Anda di halaman 1dari 1

Nama : Sevira Ayu Ningsih

Pembicara 1
Mosi : legalisasi hukuman mati terhadap pelaku kekerasan seksual
Vox Populi Vox dei suara rakyat adalah suara tuhan
Assalamualaikum wr.wb. selamat pagi salam sejahtera bagi kita semua. Yang mulia dewan
juri yang terhormat, para pemerhati hukum sekalian, dan rekan-rekan dari tim pro yang kami
banggakan. Terima kasih kepada moderator yang telah mempersilahkan kami untuk memulai
perdebatan ini. Perkenalkan kami dari kelompok 17 yang anggota terdiri dari saya sendiri
Sevira Ayu Ningsih sebagai pembicara 1, fadli Syaputra sebagai pembicara 2, dan Aulia
Sukma Novicandra sebagai pembicara. Kami berdiri pada posisi kontra berkaitan dengan
mosi kali ini yakni legalisasi hukuman mati terhadap pelaku kekerasan seksual.
Hukuman mati bagi pelaku kekerasan seksual merupakan sebuah pelanggaran HAM berat,
yaitu hak untuk hidup yang terdapat dalam pasal 28A. Hukuman mati bersifat permanen dan
tidak dapat diubah. Hukuman mati terhadap pelaku kekerasan seksual justru akan menambah
pekerjaan pemerintah. Aparat penegak hukum pun, akan semakin sibuk, seiring
bertambahnya kasus kekerasan seksual. Jika diterapkannya hukuman mati, maka satu per satu
orang Indonesia pun akan meninggal, karena sebagai pelaku kekerasan seksual. Pelaku
kekerasan seksual harus dimintai pertanggungjawaban, namun bukanlah dengan hukuman
mati solusinya.
Penerapan pidana mati terhadap pelaku kekerasan seksual ini, akan berdampak menurunnya
angka pelaporan, karena selama ini pelakunya didominasi oleh orang terdekat korban.
Korban akan merasa takut akan kehilangan orang terdekatnya.
Penerapan pidana mati pada Pelaku kekerasan seksual juga berdampak bahwa pelaku akan
membunuh korban untuk menghilangkan kesaksian korban.
Dibandingkan dengan hukuman mati, hukuman penjara seumur hidup ataupun hukum kebiri
lebih baik. Karena tidak merenggut hak hidup dari pelaku.

Anda mungkin juga menyukai