Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM


BERMASYARAKAT BERBANGSA DAN INDIVIDU
(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Study Pancasila)
Dosen Pengampu : Roza Andriani, S.IP, M.Si

Disusun oleh :
YA’I ROBBY TRIGARDA (22.73.201047)

PROGRAM STUDY PANCASILA

SEKOLAH TINGGI ABDURRAB

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas penulisan
Laporan mata kuliah Pancasila ini dengan tepat waktu. Tidak lupa pula shalawat dan salam saya
panjatkan kepada nabi besar kita yakni nabi Muhammad SAW yang syafaat nya kita nantikan
kelak.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengatahuan dan wawasan sesuai dengan mata kuliah yang saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat mennyelasaikan makalah ini.

Saya menyadari, Laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Duri,25 Januari 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ...................................... .................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A....Latar Belakang ................................................................................................................. 1
B....Rumusan Masalah............................................................................................................. 2
C....Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................................3


A...Pengertian Paradigma ........................................................................................................3
B...Pancasila Paradigma Pembangunan .................................................................................. 3
C. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan IPTEK .........................................................4
D...Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial-Budaya, Pertahanan dan Keamanan (Ipoleksosbudhankam) ................................. 7
BAB III PENUTUP .................................................................................................................10
A. KESIMPULAN ................................................................................................................. 10
B. SARAN ..............................................................................................................................10
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT


BERBANGSA DAN INDIVIDU
Pengertian pradigma adalah suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoritis yang
umum (merupakan suatu sumber nilai), sehingga merupakan suatu sumber hokum”,
metode,serupenerpan dalam ilmu pengetahuam sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta
karakter ilmu pengetahuan itu sendiri. Secara filosofi hakikat kedudukan pancasila sebagai
pradigma nasional kita harus mendasarkan pada hakikat nilai” dari sila” pancasila. Oleh karena
itu hakikat nilai sila” pancasila mendasarkan diri pada dasar ontologis manusia sebagai subjek
pendukung pokok sila” pancasila sekaligus sebagai pendukung pokok Negara.

A. Latar Belakang

Setelah dicapai consensus nasional untuk menjadikan pancasila sebagai satu satunya azas
bernegara, sanpai saatnya banghsa Indonesia untuk betul” membudayakan dan mengamalkan
nilai” yang tekandung dalam ideology bersama Indonesia itu. Dalam sejarah pernah selama
sepuluh tahun BP-7, mulai dari pusat sampai kedaerah daerah, telah berhasil menggerkan
permasayarakatan nilai nilai pancasila, terutam melalui peanataran” p-4 dengan berbagai type
dan polanya. Sejauh ini se-indonesia 2 juta orang atau 74% dari penduduk usia dewasa, telah
berhasil di jangkau oleh peroses oermasyarakatan itu. Pada saat Krida ketiga dari panca kerida
cabinet pembangunan V, BP-7 pusat telah berperan aktif dalam merangsang gerakan
pembudayaan ideology pancasila, demokrasi pancasila dan p-4 (Eka Prasetya Pancakarsa) dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu
masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia sebelum proses dan setelah perumusan pancasila
sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan
ekstitensi bangsa indonesia. Adapun kerajaan dan masa kebangkitan seperti kerajaan kutai,
sriwijaya, majapahit, dan masa kebangkitan indonesia.1 Pancasila juga merupakan sebagai dasar
Negara bangsa Indonesia hingga sekarang telah mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar,
dalam rentang waktu tersebut banyak hal atau peristiwayang terjadi menemani perjalanan
Pancasila, sehingga berdirilah pancasila seperti sekarang ini didepan semua bangsa Indonesia.
Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah menuai banyak konflik diinternal para
pencetusnya hingga sekarang pun di era reformasi dan globalisasi Pancasilamasih hangat
diperbincangkan oleh banyak kalangan berpendidikan terutama kalangan Politikdan mahasiswa.
Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah Pancasilaadalah mengenai
awal dicetuskan nya Pancasila tentang sila pertama. Memang dari sejarahawal perkembangan
bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa komponen masyarakatnyaterbentuk dari dua kelompok
besar yaitu kelompok agamais dalam hal ini didominasi oleh kelompok agama Islam dan yang
kedua adalah kelompok Nasionalis. Kedua kelompok tersebut berperan besar dalam pembuatan
rancangan dasar Negara kita tercinta ini. Maka, setelah banyak aspek memperbincangkan
pancasila sebagai dasar Negara ini dibuat sebagai catatan perjalanan Pancasila dari jaman ke
jaman, agar kitasenantiasa tidak melupakan
sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar Negara, dan juga dapat digunakan untuk
rnenjadi penengah bagi pihak yang sedang berbeda pendapat tentangdasar Negara supaya ke
depan kita tetap seperti semboyan kita yaitu "Bhinneka Tunggal Ika". Terutama hal tersebut
dalam penerapan nya dalam kehidupan kita, Termasuk di lingkungan sekitar kita.

B. RumusanMasalah

1. Apa pengertian dari paradigma?


2. Bagaimana pancasila sebagai paradigma pembangunan?
3. Apa saja macam-macam dari aktualisasi pancasila?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari paradigma


2. Mengetahui panacasila sebagai paradigma pembangunan
3. Mengetahui macam-macam dari aktualisasi pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PARADIGMA

Istilah ‘paradigma’ pada awalnya berkembang dalam kaitannya dengan filsafat ilmu
pengetahuan. Secara terminologis tokoj yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu
pengetahuan adalh Thomas S. Khun dalam bukunya yang berjudul ‘The Structure of scienty
Revolution’ (1970 : 49). Inti sari pengetahuan paradigma adlah suatu asumsi” dasar dan asumsi”
teoretis yang umum (merupakan suatu sumber niali), sehingga merupakan suatu sumber huku”,
metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan sehinggga sangat menentukan sifat, ciri serta
karakter ilmu pengetahuan sendiri.

a. Pancasila Paradigma Pembangunan

● Pengertian Paradigma
Istilah paradigma menurut kamus Bahasa Indonesia, yaitu (1) daftar dari semua
pembentukan dari sebuah kata yang memperlihatkan konjugasi dan deklinasi kata tersebut, (2)
model dalam teori ilmu pengetahuan, (3) kerangka berfikir. Dalam konteks ini pengertian
paradigm adalah pengertian kedua dan ketiga, khususnya ketiga, yakni kerangka berfikir.

Secara terminologis tokoh yang mengembangkan istilah paradigma sebagai ilmu


pengetahuan terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan adalah Thomas S.
Khun. Pengertian paradigama adalah“suatu asumsi-asumsi dan asumsi-asumsi teoritis yang
umum , sehingga merupakan sumber hokum, metode, serta penerapan dalam ilmu pengetahuan
yang menentukan sifat, cirri, serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri (Kaelan, 2000)”.

Sifat ilmu pengetahuan yang dinamis menyebabkan semakin banyak hasil-hasil penelitian,
sehingga membuka kemungkinan ditemukan kelemahan-kelemahan pada teori-teori yang
digunakan. Dengan demikian para ilmuwan mengkaji kembali teori-teori dasar dari ilmu itu
sendiri. Contohnya dalam ilmu social manakala suatu teori didasarkan kepada hasil penelitian
ilmiah berdasarkan metode kuantitatif yang mengkaji manusia dan masyarakat bedasarkan sifat-
sifat parsial, terukur dan korelatif ternyata hasil daripada ilmu pengetahuan itu secara
epistemologis hanya mengkaji satu aspek saja dari objek ilmu pengetahuan, yaitu manusia.
Bedasarkan kajian paradigm ilmu pengetahuan social tersebut kemudian dikembangkan metode
baru, yaitu metode kualitatif.
Istilah ilmiah itu berkembang kepada bidang-bidang kehidupan lainnya, sehingga
menjadi terminology dari suatu pengembangan dan pembangunan yang mengandung konotasi
pengertian:

- Kerangka berfikir

- Sumber nilai,

- dan Orientasi arah.

b. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan IPTEK


Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mencapai tujuan nasionalnya
sebagaimana dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945. Pada hakikatnya Pancasila sebagai
paradigm pembangunan nasional mengandung arti bahwa segala aspek pembangunan harus
mencerminkan nilai-nilai Pacasila. Pembangunan nasional adalah untuk manusia Indonesia,
dimana manusia secara kodratnya memiliki kedudukan sebagai makhluk social. Manusia tidak
hanya mengejar kepentingan pribadi, tetapi juga memperhatikan kepentingan masyarakat.
Manusia tidak hanya mementingkan tercapainya kebutuhan material, tetapi juga kebahagian
spiritual. Manusia memiliki fungsi monodualistis tidak hanya mengejar kepentingan dunia, tetapi
mendapatkan kebahagiaan di akhirat kelak. Oleh karena itu, pembangunan nasional hendaklah
mewujudkan tujuan tersebut.
Pancasila memrupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber nilai,
kerangka berfikir serta asas moralitas bagi pembangunan iptek. Apabila kita melihat sila-sila
demi sila sebagai berikut:
Sila ketuhanan yang Maha Esa, mengimplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta,
perimbangan antara rasional dengan irrasional, antara akal, rasa dan kehendak. Berdasarkan sila
pertama ini iptek tidak hanya memilikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptak
menemukan, tetapi juga mempertimbangkan maksud dan akibatnya kepada kerugian dan
keuntungan manusia dan sekitarnya. Pengolahan diimbangi dengan pelestarian. Sila pertama
menempatkan manusia di alam semesta bukan sebagai sentral, melainkan sebagai bagian yang
sistematika dari alam yang diolahnya.
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, memberikan dasar-dasar moralitas bahwa
manusia dalam mengembangkan iptek haruslah secara beradab. Iptek adalah bagian dari proses
budaya manusia beradab dan bermoral. Oleh sebab itu, pembangunan iptek harus berdasarkan
kepada usaha-usaha mencapai kesejahteraan umat manusia, bukan menjadikan manusia sebagai
makhluk yang angkung dan sombong dari penggunaan iptek.
Sila Persatuan Indonesia, memberikan kesadaran kepanda bangsa Indonesia bahwa
nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan iptek, iptek persatuan dan kesatuan bangsa
dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan dan persahabatan antar daerah di berbagai daerah
terjalin karena tidak lepas dari factor kemajuan iptek. Oleh sebab itu, iptek harus dapat
dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangadapi jiwa sila dan
selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia Indonesia dengan masyarakat
internasional.
Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Kikmah dalam Permusyawaratan/ Perwakilan,
prinsip demokrasi sebagai jiwa sila keempat ini dapat mendasari pemikiran manusia secara bebas
untuk mengkaji dan mengembangkan iptek. Seorang ilmuan harus pula memiliki sikap
menghormati terhadap hasil pemikiran orang lain dan terbuka, dikritik dan dikaji ulang hasil dari
pemikirannya. Penemuan iptek yang telah teruji kebenerannya harus dapat dipersembahkan
kepada kepentingan rakyat banyak.
Sila Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, kemajuan iptek harus dapat menjaga
keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam
kehidupan kemausiaan, yaitu keseimbangan hubungan antara manusia dengan sesamanya,
hubungan antara manusia dengan Tuhan sebagai Penciptanya, hubungan manusia dengan
lingkungan dimana mereka berada.
Kedudukan Pancasila sebagai paradigm pembangunan nasional harus memperhatikan konsep
berikut ini:

- Pancasila harus menjadi kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai bangsa.
Pancasila harus diletakkan sebagai kerangka berfikir yang objektif rasional dalam
membangun kepribadian bangsa. Oleh sebab itu perlu dikembangkan budaya ilmu
pengetahuan dalam memupuk rasa persatuandan kesatuan bangsa
- .Pancasila sebagai landasan pembangunan nasional, perubahan yang terjadi dalam
masyarakat dan bangsa akibat dari pembangunan harus semakin menempatkan nilai-nilai
Pancasila yang dapatdirasakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

- Pancasila merupakan arah pembangunan

- Nasional, proses pembangunan nasional tidak terlepas dari control nilai-nilai Pancasila.
Oleh sebab itu, kemana arah pembangunan melalui tahap-tahapnya tidak dapat
dilepaskan dari usaha mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, sehingga pembangunan
adalah pengamanan Pancasila.

- Pancasila merupakan etos pembangunan nasional, mewujudkan visi bangsa Indonesia


masa depan diciptakan misi pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Konsistensi antara teori dan kenyataan dan
ucapan dengan tindakan, merupakan paradigm baru dalam menjadikan Pancasila sebagai
etika pembangunan nasional

- Pancasila sebagai moral pembangunan, sebutan ini mengandung maksud agar nilai-nilai
luhur Pancasila (norma-norma Pancasila yang tercantum dalam pembukan UUD 1945)
dijadikan tolak ukur dalam melaksanakan pembangunan nasional, baik dalam
melaksanakan pembangunan nasional, baik dalam perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan,maupun dalam evaluasinya.

Dalam menghadapi era globalisasi kita harus melihat dua karakteristik masyarakat untuk
pembangunan bangsa (S. Budisantoso. 1998:42-43). Pertama, kemajemukan masyarakat dan
keanekaragaman budaya. Kedua, dinamika masyarakat dan keterbukaan kebudayaan terhadap
pembaharuan. Masyarakat majemuk Indonesia yang sedang mengalami perkembangan yang
amat pesat karena dampak pembangunan nasional maupun rangsangan globalisasi, memerlukan
pedoman bersama (common frame of reference) dalam menganggapi tantangan demi keutuhan
bangsa. Oleh sebab itu, pembangunan nasional harus dapat memperhatikan prinsip-prinsip
berikut ini:
1). Hormat terhadap keyakinan religious setiap orang
2). Hormat terhadap martabat manusia sebagai pribadi atau subjek (manusia seutuhnya)
3). Kesatuan sebagai bangsa yang melayani segalabentuk sektarianisme. Ini berarti komitmen
4). Nilai-nilai yang terkait dengan demokrasi konstitusional ( persamaan politis, haki”, dan
kewajiban kewarganegaraan)
5). Keadilan social yang mencakup persamaan
(equality) dan pemerataan (equity).

c. Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial-


Budaya, Pertahanan dan Keamanan (Ipoleksosbudhankam)

● Pengembangan Ideologi
Dalam pengembangan Pancasila sebagai ideology harus memandang sebagai ideologi
yang dinamis yang dapat menangkap tanda-tanda perkembangan dan perubahan zaman. Untuk
itu kita harus memperhatikan peranan dan kedudukan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, seperti berikut ini:

⮚ Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


Nilai-nilai dasar dalam ideology Pancasila dirumuskan dalam UUD 1945 untuk
memperjelas suatu tatanan kehidupan beragama, hokum, politik, ekonomi, social budaya,
hankam, dan sebagainya. Nilai dasar tidak berubah ddengan gampang, sedangkan
penjabaran nilai dasar kepada nilai operasional dapat berkembang secara kesepakatan
bersama di MPR yang disebut dengan amandemen dan GBHN. Nilai dasar tidak udah
berubah karena merupakan tolak ukur stabilitas dan dinamika, untuk Pasal 37 UUD 1945.

⮚ Wawasan Kebangsaan (Nasionalisme)


Konsep Negara (Staatsidee) bangsa Indonesia dapat kita rangkum dari pokok- pokok
pikiran yang terkandung di dalam Pembukaan UUD 1945. Negara adalah keadaan
kehidupan berkelompok bangsa Indonesia, yang:

- Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan

- Didorong oleh keinginan luhur bangsa, untuk

- Berkehidupan yang bebas, dalam arti

- Merdeka, berdaulat, adil dan makmur

- Bedasarkan Pancasila
Pancasila dijadikan platform kehidupan bersama bagi bangsa Indonesia yang sangat
majemuk agar tetap terikat erat sebagai bangsa bersatu.
● Pengembangan Politik
Landasan: kekuasaan dan kedaulatan berada ditangan rakyat. Oleh sebab itu, perlu
menyempurnakan UUD 1945 sejalan dengan perkembangan kebutuhan bangsa, dinamika dan
tuntutan reformasi dengan tetap memelihara kesatuan dan persatuan bangsa, serta sesuai dengan
jiwa dan semangat Pembukaan UUD 1945. Meningkatkan peran MPR, DPR dan lembaga tinggi
Negara lainnya dengan menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada
prinsip pemisahan kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga eksekutif, legislative
dan yudikatif.
Dalam usaha membangun kehidupan politik, maka beberapa unsure yang perlu
dikembangkan dan ditingkatkan adalah sebagai berikut.
1) Sistem politik nasional yang berkedaulatan rakyat, demokratis, dan terbuka
2) Kemandirian partai politik dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.
3) Pendidikan politik kepada masyarakat untuk mengembangkan budaya politik yang
demokratis
4) Pemilihan umum yang berkualitas dengan partisipasi rakyat yang seluas-luasnya.
Tiga aspek demokrasi yang harus dikembangkan adalah sebagai berikut.

- Demokrasi sebagai sistem pemerintahan

- Demokrasi sebagai kebudayaan politik

- Demokrasi sebagai struktur organisasi


Demokrasi sebagai siste pemerintahan hanya akan berhasil kalau didukung oleh demokrasi
sebagai budaya politik yang rasional objektif. Hak Asasi Manusia harus dilaksanakan secara
kontekstual sesuai dengan kebudayaan Indonesia yang tercermin dalam kesetaraan dan
keseimbanga peranan lembaga-lembaga demokrasi.

● Pengembangan Sosial-Budaya
Pancasila dapat menjadi kerangka referensi identifikasi diri kalau Pancasila semakin credible,
yaitu bahwa masyarakat mengalami secara nyata realisasi dari prinsip-prinsip yang terkandung
dalam Pancasila. Usaha yang dilakukan melalui cara-cara:
1) Dihormati martabatnya sebagai manusia
2) Diperlakukan secara manusiawi
3) Mengalami solideritas sebagai bangsa karena semakin hilangnya kesenjangan ekonomi dan
budaya.
4) Memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik, dan
5) Merasakan kesejahteraan yang layak sebagai manusia.

● Pengembangan Ekonomi
Pengembangan dan peningkatan mutu sumber daya manusia (SDM) terdiri atas beberapa
criteria kualitas SDM yang dibutuhkan adalah sebagai berikut. Keadilan social yang mencakup
persamaan(equality) dan pemerataan(equity).Keadilan social yang mencakup persamaan
(equality) dan pemerataan (equity).

- Memiliki kemampuan dasar untuk berkembang

- Mampu menggunakan ilmu dan teknologi untuk mengolah sumber daya alam secara
efektif , efesien, lestari dan berkesinambungan.

- Memiliki etos professional; tanggung jawab atas pengembangan keahliannya, kejujuran


dalam pelaksanaan tugas, ketelitian pelayanan kepada masyarakat, penghargaan terhadap
waktu dan ketetapan waktu
Pencitaan kesejahterahan yang merata berakses pada sumber ekonomi, dunia kerja, kesehatan
dan informasi. Peningkatan kesejahteraan selalu dihadapkan kepada permasalahan, bagaimana
kita memadukan nilai-nilai ekonomis yang akan berkembang menjadi etos ekonomis dengan
nilai-nilai etis Pancasila.

● Pengembangan Hankam
Ketahanan nasional, pembangunan nasional tidak terlepas dari ketahanan nasional, yaitu
perwujudan cita-cita bangsa dalam tingkat ketahanan nasional yang terjabar sebagai berikut.

- Nilai-nilai fundamental yang menyangkut pribadi warga Negara, yaitu pengembangan


pribadi warga Negara, yaitu pengembangan pribadi dalam matra horizontal dan vertical,
pertumbuhan social ekonomi, keanekaragaman, dan persamaan derajat.

- Nilai-nilai fundamental yang menyangkut sistem/struktur kehidupan masyarakat yaitu


pemerataan kesejahteraan, solideritas masyarakat, kemandirian, dan partisipasi seluruh
masyarakat.
- Nilai-nilai fundamental yang menyangkut interaksi antaa pribadi-pribadi warga Negara dan
sistem/struktur kehidupan masyarakat, yaitu keadilan social, keamanan/stabilitas dan
keseimbanga
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal yang perlu
masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia sebelum proses dan setelah perumusan pancasila
sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan
ekstitensi bangsa indonesia. Dalam proses reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila merupakan
suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, hukum serta kebijakan
internasional dewasa ini.
Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa panacasila sebagai paradigma
dalam kehidupan berbangsa dan negara. Istilah paradigma merupakan suatu asumsi-asumsi dasar
dan asumsi- asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu sumber nilai). sehingga merupakan
suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat
menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri, kemudian didalam pancasila
itu sendiri terdapat paradigma pembangunan diantaranya meliputi:

1) Pancasila sebagai paradigma dibidang politik


2) Pancasila sebagai paradigma dibidang hukum
3) Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ekonomi
4) Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya
5) Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan kehidupan antar
umat beragama.
6) Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ipteks
Kemudian aktualisasi pancasila terdiri dari dua macam yaitu
aktualisasi objektif dan subjektif.

B. SARAN

Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai disini saja
menggali ilmu tentang pembelajaran PKn, tentunya mengenai media pembelajaran PKn. Kami
berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui problematika pada pembelajaran
khususnya 11PKn, mengingat peran pendidik bagi siswa sangatlah dipandang penting untuk
perkembangan pendidikan dinegara indonesia tercinta ini.
Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya maka dari tu kita
harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran yang bersifat membangun
kami sangat menunggunya untuk perbaikan dari makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.
BAB IV
DAFTAR ISI

https://adoc.pub/pancasila-sebagai-paradigma-kehidupan-dalam-
bermasyarakat-be.html

Anda mungkin juga menyukai