Anda di halaman 1dari 1

PLA

LAPORAN EKPLORASI AKHIR PT.HARAPAN PERTIWI NUSANTARA-2010

BAB VIII

PERMASALAHAN

Selama melakukan kegiatan di lapangan, tidak ditemukan hambatan yang berarti.


Hubungan kegiatan eksplorasi dengan kepentingan lain seperti kegiatan dan keberadaan
beberapa penambang rakyat baik dari lingkungan desa setempat maupun luar wilayah
Kabupaten Buol, menjadi dinamika tersendiri bagaimana kepentingan antara kegiatan
masyarakat dan perusahaan bisa sama sama berjalan. Dalam hal ini, secara rutin dan
berkala telah dilakukan pendekatan dan diskusi yang sangat baik, sehingga masing
masing kegiatan bisa berjalan dengan lancar.

Mengingat kondisi sosial masyarakat yang umumnya berprofesi sebagai petani,


penggarap kebun dalam wilayah hutan produksi dengan tanaman jagung, dan sawah
tadah hujan, peternakan lepas seperti kambing,dan sapi, petani/pengumpul bambu yang
umumnya masih awam mengenai kegiatan eksplorasi, tentu memerlukan waktu dan
informasi yang tepat agar bisa mengerti kegiatan tersebut. Untuk meminimalisasi
kendala dan hambatan dari masyarakat, maka perusahaan sudah melakukan pendekatan
secara formal maupun informal baik kepada pemerintahan lokal, lembaga adat, lembaga
keagamaan, tokoh masyarakat serta masyarakat local secara umum.

Permasalahan yang timbul lebih bersifat non teknis seperti telah ditemukan ada
kegiatan penambangan illegal secara tradisional dan berkelanjutan dari sejak lama dan
sampai saat ini oleh masyarakat yang di lakukan tanpa kaidah metode pertambangan
yang baik dan benar “ Good Minning Practice”, sehingga banyak mengabaikan aspek
keselamatan dan kesehatan Lingkungan yang terjadi di dalam daerah konsesi
pertambangan (KP) Ekplorasi PT.Harapan Pertiwi Nusantara.

Serta adanya rencana pembebasan lahan untuk keperluan perkebunan sawit


(HGU/ Hak Guna Usaha ) oleh perusahaan perkebunan sawit yang mana letaknya berada
pada daerah Konsesi Pertambangan (KP) PT.Harapan Pertiwi Nusantara. Salah satunya
sudah ada pembebasan lahan di daerah Huido Bualo (Bukit Botak) yang merupakan
salah satu daerah yang terindikasi adanya anomaly emas. Menurut Informasi yang
beredar dari isu mulut kemulut yang di dapat dari masyarakat PT Hexa Argo Palma
melakukan pembayaran sebagian lahan milik Masyarakat setempat. Hal ini akan
berpotensi menimbulkan permasalahan dikemudian hari.

Permasalahan lainnya yaitu PT.Harapan Pertiwi Nusantara melakukan kegiatan


Eksplorasi hanya dikawasan APL dikarenakan belum adanya Izin Pinjam Pakai Kawasan
Hutan (IPPKH). Sebagai bukti keseriusan PT.Harapan Pertiwi Nusantara telah
mengajukan surat permohonan rekomendasi Gubernur Sulawesi Tengah.
Perihal Recomendasi, perpanjangan,peningkatan dan penyesuain permohonan ijin
usaha pertambangan dari Konsesi Pertambangan (KP) Ekplorasi menjadi Ijin Usaha
pertambangan (IUP) Ekplorasi, dan selanjutnya Ijin usaha Pertambangan Operasi
Produksi, dan juga harapkan di masa depan setelah berproses akan melakukan proses
permohonan Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk pendukung dan penunjang
kelengkapan ijin dokumen resmi secara procedural dalam menjalankan serta melakukan
penambangan secara optimal dan maksimal di kemudian hari.

45

Anda mungkin juga menyukai