Anda di halaman 1dari 15

EREN YEAGER & PARTNERS

KMENKUMHAM RI NO D.198.KP.04.13/MK/2009
Jl. Brawijaya No.123, Kota Mataram
TELP (0370) 633007

Nomor : 02/Pdt. G/2014/PN. MTR

Lampiran : 1 (satu)

Perihal : Eksepsi, Jawaban Atas Gugatan Wanprestasi, dan Gugatan Rekonvensi

JAWABAN ATAS GUGATAN


Kepada Yth.

Ketua Pengadilan Negeri Mataram

Di-

Jalan Langko No. 68A, Pejeruk, Kec. Pasar senen,

Kota Mataram

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

EREN YEAGAER, S.H., M.H.; LEVI ACKERMAN, S.H., M.H.; ERWIN SMITH
S.H., M.H.; MIKASA ACKERMAN, S.H., M.H., para Advokat dari Law Firm EREN
YEAGER & PARTNERS Berkedudukan hukum di Jln Brawijaya No 123 Kekalik, Kec.
Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat berdasarkan Surat Kuasa Khusus No.
97/SKK. PDT/ADV.MT/2014 tertanggal 26 Maret 2014 (terlampir), dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama:
Armin Arlert, S.E., M.M selaku General Manager dari perusahaan PT. Paradise
Electronics Indonesia berkedudukan di Jalan Andong No. 1, Baciro, Mataram, yang dalam
perkara ini bertindak untuk dan atas nama PT. Paradise Electronics Indonesia, dalam hal
ini telah memilih domisili hukum tetap pada kantor Kuasanya tersebut di atas, selanjutnya
disebut sebagai
TERGUGAT.
Dengan ini mengajukan Jawaban atas gugatan:

---------------------------------------------MELAWAN---------------------------------------------

Drs. ANNIE LEONHART, Perempuan, Kewarganegaraan Indonesia, dalam hal ini


bertindak untuk dan atas nama PT. Marley Squad yang berkedudukan di Jalan Mangkubumi
No. 14, Mataram. Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.

Dengan ini, TERGUGAT menyampaikan Eksepsi dan Jawaban atas Gugatan


PENGGUGAT dalam perkara Perdata Nomor _____/PDT.G/2014/PN.MTR tertanggal 9
Mei 2014 di Pengadilan Negeri Mataram sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

1. GUGATAN PENGGUGAT TELAH LEWAT WAKTU (EXCEPTIO TEMPORIS)


- Bahwa sesuai dengan dalil gugatan, Penggugat dan Tergugat telah
mengadakan perjanjian distributorship NOMOR:007/07/PTGEI/02/03/2012 tentang
penunjukan PT MARLEY SQUAD sebagai distributor resmi untuk menjual dan
memasarkan produkproduk dari PT PARADISE ELECTRONICS INDONESIA
sebagaiman telah disepakati dalam surat Perjanjian Distributorship tertanggal 02
Maret 2012. Adapun perwakilan dari PT PARADISE ELECTRONICS
INDONESIA yang menandatangani Perjanjian Distributorship tersebut adalah
Nyonya GABI BRAUN, SE.,M.B.A selaku General Manager, sedangkan
perwakilan dari PT MARLEY SQUAD adalah Nyonya Drs. ANNIE LEONHART
- Bahwa perjanjian antara penggugat dan tergugat berakhir telah pada bulan mei 2013
- Bahwa seusia dengan dalil penggugat pada 17 Februari 2014, TERGUGAT
mengeluarkan peraturan dan kebijakan baru demi kebaikan perusahaan.
- Bahwa PENGGUGAT dalam gugatannya mendalilkan TERGUGAT melakukan
perbuatan ingkar janji (wanprestasi) atas isi perjanjian yang berbunyi “Bilamana di
kemudian hari ada hal-hal baru yang dirasakan perlu untuk disepakati bersama,
maka kedua belah pihak setuju untuk membuat aturan tambahan yang akan menjadi
bagian integral dengan perjanjian ini.” Sebab pada 17 Februari 2014, TERGUGAT
mengeluarkan peraturan dan persyaratan baru tanpa adanya kesepakatan terlebih
dahulu dengan PENGGUGAT. Akan tetapi, Perjanjian Distributorship antara
PENGGUGAT dan TERGUGAT telah berakhir sejak Mei 2013 yang artinya
waktunya jauh sebelum peraturan dan persyaratan tersebut dikeluarkan. Maka dari
itu, perbuatan TERGUGAT membuat kebijakan-kebijakan baru tidak dapat
dikategorikan sebagai perbuatan ingkar janji (wanprestasi) karena perjanjian
diantara kedua belah pihak telah berakhir. Artinya PENGGUGAT telah tidak bisa
lagi merumuskan dalil wanprestasi dalam gugatannya sehingga gugatan
PENGGUGAT telah lewat waktu.
2.GUGATAN PENGGUGAT TIDAK JELAS ATAU KABUR (EXCEPTIO
OBSCUURLIBEL)
- Bahwa, PENGGUGAT mendalilkan bahwa TERGUGAT wanprestasi, sehingga
harus mengganti kerugian yang dialami PENGGUGAT akibat wanprestasi tersebut
sejumlah Rp 1.300.000.000,- (satu miliar tiga ratus juta rupiah) nilai tersebut didapat
dari biaya promosi dan membuka pasar.
- Bahwa dalam surat perjanian tidak ada klausula yang mengharuskan penggugat
untuk melakukan promosi dan membuka pasar
- Bahwa tidak ada hubungan kausalitas antara biaya sejumlah Rp 1.300.000.000,-
(satu miliar tiga ratus juta rupiah). Dengan perjanjian yang telah dibuat.
- Bahwa biaya sejumlah Rp 1.300.000.000,- (satu miliar tiga ratus juta rupiah)
dikeluarkan oleh penggugat untuk kepentingan pribadi penggugat agar mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya bukan untuk kepentingan para pihak.
3. GUGATAN PENGGUGAT KURANG PIHAK (EXCEPTIO PLURIUM LITIS
CONSORTIUM)
- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah mengadakan perjanjian distributorship
NOMOR:007/07/PTGEI/02/03/2012 tentang penunjukan PT MARLEY SQUAD
sebagai distributor resmi untuk menjual dan memasarkan produk-produk dari PT
PARADISE ELECTRONICS INDONESIA sebagaiman telah disepakati dalam surat
Perjanjian Distributorship tertanggal 02 Maret 2012. Adapun perwakilan dari PT
PARADISE ELECTRONICS INDONESIA yang menandatangani Perjanjian
Distributorship tersebut adalah Nyonya Gabi Braun, SE.,M.B.A selaku
General Manager, sedangkan perwakilan dari PT MARLEY SQUAD adalah
Nyonya Drs. Annie Leonhart
- Bahwa Perjanjian distributorsip antara PT MARLEY dan PT PARADISE dibuat dan
ditandatangani oleh saudara DRS. Annie Leonhart dan saudari Gabi Braun, S.E., M.B.A.
selaku General Manager PT PARADISE pada saat itu sebelum digantikan oleh saudara
Armin Arlert, S.E, M.M..
- Bahwa penggugat dalam gugatannya hanya menarik saudara Armin Arlert, S.E, M.M.
sebagai tergugat, sehingga gugatan penggugat kurang pihak.

DALAM POKOK PERKARA


1. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam eksepsi, mohon secara mutatismutandis
dianggap sebagai satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan pokok
perkara ini;
2. Bahwa TERGUGAT mengakui kebenaran dalil Gugatan butir1,6, dan 8 yang diuraikan
PENGGUGAT dalam Gugatannya;
3. Bahwa TERGUGAT keberatan dengan dalil gugatan PENGGUGAT butir5 karena
persyaratan dimana Distributor harus menyediakan agunan berupa Bank Garansi senilai
US$ 200.000,00 (Dua Ratus Ribu Dollar Amerika Serikat) atau deposit 20” setara
dengan harga maksimum monitor sangatlah beralasan dan penting guna menjamin
kedudukan TERGUGAT untuk mengantisipasi apabila PENGGUGAT mengalami
kepailitan atau tidak mampu untuk membayar kewajibannnya kepada TERGUGAT;
4. Bahwa Perjanjian Distributorship yang disepakati oleh TERGUGAT dan
PENGGUGAT pada 2 Maret 2012 telah berakhir pada bulan Mei 2013. Oleh karena itu,
sudah sepantasnya PENGGUGAT tidak menyatakan keberatan atas perbuatan
TERGUGAT setelah perjanjian tersebut berakhir sebab antara PENGGUGAT dan
TERGUGAT telah tidak ada hubungan kerja sama lagi;
5. Bahwa pada tanggal 3 Maret 2014 memang benar PENGGUGAT telah menyampaikan
keberatan atas peraturan-peraturan baru yang diterapkan oleh TERGUGAT, tetapi pihak
TERGUGAT juga telah menyampaikan balasan yang relevan, di mana peraturan
tersebut dikeluarkan karena kondisi pasar saat itu sedang sulit. Selain itu,
PENGGUGAT juga tidak berada dalam kedudukan/posisi yang dapat mengajukan
keberatan atas peraturan-peraturan baru yang diterapkan oleh TERGUGAT mengingat
Perjanjian Distributorship tersebut telah usai sejak Mei 2013;
6. Bahwa sangatlah beralasan TERGUGAT menunjuk PT Kharismanta Sejahtera dan PT
Leonardo Abadi sebagai distributor resmi yang baru pada tanggal 20 Maret 2014 karena
sebelumnya PENGGUGAT telah menyatakan ketidaksanggupannya atas syarat-syarat
yang ditetapkan oleh TERGUGAT dan perjanjian antara keduanya telah berakhir. Maka
dari itu, sangat tidak rasional apabila PENGGUGAT keberatan dengan perbuatan
TERGUGAT yang telah tidak terikat perjanjian dengannya;
7. Bahwa TERGUGAT mengakui telah menetapkan persyaratan yang mengharuskan
Distributor memiliki modal US$ 300.000,00 (Tiga Ratus Ribu Dollar Amerika Sertika),
pengalaman bisnis lebih dari 5 (lima) tahun dan memiliki gudang sendiri dengan luas
kurang lebih 2.000M2 (dua ribu meter persegi). Persyaratan ini diterapkan guna
memaksimalkan persentase keberhasilan kerja sama antara TERGUGAT dengan
distributor resminya. Melalui persyaratan tersebut, maka distributor resmi dari PT.
Godek Electronics Indonesia adalah pihak yang memang berpengalaman di bidangnya
dan mampu baik dari segi materiil maupun kemampuannya;
8. Bahwa peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan TERGUGAT telah melalui
pertimbangan yang panjang dengan memperhatikan berbagai aspek, sehingga
TERGUGAT tidak akan beranjak dari ketentuan-ketentuan baru yang telah diterapkan
tersebut;
9. Bahwa tuntutan PENGGUGAT mengenai ganti rugi atas kerugian yang dialaminya
sebesar Rp 1.300.000.000,- (satu miliar tiga ratus juta rupiah) sangatlah tidak masuk
akal mengingat dana sejumlah itu digunakan PENGGUGAT untuk biaya membuka
pasar di Mataram sebesar Rp 300.000.000,- (tiga ratus juta) dan biaya promosi sebesar
Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah) adalah untuk kepentingan pribadi
PENGGUGAT agar mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya;
10. Bahwa melihat dari dalil gugatan PENGGUGAT nomor 3 yang menyatakan selama
menjadi distributor resmi pihaknya telah menunjukkan prestasi yang membanggakan
karena selalu mencapai target penjualan sebagaimana yang diharapkan oleh
TERGUGAT, artinya bahwa selama jangka waktu Perjanjian Distributorship
berlangsung, PENGGUGAT telah mendapatkan banyak keuntungan melalui penjualan
yang selalu mencapai target. Oleh karena itu, dana yang telah diuraikan pada butir 8
memang tujuannya adalah guna meningkatkan penjualan PENGGUGAT bukan semata-
mata untuk keuntungan pihak TERGUGAT;
11. Bahwa TERGUGAT tidak melakukan perbuatan inkar janji (wanprestasi) terhadap salah
satu isi Perjanjian Distributorship yang berbunyi “Bilamana di kemudian hari ada hal-
hal baru yang dirasakan perlu untuk disepakati bersama, maka kedua belah pihak setuju
untuk membuat aturan tambahan yang akan menjadi bagian integral dengan perjanjian
ini.” Sebab Perjanjian Distributorship antara PENGGUGAT dan TERGUGAT telah
berakhir sebelum peraturan dan persyaratan tersebut dikeluarkan. Oleh karena itu,
TERGUGAT tidak perlu mendiskusikan atau menyampaikan peraturan baru yang akan
diterapkannya kepada PENGGUGAT.
12. Bahwa TERGUGAT dalam dalil nomor 10 menyebutkan bahwa pihak
PENGGUGAT telah melakukan sebanyak 3 kali, yakni pada tanggal; 8 Maret 2014, 15
Maret 2014, 22 Maret 2014, dan pihak TERGUGAT mengabaikan terguran somasi
tersebut. Pihak TERGUGAT mengakui bahwa TERGUGAT mendapatkan teguran
somasi tekait, namun TERGUGAT merasa sudah memiliki tanggungjawab atas teguran
somasi terkait dikarenakan sudah tidak ada hubungan lagi diantara keduanya, serta
TERGUGAT percaya PENGGUGAT seharusnya tidak memiliki hak apapun untuk
dapat melayangkan teguran somasi terhadap TERGUGAT.
DALAM GUGATAN REKONVENSI

1. Bahwa mohon sekiranya majelis hakim dalam rekonvensi ini mengganggap


TERGUGAT dalam konvensi menjadi PENGGUGAT dalam rekonvensi dan
PENGGUGAT dalam konvensi Menjadi TERGUGAT dalam rekonvensi;
2. Bahwa PENGGUGAT rekonvensi ditarik oleh TERGUGAT rekonvensi untuk menjadi
tergugugat konvensi;
3. Bahwa untuk memenuhi panggilan untuk menjadi TERGUGAT konvensi,
PENGGUGAT rekonvensi harus mengeluarkan biaya senilai Rp. 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) untuk menyewa jasa kuasa hukum;
4. Bahwa akibat dari ditariknya PENGGUGAT rekonvensi menjadi TERGUGAT
konvensi, PENGGUGAT rekonvensi mengalami kerugian senilai Rp. 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).

Berdasarkan alasan-alasan jawaban yang telah diuraikan di atas, mohon kepada Ketua
Pengadilan Negeri Mataram Cq Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, memutus, dan
menyelesaikan perkara ini agar berkenan untuk memutuskan:

DALAM EKSEPSI

1. Mengabulkan eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan gugatan PENGGUGAT telah lewat waktu;
3. Menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak jelas atau kabur;
4. Menyatakan gugatan penggugat kurang pihak;
5. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
gugatan tidak dapat diterima (N/O).

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya gugatan


PENGGUGAT dinyatakan tidak dapat diterima;
2. Menghukum PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini.

DALAM GUGATAN REKONVENSI

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT rekonvensi untuk seluruhnya;


2. Menghukum TERGUGAT rekonvensi untuk mengganti biaya kerugian yang dialami
oleh PENGGUGAT rekonvensi senilai Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Mataram yang memeriksa dan mengadili perkara
ini berpendapat lain, mohon menjatuhkan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Demikian jawaban gugatan ini disampaikan, atas perhatian Ketua Pengadilan Negeri
Mataram Cq Majelis Hakim yang terhormat kami ucapakan terima kasih.

Hormat Kami
Para Kuasa Hukum Tergugat,
Kuasa Hukum I Kuasa Hukum II

(Eren Yeager, S.H., M.H.) (Levi Ackerman, S.H., M.H).

Kuasa Hukum III Kuasa Hukum IV

(Erwin Smith, S.H., M.H.) (Mikasa Ackerman, S.H., M.H.)


REPLIK

Dalam perkara Nomor: 02/pdt.g/2014/pn.mtr

Antara

Drs. Annie Leonhart………………………. Sebagai

PENGGUGAT

Melawan

Gabi Braun, S.E., M.B.A…………………….… Sebagai

TERGUGAT

Kepada Yth.

Ketua majelis hakim Pada pengadilan negeri Mataram

Di tempat

Dengan hormat untuk dan atas nama Penggugat berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal
15
Apil 2014, dengan ini Penggugat bermaksut untuk menyampaikan REPLIK terhadap
Jawaban/EKSEPSI Tergugat yang telah diuraikan tetanggal 30 April 2014 sebagai
berikut:

DALAM EKSEPSI

1. Bahwa Eksepsi Tergugat yang menyatakan bahwa “Perjanjian Distributorship


antara PENGGUGAT dan TERGUGAT telah berakhir sejak Mei 2013 yang artinya
waktunya jauh sebelum peraturan dan persyaratan tersebut dikeluarkan. Sehingga
peraturan dan persyratan baru yang dikeluarkan tertanggal 17 februari 2014 tidak
ada sangkut pautnya dengan Penggugat. Maka dari itu, perbuatan TERGUGAT
tidak dapat dikategorikan sebagai perbuatan ingkar janji/wanprestasi karena
perjanjian diantara kedua belah pihak telah berakhir. Artinya PENGGUGAT telah
salah merumuskan dalil dalam gugatannya sehingga gugatan PENGGUGAT telah
lewat waktu (EXCEPTIO TEMPORIS).” Hal itu sama sekali tidaklah benar, sebab
Penggugat merasa masih merupakan distributor resmi karena hingga bulan Maret
2014 Penggugat masih memasarkan produk dari Tergugat.
2. Bahwa Eksepsi Tergugat yang menyatakan bahwa Gugatan dari Penggugat tidak
jelas atau kabur (EXCEPTIO OBSCUURLIBEL), dengan dalih bahwa “dalam surat
perjanian tidak ada klausula yang mengharuskan penggugat untuk mengeluarkan
biaya sejumlah
Rp 1.300.000.000,- (satu miliar tiga ratus juta rupiah). Selain itu, tidak ada
penjelasan yuridis yang rasional terkait kerugian tersebut berasal dan tidak
dirincikan mengenai kerugian seperti apa yang dialami PENGGUGAT sehingga
didapat nominal ganti rugi sebesar Rp 1.300.000.000,- (satu miliar tiga ratus juta
rupiah) tersebut.” Sama sekali tidaklah benar karena didalam posita telah dijelaskan
bahwa biaya sejumlah Rp 1. 300.000.000.; dikelurkan oleh Penggugat untuk
menunjang kinerja Penggugat sebagai distributor resmi yang selama ini telah
menunjukan prestasi yang membanggakan dan menguntungkan Tergugat. Akan
tetapi dengan dilakukannya pemutusan kontrak oleh Tergugat sebelum waktu habis
menyebakan biaya yang dikelurkan oleh Pihak Penggugat menjadi sia-sia, belum
lagi keuntungan yang akan didapatkan di sisa waktu kontrak tidak dapat diperoleh,
oleh karena itu rasional dan punya dasar yuridis yang jelas bilamana Penggugat
menuntut ganti rugi atas kerugian yang disebabkan oleh Perbuatan Ingkar
Janji/Wanprestasi dari Tergugat sebesar Rp 1.300.000.000,- (satu miliar tiga ratus
juta rupiah) karena telah melakukan yang dilarang dalam perjanjian yaitu
memutuskan kontrak sebelum waktu habis sebagaiman diatur dalam pasal 1243
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgelijk Wetbook).
3. Bahwa Eksepsi Tergugat yang menyatakan bahwa Gugatan dari Penggugat kurang
pihak dengan dalil bahwa “Perjanjian distributorsip antara PT MARLEY dan PT
PARADISE dibuat dan ditandatangani oleh saudara DRS. Annie Leonhart dan
saudari Gabi Braun, S.E., M.B.A. selaku mantan General Manager PT PARADISE
sebelum digantikan oleh saudara Armin Arlert, S.E, M.M.. Namun penggugat hanya
menarik saudara Armin Arlert, S.E, M.M. sebagai tergugat.” Adalah dalil yang tidak
jelas karena penggugat merasa dengan menarik saudara Armin Arlert, S.E, M.M..
sebagai tergugat dalam perkara ini, maka hal itu sudah cukup karena saudara Armin
Arlert, S.E, M.M.. adalah general manager PT Paradise Elektronics Indonesia untuk
saat ini.

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa penggugat tetap pada pendiriannya yang tertuang dalam surat gugatan
tertanggal 18 April 2014 sebab dalil-dalil tersebut diperkuat dengan dasar hukum
dan bukti-bukti yang akurat, serta penggugat menolak dengan tegas seluruh dalil
tergugat dalam jawabannya kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya;
2. Bahwa dalil penggugat pada poin 3 yang menyatakan bahwa kebijakan baru yang
dikeluarkan berupa "Distributor resmi harus menyediakan agunan berupa bank
garansi senilai US$ 200.000.00. (dua ratus ribu dolar Amerika Serikat) atau deposit
20” setara dengan harga maksimum monitor, sangatlah beralasan dan penting guna
menjamin kedudukan Tergugat untuk mengantisipasi apabila Penggugat
mengalamai kepailitan atau tidak mampu untuk membayar kewajibannya” tidak
dapat dibenarkan karena sebagaimana telah dijelaskan dalam posita bahwa
kebijakan baru tersebut dikeluarkan dan diberlakukan tanpa adanya kesepakatan
bersama dengan Penggugat, dan dalam perjalanannya persyaratan tersebut sangatlah
merugikan Penggugat sebagai distributor resmi, dengan begitu perbuatan tersebut
telah menyalahi poin perjanjian yang menyatakan bahwa “Bilamana di kemudian
hari ada hal-hal baru yang dirasakan perlu untuk disepakati bersama, maka kedua
belah pihak setuju untuk membuat aturan tambahan yang akan menjadi bagian
integral dengan perjanjian ini”;
3. Bahwa dalil tegugat pada poin 7 dan 8 yang menyatakan bahwa “persyaratan baru
yang diterapkan bertujuan untuk memaksimalkan presentase keberhasilan
Kerjasama antara Tergugat dengan Distributor resminya, dan bahwa peraturan-
peraturan baru yang dikeluarkan TERGUGAT telah melalui pertimbangan yang
panjang dengan memperhatikan berbagai aspek, sehingga TERGUGAT tidak akan
beranjak dari ketentuan-ketentuan baru yang telah diterapkan tersebut”, sama sekali
tidaklah benar sebab peraturan-peraturan baru tersebut dibuat dan diberlakukan
secara sepihak oleh Tergugat tanpa melibatkan Penggugat sebagai salah satu
distributor resminya dan dalam perjalanannya peraturan-peraturan baru tersebut
sangat menyulitkan dan merugikan Penggugat sebagai distributor resmi yang pada
kenyataanya malah mempengaruhi presentase keberhasilan Kerjasama antara
tergugat dengan Penggugat sebagai salah satu distributor resminya yang sampai
Maret 2014 masih memasarkan produk dari Tergugat;
4. Bahwa dalil Tergugat pada butir 4, 5, 6, 11 dan 12 yang menyatakan bahwa
Perjanjian Distributorship yang telah disepakati antara Penggugat dan Tergugat pada
Maret 2012 telah berakhir pada bulan Mei 2013 sehingga tidak sepantasnnya
Penggugat menyatakan keberatan dan somasi atas perbuatan Tergugat karena sudah
tidak ada perjanjian diatara kedua belah pihak, tidak dapat dibenarkan sebab
didalam Posita telah dinyatakan secara jelas bahwa sampai dengan Maret 2014
Penggugat masih memasarkan produk dari Tergugat. Sangatlah egois apabila
Tergugat melakukan perbuatan sepihak yang menguntungkan dirinya sendiri dan
merugikan pihak Penggugat oleh karena itu sudah sepantasnya Penggugat
menyatakan keberatan dan somasi terhadap perbuatan sepihak dari Tergugat, karena
telah menyalahi poin perjanjian yang menyatakan bahwa “Bilamana di kemudian
hari ada hal-hal baru yang dirasakan perlu untuk disepakati bersama, maka kedua
belah pihak setuju untuk membuat aturan tambahan yang akan menjadi bagian
integral dengan perjanjian ini.” Akan tetapi terhadap keberatan dan Somasi dari
Penggugat, Tergugat pada prinsipnya tidak akan beranjak dari ketentuan-ketentuan
baru yang telah diterapkan. Maka dengan pertimbangan itu Tergugat telah layak
dan patut secara Hukum untuk dinyatakan telah melakukan Perbuatan Ingkar
Janji/Wanprestasi, sehingga dapat dihukum mengganti biaya, rugi dan bunga
karena tidak dipenuhinya perikatan sebagaimana diatur dalam pasal 1243 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata (Burgelijk Wetbook);
5. Bahwa dalil Tergugat pada butir 9 dan 10 yang menyatakan bahwa dana yang
dikeluarkan oleh Penggugat sebagai modal awal dari Penggugat yang ditujukan
untuk meningkatkan penjualan pihak Penggugat bukan semata-mata untuk
keuntungan pihak Tergugat memang benar adanya, akan tetapi dengan dilakukannya
pemutusan kontrak sebelum waktu habis menyebakan modal awal yang dikelurkan
oleh Pihak Penggugat menjadi sia-sia, belum lagi keuntungan yang akan didapatkan
di sisa waktu kontrak tidak dapat diperoleh, oleh karena itu rasional bilamana
Penggugat menuntut ganti rugi atas kerugian yang disebabkan oleh Perbuatan Ingkar
Janji/Wanprestasi dari Tergugat karena telah melakukan yang dilarang dalam
perjanjian yaitu memutuskan kontrak sebelum waktu habis sebagaiman diatur dalam
pasal 1243 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgelijk Wetbook).

Maka berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan
Negeri Mataram Cq Majelis Hakim berkenan memeriksa dan memutus perkara ini
sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI DAN REKONVENSI

1. Menolak eksepsi dan gugatan rekonvensi dari Tergugat untuk seluruhnya;


2. Menyatakan gugatan Penggugat tepat waktu dan tidak lewat waktu (EXCEPTIO
TEMPORIS), hal ini sesuai dan selaras dengan petitum dan posita yang tertuang
dalam gugatan;
3. Menyatakan gugatan Penggugat sangat jelas dan tidak kabur (EXCEPTIO
OBSCUURLIBEL), hal ini sesuai dan selaras dengan petitum dan posita yang
tertuang dalam gugatan.
4. Menyatakan gugatan penggugat telah memenuhi semua pihak dan tidak kurang pihak
(EXCEPTIO PLURIUM LITIS CONSORTIUM)

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


2. Menyatakan bahwa TERGUGAT telah melakukan Perbuatan Wanprestasi;
3. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan sebagaiman tersebut di atas;Menghukum
TERGUGAT untuk membayar ganti rugi total seluruh biaya, kerugian, dan
keuntungan yang hilang akibat Perbuatan Wanprestasi tersebut sebesar Rp.
3.300.000.000,- kepada
PENGGUGAT;
4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar ganti rugi imateril sebesar Rp.
100.000.000,- kepada PENGGUGAT seketika dan secara tunai;
5. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservation Beslag) yang dikenakan
atas harta tidak bergerak milik TERGUGAT;
6. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan lebih dahulu (uit voerbaar bij voorraad)
meskipun ada perlawanan banding, kasasi, maupun verzet;
7. Menghukum TERGUGAT membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp.
50.000.000,- setiap harinya sejak dikeluarkannya putusan atas gugatan ini
berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde);
8. Membebankan biaya perkara ini kepada TERGUGAT.

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Mataram yang memeriksa dan mengadili
perkara ini berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang seadil-adilnya. (ex
aequo et bono).
Hormat Kami
Para Kuasa Hukum Penggugat
Kuasa Hukum I Kuasa Hukum II

(Pieck Finger, S.H., M.H.) (Falco Grice, S.H., M.H).


Kuasa Hukum III Kuasa Hukum IV

(Bertolt Hoover, S.H., M.H.) ( Zeno Robinson , S.H., M.H.)


Mataram, 30 Mei 2014
Perihal : Duplik
No : 02/pdt.g/2014/pn.mtr
Kepada Yth.
Majelis Hakim Pengadilan Mataram Yang
memeriksa dan mengadili perkara perdata No :
DUPLIK
Di_ Tempat

Dengan Hormat,
Setelah mempelajari dan menganalisa secara seksama materi Replik yang diajukan oleh
penggugat di depan persidangan sebelumnya, maka perkenankan kami atas nama Terguggat
mengajukan Duplik atas Replik Penggugat sebagaimana dikemukakan berikut ini :

Dalam Eksepsi
1. Bahwa terggugat tetap pada dalilnya yang menyatakan menolak seluruh gugatan
yang telah diajukan oleh penggugat.
2. Bahwa tetap menyatakan gugatan penngugat telah lewat waktu dan penggugat
dalam gugatannya tidak jelas menjelaskan batas waktu perjanjian.
3. Bahwa tetap menyatakan gugatan penggugat tidak jelas (obscure libel) karena
kerugian penggugat tidak berkaitan dengan perjanjian antara penggugat dan
tergugat.
4. Bahwa tetap menyatakan Gugatan dari Penggugat kurang pihak (PLURIUM LITIS
CONSORTIUM) dengan dalil yang sama seperti yang telah dikemukakan dalam
jawaban atas gugatan penggugat.
Dalam pokok perkara dan rekonvensi
1. Bahwa secara tegas tergugat menolak secara tegas dalil-dalil yang telah diajukan
oleh penggugat
2. Bahwa tergugat tetap pada dalilnya yang menyatakan bahwa tergguggat tidak
melakukan tindakan sewenang-wenang seperti yang dibutuhkan penggugat.
3. Dalam rekonvensi, tergugat rekonvensi tetap harus mengganti kerugian yang
dialami oleh penggugat rekonvensi senile 500 juta rupiah karena tergugat
rekonvensi telah menarik penggugat rekonvensi dalam perkara ini

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas kiranya cukup alasan untuk mengabulkan suatu
keputusan dan sekaligus memohon kepada majelis hakim yang mengadili perkara ini untuk
memeriksa dan memutuskan sebagai berikut : Dalam Eksepsi
1. Menyatakan gugatan penggugat ditolak atau setidaknya tidak dapat diterima (N/O)
2. Menolak seluru dalil-dalil gugatan penggugat
3. Menerima eksepsi dan jawaban gugatan tergugat

Dalam pokok perkara dan rekonvensi


1. Menghukum penggugat mengganti seluruh biaya peradilan
2. Menghukum tergugat rekonvensi membayar ganti kerugian penggugat rekonvensi
senilai 500 juta rupiah.
3. Apabila majelis hakim memiliki pendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya (ex
aequo et bono)
Demikian surat Duplik ini kami ajukan, kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami
Kuasa Hukum Terugat

Kuasa Hukum I Kuasa Hukum II

EREN YEAGER, SH.,MH LEVI ACKERMAN, SH.,MH

Kuasa Hukum III Kuasa Hukum IV

ERWIN SMITH, SH.,MH MIKASA ACKERMAN, SH.,MH

Anda mungkin juga menyukai