Anda di halaman 1dari 98

TUGAS FINAL FISIKA KESEHATAN

DAN BIOKIMIA DALAM KEBIDANAN

DI SUSUN OLEH :

A1A221233 OLIVIA SELANNO

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

PRODI ALIH JENJANG S1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGARESKY MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan

kasihnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tugas final fisika kesehatan

dan biokimia dalam kebidanan ini tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai

pihak dan kerjasama kelompok yang telah berkontribusi dengan memberikan

sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas final Mata Kuliah Fisika

Kesehatan Dan Biokimia Dalam Kebidanan. Semoga makalah ini dapat digunakan

secara efektif dan dapat menjadi media untuk meningkatkan pemahaman dan

kemampuan untuk memahami konseling persiapan kehamilan.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 31 Juli 2022


Penyusun

Olivia Selanno

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN


2.1 prinsip dan cara kerja elektrikal dalam praktek kebidanan dan aplikasi
Fisika kesehatan dalam praktek kebidanan .................................................. 4
2.2 konsep dasar biokimia dalam praktek kebidanan................................... 10
2.3 penggunaan dan pendekatan biokimia pada manusia ............................ 22
2.4 biokimia hormon pada kehamilan persalinan dan nifas ......................... 34
2.5 kebutuhan dasar manusia ....................................................................... 44
2.6 aplikasi biokimia dalam praktek kebidanan ........................................... 54
2.7 analisis perubahan biomekanik pada tubuh manusia ............................. 74
2.8 prinsip termodinamika dan dampaknya pada tubuh manusia ................ 84
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 90
3.2 Saran ....................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 94

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini perkembangan dunia teknologi sangat berkembang pesat terutama dalam

dunia IT (Informatic Technology). Perkembangan dunia IT berimbas pada

perkembangan berbagai macam aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang

terkena efek perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan

modern telah memanfaatkan perkembangan teknologi yang menggunakan prinsip

ilmu fisika untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas di dunia kesehatan.

Abad 20 ditandai dengan perkembangan yang menakjubkan di bidang ilmu dan

teknologi, termasuk disiplin ilmu dan teknologi kesehatan. Terobosan yang sangat

berharga dalam diagnosis dan terapi terhadap penyakit termasuk penyakit-penyakit

yang menjadi lebih penting secara epidemologis sebagai konsekuensi logis dari

pembangunan di segala bidang yang telah meningkatkan kondisi sosial ekonomi

masyarakat.

Bidan ilmu fisika kesehatan terdiri dari berbagai sub-divisi. Dalam ilmu kesehatan

berbagai macam alat yang bisa membantu dalam pengobatan dibidang medis. Di

Amerika Serikat, fisika kesehatan lebih di fokuskan dalam bidang kajian radiologi.

Ilmu fisika digunakan menganalisis secara sempurna dalam proses fisis peristiwa

radiasi dan memberikan solusi lengkap tentang cara mengatasi permasalahan-

permasalahan yang mungkin terjadi pada tubuh manusia akibat pemberian perlakuan

radiasi tersebut. Proses penyembuhan tubuh manusia dari berbagai penyakit dengan

cara radiasi dengan demikian dapat dilakukan dengan baik dan sempurna.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. prinsip dan cara kerja elektrikal dalam praktek kebidanan dan aplikasiFisika

kesehatan dalam praktek kebidanan

2. konsep dasar biokimia dalam praktek kebidanan

3. penggunaan dan pendekatan biokimia pada manusia

4. biokimia hormon pada kehamilan persalinan dan nifas

5. kebutuhan dasar manusia

6. aplikasi biokimia dalam praktek kebidanan

7. analisis perubahan biomekanik pada tubuh manusia

8. konsep termodinamika dan dampaknya pada manusia

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui prinsip dan cara fisika dan biokimia kebidanan dan

pengaplikasian fisika kesehatan dalam praktek kebidanan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

PRINSIP DAN CARA KERJA ELEKTRIKAL DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

APLIKASI FISIKA KESEHATAN DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

A. Pengertian Ilmu Fisika Kesehatan

Ilmu Fisika Kesehatan atau disebut dengan medical physics adalah ilmu yang

menggabungkan dua bidang kajian yang sangat luas yaitu : ilmu fisika dan ilmu

kesehatan serta keterkaitannya. Fisika kesehatan Mengacu pada dua bidang kajian

utama, yaitu : pertama, penerapan fungsi ilmu fisika pada tubuh manusia dan

penerapannya untuk mengatasi penyakit yang dialami oleh tubuh, dan yang kedua,

penerapan ilmu fisika pada kegiatan tehnik pemeriksaan medis. Bagian pertama biasa

disebut physics of physiology; sementara bagian yang kedua melibatkan seluruh

pemahaman tentang konsep dasar dan cara kerja instrumen-instrumen (peralatan)

kedokteran yang digunakan untuk mendiagnosa para pasien.

B. Prinsip dan Cara Kerja Elektrikal Dalam Praktik Kebidanan

Elektrikal merupakan dasar ilmu dengan beberapa lingkup tentang masalah yang

memerlukan tenaga listrik dan aplikasinya.

Macam-macam gelombang arus listrik :

Gelombang arus listrik berkaitan erat dengan dengan penggunaan arus listrik untuk

merangsang syaraf motoris atau syaraf sensoris. Macam – macam Gelombang arus

listrik :

1. Arus bolak balik/sinusoidal

2. Arus setengah gelombang (telah diarahkan)

3
3. Arus searah penuh tapi masih mengandung riple/desir

4. Arus searah murni

5. Faradik

6. Surged faradik/sentakan faradik

7. Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal

8. Gulvanik yang interuptus

9. Arus gigi gergaji

Jenis alat elektrikal dalam praktik kebidanan, antara lain :

1. Electro – Cardiograph (ECG)

ECG merupakan instrument medis yang dibutuhkan oleh para para medis untuk

memperoleh informasi tentang kerja fungsi jantung seseorang. Signal ECG diukur

dengan bantuan kepingan logam yang dikenal sebagai elektroda, elektroda

ditempelkan pada permukaan kulit di titik – titik pengukuran. Metoda ini

memberikan impedansi permukaan kulit dimana besarnya tergantung pada

frekuensi. Karena harganya, ECG tidak tersedia di pusat – pusat pelayanan medis

didaerah atau puskesmas. Untuk mengetahui kerja fungsi jantung seorang pasien,

para medis didaerah harus mengirim pasiennya terlebih dahulu kerumah sakit atau

laboraturium medis yang hanya terdapat dikota besar. Karenanya, seorang pasien

harus mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi untuk mengetahui kesehatan

jantungnya.

2. Doppler

Adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari sebuah sumber

gelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber suara/gelombang tersebut

bergerak relatif terhadap pengamat/pendengar. Untuk gelombang yang umum

dijumpai, seperti gelombang suara yang menjalar dalam medium udara,

4
perhitungan dari perubahan frekuensi ini, memerlukan kecepatan pengamat dan

kecepatan sumber relatif terhadap medium dimana gelombang itu disalurkan.

3. Alat monitoring kesejahteraan janin

Alat kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang

digunakan untuk memeriksa kondisi kesejahteraan janin. Pemeriksaan umumnya

dilakukan pada usia 7 – 9 bulan dan pada saat persalinan. Pemeriksaan CTG

diperoleh informasi berupa signal irama denyut jantung janin (DJJ), gerakan janin

dan kontraksi rahim. Pada saat bersalin kondisi janin dikatakan normal apabila

denyut jantung janin dalam keadaan reaktif, gerakan janin aktif dan dibarengi

dengan kontraksi rahim yang kuat.

C. Aplikasi Fisika Kesehatan Dalam Praktik Kebidanan

1. Prinsip ilmu fisika yang berhubungan dengan ilmu kebidanan

Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi

adalah elemen – elemen dari homeostatis.

2. Biomekanika

Biomekanika adalah disiplin sumber ilmu yang mengintegrasikan faktor – faktor

yang mempengaruhi gerakan manusia yang diambil dari pengetahuan dasar

seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa untuk

menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh.

3. NIOSH (National For Occupational Safety and Health) adalah suatu lembaga

yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di Amerika, telah

melakukan analisis terhadap faktor – faktor yang berpengaruh terhadap

biomekanika yaitu :

5
a. Berat benda yang dipindahkan, hal ini ditentukan oleh pembebanan

langsung.

b. Posisi pembebanan dengan mengacu pada tubuh

c. Frekuensi pemindahan dicatat sebagai rata – rata pemindahan/menit untuk

pemindahan berfrekuensi tinggi.

d. Periode (durasi) total waktu yang diberlakukan dalam pemindahan pada

suatu pencatatan.

4. Pengaruh tekanan dalam ilmu kebidanan

a. Tekanan Darah, adalah gaya yang diberikan oleh sirkulasi darah pada

dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda – tanda vital. Pada

setiap detak jantung tekanan darah bervariasi antara sistolik (maksimum)

dan diastolik (minimum) tekanan. Tekanan darah terjadi karena pompaan

pada jantung dan resistensi pembuluh darah, berkurang sehingga darah

beredar melalui arteri.

b. Tekanan didalam kandung kemih, peningkatan tekanan didalam kandung

kemih akibat adanya akumulasi (pertambahan terus menerus) volume urine.

c. Tekanan pada sistem pencernaan, makanan masuk melalui mulut menuju

usus dan keluar kembali melalui anus. Pada usus terdapat beberapa bagian

usus antara usus halus, usus besar dan duabelas jari (duodenm). Katub

didalam usus berperan untuk meratakan penyaluran atau pengaliran

makanan didalamnya.

d. Tekanan pada Mata, cairan bening didalam bola mata yang terdapat antara

permukaan mata dan retina memiliki tekanan tertentu sehingga dapat

menjaga bola mata pada bentuk dan ukuran yang tetap. Apabila pengaliran

cairan pada mata mengalami penyumbatan menyebabkan sirkulasi tidak

6
berjalan sewajarnya mata akan mengakibatkan tekanan didalam mata

menjadi meningkat. Peningkatan tekanan ini dapat membatasi suplai darah

ke retina sehingga mempengaruhi kejelasan penglihatan.

d. Tekanan didalam tengkorak, ruang disekitar otak memiliki cairan otak yang

disebut dengan cerebrospinal. Apabila terjadi tekanan didalam otak akan

meningkatkan tekanan internal tengkorak yang menyebabkan terjadinya

pembesaran tengkorak.

5. Thermodinamika

Termodinamika (bahasa yunani : thermos = ‘panas’ and dynamic =

‘perubahan’) adalah fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan.

Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat

raya yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan

pada sifat batas sistem lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi

antara sistem dan lingkungan.

6. Transfer panas (Alih Panas)

Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit ada 4 cara :

a. Konduksi (conduction), adalah perpindahan panas melalui suatu zat

perantara (umumnya zat padat) tanpa disertai perpindahan partikel –

partikel zat tersebut.

b. Konveksi (convection), adalah perpindahan panas melalui suatu zat

perantara (umumnya zat cair) dengan disertai perpindahan partikel –

partikel zat tersebut.

c. Radiasi (radiation), adalah perpindahan panas secara langsung (tanpa

melalui zat perantara).

7
d. Evaporasi (evaporatioon)

7. Suction

Suction adalah alat untuk membersihkan jalan nafas atas dari adanya secret.

8. Vacum Extraksi

Ekstraksi vakum merupakan tindakan obstetrik yang bertujuan untuk

mempercepat kala pengeluaran dengan tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada

bayi. Oleh karena itu, kerjasama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan

bayinya, merupakan faktor yang sangat penting dalam menghasilkan akumulasi

tenaga dorongan dengan tarikan kearah yang sama. Tarikan pada kulit kepala

bayi, dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi

tekanan negatif (vakum). Mangkuk logam atau silastik akan memegang kulit

kepala yang akibat tekanan vakum, menjadi kaput artifisial. Mangkuk

dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan),

melalui seutas rantai. Ada 3 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu tekanan

interauterin (oleh kontraksi) tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan) dan

gaya tarik (ekstraksi vakum).

8
KONSEP DASAR BIOKIMIA DALAM KEBIDANAN

A. Pengertian Biokimia

Biokimia, berasal dari dua kata, yaitu bio (artinya kehidupan) dan kimia.

Biokimia dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang dasar-dasar kimia

dari kehidupan. Biokimia juga dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang

zat-zat kimia penyusun tubuh makhluk hidup, serta reaksi-reaksi dan proses kimia,

yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi dan proses kimia yang

berlangsung didalam tubuh makhluk hidup atau didalam sel, kita namakan

metabolisme. Dengan definisi ini dapat dipahami bahwa biokimia mencakup atau

bersinggungan dengan sebagian bahasan dalam biologi sel dan biologi molekuler

(Setiarto R Haryo, 2021).

Biokimia mempelajari proses kehidupan yang dimulai dari sel, karena sel

adalah satuan terkecil dari kehidupan. Sel sebagai satuan terkecil kehidupan mmeiliki

struktur dan organisasi yang unik. Keunikan sel itulah yang akan dijelaskan oleh

biokimia berdasarkan kaidah-kaidah biologi dan kimia. Secara simultan, Biokimia

mempelajari aspek biologi dan kimiawi senyawa-senyawa penyusun sel (Wahyudiati

Dewi, 2017).

Sebagian besar biokimia berhubungan dengan struktur, fungsi, dan

interaksi makromolekul biologis, seperti protein, asam nukleat, karbohidrat,

dan lipid. Molekul-molekul ini membangun struktur sel dan melakukan banyak

fungsi yang berhubungan dengan kehidupan (Wahyudiati Dewi, 2017).

Menurut Wahyudiati Dewi (2017), dibanding benda mati, setiap benda hidup

(organisme) mempunyai tiga ciri sekaligus, yaitu:

1. Mempunyai Susunan yang Kompleks, tetapi terorganisir dengan sangat rapi.

9
2. Mampu mempertahankan ‘keteraturan’ dirinya di dalam lingkungan yang

semakin tidak teratur (Hukum Termodinamika II).

3. Dapat mereplikasi diri (berkembang biak).

Perbedaan antara sudut pandang ilmu kimia dengan sudut pandang biologi

telah dihubungkan oleh suatu bidang ilmu Sains lainnya yang meninjau organism

hidup serta proses yang terjadi di dalamnya secara kimia, yaitu biokimia. Jadi

Biokimia merupakan disiplin ilmu yang menghubungkan antara disiplin ilmu kimia

dengan disiplin ilmu biologi khususnya biologi sel dan molekuler, genetika,

bioteknologi, dan beberapa bidang biologi lainnya. Secara khusus biokimia

mempelajari terkait dengan sel penyusun mahluk hidup dan susunan kimiawi

penyusun selnya, sifat senyawa penyusun sel (faktor genetika, pertumbuhan sel,

aktivitas enzim sebagai biokatalis dalam proses metabolism), reaksi-reaksi kimia

atau proses metabolisme yang terjadi di dalam sel mahluk hidup, senyawasenyawa

kimia yang menunjang semua aktivitas suatu mahluk hidup serta energi yang

diperlukan ataupun dihasilkan dalam setiap aktivitas sel penyusun mahluk hidup

(Setiarto R Haryo, 2021).

B. Tinjauan dan Manfaat Biokimia

Tujuan mempelajari biokimia secara umum yaitu mendiskripsikan struktur,

organisasi dan fungsi zat hidup pada tingkat molekul yang terkait dengan bagaimana

suatu organisme membentuk struktur “supramolekul” yang dimulai dari tingkat sel,

jaringan, organ, dan sistem organ. Selain itu, biokimia juga membahas bagaimana

mekanisme reaksi-reaksi kimia di dalam sel berlangsung dan reaksi-reaksi kimia apa

saja yang berkaitan dengan proses reproduksi, pertumbuhan dan kematian suatu sel

atau organisme, dan bagaimana organisme menyimpan dan menyalurkan informasi

10
genetik dengan sangat tepat dan akurat, proses metabolism sel, termasuk reaksi-

reaksi yang menggunakan enzim, yaitu biokatalis yang mempercepat berlangsungnya

reaksi biokimia tersebut (Wahyudiati Dewi, 2017).

Dengan mempelajari biokimia kita mengetahui tentang reaksi-reaksi kimia

penting yang terjadi dalam sel. Hal ini berarti kita dapat memahami proses-proses

yang terjadi dalam tubuh. Dengan demikian diharapkan kita akan mampu

menghindari hal-hal dari luar yang akan mempengaruhi proses dalam sel-sel tubuh,

misalnya kita akan dapat mengatur makanan yang akan kita makan sehingga kita

memperoleh manfaat dari makanan secara optimal. Contoh lain kita akan mampu

menghindari dampak dari suatu lingkungan yang tercemar oleh limbah yang

membahayakan kesehatan (Ischak N.I, Salimi. Y.K, & Botutihe D, 2017).

Tujuan mempelajari biokimia sangat berkaitan erat dengan manfaat

mempelajari biokimia yaitu hasil temuannya telah banyak dipakai secara luas baik di

laboratorium maupun di luar laboratorium termasuk di bidang pertanian, kedokteran,

farmasi, nutrisi, dan sebagainya (Wahyudiati Dewi, 2017).

Menurut Wahyudiati Dewi (2017), Adapun manfaat tersebut antara lain:

1. Khususnya pada pemeriksaan darah: kadar kolesterol, SGPT-SGOT, bilirubin

2. Obat-obatan

3. Antibiotik: penisilin, streptomisin, erythromycin

4. Viagra

5. AZT (azido dideoksi timidin) → menggantikan Thimine, memblokir sintesis

DNA oleh virus (HIV)

6. Merkapto Purin → menghambat sintesis DNA pada pembiakan sel leukemia

11
7. Isoprotenol → menyerupai hormon ephineprin/ adrenalin sehingga menghambat

rangsangan oleh hormon itu. 8. Herbisida dan pestisida → umumnya adalah

inhibitor salah satu enzim pada tanaman atau serangga

C. Biokimia dalam Kehamilan, Persalinan dan Nifas

Menurut Setiarto R Haryo (2021), berikut adalah pemanfaatan biokimia dalam

kehamilan, persalinan dan nifas:

1. Hormon

Hormon adalah zat kimia yang dibuat oleh sel-sel khusus kelenjar

endokrin untuk memengaruhi berbagai sistem dan proses yang terjadi di dalam

tubuh. Zat kimia ini akan dilepaskan ke aliran darah untuk mengirimkan pesan ke

jaringan dan organ dalam tubuh manusia. Hormon adalah zat aktif yang

dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran darah untuk

mempengaruhi jaringan secara spesifik. Begitu dikeluakan, hormon akan

dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu

sesuai dengan fungsinya masing-masing. Hormon biokimia dalam kehamilan:

a. Hormon Kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita

hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena

pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi

choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh

indung telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi

HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan menurun selama sisa

kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan,

sebagai contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada

kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat test

12
kehamilan yang melalui air seni. Jika, alat test kehamilan mendeteksi adanya

peningkatan kadar hormon HCG dalam urine, maka alat test kehamilan akan

mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau hasil test positif. Kadar

HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah (morning

sickness).

b. Hormon Kehamilan HPL (Human Placental Lactogen)

Hormon Kehamilan HPL adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta,

merupakan hormon protein yang merangsang pertumbuhan dan menyebabkan

perubahan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Hormon kehamilan ini

berperan penting dalam produksi ASI. Kadar HPL yang rendah

mengindikasikan plasenta yang tidak berfungsi dengan baik. Dampaknya

yaitu memberikan perubahan terhadap payudara. Perubahan ini berupa

pembesaran pada payudara, serta membuat rasa ngilu dan sakit pada puting

jika disentuh.

c. Hormon Kehamilan Relaxin

Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta.

Melembutkan leher rahim dan merelaksasikan sendi panggul. Dampaknya

menimbulkan relaksasi pada ligamen dan sendi.

d. Hormon Kehamilan Estrogen

Dihasilkan oleh ovarium dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium

rahim, perubahan-perubahan histologi pada vagina. Memperngaruhi

pertumbuhan saluran kelenjar mammae sewaktu menyusui mengontrol

pelepasan LH dan FSH, mensensitifkan otot-otot uterus, mengendorkan

serviks, vagina, vulva, serta menimbulkan kontraksi pada rahim. Estrogen

juga memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi saar persalinan.

13
Hormon ini juga melembutkan jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan

sendi tubuh menjadi lemah sehingga tidak dapat menyangga tubuh dengan

kuat. Berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem genital, organ

reproduksi dan payudara. Dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh

sehingga terjadi penimbunan cairan yang menyebabkan pembengkakan.

Selain itu dengan peningkatan hormon ini ibu hamil sering merasa sakit

punggung. Dapat juga menyebabkan varises.

e. Hormon Kehamilan Progesteron

Hormon ini berfungsi untuk membangun lapisan di dinding rahim untuk

menyangga plasenta di dalam rahim. Juga dapat berfungsi untuk mencegah

gerakan kontraksi atau pengerutan otot-otot rahim, sehingga persalinan dini

bisa dihindari. Hormon ini juga membantu menyiapkan payudara untuk

menyusui. Hormon ini dapat "mengembangkan" pembuluh darah sehingga

menurunkan tekanan darah, itu penyebab mengapa Anda sering pusing saat

hamil. Hormon ini juga membuat sistem pencernaan jadi lambat, perut

menjadi kembung atau sembelit. Hormon ini juga mempengaruhi perasaan

dan suasana hati ibu, meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan pernafasan,

mual, dan menurunnya gairah berhubungan intim selama hamil.

f. Hormon Kehamilan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)

Hormon kehamilan ini merangsang terjadinya pigmentasi pada kulit.

Menggelapkan warna puting susu dan daerah sekitarnya. Pigmentasi

kecoklatan pada wajah, pada bagian dalam dan garis dari pusar ke bawah

(linea nigra).

14
g. Oksitosin

Kadar oksitosin ibu maupun janin keduanya meningkat spontan selama

persalinan, namun tidak satupun yang dengan yakin dapat dibuktikan

meningkat sebelum persalinan dimulai. Data-data pada hewan mengesankan

bahwa peran oksitosin dalam mengawali persalinan adalah akibat

meningkatnya kepekaan uterus terhadap oksitosin dan bukan karena

peningkatan kadar hormon dalam plasma. Bahkan wanita dengan diabetes

insipidus masih sanggup melahirkan tanpa penambahan oksitosin jadi hormon

yang berasal dari ibu bukan yang paling penting di sini.

h. Prostaglandin

Prostaglandin F2 yang diberikan intra-amnion ataupun intravena

merupakan suatu abortifum yang efektif pada kehamilan sedini 14 minggu.

Pemberian prostaglandin E2 pervagina akan merangsang persalinan pada

kebanyakan wanita hami trimester ketiga. Amnion dan korion mengandung

asam arakidonat dalam kadar tinggi, dan desidua mengandung sintetase

prostaglandin yang aktif. Prostaglandin hampir pasti terlibat dalam

pemeliharaan proses setelah persalinan dimulai. Prostaglandin agaknya juga

penting dalam memulai persalinan pada beberapa keadaan, misalnya pada

amnionitis atau bila selaput ketuban "dipecahkan" oleh dokter. Prostaglandin

agaknya merupakan bagian dari jaras akhir bersama" dari persalinan.

i. Katekolamin

Katekolamin dengan aktivitas adrenergik 2 menyebabkan kontraksi

uterus, sementara adrenergik 2 menghambat persalinan. Progesteron

meningkatkan rasio reseptor beta terhadap reseptor alfa di miometrium,

dengan demikian memudahkan berlanjutnya kehamilan. Tidak ada bukti

15
bahwa perubahan-perubahan katekolamin ataupun reseptornya mengawali

persalinan, namun tampaknya perubahan-perubahan seperti ini membantu

mempertahankan persalinan bila sudah dimulai. Obat adrenergik beta ritodrin

telah dibuktikan bermanfaat dalam penatalaksanaan persalinan prematur.

Obat-obat adrenergik alfa tidak bermanfaat untuk induksi persalinan

dikarenakan efek samping kardiovaskular yang ditimbulkannya.

2. Urine

Urine atau air kencing merupakan salah satu sisa metabolisme tubuh yang

dapat memberikan gambaran keadaan kesehatan tubuh kita. Kandungan urin yang

dapat diketahui dengan pemeriksaan kimia antara lain:

a. Kepekatan.

Kepekatan urin (disebut juga osmolalitas atau specific gravity) dapat

dihitung dengan berat jenisnya. Berat jenis adalah perbandingan berat urin

dengan air murni dalam volume yang sama. Semakin banyak bahan padat

dalam urin, semakin tinggi berat jenis urin. Ketika Anda minum banyak

cairan, ginjal akan membuat urin yang encer sehingga berat jenisnya rendah.

Bila Anda tidak minum cukup cairan, ginjal Anda membuat urin yang pekat

sehingga berat jenisnya tinggi. Mengetahui kepekatan urin membantu

penyedia layanan kesehatan memutuskan apakah sampel urin yang mereka

dapatkan adalah yang terbaik untuk mendeteksi zat tertentu. Misalnya, jika

mereka mencari jumlah protein yang sangat kecil di urin, sampel urin yang

pekat di pagi hari adalah yang terbaik.

b. Keasaman

Ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan asam-basa

tubuh. Oleh karena itu, kondisi apapun yang menghasilkan asam atau basa

16
dalam tubuh atau konsumsi makanan yang bersifat asam atau basa, secara

langsung dapat memengaruhi pH urin. Keasaman diukur dengan pH. Urin

bersifat asam jika pH-nya kurang dari 7, bersifat basa jika pH-nya lebih dari

7. Urin yang bersifat asam berkaitan dengan risiko penyakit asam urat dan

batu ginjal. Sebagian besar penyakit degeneratif berkaitan dengan defisiensi

mineral yang menyebabkan cairan tubuh, termasuk urin, menjadi lebih asam.

Diet dapat digunakan untuk mengendalikan pH urin. Diet tinggi protein akan

membuat urin lebih asam. Diet vegetarian, diet rendah karbohidrat, atau

konsumsi buah akan membuat urin lebih basa.

c. Protein

Protein biasanya tidak ditemukan dalam urin. Demam, olahraga keras,

kehamilan, dan beberapa penyakit dapat menyebabkan protein berada dalam

urin. Kondisi di mana terdapat protein di dalam urin disebut proteinuria.

Albumin adalah jenis protein yang lebih kecil dari protein lainnnya dan

keberadaannya dalam urin mengindikasikan tahap awal kerusakan ginjal.

Keberadaan albumin dalam urin disebut albuminuria. Kondisi lain yang dapat

menyebabkan proteinuria adalah gangguan yang meningkatkan protein dalam

darah, seperti multiple myeloma, kerusakan sel-sel darah merah, peradangan,

keganasan (kanker), atau cedera pada saluran kemih.

d. Glukosa

Glukosa adalah jenis gula yang ditemukan dalam darah. Biasanya

glukosa sangat sedikit atau tidak ada dalam urin. Ketika tingkat gula darah

sangat tinggi, seperti pada diabetes yang tidak terkontrol, ginjal

mengekskresikan glukosa ke dalam urin untuk mengurangi konsentrasinya di

darah. Keberadaan glukosa dalam urin, yang disebut glukosuria, juga dapat

17
disebabkan oleh gangguan hormonal, penyakit hati, obat-obatan, dan

kehamilan. Ketika terjadi glukosuria, tes lain seperti tes glukosa darah

biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab yang lebih spesifik.

e. Keton

Bila karbohidrat tidak tersedia, tubuh memetabolisme lemak untuk

mendapatkan energi yang dibutuhkan. Pemecahan lemak untuk energi

menghasilkan zat limbah yang disebut keton. Keton biasanya tidak ditemukan

dalam urin. Sejumlah besar keton dalam urin dapat menunjukkan kondisi

sangat serius yang disebut ketoasidosis diabetik. Diet rendah gula dan

karbohidrat, kelaparan, atau muntah parah juga dapat menyebabkan keton

berada di urin (ketonuria).

f. Nitrit

Bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) membuat

enzim yang mengubah nitrat menjadi nitrit. Nitrit dalam urin menunjukkan

adanya infeksi saluran kemih (ISK).

g. Esterase leukosit

Esterase leukosit adalah enzim yang ditemukan dalam sel-sel darah

putih. Kehadiran esterase leukosit di urin merupakan pertanda peradangan,

yang umumnya disebabkan oleh infeksi saluran kemih.

3. Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Macam-macam sel darah ada 3, yaitu:

18
a. Sel darah merah

Sel darah merah (eritrosit) atau Red Blood Cell adalah sel darah yang

paling banyak dan fungsinya untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh

lewat darah. Bagian dari eritrosit terdiri dari hemoglobin yaitu sebuah

biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Orang dewasa memiliki 2-3 x 1013

eritrosit setiap waktu (wanita memiliki 4-5 juta eritrosit per mikroliter darah

dan pria memiliki 5-6 juta). Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi

yang memiliki kadar oksigen yang rendah maka cenderung untuk memiliki

sel darah merah yang lebih banyak. Eritrosit terkandung di dalam darah

dalam jumlah yang tinggi dibandingkan dengan partikel darah yang lain.

b. Sel darah Putih

Sel darah putih (leukosit) atau White Blood Cell adlah sel yang

membentuk komponen darah. Leukosit ini berfungsi untuk membantu tubuh

melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari system kekebalan

tubuh. Leukosit tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara

amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler. Dalam keadaan normalnya

terkandung 4×109 hingga 11×109 leukosit di dalam seliter darah manusia

dewasa yang sehat sekitar 7000-25000sel per tetes. Dalam setiap millimeter

kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) leukosit. Dalam

kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 5000 sel per tetes. Di

dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau

jaringan tertentu, mereka bekerja secara bebas dan berinteraksi dengan

menangkap serpihan seluler, partikel asing atau mikroorganisme penyusup.

Selain itu, leukosit tidak membelah diri atau bereproduksi dengan cara

19
mereka sendiri melainkan mereka adalah produk dari sel puca hematopoietic

pluripoten yang ada pada sumsum tulang.

c. Keping darah

Keping darah adalah sel yang tidak mempunyai nucleus pada DNAnya

dengan bentuk tidak beraturan dan ukuran diameter 2-3 µm yang merupakan

fragmentasi dari megakariosit. Keping darah (trombosit) tersirkulasi dalam

darah dan terlibat dalam mekanisme hemostatis tingkat sel dalam proses

pembekuan darah dengan membentuk darah beku. Rasio plasma keping darah

normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm3, nilai dibawah rentang

tersebut dapat menyebabkan perdarahan, sedangkan nilai diatas rentang

tersebut dapat meningkatkan resiko trombositosis. Trombosit memiliki

bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil

dari eritrosit dan leukosit dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar.

20
PENGGUNAAN DAN PENDEKATAN BIOKIMIA PADA MANUSIA

A. DEFINISI BIOKIMIA PADA MANUSIA

Biokimia berasal dari kata Yunani bios “ kehidupan” dan chemis “kimia”

yang sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar kimia kehidupan. Atau

dapat juga diartikan sebagai salah satu ilmu yang mempelajari reaksi reaksi kimia

atau interaksi molekul dalam sel hidup.

Biokimia atau kimia biologis, adalah ilmu yang mempelajari proses-proses

kimia yang ada di dalam tubuh dan yang berhubungan dengan organisme hidup.

Sebagai subdisiplin dari biologi dan kimia, biokimia dapat dibagi menjadi tiga

bidang: biologi struktural, enzim, dan metabolisme. Serta mempelajari pengetahuan

tentang struktur, fungsi dan interaksi biomolekul yang menyusun sel, mekanisme

reaksi katalisis enzim, energetika dan reaksi-reaksi metabolisme sel, proses sinyal

transduksi yang terkait dengan fungsi biologis dan fisiologis sel pada tingkat

molekuler dan informasi genetik.

B. CONTOH MOLEKUL UTAMA BIOKIMIA

Molekul biokimia yang terjadi dalam berbagai proses dalam kehidupan antara lain :

1. KARBOHIDRAT

karbohidrat alias biomolekul sumber energi. Karbohidrat adalah molekul

biokimia turunan hidrokarbon dan disebut juga polihidroksi aldehida atau

polihidroksi keton. Senyawa-senyawa yang menyusun biomolekul ini dapat

dinyatakan dengan Cx(H2O)y.

Secara umum, karbohidrat memiliki rasa manis dengan tingkatan yang

berbeda-beda. Molekul monosakarida memiliki rasa yang paling manis, sementara

polisakarida memiliki rasa yang paling tidak manis.

21
Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah sebuah makanan mengandung

karbohidrat? Kamu bisa mengujinya dengan salah satu dari tiga metode pengujian

pengenalan karbohidrat.

a. Uji Molisch, dengan menambahkan alfanaftol dan H2SO4 pekat. Metode

pengujian ini akan bereaksi positif dengan seluruh jenis karbohidrat dengan

membentuk bidang batas berwarna merah-ungu.

b. Reaksi oksidasi menggunakan pereaksi Tollens dan Fehling/Benedict lalu

dipanaskan. Pada pereaksi Tollens, akan terbentuk cermin perak apabila

beraksi positif. Sementara, jika menggunakan pereaksi Fehling/Benedict akan

muncul endapan berwarna merah bata.

c. Uji iodin menggunakan larutan I2. Ketika bereaksi positif, akan muncul warna

biru tua.

2. PROTEIN.

Selain karbohidrat, tubuh lo juga membutuhkan protein. Protein sendiri

adalah molekul biokimia polimer dari asam amino yang menjadi bahan

pembangun dasar sel-sel tubuh.

Asam amino sendiri terdiri atas:

a. Asam amino esensial yang tidak dihasilkan tubuh dan hanya bisa didapatkan

dari makanan.

b. Asam amino non-esensial yang dapat dibuat oleh tubuh.

Asam amino bersifat:

a. Amfoter, karena memiliki gugus asam (karboksil) dan dan gugus basa

(amina)

b. Optis aktif, karena memiliki atom karbon kiral.

22
c. Dapat mengalami denaturasi atau rusaknya struktur dan fungsi biologis

protein akibat suhu tinggi.

Wah, pantes kalau masak daging nggak boleh dimasak lama-lama, ya.

Struktur protein sendiri terdiri atas:

a. Struktur primer yang berbentuk rantai polipeptida lurus.

b. Struktur sekunder yang diakibatkan ikatan hidrogen pada satu rantai

polipeptida membentuk struktur α-heliks, lempeng-ꞵ, lekukan-ꞵ, dan

lekukan-y.

c. Struktur tersier yang diakibatkan ikatan antar struktur sekunder membentuk

sub-unit protein.

d. Struktur kuartener, yaitu kumpulan sub-protein.

Untuk menguji apakah sebuah makanan mengandung protein, lo dapat melakukan

pengujian ini.

a. Uji ninhidrin menggunakan larutan ninhidrin tidak berwarna. Jika makanan

mengandung asam amino, akan muncul warna ungu pada bagian yang

diteteskan larutan tersebut.

b. Uji biuret dengan menambahkan NaOH dan CuSO4. Seperti uji ninhidrin,

akan muncul warna ungu jika hasilnya positif.

c. Uji xantoproteat dengan menambahkan HNO3 pekat, lalu dipanaskan,

kemudian didinginkan dan ditambahkan NaOH. Jika hasilnya positif, akan

muncul warna jingga. Sementara jika hasilnya negatif, akan muncul warna

kuning.

d. Uji millon dengan menambahkan pereaksi yang mengandung Hg(NO3)2 dan

HNO2. Hasil yang positif akan memunculkan endapan merah pada area yang

diuji.

23
e. Uji timbal asetat, dilakukan dengan menambahkan NaOH lalu dipanaskan,

kemudian didinginkan dan ditambahkan CH3COOH. Setelah itu, zat

dipanaskan dan ditutup dengan kertas timbal asetat yang sudah dicelupkan

larutan Pb(CH3COOH)2. Hasil pengujian yang positif akan menghasilkan

warna biru tua.

3. LEMAK

Lemak yang dimaksud di sini adalah molekul biokimia yang juga

dibutuhkan oleh tubuh. Molekul yang disebut juga sebagai lipid ini adalah ester

gliserida dengan atom karbon lebih dari 10. Molekul ini terbentuk dari reaksi

esterifikasi antara asam lemak dan gliserol.

Asam lemak sendiri terdiri atas dua macam:

a. Asam lemak jenuh yang tidak mengandung ikatan rangkap karbon.

b. Asam lemak tidak jenuh yang mengandung ikatan rangkap karbon.

Lemak memiliki sifat tidak larut dalam pelarut polar seperti etanol,

metanol, aseton, dan air. Selain itu, lemak juga bersifat hidrofobik alias menolak

air. Jadi, kalau lo mencampurkan lemak dan air, lo bisa melihat bahwa keduanya

tidak akan menyatu.

Secara struktur kimia, lemak terbagi menjadi:

a. Lemak sederhana atau trigliserida yang tersusun atas asam lemak sejenis.

Contohnya gliseril tripalmitat dan gliseril tristearat

b. Lemak majemuk atau campuran yang disusun oleh asam lemak yang berbeda

jenis. Contohnya gliseril linolenopalmitostearat.

Lemak dalam tubuh kita juga memiliki turunan, guys. Turunannya adalah:

a. Fosfolipid, yaitu turunan lemak yang gugus hidroksi pada gliserolnya diganti

dengan asam karboksilat dan asam folat. Turunan lemak ini bersifat amfifilik,

24
yaitu memiliki gugus kepala (fosfat) yang bersifat hidrofil (menyukai air) dan

gugus ekor (lipid) yang hidrofobik.

b. Steroid, yaitu turunan lemak yang tidak mengandung gugus asam lemak dan

gugus ester. Seperti fosfolipid, steroid juga bersifat amfifilik dan tersusun

atas empat cincin karbon dengan jumlah ikatan rangkap yang berbeda-beda

dan mengikat bermacam-macam gugus.

Untuk mengetahui apakah suatu makanan atau zat mengandung lemak, lo bisa

memastikannya dengan melakukan pengujian berikut.

a. Pengujian dengan meletakkan zat di atas kertas buram. Apabila zat tersebut

mengandung lemak, kertas buram tersebut akan berubah menjadi transparan.

b. Uji sudan III, dengan meneteskan pereaksi sudan III berwarna merah. Jika

hasilnya positif, akan muncul warna coklat pada zat yang diuji.

C. BIOKIMIA DALAM KEHAMILAN

1. Hormon

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang

masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan secara spesifik.

Begitu dikeluarkan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan

sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Hormon biokimia dalam kehamilan, antara lain :

a. Hormon Kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita

hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena

pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh villi

choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi progesteron oleh indung

telur sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan.

25
Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan akan

menurun selama sisa kehamilan. Hormon kehamilan HCG mungkin

mempunyai fungsi tambahan, sebagai contoh diperkirakan HCG

mempengaruhi toleransi imunitas pada kehamilan. Hormon ini merupakan

indikator yang dideteksi oleh alat test kehamilan yang melalui air seni. Jika,

alat test kehamilan mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam

urine, maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya

kehamilan atau hasil test positif.

Ø Dampak : Kadar HCG yang tinggi dalam darah menyebabkan mual-muntah

(morning sickness).

b. Hormon Kehamilan HPL (Human Placental Lactogen)

Adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, merupakan hormon

protein yang merangsang pertumbuhan dan menyebabkan perubahan dalam

metabolisme karbohidrat dan lemak. Hormon kehamilan ini berperan penting

dalam produksi ASI. Kadar HPL yang rendah mengindikasikan plasenta yang

tidak berfungsi dengan baik.

Ø Dampak : Memberikan perubahan terhadap payudara. Perubahan ini berupa

pembesaran pada payudara, serta membuat rasa ngilu dan sakit pada puting

jika disentuh.

c. Hormon Kehamilan Relaxin

Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta.

Melembutkan leher rahim danmerelaksasikan sendi panggul.

Ø Dampak : menimbulkan relaksasi pada ligamen dan sendi,

26
d. Hormon Kehamilan Estrogen

Dihasilkan oleh ovarium dan mempengaruhi pertumbuhan

endometrium rahim, perubahan-perubahan histologi pada vagina.

Memperngaruhi pertumbuhan saluran kelenjar mammae sewaktu menyusui,

mengontrol pelepasan LH dan FSH, mensensitifkan otot-otot uterus,

mengendorkan serviks, vagina, vulva, serta menimbulkan kontraksi pada

rahim. Estrogen juga memperkuat dinding rahim untuk mengatasi kontraksi

saar persalinan. Hormon ini juga melembutkan jaringan tubuh, sehingga

jaringan ikat dan sendi tubuh menjadi lemah sehingga tidak dapat menyangga

tubuh dengan kuat. Berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem genital,

organ reproduksi dan payudara.

Ø Dampak : Dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh sehingga terjadi

penimbunan cairan yang menyebabkan pembengkakan. Selain itu dengan

peningkatan hormon ini ibu hamil sering merasa sakit punggung. Dapat

juga menyebabkan varises.

e. Hormon Kehamilan Progesteron

Hormon ini berfungsi untuk membangun lapisan di dinding rahim

untuk menyangga plasenta di dalam rahim. Juga dapat berfungsi untuk

mencegah gerakan kontraksi atau pengerutan otot-otot rahim, sehingga

persalinan dini bisa dihindari. Hormon ini juga membantu menyiapkan

payudara untuk menyusui.

Ø Dampak : Hormon ini dapat "mengembangkan" pembuluh darah sehingga

menurunkan tekanan darah, itu penyebab mengapa Anda sering pusing saat

hamil. Hormon ini juga membuat sistem pencernaan jadi lambat, perut

menjadi kembung atau sembelit. Hormon ini juga mempengaruhi perasaan

27
dan suasana hati ibu, meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan pernafasan,

mual, dan menurunnya gairah berhubungan intim selama hamil.

f. Hormon Kehamilan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)

Hormon kehamilan ini merangsang terjadinya pigmentasi pada kulit

Ø Dampak : Menggelapkan warna puting susu dan daerah sekitarnya.

Pigmentasi kecoklatan pada wajah, pada bagian dalam dan garis dari pusar

ke baeah (linea nigra).

2. Urine

Urine atau air kencing merupakan salah satu sisa metabolisme tubuh yang

dapat memberikan gambaran keadaan kesehatan tubuh kita. Kandungan urin yang

dapat diketahui dengan pemeriksaan kimia antara lain:

a. Kepekatan.

Kepekatan urin (disebut juga osmolalitas atau specific gravity) dapat

dihitung dengan berat jenisnya. Berat jenis adalah perbandingan berat urin

dengan air murni dalam volume yang sama. Semakin banyak bahan padat

dalam urin, semakin tinggi berat jenis urin. Ketika Anda minum banyak

cairan, ginjal akan membuat urin yang encer sehingga berat jenisnya rendah.

Bila Anda tidak minum cukup cairan, ginjal Anda membuat urin yang pekat

sehingga berat jenisnya tinggi. Mengetahui kepekatan urin membantu

penyedia layanan kesehatan memutuskan apakah sampel urin yang mereka

dapatkan adalah yang terbaik untuk mendeteksi zat tertentu. Misalnya, jika

mereka mencari jumlah protein yang sangat kecil di urin, sampel urin yang

pekat di pagi hari adalah yang terbaik.

28
b. Keasaman.

Ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan asam-basa

tubuh. Oleh karena itu, kondisi apapun yang menghasilkan asam atau basa

dalam tubuh atau konsumsi makanan yang bersifat asam atau basa, secara

langsung dapat memengaruhi pH urin. Keasaman diukur dengan pH. Urin

bersifat asam jika pH-nya kurang dari 7, bersifat basa jika pH-nya lebih dari 7.

Urin yang bersifat asam berkaitan dengan risiko penyakit asam urat dan batu

ginjal. Sebagian besar penyakit degeneratif berkaitan dengan defisiensi

mineral yang menyebabkan cairan tubuh, termasuk urin, menjadi lebih asam.

Diet dapat digunakan untuk mengendalikan pH urin. Diet tinggi protein akan

membuat urin lebih asam. Diet vegetarian, diet rendah karbohidrat, atau

konsumsi buah akan membuat urin lebih basa.

c. Protein.

Protein biasanya tidak ditemukan dalam urin. Demam, olahraga keras,

kehamilan, dan beberapa penyakit dapat menyebabkan protein berada dalam

urin. Kondisi di mana terdapat protein di dalam urin disebut proteinuria.

Albumin adalah jenis protein yang lebih kecil dari protein lainnnya dan

keberadaannya dalam urin mengindikasikan tahap awal kerusakan ginjal.

Keberadaan albumin dalam urin disebut albuminuria. Kondisi lain yang dapat

menyebabkan proteinuria adalah gangguan yang meningkatkan protein dalam

darah, seperti multiple myeloma, kerusakan sel-sel darah merah, peradangan,

keganasan (kanker), atau cedera pada saluran kemih.

d. Glukosa.

Glukosa adalah jenis gula yang ditemukan dalam darah. Biasanya

glukosa sangat sedikit atau tidak ada dalam urin. Ketika tingkat gula darah

29
sangat tinggi– seperti pada diabetes yang tidak terkontrol– ginjal

mengekskresikan glukosa ke dalam urin untuk mengurangi konsentrasinya di

darah. Keberadaan glukosa dalam urin, yang disebut glukosuria, juga dapat

disebabkan oleh gangguan hormonal, penyakit hati, obat-obatan, dan

kehamilan. Ketika terjadi glukosuria, tes lain seperti tes glukosa darah

biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab yang lebih spesifik.

e. Keton.

Bila karbohidrat tidak tersedia, tubuh memetabolisme lemak untuk

mendapatkan energi yang dibutuhkan. Pemecahan lemak untuk energi

menghasilkan zat limbah yang disebut keton. Keton biasanya tidak ditemukan

dalam urin. Sejumlah besar keton dalam urin dapat menunjukkan kondisi

sangat serius yang disebut ketoasidosis diabetik. Diet rendah gula dan

karbohidrat, kelaparan, atau muntah parah juga dapat menyebabkan keton

berada di urin (ketonuria).

f. Nitrit.

Bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) membuat

enzim yang mengubah nitrat menjadi nitrit. Nitrit dalam urin menunjukkan

adanya infeksi saluran kemih (ISK).

g. Esterase leukosit.

Esterase leukosit adalah enzim yang ditemukan dalam sel-sel darah

putih. Kehadiran esterase leukosit di urin merupakan pertanda peradangan,

yang umumnya disebabkan oleh infeksi saluran kemih.

3. Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang

30
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil

metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.

Macam-macam sel darah ada 3, yaitu:

a. Sel darah merah

Sel darah merah (eritrosit) atau Red Blood Cell adalah sel darah yang

paling banyak dan fungsinya untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh

lewat darah. Bagian dari eritrosit terdiri dari hemoglobin yaitu sebuah

biomolekul yang dapat mengikat oksigen.

Orang dewasa memiliki 2-3 x 1013 eritrosit setiap waktu (wanita

memiliki 4-5 juta eritrosit per mikroliter darah dan pria memiliki 5-6 juta).

Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki kadar oksigen

yang rendah maka cenderung untuk memiliki sel darah merah yang lebih

banyak. Eritrosit terkandung di dalam darah dalam jumlah yang tinggi

dibandingkan dengan partikel darah yang lain.

b. Sel darah Putih

Sel darah putih (leukosit) atau White Blood Cell adlah sel yang

membentuk komponen darah. Leukosit ini berfungsi untuk membantu tubuh

melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari system kekebalan

tubuh. Leukosit tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara

amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler. Dalam keadaan normalnya

terkandung 4×109 hingga 11×109 leukosit di dalam seliter darah manusia

dewasa yang sehat sekitar 7000-25000sel per tetes. Dalam setiap millimeter

kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) leukosit. Dalam

kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 5000 sel per tetes.

31
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ

atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara bebas dan berinteraksi dengan

menangkap serpihan seluler, partikel asing atau mikroorganisme penyusup.

Selain itu, leukosit tidak membelah diri atau bereproduksi dengan cara

mereka sendiri melainkan mereka adalah produk dari sel puca hematopoietic

pluripoten yang ada pada sumsum tulang.

c. Keping darah

Keping darah adalah sel yang tidak mempunyai nucleus pada DNA-

nya dengan bentuk tidak beraturan dan ukuran diameter 2-3 µm yang

merupakan fragmentasi dari megakariosit. Keping darah (trombosit)

tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostatis tingkat sel

dalam proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku.

Rasio plasma keping darah normal berkisar antara 200.000-300.000

keping/mm3, nilai dibawah rentang tersebut dapat menyebabkan perdarahan,

sedangkan nilai diatas rentang tersebut dapat meningkatkan resiko

trombositosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna,

tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit dan mudah pecah

bila tersentuh benda kasar.

32
BIOKIMIA HORMON DALAM KEHAMILAN,PERSALINAN

DAN NIFAS

A. Biokimia Hormon

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang

masuk kedalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan secara

spesifik. Begitu dikeluarkan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju

berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan

fungsinya masing-masing.

B. JenisHormon Pada kehamilan

Hormon adalah zat alami yang diproduksi di dalam tubuh. Hormon

berperan menyampaikan pesanan tarasel dan organ, serta memengaruhi

banyak fungsi tubuh. Selama kehamilan, berbagai hormon dalam tubuh

wanita mengalami perubahan dan memengaruhi satu sama lain.

Beberapa jenis hormon yang berperan penting selama proses

kehamilan, antara lain:

1. Hormon Steroit

Plasenta menyintesis sejumlah besar hormon steroid selama

kehamilan. Hormon steroid utama adalah progesteron dan estrogen,

dimana hormone progesteron berfungsi untuk mempertahankan

kehamilan dan hormone estrogen berguna untuk pertumbuhan organ-

organ reproduksi. Keduanya juga diperlukan untuk perubahan-

perubahan metabolik yang terjadi setelah kehamilan.

Dalam sintesis hormon steroid, plasenta bukanlah organ yang

autonom, tetapi memerlukan perkusor-perkusor untuk sekresi estrogen


33
atau pun progesteron. Perkusor tersebut berasal dari adrenal janin dan

maternal untuk sekresi estrogen serta kolesterol maternal untuk sekresi

progestero

34
a) hormon progesterone

Ialah mempersiapkan endometrium untuk implantasi dan

mempertahankan kehamilan. Mekanisme kerja progesterone

adalah berikatan dengan reseptor spesifik yang kemudian

berinteraksi dengan DNA genom. Reseptor- reseptor ini telah

dikenali dan ditemukan pada inti dan sitoplasma sel

sinsisiotrofoblas dan sitotrofoblassertasel- selendoteldesidua pada

awal kehamilan.

1) Meningkatkan produksi faktor-faktor uterus yang

menghambat blastogenesis limfosit dan produksisitokin.

2) Mengatur popular silimfosit sitoplasenta

3) Meningkatkan prekusor limfosit B sumsum tulang yang

mengalami pengurangan akibat pengaruh estrogen.

4) Mempertahankan keadaan tenang uterus dengan cara

mempertahankan keadaan afinitas yang tinggi dari reseptor

β2- adrenergik miometrium sehingga produksi cAMP

meningkat dan menghambat fosforilasemiosin.

5) Mempengaruhi muscular tuba seperti halnya berpengaruh

pada motilitas gastrointestinal, disamping berpegaruh juga

terhadap otot polos ateriol sehingga kapasitas vasular

meningkat dan tahanan perifer menurun

6) Berperan selaku substrat bagi produksi glukokortikod dan

mineralekortikod oleh adrenal janin

35
7) Peningkatan hormon progesteron dapat mencegah

pengerutan otot-otot rahim, sehingga persalinan

dini/prematur bisa dihindari.

36
8) Membantu menyiapkan payudara, yakni dengan memacu

aktivitas kelenjar susu sekaligus membentuk puting susu

jadi lebih menonjol untuk memudahkan proses pemberian

ASI

 Efek samping yang ditimbulkan dari peningkatan hormon

progesteron selama kehamilanyaitu :

1) Membuat dinding pembuluh darah mengalami pelebaran,

sehingga terjadilah penurunan tekanan darah. Akibatnya,

ibu hamil sering merasa pusing.

2) Membuat kerja sistem pencernaan menjadi lebih lambat,

sehingga perut cenderung lebih mudah menjadi kembung.

3) Menyebabkan relaksasi usus, hingga daya dorong usus

terhadap sisa makanan juga mengalami penurunan.

Akibatnya, sisa makanan mudah menumpuk, sehingga ibu

mudah mengalami sembelit

4) Meningkatkan suhu tubuh, menyebabkan mual sekaligus

menurunkan gairahseks.

5) Menyebabkan gangguan tidur, terutama pada trimester

pertama.

6) Menyebabkan jaringan-jaringan halus pada saluran

pernapasan mengalami pembengkakan dan menghalangi

aliran napas. Sehingga terutama sepanjang trimester kedua,

ibu hamil akan sulit bernapas dan cenderung mendengkur

37
meski sebelumnya bukan pendengkur. Dengkuran ini bisa

diantisipasi dengan tidur dalam posisi miring.

7) Memicu terjadinya peradangan gusi, antara lain akibat

terjadinya pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan

bertambahnya aliran darah keseluruh bagian tubuh,

termasuk Konsekuensinya,

38
menjadi bengkak dan mudah mengalami perdarahan sejak

trimester pertama hingga trimester akhir. Kondisi seperti

ini akan berangsur pulih pada kehamilan bulan kesembilan

atau beberapa harisetelah melahirkan. Estroge.

b) Estrogen

Dalam kehamilan berfungsi sebagai :

1) Untuk meningkatkan sintesis progesterone melalui

peningkatan uptake LDL dan aktifitas P450 cc

sinsisiotrofoblast.

2) Berpengaruh pada system kardiovaskuler maternal yaitu

menyebabkan vasodilatasi sirkulasi utero plasenta, stimulasi

sistem rennin-angiotensin- aldosteron, dan (kemungkinan)

neovaskularisasiplasenta.

3) Meningkatkan kontraktilitas uterus dan mempunyai efek

mitogenik terhadap pertumbuhan dan perkembangan

glandula mammae.

4) Berfungsi memperkuat dinding rahim yang berguna untuk

mengatasi kontraksi saat persalinan

 Efeksamping hormone estrogen

Peningkatan hormon estrogen dalam kehamilan akan

berpengaruh terhadap kondisi tubuh ibu seperti berikut

39
1. Melembutkan jaringan tubuhsehingga jaringan ikat

dan persendian tubuh, tak lagi sekuat sebelum hamil

dalam menyangga tubuh.

2. Akibatnya, ibu hamil sering mengalami

gangguan/keluhan sakit punggung dan varises

40
3. Hormon ini juga menyebabkan ibu merasamual

dan merangsang dorongan untukmuntah

2. Sintesis hormone peptide

a) hCG (Hormone Chorionic Gonadotrophin)

 Fungsi Hormon hCG dalam kehamilan berguna dalam hal

sebagai berikut :

1. Dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan, karena hCG

sudah mulai terdeteksi 1 hari setelah implantasi. Sekresi

hormon ini akan memperpanjang siklus hidup korpus luteum

dan menstimulasi produksi progesteron melalui sistem

adenilatsiklase. Keadaan ini terus dipertahankan sampai usia

kehamilan kurang lebih 11 minggu saat plasenta sudah mampu

menyintesis progesterone

2. Menilai kemajuan kehamilan, yaitu bila didapatkan kadar hCG

ang lebih tinggi dari pada kadar normal pada trimester dua

sering kali dihubungkan dengan trisomi 21, triomi, 13, trisomi

20, sndrom turner dan klinefelter.

3. Kadar hCG naik 2x lipat setiap 2 hari, hingga mencapai nilai

max pada harike 80-120.

4. Pada kehamilan ektopik umumnya kadar hCG lebih rendah

dari normal

5. Pada Mola hidatidosa kadar hCG tinggi

6. Pada keguguran tidak adanya perkembangan janin dan

41
kehamilan, kadar hCG gagal meningkat/bahkan menurun

7. Merangsang proses diferensi asisito trofoblas

8. Stimulasi produksi testosteron testis janin dan diduga

mempunyai efek imunosupresif selama kehamilan.

b) hPL (Human Placental Lactogen)

 Fungsi Hormon placenta lactogen (hPL)

42
Memiliki berbagai fungsi yang berpengaruh dalam masa

kehamilan, yaitu :

1. hPL mempunyai efek anti insulin dan metabolisme glukosa,

tapi mekanisme kerjanya sampai sekarang belum diketahui

dengan jelas.

2. Efek hPL terhadap lipolisis glucosesparing terutama pada

perempuan hamil yang sedang berpuasa menunjukkan

bahwa hPLmempunyai efek proteksi atau melindungi janin.

Keadaan puasa akan merangsang sekresi hPL sehingga

penggunaan glukose oleh ibu akan menurun. Hal ini akan

menjamin tercukupinya sumber energi janin.

3. hPL menyebabkan pelepasan asam lemak bebas ibu, dengan

demikian asam amino dan glukosa untuk fetus akan selalu

tersedia

4. hPL meningkatkan penguraian keton dan asam aminofetus

5. hPL merangsang resistensi insulin pada kehamilan

6. hPL dapat mempengaruhi pembentukan progesteron oleh

plasenta.

7. Dapat digunakan untuk evaluasi abnormalitas kehamilan.

3. Hormon-hormon protein

a) Chorionic Adrenocorticotropin (CACTH)

Protein yang mirip dengan ACTH berhasil diidentifikasi pada

43
plasenta yang kemudian disebut chorionic adrenocorticotropin.

ACTH dalam kehamilan kadarnya lebih rendah dari pada laki-laki

atau perempuan tidak hamil, tetapi kadarnya meningkat seiring

dengan bertambahnya usia kehamilan. Plasenta menghasilkan

ACTH yang kemudian

44
dieksresikan kedalam sirkulasi maternal dan janin tetapi ACTH

maternal tidak masuk kedalam sirkulasi janin

b) Tirotropin Korionik (CT)

Terdapat bukti bahwa plasenta menghasilkan hormon chorionic

thyrotropin (CT) tetapi sama seperti CATCH, fungsinya dalam

kehamilan belum diketahui dengan jelas

c) Growth Hormone Variant (hGH-V)

Growth Hormone Variant (hGH-V) disintesis oleh plasenta,

kemungkinan dalam sinsitium. hGH-V dapat diukur kadarnya

dalam sirkulasi maternal mulai usia kehamilan 21-

26 minggu, kadarnya terus meningkat sampai usia kehamilan 36

minggu. Sekresi hGH-V oleh trofoblas dipengaruhi oleh glukosa,

sedangkan aktivitas biologisnya sama dengan hPL.

4. Hormon –hormon peptide

a) Neuropeptide-Y (NPY)

Peptide kecil yang mengandung 36 asam amino ini berdistribusi

luas di otak. Peptide ini juga ditemukan di neuron-neuron

simpatik yang menginversi sistem kardiovaskuler, respirasi,

gastrointestinal. NPY juga dapat ditemukan pada plasenta,

khususnya sitotrofoblas. Beberapa percobaan menunjukkan

bahwa pemberian NPY pada sel-sel plasenta akan menyebabkan

pengeluaran corticotrophin relasing hormone (CRH).

45
b) Inhibin dan Aktivin

Inhibitin diproduksi oleh testis manusia dan sel-sel granulosa

ovarium, termasuk korpus luteum. Inhibin merupakan

heterodimer dengan subunit alfa dan beta yang berbeda. Subunit

beta inhibin tersusun oleh satu atau dua peptide tertentu yaitu beta

A dan beta B. Plasenta memproduksi subunit beta, beta A, dan

dengan

46
kadar tertinggi dicapai pada waktu aterm. Produksi inhibin

plasenta selama kehamilan untuk menghambat sekresi FSH dan

karena itu menghilangkan ovulasi selama kehamilan. Aktivin

berhubungan erat dengan inhibin dan dibentuk oleh oleh

kombinasi dua subunit beta. Aktivin tidak terdeteksi dalam darah

tali pusat setelah persalinan dimulai

5. Hormon Relaksin

Hormon relaksin merupakan hormon yang terdapat dalam ovarium.

Hormon relaksin adalah hormon polipeptida yang disekresi oleh

korpus luteum kehamilan.

 Fungsinya adalah untuk merelaksasi atau melunakkan fibrikarti

lago dalam simpisis pubis untuk mempersiapkan jalur janin

melalui jalan lahir. Hormon relaksin maksimum jumlahnya pada

usia 38- 42 minggu.

6. Hormon oksitosin

 Fungsi oksitosin adalah

1) Mengatur pengerutan dan pengembangan otot-otot yang

terkait proses produksi ASI. Hasil kerja hormon inilah yang

memungkinkan ASI dalam kelenjar susu bisa keluar mencapai

ujung salurannya sehingga mudah diisap bayi.

2) Saat menyusui oksitosin menyebabkan kontrak sisel-

selmioepitel dalam kelenjar mammae sehingga tersedia susu

47
pada puting (ejeksi susu).

3) Hormon ini bekerja untuk memaksa rahim agar berkontraksi

sehingga terjadi persalinan

Dampak yang ditimbulkan bila kekurangan hormon oksitosin,

yaiu :

Kekurangan hormon oksitosin dapat menyebabkan kehamilan

lewat waktu. Akibatnya ibu membutuhkan

48
induksi dengan obat-obatan perangsang hormon untuk

mempermudah persalinan

7. Hormon Prolaktin

 Fungsi hormon prolaktin adalah sebagai berikut :

1) Fungsi utama prolaktin serum ibu adalah untuk menjaga

kelangsungan laktasi pada awal kehamilan, prolaktin bekerja

untuk menginisiasi sintesis DNA dan mitosis sel- sel epitel

kelenjar dan sel-sel alveolar prasekretorik payudara.

2) Memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari

korpus luteum.

3) Mempengaruhi proses metabolisme, dan merangsang

pengeluaran air susu.

4) Prolaktin juga meningkatan jumlah reseptor estrogen dan

prolaktin di sel-sel yang sama

5) Prolaktin didalam cairan amnion mengganggu transfer air dari

kompar temen janin keibu, sehingga melindungi cairan ekstra

seluler janin dan mencegah dehidrasi janin selama trimester

terakhir kehamilan ketika cairan amnion normalnya menjadi

hipotonik.

6) Pada trimester kedua dari kehamilan, prolaktin yang sekresi

oleh hipofisis janin merupakan perangsang pertumbuhan

adrenal janin.

49
8. Hormon Prostaglandin

Menurunnya hormon progesteron merangsang munculnya hormon

prostaglandin. Hormon prostaglandin adalah hormon pencetus

kontraksi atau meningkatkan intensitas kontraksi dan bertugas untuk

merangsang kehamilan. Wanita memproduksi hormon ini ketika janin

siap lahir. Dampak berkurangnya kadar hormon ini dalam tubuh

seorang ibu dapat menyebabkan kehamilan lewat waktu

50
 Fungsi dari hormon prostaglandin yaitu :

1) Hormon prostaglandin yang berlebih memacu kerja dari otot

rahim untuk berkontraksi sehingga menyebabkan resiko lahir

prematur pada trimester 1 atau ke-2 (usia janin di bawah 28

minggu), biasanya diakibatkan karena gingivitis gravidarum

(radanggusi/gusibengkak pada masa kehamilan).

2) Prostaglandin dihasilkan oleh uterus, menstimulasi kontraksi

uterus saat kelahiran.

C. Hormon Pada Persalinan

1. Hormon Prostaglandin

Hormon ini berfungsi untuk merangsang persalinan, perempuan

akan memproduksi hormone ini Ketika bayi sudah cukup untuk

dilahirkan.

Prostaglandin sangat efektif untuk memantangkan serviks selama

induksi persalinan ,menurunnya hormon progesterone merangsang

munculnya hormon prostaglandin.

Hormon prostaglandin berfungsi untuk memicu kontraksi

,berkurangnya kadar hormon ini menyebabkan kehamilan lewatwaktu.

2. Hormon Oksitosin

Hormone cinta atau oksigen merupakan salah satu hormone utama

yang sangat aktif saat proses persalinan. Hormone ini juga akan keluar

Ketika anda merasakan cinta, berhubungan seksual, orgasme, dan


51
menyusui. Namun hormone oksitosin akan berada di puncaknya Ketika

anda dalam proses persalinan.

Di proses persalinan, hormon ini berfungsi:

 Untuk menstimulasi kontraksi,

 menipiskan dan membuka serviks,

 menurunkan kepala bayi kejalan lahir,

52
 mengeluarkan plasenta

 meminimalisir terjadinya perdarahan

3. Hormon Estrogen

Merupkan hormone yang mempengaruhi hormone progesterone

yang menghambat kontraksi uterus, Bersama hormon lain estrogen

meningkat menjelang persalinan, hormone ini bekerja merangsang

kelenjar mammae dan menyebabkan kontraksi rahim

Hormon ini dihasilkan oleh plasenta selama proses kehamilan

terjadi saat melahirkan tiba.

4. Hormon Prolaktin

Hormon ini sering kali disebut dengan hormone ibu, prolaktin

adalah hormon utama untuk mensintesis ASI dan menyusui, kadar

prolactin meningkat selama kehamilan, meskipun begitu produksi air

susu ibu di hambat oleh system hormone lain sampai plasenta

dilahirkan, kadarnya menurun selama proses persalinan, namun

kemudian meningkat tajam diakhir masa persalinan dan mencapai

puncaknya setelah bersalin.

Horman yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise anterior ini bertugas

menstimulasi pertumbuhan alveolus pada payudara. pengeluaran

hormone ini dipacu oleh estrogen, pada akhir kehamilan atau

menjelang persalinan Wanita prolactin bertugas memproduksi air susu

untuk bayi setelah di lahirkan.

53
5. Hormon progesterone

Hormon progesterone memiliki fungsi yang sama dengan BHCG

yakni mempertahankan kehamilan layaknya penguat, fungsi lainnya

dengan makin meningkatnya progesterone, rahim tidak berkontraksi

sehingga tidak kencang dan otot otot jadi lemas termasuk otot saluran

cerna ibu, akibatnya timbul timbul keluhan pada ibu hamil seperti :

1. Mual muntah

54
2. Perasaan cemas

3. Susah buang air besar

Hormone progesterone akan semakin tinggi dengan bertambahnya

usia. Dampak hormon progesterone yang berkurang pada trimester

kedua dan tiga awal dapat menimbulkan keluhan pecahnya ketuban

atau terjadinya kontraksi sebelum waktunya persalinan, akibatnya

dapat terjadikelahiran prematur.

D. Hormon Pada Masa Nifas

1. Hormon Plasenta

Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan hormon yang

diproduksi oleh plasenta, hormon plasenta menurun dengan cepat

pasca persalinan. Penurunan hormon plasenta dengan (human

plasentalactogden) menyebabkan kadar gula darah menurun pada masa

nifas. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) menurun dengan cepat

dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga harike 7 post partum

dan sebagai onset pemenuhan mamae pada harike 3 post partum.

2. Hormon Pituitary

Hormon pituitary adalah hormone prolactin, FSH dan LH. Hormon

prolaktin darah meningkat dengan cepat, pada Wanita tidak menyusui

menurun dalam waktu 2 minggu. Hormone prolaktin berperan dalam

pembesaran payudara untuk merangsang produksiasi. FSH dan LH


55
meningkat pada fase konsentrasi folikuler pada minggu ke3, dan LH

tetap rendah hingga ovulasi terjadi.

3. Hipotalamik Pituitary Ovarium

Hipotalamik pituitary Ovarium akan mempengaruhi lamanya

mendapatkan menstruasi pada Wanita yang menyusui maupun yang

tidak menyusui. Pada Wanita menyusui mendapatkan

56
menstruasi pada 6 minggu pasca melahirkan berkisar 16% dan 45%

setelah 12 minggu pasca melahirkan. Sedangkan pada Wanita yang

tidak menyusui akan mendapatkan menstruasi berkisar 40% setelah 6

minggu pasca melahirkan dan 90%

setelah 24 minggu

4. Hormon Oksitosin

Hormon oksitosin dilepaskan di kelenjar otak bagian belakang,

bekerja terhadap otot uterus dan jaringan payudara. Selama tahap

ketiga persalinan, hormon oksitosin berperan dalam pelepasan plasenta

dan mempertahankan kontraksi, sehingga mencegah perdarahan.

Isapan bayi juga dapat merangsang produksi ASI dan sekresi

oksitosin sehingga dapat membantu involusi uteri.

5. Hormon Estrogen dan Progesteron

Volume darah normal selama kehamilan akan meningkat, hormone

estrogen yang tinggi memperbesar hormon anti diuretic yang dapat

meningkatkan volume darah. Sedangkan hormone progesterone

mempengaruhi otot halus yang mempengaruhi saluran kemih, ginjal,

usus, dinding vena, dasar panggul, perineum dan vulva serta vagina.

57
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

A. Karbohidrat

Karbohidrat adalah gula sederhana (monosakarida dan disakarida) dan

gula kompleks (polisakarida). Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen, dan

oksigen. Gula, sirup, madu, buah, dan susu adalah sumber karbohidrat

sederhana. Roti, sereal, kentang, beras, pasta,dan gandum berisi karbohidrat

kompleks.

Fungsi karbohidrat adalah memberikan energi. Setiap gram karbohidrat

mengandung 4 kcal. Karbohidrat juga penting dalam oksidasi lemak,

meningkatkan pertumbuhan bakteri dalam saluran pencernaan, yang

membantu sintesis vitamin K dan B12, memproduksi komponen karbon

dalam sintesis asam amino esensial. Sirkulasi darah membawa glukosa ke sel

sebagai sumber energi dan untuk produksi substansi penting. Kadar glukosa

darah normal 80-110 mg/dL, pada kondisi puasa kadar glukosa darah 60-80

mg/dL, dan pada 2 jam setelah puasa meningkat menjadi 140-180 mg/dL,

tergantung usia. Hiperglikemia dimana kadar glukosa darah lebih tinggi dari

normal akibat produksi atau penggunaan insulin tidak adekuat, terjadi pada

diabetes militus. Hipoglikemia dimana kadar glukosa darah lebih rendah dari

normal, dapat sebagai tanda dari abnormalitas liver dan pankreas( Sandi,

2019).

B. Lemak

Lemak atau lipid, termasuk lemak netral, minyak, asam lemak, kolesterol,

dan phospholopid. Lemak adalah zat organik yang terdiri dari karbon,

1
hidrogen, dan oksigen. Lemak secara ideal membentuk sekitar 20% berat

badan pada orang yang tidak gemuk. Lemak berfungsi sebagai transport sel,

proteksi organ vital, energi, simpanan energi pada jaringan adiposa, absorbsi

vitamin, dan transport vitamin larut lemak. Lemak yang dioksidasi

menghasilkan energi 9 kcal/g. Lemak memberikan rasa kenyang karena

menetap di lambung lebih lama daripada karbohidrat atau protein. Lemak

diklasifikasikan sebagai lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Daging sapi,

daging domba, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak biji kelapa

sawit mengandung asam lemak jenuh lebih tinggi dan lebih keras. Daging

ayam, ikan dan sayuran berisi asam lemak tidak jenuh lebih tinggi dan lebih

lunak(Surnasi Rahayu, 2016).

C. Enzim

Enzim merupakan suatu zat yang bertindak sebagai katalis dalam

organisme hidup, mengatur laju di mana reaksi kimia berlangsung tanpa

dengan sendirinya diubah dalam proses.

Proses biologis yang terjadi dalam semua organisme hidup adalah

reaksi kimia dan sebagian besar diatur oleh enzim. Tanpa enzim, banyak dari

reaksi ini tidak akan terjadi pada tingkat yang jelas. Enzim mengkatalisasi

semua aspek metabolisme sel. Hal ini termasuk pencernaan makanan, di

mana molekul nutrisi yang besar (seperti protein, karbohidrat, dan lemak)

dipecah menjadi molekul yang lebih kecil; konservasi dan transformasi energi

kimia; dan pembangunan makromolekul seluler dari prekursor yang lebih

2
kecil. Banyak penyakit manusia yang diturunkan, seperti albinisme dan

fenilketonuria, hasil dari kekurangan enzim tertentu(Riyanto, 2015).

Enzim juga memiliki aplikasi industri dan medis yang berharga.

Fermentasi anggur, ragi roti, penggumpalan keju dan pembuatan bir telah

dilakukan sejak masa-masa awal, tetapi tidak sampai abad ke-19 reaksi ini

dipahami sebagai hasil dari aktivitas katalitik enzim.

Sejak itu, enzim telah menjadi semakin penting dalam proses industri

yang melibatkan reaksi kimia organik. Penggunaan enzim dalam obat-obatan

termasuk membunuh mikroorganisme penyebab penyakit, mendukung

penyembuhan luka, dan mendiagnosis penyakit tertentu(Asaf, 2020).

Fungsi Enzim

Enzim membantu mempercepat reaksi kimia dalam tubuh manusia.

Enzim mengikat molekul dan mengubahnya dengan cara tertentu. Enzim

sangat penting untuk respirasi, mencerna makanan, mendukung fungsi otot

dan saraf, serta masih banyak ribuan fungsi spesifik lainnya.

Enzim adalah fasilitator hebat kehidupan. Mereka menciptakan kondisi

yang diperlukan agar reaksi biokimia terjadi dengan cepat. Nama umum yang

digunakan ahli kimia untuk entitas kimia yang meningkatkan kecepatan

reaksi adalah "katalisator." Enzim adalah katalis biologis - mereka

mengkatalisasi reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup (Sada,

2017).

3
D. Vitamin

Vitamin adalah zat organik yang penting bagi tubuh untuk pertumbuhan,

perkembangan, pemeliharaan, dan reproduksi, serta membantu dalam

penggunaan energinutrient(Asaf, 2020). Vitamin diklasifikasikan sebagai

vitamin larut lemak dan vitamin larut air.

1. Vitamin larut lemak

Vitamin larut lemak disimpan di hati atau jaringan adiposa, sehingga

intake vitamin berlebihan dapat menyebabkan keracunan.

a. Vitamin A

Vitamin A berfungsi untuk memelihara penglihatan, memelihara

jaringan epitel, meningkatkan perkembangan tulang dan gigi,

meningkatkan proliferasi sel. Kekurangan vitamin A ditandai dengan

buta senja atau buta total, degenerasi sel keratin yang menyebabkan

infeksi mata, telinga, dan rongga hidung. Kulit menjadi kasar,

kering, dan bersisik, mata kering, perkembangan gigi dan tulang

tidak adekuat. Vitamin A disimpan di hati dan intake berlebihan

menyebabkan keracunan.

b. Vitamin D

Vitamin D berfungsi untuk mineralisasi tulang, kartilago, dan gigi,

memelihara calcium cairan ekstra selular, dan untuk kontraksi otot.

Kekurangan vitamin D menyebabkan riketsia, kesehatan gigi kurang,

otot kaku dan kejang, osteomalasia (tulang lunak dan mudah fraktur

spontan).

4
c. Vitamin E

Vitamin E berperan sebagai antioksidan yang membantu memelihara

integritas membran sel dan melindungi vitamin A dan C dari

oksidasi. Kekurangan vitamin ditandai dengan meningkatnya

hemolisis eritrosit, refleks kurang, kerusakan fungsi neuromuskular,

dan anemia.

d. Vitamin K

Vitamin K berfungsi untuk pembentukan protrombin dan faktor

pembekuan lain untuk pembekuan darah. Kekurangan vitamin K

dimanifestasikan dengan perdarahan, dan penyakit perdarahan pada

bayi baru lahir.

2. Vitamin larut air

Vitamin larut air disimpan dalam tubuh. Intake berlebihan

diabsorbsi oleh jaringan, dan diekskresikan dalam urine.

a. Vitamin B kompleks

Vitamin B1 (thiamine) berfungsi dalam metabolisme karbohidrat,

memelihara fungsi syaraf, nafsu makan dan pencernaan. Gejala

kekurangan vitamin B1 adalah nafsu makan menurun, apatis, depresi

mental, fatigue, konstipasi, edema, gagal jantung, dan neuritis.

Vitamin B2 (riboflavin) berfungsi dalam metabolisme protein dan

karbohidrat, memelihara kulit dan penglihatan. Gajala kekurangan

vitamin B2 adalah sudut mulut pecah-pecah, dermatitis, dan

peningkatan vaskularisasi kornea dan penglihatan tidak teratur.

5
Vitamin B3 (niacin) berfungsi dalam metabolisme glikogen,

regenerasi jaringan, dan sintesis lemak. Kekurangan vitamin B3

menyebabkan pellagra, ditandai dengan fatigue, sakit kepala,

anoreksi, penurunan berat badan, nyeri abdomen, diare, dermatitis,

gangguan syaraf.

Vitamin B12 (cyanocobalamin) berfungsi dalam membentuk

eritrosit matang, dan sintesis DNA dan RNA, absorbsi vitamin A.

Kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemi pernisiosa, dan

kerusakan syaraf. Asam folat berfungsi sebagai ko enzim

metabolisme protein dan pertumbuhan sel, membentuk eritrosit,

perkembangan tulang dan sumsum tulang belakang janin. Tanda

kekurangan asam folat adalah glositis, diare, anemi makrositik, defek

kelahiran (spina bifida)

b. Vitamin C

Vitamin C penting untuk absorbsi Fe, melawan infeksi,

penyembuhan luka, pembentukan kolagen, metabolisme beberapa

asam amino. Vitamin C adalah antioksidan, dan melindungi vitamin

A dan E dari oksidasi berlebihan. Kekurangan vitamin C ditandai

dengan penyembuhan luka kurang, rentan infeksi, retardasi

pertumbuhan dan perkembangan, nyeri sendi, anemi, gusi berdarah.

E. Mineral

Mineral membantu membentuk jaringan tubuh dan regulasi metabolisme

1. Calcium

6
Calcium berfungsi untuk membentuk dan memelihara tulang dan

gigi, pembekuan darah, tansmisi syaraf, kontraksi dan relaksasi otot,

permeabilitas membran sel. Tanda dan gejala kekurangan calcium adalah

pertumbuhan pendek, ricketsia, osteoporosis, tetani.

2. Magnesium

Magnesium berfungsi untuk pembentukan tulang, relaksasi otot,

sintesis protein. Tanda dan gejala kekurangan magnesium adalah penyakit

ginjal, tremor mengakibatkan kejang.

3. Sodium

Sodium berfungsi untuk membantu memelihara keseimbangan cairan

tubuh dan asam basa. Makanan rendah sodium penting bagi orang dengan

penyakit jantung, hipertensi, edema, gangguan ginjal, penyakit liver.

4. Potasium/kalium

Fungsi potasium untuk sintesis protein, keseimbangan cairan, dan regulasi

kontraksi otot. Pembatasan potasium dilakukan pada klien dengan

kerusakan/gagal ginjal

5. Fosfor

Fosfor berfungsi untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi,

keseimbangan asam basa, metabolisme energi, struktur membran sel,

regulasi hormon dan ko enzim. Tanda dan gejala kekurangan fosfor

adalah pertumbuhan pendek, riketsia.

7
6. Besi (Fe)

Besi berfungsi untuk membawa oksigen melalui hemoglobin dan

myoglobin, unsur pokok sistem enzim. Kekurangan besi ditandai dengan

deplesi simpanan besi, anemi, pucat.

7. Iodine

Fungsi iodine adalah unsur pokok hormon tiroid yang meregulasi basal

metabolisme rate. Kekurangan iodine menyebabkan goiter.

8. Zinc

Fungsi zinc untuk pertumbuhan jaringan, perkembangan dan

penyembuhan, kematangan seksual dan reproduksi, unsur utama beberapa

enzim dalam energi dan metabolime asam nukleat. Kekurangan zinc

menyebabkan kerusakan pertumbuhan, kematangan seksual, dan fungsi

sistem imun, lesi kulit, akrodermatitis, penurunan sensasi rasa dan

penghidu

9. Air

Air diperlukan untuk memelihara fungsi sel. Air diperoleh dari minum

cairan dan makan makanan tinggi air, dan dengan oksidasi makanan.

Haus menandakan butuh air dan mendorong seseorang untuk minum.

8
APLIKASI BIOKIMIA DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

A. Definisi Biokimia Dalam Kebidanan

Ilmu Biokimia dalam kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang

peranan berbagai molekul dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung

dalam makhluk hidup. Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas sesuai dengan

kehidupan itu sendiri. Tidak hanya mempelajari proses yang berlangsung

dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia juga mempelajari berbagai proses pada

organisme mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.

B. Peranan Biokimia Dalam Praktek Kebidanan

Secara umum, biokimia dapat digunakan dalam ilmu kebidanan karena

biokimia mempelajari sifat zat kimia di dalam jasad hidup dan senyawa yang

diproduksinya. Terkait dengan ilmu kebidanan, biokimia menjadi

pendekatan/ilmu bantu dalam mengidentifikasi kesehatan ibu dan janin untuk

tujuan menghasilkan kelahiran bayi yang sempurna. Beberapa peranan lain

biokimia dalam ilmu kebidanan misalnya:

1. Mengungkap penyebab fundamental dan mekanisme terjadinya penyakit.

2. Menunjukan pengobatan yang rasional serta efektif.

3. Membantu dalam diagnosis penyakit yang spesifik

4. Sebagai pemeriksaan screening untuk diagnosis penyakit-penyakit

tertentu.

5. Memantau perjalanan penyakit tertentu.

6. Menilai respon penyakit terhadap terapi.

9
C. Biokimia Dalam Kehamilan

1. Hormon

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang

masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi jaringan secara

spesifik. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju

berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan

fungsinya masing-masing.

Hormon biokimia dalam kehamilan:

a. Hormon Kehamilan HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)

Hormon kehamilan ini hanya ditemukan pada tubuh seorang wanita

hamil yang dibuat oleh embrio segera setelah pembuahan dan karena

pertumbuhan jaringan plasenta. Hormon kehamilan yang dihasilkan

oleh villi choriales ini berdampak pada meningkatnya produksi

progesteron oleh indung telur sehingga menekan menstruasi dan

menjaga kehamilan, Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar

hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon

kehamilan HCG mungkin mempunyai fungsi tambahan, sebagai

contoh diperkirakan HCG mempengaruhi toleransi imunitas pada

kehamilan. Hormon ini merupakan indikator yang dideteksi oleh alat

test kehamilan yang melalui air seni. Jika alat test kehamilan

mendeteksi adanya peningkatan kadar hormon HCG dalam urine,

maka alat test kehamilan akan mengindikasikan sebagai terjadinya

10
kehamilan atau basil test positif. Kadar HCG yang tinggi dalam darah

menyebabkan mual-muntah (morning sickness).

b. Hormon Kehamilan HPL (Human Placental Lactogen)

Adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, merupakan hormon

protein yang merangsang pertumbuhan dan menyebabkan perubahan

dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Hormon kehamilan ini

berperan penting dalam produksi ASI. Kadar HPL yang rendah

mengindikasikan plasenta yang tidak berfungsi dengan baik.

Dampaknya yaitu memberikan perubahan terhadap payudara.

Perubahan ini berupa pembesaran pada payudara, serta membuat rasa

ngilu dan sakit pada puting jika disentuh.

c. Hormon Kehamilan Relaxin

Hormon kehamilan yang dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta.

Melembutkan leher rahim danmerelaksasikan sendi panggul.

Dampaknya menimbulkan relaksasi pada ligamen dan sendi.

d. Hormon Kehamilan Estrogen

Dihasilkan oleh ovarium dan mempengaruhi pertumbuhan

endometrium rahim, perubahan-perubahan histologi pada vagina

Memperngaruhi pertumbuhan saluran kelenjar mammae sewaktu

menyusui, mengontrol pelepasan LH dan FSH, mensensitifkan otot-

otot uterus, mengendorkan serviks, vagina, vulva, serta menimbulkan

kontraksi pada rahim. Estrogen juga memperkuat dinding rahim untuk

mengatasi kontraksi saar persalinan. Hormon ini juga melembutkan

11
jaringan tubuh, sehingga jaringan ikat dan sendi tubuh menjadi lemah

sehingga tidak dapat menyangga tubuh dengan kuat. Berperan penting

dalam menjaga kesehatan sistem genital, organ reproduksi dan

payudara Dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh sehingga

terjadi penimbunan cairan yang menyebabkan pembengkakan. Selain

itu dengan peningkatan hormon ini ibu hamil sering merasa sakit

punggung. Dapat juga menyebabkan varises.

e. Hormon Kehamilan Progesteron

Hormon ini berfungsi untuk membangun lapisan di dinding rahim

untuk menyangga plasenta di dalam rahim. Juga dapat berfungsi untuk

mencegah gerakan kontraksi atau pengerutan otot-otot rahim,

sehingga persalinan dini bisa dihindari. Hormon ini juga membantu

menyiapkan payudara untuk menyusui. Hormon dapat

"mengembangkan" pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan

darah, itu penyebab mengapa Anda sering pusing saat hamil. Hormon

ini juga membuat sistem pencernaan jadi lambat, perut menjadi

kembung atau sembelit. Hormon mempengaruhi perasaan dan suasana

hati ibu, meningkatkan suhu tubuh, meningkatkan pernafasan, mual,

dan menurunnya gairah berhubungan intim selama hamil

f. Hormon Kehamilan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone)

Hormon kehamilan ini merangsang terjadinya pigmentasi pada kulit.

Menggelapkan warna puting susu dan daerah sekitarnya. Pigmentasi

12
kecoklatan pada wajah, pada bagian dalam dan garis dari pusar ke

bawah (linea nigra).

2. Urine

Urine atau air kencing merupakan salah satu sisa metabolisme tubuh yang

dapat memberikan gambaran keadaan kesehatan tubuh kita. Kandungan

urin yang dapat diketahui dengan pemeriksaan kimia antara lain:

a. Kepekatan.

Kepekatan urin (disebut juga osmolalitas atau specific gravity) dapat

dihitung dengan berat jenisnya Berat jenis adalah perbandingan berat

urin dengan air mumi dalam volume yang sama. Semakin banyak

bahan padat dalam urin, semakin tinggi berat jenis urin. Ketika Anda

minum banyak cairan, ginjal akan membuat urin yang encer sehingga

berat jenisnya rendah. Bila Anda tidak minum cukup cairan, ginjal

Anda membuat urin yang pekat sehingga berat jenisnya tinggi.

Mengetahui kepekatan urin membantu penyedian layanan kesehatan

memutuskan apakah sampel urin yang mereka dapatkan adalah yang

terbaik untuk mendeteksi zat tertentu. Misalnya, jika mereka mencari

jumlah protein yang sangat kecil di urin, sampel urin yang pekat di

pagi hari adalah yang terbaik

b. Keasaman.

Ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan asam-basa

tubuh. Oleh karena itu, kondisi apapun yang menghasilkan asam atau

basa dalam tubuh atau konsumsi makanan yang bersifat asam atau

13
basa, secara langsung dapat memengaruhi pH urin Keasaman diukur

dengan pH Urin bersifat asam jika pH-nya kurang dari 7, bersifat basa

jika pH-nya lebih dari 7. Urin yang bersifat asam berkaitan dengan

risiko penyakit asam urat dan batu ginjal. Sebagian besar penyakit

degeneratif berkaitan dengan defisiensi mineral yang menyebabkan

cairan tubuh, termasuk urin, menjadi lebih asam. Diet dapat digunakan

untuk mengendalikan pH urin Diet tinggi protein akan membuat urin

lebih asam. Diet vegetarian, diet rendah karbohidrat, atau konsumsi

buah akan membuat urin lebih basa.

c. Protein

Protein biasanya tidak ditemukan dalam urin. Demam, olahraga keras,

kehamilan, dan beberapa penyakit dapat menyebabkan protein berada

dalam urin. Kondisi di mana terdapat protein di dalam urin disebut

proteinuria. Albumin adalah jenis protein yang lebih kecil dari protein

lainnnya dan keberadaannya dalam urin mengindikasikan tahap awal

kerusakan ginjal. Keberadaan albumin dalam urin disebut albuminuria.

Kondisi lain yang dapat menyebabkan proteinuria adalah gangguan

yang meningkatkan protein dalam darah, seperti multiple myeloma,

kerusakan sel-sel darah merah, peradangan, keganasan (kanker), atau

cedera pada saluran kemih.

14
d. Glukosa.

Glukosa adalah jenis gula yang ditemukan dalam darah. Biasanya

glukosa sangat sedikit atau tidak ada dalam urin. Ketika tingkat gula

darah sangat tinggi seperti pada diabetes yang tidak terkontrol- ginjal

mengekskresikan glukosa ke dalam urin untuk mengurangi

konsentrasinya di darah. Keberadaan glukosa dalam urin, yang disebut

glukosuria, juga dapat disebabkan oleh gangguan hormonal, penyakit

hati, obat-obatan, dan kehamilan. Ketika terjadi glukosuria, tes lain

seperti tes glukosa darah biasanya dilakukan untuk mengidentifikasi

penyebab yang lebih spesifik.

e. Keton.

Bila karbohidrat tidak tersedia, tubuh memetabolisme lemak untuk

mendapatkan energi yang dibutuhkan Pemecahan lemak untuk energi

menghasilkan zat limbah yang disebut keton. Keton biasanya tidak

ditemukan dalam urin Sejumlah besar keton dalam urin dapat

menunjukkan kondisi sangat serius yang disebut ketoasidosis diabetik.

Diet rendah gula dan karbohidrat, kelaparan, atau muntah parah juga

dapat menyebabkan keton berada di urin (ketonuria).

f. Nitrit.

Bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK) membuat

enzim yang mengubah nitrat menjadi nitrit. Nitrit dalam urin

menunjukkan adanya infeksi saluran kemih (ISK).

g. Esterase leukosit

15
Esterase leukosit adalah enzim yang ditemukan dalam sel-sel darah

putih. Kehadiran esterase leukosit di urin merupakan pertanda

peradangan, yang umumnya disebabkan oleh infeksi saluran kemih.

3. Darah

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali

tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen

yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia

hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau

bakteri.

Macam-macam sel darah ada 3, yaitu:

a. Sel darah merah

Sel darah merah (eritrosit) atau Red Blood Cell adalah sel darah yang

paling banyak dan fungsinya untuk mengangkut oksigen ke jaringan

tubuh lewat darah. Bagian dari eritrosit terdiri dari hemoglobin yaitu

sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.

Orang dewasa memiliki 2-3 x 1013 eritrosit setiap waktu (wanita

memiliki 4-5 juta eritrosit per mikroliter darah dan pria memiliki 5-6

juta). Sedangkan orang yang tinggal di dataran tinggi yang memiliki

kadar oksigen yang rendah maka cenderung untuk memiliki sel darah

merah yang lebih banyak. Eritrosit terkandung di dalam darah dalam

jumlah yang tinggi dibandingkan dengan partikel darah yang lain.

16
b. Sel darah Putih

Sel darah putih (leukosit) atau White Blood Cell adlah sel yang

membentuk komponen darah. Leukosit ini berfungsi untuk membantu

tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari system

kekebalan tubuh Leukosit tidak berwama, memiliki inti, dapat

bergerak secara amocheid, dan dapat menembus dinding kapiler.

Dalam keadaan normalnya terkandung 4 109 hingga 11-109 leukosit di

dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat sekitar 7000-25000sel

per tetes. Dalam setiap millimeter kubik darah terdapat 6000 sampai

10000 (rata-rata 8000) leukosit. Dalam kasus leukemia, jumlahnya

dapat meningkat hingga 5000 sel per tetes.

Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ

atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara bebas dan berinteraksi

dengan menangkap serpihan seluler, partikel asing atau

mikroorganisme penyusup Selain itu, leukosit tidak membelah diri

atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri melainkan mereka

adalah produk dari sel puca hematopoietic pluripoten yang ada pada

sumsum tulang.

c. Keping darah

Keping darah adalah sel yang tidak mempunyai nucleus pada DNA

nya dengan bentuk tidak beraturan dan ukuran diameter 2-3 µm yang

merupakan fragmentasi dari megakariosit Keping darah (trombosit)

tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostatis

17
tingkat sel dalam proses pembekuan darah dengan membentuk darah

beku. Rasio plasma keping darah normal berkisar antara 200.000-

300.000 keping/mm3, nilai dibawah rentang tersebut dapat

menyebabkan perdarahan, sedangkan nilai diatas rentang tersebut

dapat meningkatkan resiko trombositosis. Trombosit memiliki bentuk

yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil

dari eritrosit dan leukosit dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar.

18
ANALISIS PERUBAHAN BIOMEKANIK PADA TUBUH MANUSIA

A. DEFINISI BIOMEKANIK

Biomekanika adalah disiplin ilmu yang mengintegrasikan faktor-faktor

yang mempengaruhi gerakan manusia, yang diambil dari pengetahuan dasar

seperti fisika, matematika, kimia, fisiologi, anatomi dan konsep rekayasa

untuk menganalisa gaya yang terjadi pada tubuh, maka ilmu biomekanika

mencobamemberikan gambaran ataupun solusi guna meminimumkan gaya

dan momenyang dibebankan pada pekerja supaya tidak terjadi kecelakaan

kerja. Jika seseorang melakukan pekerjaan maka sangat banyak faktor-faktor

yang terlibat dan mempengaruhi pekerjaan tersebut. Secara garis besar faktor-

faktor yang mempengaruhi manusia tersebut adalah faktor individual dan

faktor situasional. Biomekanika merupakan ilmu yang membahas aspek-

aspek mekanika gerakan-gerakan tubuh manusia. Biomekanika adalah

kombinasi antara keilmuan mekanika, antropometri dan dasar ilmu

kedokteran (biologi dan fisiologi). Dalam dunia kerja yang menjadi perhatian

adalah kekuatan kerja otot yang tergantung pada posisi anggota tubuh yang

bekerja, arah gerakan kerja dan perbedaan kekuatan antar bagian tubuh.

Selain itu juga kecepatan dan ketelitian serta daya tahan jaringan tubuh

terhadap beban

Konsep Dasar Biomekanika

Biomekanika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari

bentuk dan macam-macam gerakan atas dasar prinsip-prinsip mekanika dan

menganalisis suatu gerakan. Disiplin ilmu biomekanika tidak berdiri dengan

19
sendirinya, melainkan ditunjang oleh disiplin ilmu yang lainnya, seperti

anatomi, fisologi, dan fisika, kemudian dasar-dasar atau prinsip dari ketiga

bidang ilmu itu menjadi dasar suatu disiplin ilmu yang disebut biomekanika.

Selain itu, pada dasarnya penekanan utama dalam biomekanika adalah

seluruh konsep mekanik, tetapi tubuh manusia adalah sistem yang jauh lebih

kompleks daripada kebanyakan objek yang ditemui dalam konsep mekanika.

Oleh karena itu, biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir semua

tubuh mahluk hidup.

B. ANALISIS BIOMEKANIKA

ANALISIS GERAK GAYA DADA

Gerakan pada renang gaya dada pada dasarnya lebih fokus pada gerakan

tangan dan kaki, tetapi ada juga gerakan pendukung yaitu gerakan pada leher

atau kepala.

1. Gerakan Lengan.

Gerakan lengan terjadi ketika perenang melakukan gerakan meluncur ke

depan, dimana bagian-bagian tubuh yang bekerja antara lain :

a. sendi : articulatio humeri

b. otot : m latisimus dorsi

c. origo : separuh bagian bawah processi spinosi columna vertebralis

sampai os sacrum dan crista iliaca

d. insertio : permukaan ventral os humerus di bawah tuberculum minus

humeri

e. sumbu : frontal

20
f. bidang : sagital

g. pengungkit : jenis pengungkit ke 3 , yaitu gaya berada di antara

beban dan sumbu.

2. Gerakan Sendi Siku (Articulasio Cubiti )

Gerakan pada sendi siku merupakan rangkaian gerakan pada

lengan tangan dimana bagian-bagian yang bekerja pada sendi siku antara

lain :

a. sendi engsel : antara humerus dan ulna

b. sendi peluru : antara capitulum humeri dan radius

c. sendi kisar : antara ulna dan radius

1) epicondylus humerus, tempat perlekatan (origo) otot-otot yang

menggerakkan tangan dan sendi pergelangan tangan

2) tuberositas radii, tempat intertio m biceps bracii

3) Procecus olecranii, tempat incercio m triceps bracii

4) Troclea olecranii, permukaan sendi humerus yang bertemu

dengan permukaan sendi ulna pada sendi siku

5) Procecus coronoideus ulna, yang berperan pada sendi engsel

6) Capitulum humeri, yang bersendi dengan fovea radii ( sendi

peluru )

7) Capitulum radii

21
d. sumbu : frontal

e. bidang : sagital

f. pengkit : pengungkit 2 , yaitu beban berada diantara sumbu dan gaya.

3. Gerakan Pergelangan Tangan (Articulasio Radiocarpae)

Pergelangan tangan atau articulatio radiocarpae, juga merupakan

satu rangkaian dalam gerakan tangan saat melakukan renang gaya dada

yaitu saat meluncur, dan bagian pergelangan tangan yang bekerja antara

lain :

a. Sendi : sendi condyloid

b. Di sini yang bersendi ialah ujung distal radius dengan tiga tulang

carpalia sebelah proksimal, yaitu : os. Naviculare, os. Lunatum dan

os. Triquetrum.

c. Otot : m. Pronator teres dan m. Pronator kuadratus

d. origo : epicondylus medial humeri

e. sumbu : sagital

f. bidang : frontal

g. pengungkit : pengungkit jenis 2

22
4. Gerakan Pada Lutut ( m.rectus femoris)

Salah satu rangkaian gerak pada renang gaya dada yaitu gerakan

pada kaki, dimana salah satu bagian yang bergerak adalah lutut dan

bagian – bagian yang bekerja antara lain :

a. sendi : sendi lutut

b. otot : m rectus femoris

c. origo : pada panggul (spina iliaca anterior inferior)

d. sumbu : frontal

e. bidang : frontal

f. pengungkit : jenis ke 1

ANALISA GAYA BEBAS

1) Posisi Start

1. Pandangan lurus ke depan atau pada air.

2. Posisi badan membungkuk.

3. Lutut sedikit ditekuk ke depan.

4. Posisi kaki menginjak balok start dan posisi jari kaki berada diluar balok

start atau tidak diinjakkan pada balok start.

5. Jarak kaki kanan dan kiri selebar genggaman telapak tangan.

23
6. Posisi tangan lurus ke bawah dan punggung tangan menghadap ke depan

dan posisi tangan berada di samping luar kaki kanan dan menyentuh

balok start

2) Posisi Badan Saat Berenang

1. Tangan

a. Pada saat tangan kanan melakukan gerakan masuk ke air hingga lurus

ke depan atau melakukan gapaian ke depan maka tangan kiri

melakukan tarikan atau dorongan ke belakang.

b. Setelah tangan melakukan dorongan ke belakang, tangan diangkat ke

atas permukaan air dengan posisi siku tangan kiri agak ditekuk di dekat

telinga. Kemudian dimasukkan ke dalam air hingga posisi tangan lurus

ke depan. Begitu seterusnya.

c. Tangan kiri dan kanan bergerak secara bergantian.

2. Kepala

a. Posisi kepala menghadap ke bawah air, atau di dalam air.

b. Sebagian kepala berada diatas permukaan air dari batas telinga atas.

c. Posisi saat mengambil nafas, jika mengambil nafas ke arah kanan maka

posisi tangan kiri lurus ke depan dan tangan kanan melakukan dorongan

atau tariakan, pada saat itu kepala ditolehkan ke arah kanan. Dan

sebaliknya.

24
d. Pada saat mengambil nafas kepala tidak boleh diangkat ke depan.

3. Kaki

a. Kaki digerakkan secara bergantian antara kaki kanan dan kiri kebawah

dan ke atas permukaan air.

b. Kaki digerakkan berporos pada pangkal paha dan lutut tidak ditekuk

4. Badan

a. Posisi badan tengkurap ke dalam air dengan posisi mengapung. Dan

badan sejajar dengan permukaan air .

5. Tungkai bawah

1. sendi : pergelangan kaki ( articulatio talocruralis)

2. otot : m tricep surae

3. origo : femoris dan tibia

4. intersio : os calcaneus

5. bidang : frontal

6. sumbu : frontal

7. pengungkit : jenis 1

6. Gerakan Pada Tulang Bahu

Pada renang gaya dada juga terjadi gerakan pada tulang bahu diantaranya

adalah :

25
1) sendi : sendi

bahu 2) otot :

golongan A : otot-otot yang berorigo pada tulang scapula dan

berintersio pada tulang lengan atas ( humerus).

golongan B : otot-otot yang mempunyai origo pada batang badan dan

berintersio pada tulang scapula.

golongan C : otot-otot yang berorigo pada batang badan dan berintertio

pada tulang humerus. 3. bidang : frontal

4. sumbu : sagital

5. pengungkit : jenis 1

3) . Analisis Gerak Pada Olahraga

4) Analisis biomekanik teknik olahraga dapat diklasifikasikan sebagai berikut

(Hay dan Red, 1982), adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitaif. Kedua

jenis analisis tersebut sama-sama bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana

karakteristik dari penampilan olahraga yang di observasi dan dianalisis.

5) Sebelum memasuki detail analisa gerak secara kualitatif didalam

biomekanika dalam memperbaiki teknik, pertama kita harus mempelajari lebih

dahulu tentang perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif analisis biomekanik.

Bahasan kualitatif dan kuantitatif menggambarkan bagaimana karateristik dari

penampilan diamati dan dianalisa oleh pelatih, guru atau dokter. Jika

penampilan atau setiap aspek ditinjau secara kuantitatif atau diukur

26
(diperlihatkan dengan bilangan atau angka). Jika penampilan atau setiap aspek

dievaluasi dengan hanya menggunakan penglihatan dari pengamat dan tidak

menggunakan angka disebut dengan analisa kualitatif dan tetap harus

menggunakan teori-teori dan dalil-dalil.

6) Analisis Kualitatif merupakan kegiatan analisa yang berhubungan dengan

gerak yang sebenarnya, dilakukan kegiatan pengumpulan data berupa foto,

video, dll, namun tidak ada kaitannya dengan angka statistik dalam kegiatan

analisa tersebut.

7) Dalam hal ini, jenis analisa biomekanik kualitatif yang digunakan untuk

mengidentifikasi kelompok-kelompok otot aktif selama setiap fase suatu

gerakan disebut analisa anatomi kualitatif. Analisa anatomi kualitatif suatu

ketrampilan bisa berbentuk sederhana atau kompleks, tergantung pada aktifitas

yang di analisa. Salah satu yang berbentuk kompleks adalah nomor lari sprint

khususnya teknik start. Dengan menilai perbandingan (cepat, lambat, tinggi,

rendah, pendek, panjang, besar, kecil dan selanjutnya boleh jadi digunakan

untuk menggambarkan karakteristik ini. Perasaan dari penglihatan, atau

pengamatan dengan penglihatan , adalah dasar analisa secara kualitatif.

8) Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendeskripsikan teknik

9) gerakan atau penampilan dalam olahraga sehingga salah atau benarnya

gerakan bisa diketahui. Biasanya disajikan dalam model hirearki. Untuk

melakukan analisis ini, tidak selalu diperlukan video berkecepatan tinggi,

namun dengan handycam saja sudah bisa dilakukan baik dengan cara memutar

27
hasil rekaman secara gerak lambat atau pada waktu yang sebenarnya

(kecepatan pemutaran normal).

10) Pendekatan kuantitatif termasuk menggambarkan suatu gerak tubuh yang

bagiannya dalam istilah numerik. Pengamat dengan menggunakan pendekatan

kuantifikasi menjelaskan atau membuat uraian situasi yang sebenarnya.

Namun tidak ekonomis bagi seorang pelatih menganalisis setiap gerak secara

kuantitatif, oleh karena alat-alat elektronik untuk menganalisis serba mahal.

11) Evaluasi kualitatif suatu keterampilan didasarkan pada ketepatan

12) menggunakan suatu dalil, atau hukum dan pengaruhnya pada sebuah

gerak. Dalam situasi melatih analisis gerak umumnya didasarkan atas

pengamatan. Menggunakan peragaan dengan gambar hidup dan video

merupakan alat yang dianjukan untuk membantu memperbaiki proses melatih.

Pelatih menggunakan film atau video untuk merekam gerakan anak

asuhannya, agar kekeliruan gerak yang terjadi dapat dilihat oleh atlit pada saat

masih segar sehingga mudah diingat mengenai apa yang harus diperbaiki.

13) Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendeskripsikan teknik

14) gerakan atau penampilan dalam olahraga sehingga salah atau benarnya

gerakan bisa diketahui. Biasanya disajikan dalam model hirearki. Untuk

melakukan analisis ini, tidak selalu diperlukan video berkecepatan tinggi,

namun dengan handycam saja suda bisa dilakukan baik dengan cara memutar

hasil rekaman secara gerak lambat atau pada waktu yang sebenarnya

(kecepatan pemutaran normal).

15) Analisis kuantitatif merupakan analisis gerak yang mendeskripsikan

28
16) kinematikan gerakan dan menghasilkan ukuran-ukuran berupa angka-

angka. Dalam metode analisis ini diperlukan peralatan perekam yang

berkecepatan tinggi agar analisis yang dilakukan dapat lebih detail. Sekarang,

penggunaan analisis dengan komputer sudah menjadi tren, karena banyak

sekali software-software yang bisa digunakan untuk analisis gerak. Analisis

kuantitatif dapat juga digunakan untuk menentukan faktor-faktor kunci, dan

membantu dalam mendefinisikan parameterparameter optimal dalam suatu

gerakan teknik olahraga

29
KONSEP TERMODINAMIKA DAN DAMPAK PADA MANUSIA

A. Konsep Termodinamika

Termodinamika dapat didefinisikan sebagai ilmu dari energi.

Meskipun setiap orang dapat merasakan keberadaan energi, tetapi

sangat sulit untuk memberikan definisi secara seksama mengenai

energi tersebut. Energi dapat kita katakan sebagai kemampuan yang

telah dikerjakan atau perubahan yang diakibatkan.

Salah satu asas yang berkaitan dengan energi adalah hukum

kekekalan energi. Ini merupakan wujud yang sangat sederhana dari

setiap penggunaan energi. Energi dapat berubah dari suatu energi

yang satu ke bentuk energi yang lain tetapi jumlah total dari energi

tersebut tetap. Energi dapat dikatakan tidak dapat diciptakan maupun

dimusnahkan. Sebagai contoh sebuah batu yang dijatuhkan dari

sebuah tebing, batu yang dijatuhkan akan bertambah kecepatannya

dan mengubah bentuk energi potensial menjadi energi kinetik,

dengan energi potensial yang berasal mengangkat batu keatas tebing.

Contoh lain dari kekekalan energi ini adalah pada tubuh manusia,

manusia mengkonsumsi makanan dan mengubahnya menjadi energi

untuk menyangga tubuh dan melakukan aktifitas. Jika seseorang

memiliki input energi yang lebih besar dari pada pengeluaran energi

(lebih banyak makan dari pada aktifitasnya) maka energi tersebut

akan disimpan dalam bentuk lemak ( menjadi gemuk). Seseorang

yang mengeluarkan energi lebih banyak utuk aktifitasnya tanpa

30
diimbangi makan yang cukup maka energi akan diambilkan melalui

lemak (energi tersimpan) dan orang tersebut akan menjadi lebih

kurus.

B. Dimensi dan Satuan

Dimensi dapat diartikan sebagai beberapa karakteristik fisik.

Karakteristik fisik yang menyusun dimensi disebut dengan satuan

(unit). Dimensi dasar/primer meliputi massa (M), panjang (L), waktu

(s) dan temperatur (T). dimensi sekunder/turunan merupakan

gabungan dari beberapa dimensi primer, contoh dari dimensi

sekunder adalah kecepatan (v), energi (E), volume (V), dan lain

sebagainya.

Satuan dari suatu sistem atau zat sangat beragam dari tahun

ketahun. Ini menyebabkan terdorongnya dibuatnya sistem yang lebih

mudah untuk penyamaan sistem satuan untuk dunia teknik dengan

sistem tunggal. Saat ini terdapat dua sistem satuan yang biasa

digunakan. Sistem inggris yang kita kenal dengan United States

Customary System (USCS) dan SI (Lẻ Systeme International

d’Unites) juga dikenal dengan sistem internasional. Sistem SI

merupakan sistem yang sederhana dan logis sebab sistem SI

berdasarkan pada angka desimal untuk membedakan tingkatan

bermacam-macam tiap satuan. Sistem SI biasa digunakan sebagai

standar pada sistem industri maupun dunia teknik dalam melakukan

sebuah pekerjaan. Sistem Inggris merupakan sistem satuan yang rumit

31
sebab tidak berdasarkan pada desimal untuk membedakan tingkatan

tiap satuan. Perbandingan sistem Inggris tidak sebanding antara satu

dengan yang lainnya (12 inchi sama dengan 1 Ft, 16 Onz sama dengan

1lb, 4qt sama dengan 1 gal)

C. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem didefiniskan sebagai “quantity of matter or a region in

space chosen for study”. Bagian luar dari daerah (region) disebut

dengan lingkungan (surrounding). Permukaan yang tampak nyata

memisahkan antara sistem

dengan lingkungan disebut


sistem
dengan batas sistem.

Batas sistem

(lingkungan)

Sistem dapat berupa sistem tertutup maupun sistem terbuka,

bergantung dari massa yang tetap atau volume yang tetap pada suatu

ruang yang kita pelajari. Sistem tertutup juga dikenal dengan sistem

massa atur (control mass) berisi sejumlah masa yang tetap dan tidak

ada massa yang dapat melewati batas sistem. Disini tidak ada massa

yang meninggalkan atau memasuki sistem tertutup. Akan tetapi,

energi yang bekerja dapat melewati batas sistem, dan volume pada

32
sistem tertutup menjadi tidak tetap. Pada kasus khusus energi tidak

dapat melewati batas sistem, sistem ini disebut dengan sistem isolasi.

Mass No
Control
mass
m = konstan
Energi Yes

Percobaan pada piston-cylinder yang ditunjukan pada gambar

dibawah, kita ingin mengetahui hal yang terjadi pada gas yang

tertutup yang dipanaskan. Kita konsentrasikan perhatian pada gas

yang ada di sistem ini. Permukaan dalam dari piston dan silinder

adalah batas dari sistem ini dan tidak ada massa yang dapat melewati

sistem karena ini adalah sistem tertutup. Lain halnya dengan energi,

energi dapat melewati batas sisetm dan bagian batas sistem (dalam

gambar ini adalah piston) bibuat dapat bergeser, dan gas yang ada

diluar silinder disebut dengan lingkungan

33
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa peralatan kesehatan

masih sangat berhubungan erat dengan ilmu fisika dan perkembangan

teknologi, karena sebagian besar prinsip kerjanya menggunakan konsep fisika

yang diaplikasikan pada sebuah alat kesehatan yang berteknologi terkini.

Biokimia dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang dasar-dasar

kimia dari kehidupan. Biokimia juga dapat diartikan sebagai ilmu yang

membahas tentang zat-zat kimia penyusun tubuh makhluk hidup, serta reaksi-

reaksi dan proses kimia, yang berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup.

Tujuan mempelajari biokimia secara umum yaitu mendiskripsikan struktur,

organisasi dan fungsi zat hidup pada tingkat molekul yang terkait dengan

bagaimana suatu organisme membentuk struktur “supramolekul” yang dimulai

dari tingkat sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Selain itu, biokimia juga

membahas bagaimana mekanisme reaksi-reaksi kimia di dalam sel

berlangsung dan reaksi-reaksi kimia apa saja yang berkaitan dengan proses

reproduksi, pertumbuhan dan kematian suatu sel atau organisme, dan

bagaimana organisme menyimpan dan menyalurkan informasi genetik dengan

sangat tepat dan akurat, proses metabolism sel, termasuk reaksi-reaksi yang

menggunakan enzim, yaitu biokatalis yang mempercepat berlangsungnya

reaksi biokimia tersebut

34
Biokimia atau kimia biologis, adalah ilmu yang mempelajari proses-
proses kimia yang ada di dalam tubuh dan yang berhubungan dengan
organisme hidup. Sebagai subdisiplin dari biologi dan kimia, biokimia dapat
dibagi menjadi tiga bidang: biologi struktural, enzim, dan metabolisme. Serta
mempelajari pengetahuan tentang struktur, fungsi dan interaksi biomolekul
yang menyusun sel, mekanisme reaksi katalisis enzim, energetika dan reaksi-
reaksi metabolisme sel, proses sinyal transduksi yang terkait dengan fungsi
biologis dan fisiologis sel pada tingkat molekuler dan informasi genetik.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan sebagai makhluk hidup
terutama harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar agar tentunya
sistem dalam tubuh kita berfungsi dengan baik dan sebagaimana mestinya
karena pada hakekatnya pemenuhan kebutuhan dasar manusia sanggat penting
demi berlangsungnya kehidupan yang sehat dan sejahtera. Demikian
kesimpulan yang dapat kelompok kami sampaikan lebih dan kurangnya
mohon dimaafkan.

3.2 Saran

Dari kesimpulan diatas maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :

a. Menggunakan alat-alat kesehatan sebaik-baiknya

b. Membeli dan menggunakan alat-alat kesehatan dari luar guna melengkapi

peralatan Rumah Sakit yang ada di Indonesia.

c. Dengan makalah ini diharapakan tenaga kesehatan termasuk bidan untuk

memahami tentang biokimia dalam pelayanan kebidanan

d. Tentunya penulis menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas masih

banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Semoga dengan adanya

makalah tentang penggunaan dan pendekatan biokimia pada manusia

dalam mata kuliah fisika kesehatan bisa bermanfaat, baik untuk penulis

35
sendiri maupun orang lain. oleh karena itu kami mengharap saran maupun

kritikan yang membangun

36
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16325588/Makalah_Fisika_Kesehatan

https://www.publikasiilmiah.com/fisika-dan-aplikasinya-pada-bidang-

kesehatan/

https://www.scribd.com/doc/545150825

Ischak N.I, Salimi. Y.K, & Botutihe D (2017) Biokimia Dasar. UNG Pers. Jakarta

Lutfiera Dilla (2019) Aplikasi Biokimia Dalam Praktek Kebidanan. STIKES


Kuningan

Setiarto R Haryo (2021) Pengantar Biokimia Klinis. Guepedia. Jakarta

Wahyudiati Dewi (2017) Biokimia Dasar. Leppim. Mataram


Abidin, f. f. (desember 2015). peranan biokimia dalam kehidupan sehari-hari.
Bandung: Fakultas MIPA.
Gharphu, C. (september 2016). Aspek biokimia yang berpengaruh pada proses
reproduksi dan kehamilan. yusrilsamalanga.blogspot.com.
https://id.wikipedia.org/wiki/Biokimia
https://fk.ui.ac.id/departemen-biokimia-biologi-molekuler.html
MS, P. D. ( 2012). Biokimia dasar. Tomang-Jakarta Barat: PT. ISFI .
oktriwina, A. s. (Desember 2021). pengertian biokimia dan contohnya. ZENIUS.
https://www.mengenal-jenis-jenis-hormon-kehamilan-dan-fungsinya
https://www.scribd.com/doc/502176937
http://pustaka.unpad.ac.id/wp.content/uploads/2010/05/endokrinolo
gi_kehamilan.pdf

https://www.scribd.com/doc/440674461
https://www.scribd.com/doc/500074285
Asaf, A. S. (2020). Upaya Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia. Jurnal Ilmiah
Cakrawarti, 2(2), 26–31. https://doi.org/10.47532/jic.v2i2.126
I Nengah Sandi. (2019). Sumber Dan Metabolisme Energi Dalam Olahraga.
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi, 5(2), 64–73.

iv
Riyanto, Kamsari, A. W. S. (2015). gambaran Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Manusia Oleh Care Giver Pada Anak Berkebutuhan Khusus Di Slbn
Pahkawan Indramayu. Pengaruh Capital Intensity, Leverage, Dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Perencanaan Pajak Pada Perusahaan Sektor
Pertanian Dan Pertambanan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2015,
1(14 June 2015), 1–13. https://core.ac.uk/download/pdf/11715904.pdf
Sada, H. J. (2017). Kebutuhan Dasar Manusia dalam Perspektif Pendidikan Islam.
Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 213.
https://doi.org/10.24042/atjpi.v8i2.2126
Surnasi Rahayu, A. M. H. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia II.
www.kespro.info//hak-hak-reproduksi

http://kuliahbidan.wordprees.com/apa-itu-hormon/

http://bidanku.com/hormon-hormon-kehamilan/page

Anda mungkin juga menyukai