Wajib Pajak yang berbentuk badan telah ditunjuk oleh Undang-Undang (UU)
perpajakan sebagai pemotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas
penghasilan yang dibayarkan atau diterima oleh karyawan maupun yang bukan
merupakan karyawannya. Namun, Wajib Pajak orang pribadi juga dapat ditunjuk
sebagai pemotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 ini apabila mendapatkan
penunjukkan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Wajib Pajak orang
pribadi terdaftar.
Dalam hal ini, Wajib Pajak berbentuk badan saja yang ditunjuk untuk memotong
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat (2), sedangkan untuk Wajib Pajak orang
pribadi tidak mendapatkan penunjukkan untuk memotong. Sama halnya dengan
Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23, apabila Wajib Pajak
menerimakan penghasilan yang termasuk ke dalam objek pemotongan Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat (2) dan pihak pemberi penghasilan atau pemberi
kerja juga merupakan pihak pemotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat (2),
maka penghasilan yang diterimakan tersebut nantinya akan dipotong atas Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat (2) oleh pihak pemotong yang bersangkutan.
Namun, apabila Wajib Pajak menerimakan penghasilan yang merupakan objek
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 4 ayat (2) dan pihak pemberi penghasilan adalah
orang pribadi yang bukan merupakan pemotong, maka Wajib Pajak yang
bersangkutan diwajibkan untuk menyetorkan sendiri Pajak Penghasilan (PPh)
Pasal 4 ayat (2) tersebut. Hal ini misalnya menyangkut dalam proses transaksi
sewa atau penjualan properti tanah atau bangunan.
Dalam hal ini, Wajib Pajak berbentuk badan saja yang ditunjuk untuk melakukan
pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 15, sedangkan Wajib Pajak orang
pribadi tidak ditunjuk. Dan sama seperti sebelumnya, apabila Wajib Pajak
menerimakan penghasilan yang termasuk ke dalam objek pemotongan Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 15 dan pihak pemberi penghasilan atau pemberi kerja
juga merupakan pihak pemotong Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 15, maka
penghasilan yang diterimakan tersebut nantinya akan dipotong atas Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 15 oleh pihak pemotong yang bersangkutan. Namun,
apabila Wajib Pajak menerimakan penghasilan yang merupakan objek Pajak
Penghasilan (PPh) Pasal 15 dan pihak pemberi penghasilan adalah orang pribadi
yang bukan merupakan pemotong, maka Wajib Pajak yang bersangkutan
diwajibkan untuk menyetorkan sendiri Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 15
tersebut.