
perusahaannya.
manajemen pemasaran.
Alimina, N. 2016. Estimasi Tangkapan Per Unit Upaya Baku Dan Proporsi
Yuwana Pada Perikanan Tuna Di Sulawesi Tenggara. Vol 7 (1).
Arifin, K, H, Hendrik dan Hendri,R. 2015. Analisis Usaha Pengolahan
Rajungan(Portunus Pelagicus) Di Desa Sungai Buluh Kecamatan Singkep
Barat Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau.
Basri., Suryono, M, dan Novaliah. 2021. Pengolahan Pembekuan Ikan Tongkol
(Euthynnus Affinis) Dengan Menggunakan Frezeer Kulkas.Jurnal
Pengelolaan Sumberdaya Perairan.Vol. 5(1).
Eviet, S, S., Nooracmat, P, B, dan Syamsun, M. 2018. Strategi Pemasaran Produk
Olahan Hasil Perikanan Pada UMKM Cindy Group. Vol. 13(1):19-28.
Hariyanto, S. (2014).Analisis Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Di Pantai
Prigi Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.
Kariyoto.2018. Manajemen Keuangan Konsep dan Implementasi. UB Press.
Malang. Indonesia.
KKP.Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2017. Data Indikator Kinerja Umum
Kelautan dan Perikanan Tahun 2017. Jakarta: Pusat Data Statistik dan
Informasi.
Labobar, F. Tebay, S dan Fenetiruma. 2021. Produksi Ikan Tuna di Pangkalan
Pendaratan Ikan (PPI) Sanggeng Kabupaten Manokwari Provinsi Papua
Barat. Vol 3 (2).
Lengkong, A., dkk. 1013. Manajemen Tebaga Kerja Tempat Pelelengan Ikan
(TPI) Aertembaga Kota Bitung. Jurnal Ilmiah Agrobisnis Perikanan. Vol 1
(1).
Mansyur, A dan Anadi, L. 2015.Introduksi Kapal Fiberglass Dan Manajemen
Kemitraan Produksi Loin Tuna.Vol 2 (1).
Melati. 2020. Manajemen Pemasaran. DEEPUBLISH.Yogyakarta.
Muhfizar dan poltak. 2020. Manajemen Usaha Perikanan. Kota Malang.Ahli
Media Perss.
Mustafa. 2017. Manajemen Keuangan. CV. ANDI OFFSET. Yogyakarta.
Nardi, S., dkk. 2020. Manajemen pengelolaan budidaya ikan laut (sea farming)
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di kepulauan seribu, DKI
Jakarta. Jurnal abdi masyarakat.Vol 1 (2).
Nasriyah dan Anas, P. (2018). Identifikasi potensi dan analisis masalah
sumberdaya prikanan di kecamatan nambo kota kendari provinsi Sulawesi
tenggara. Jurnal perikanan dan kelautan.Vol 12 (2).
Retno, L, D. Zakaria, R, F, dan Trilaksani, W. 2018.Manfaat Penerapan Standar
Pada Perusahaan Tuna di DKI Jakarta. Vol. 12(2):39-45.
Rufnia, A, A. Asriyani dan Ferdiasyah. 2021. Optimalisasi Produksi Tuna Sirip
Kuning (Thunnus Albacares) Beku Melalui Penerapan Metode Kaizen.
Jurnal Teknologi Pengolahan Pertanian. Vol. 3(1):1-10.
Sibagariang, O,P. Fauziyah dan Agustina. 2011. Analisis Potensi Lestari
Sumberdaya Perikanan Tuna Longline di Kabupaten Cilacap, Jawa
Tengah. Maspari Journal. No 3.
Sinta Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Universitas Brawijaya Perss (UB
Press). Malang.
Sudrajat M & Setiogati.Widi.2020. Agribisnis Perikanan Ikan Hias dan
Konsumsi. Penebar Swadaya. Depok.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung:
Alfabeta.
Suprapto R & M. Z. W. Azizi. 2020. Buku Ajar Manajemen Pemasaran. Myria
Publisher. Ponorogo.
Sutrisno Edi. 2017. Manajemen Sumberdaya Manusia. Kencana. Jakarta.