Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SURVEY PENDAHULUAN

PADA UMKM “KROTANG”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

KELAS 3A D4 AKUNTANSI MANAJERIAL

1. Septian Dwi Kurniawan (461 20 017)


2. Adila Ananda Firman (461 20 052)
3. Alfian Ary Yunanto (461 20 065)
4. Nur Indah Cahyani (461 20 075)
5. Adilah (461 20 076)
6. Indy Rahmawati Jamil (461 20 101)

DOSEN MATA KULIAH :

ANDI NURUL ISTIYANA, S.ST., M.ACC

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI MANAJERIAL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2023
1. Proses bisnis “Krotang” dan tujuan bisnis
Krotang didirikan pada tahun 2019 oleh sepasang suami istri yang bernama Suwardi dan
Masrayani Sulaeman. Krotang sampai saat ini sudah memilki 5 cabang yang berada di Antang
(Jl. Tamangapa Raya No 207 C, depan Alfamart Tamangapa) , Pajjaiang 1 (depan Alfamart
Pajjaiang 3), Pajjaiang 2 ( Jl Pajjaiang No 33, depan RS Tadjuddin), Jl. Perintis Kemerdekaan 7 No
65, depan Bokatana) dan Batua Raya (depan Alfamart Batua Raya Paropo, samping jembatan)
serta pusatnya berada di BTP (Blok D No 12).

Struktur Organisasi

OWNER
Suwardi &Masrayani

Bag.
Bag. Keuangan Bag. Marketing
Operasional
Suwardi Masrayani Sulaeman

Karyawan

Tujuan dilakukan Audit Internal pada Bisnis “Krotang” adalah untuk melihat kesesuaian SOP
yang telah dibuat dan diterapan di Bisnis “Krotang” sudah berjalan dengan baik atau tidak.
1. Resiko dan Pengendalian

RISIKO PENGENDALIAN
Bahan Baku tidak tersedia Memiliki beberapa vendor agar jika bahan di vendor A
tidak tersedia, bisa membeli di vendor B.
Bahan Baku rusak Memperhatikan penyimpanan bahan baku yang baik
Kompor Meledak  Menggunakan alat yang sesuai SNI.
 Sebelum memasak, memastikan peralatan sudah

2
terpasang dengan baik.
Produk Hangus saat penggorengan Memiliki timer pada saat penggorengan.
Kurangnya minat kustomer membeli Membuat varian baru

2. Kebijakan, Prosedur, dan Dokumentasi pada area audit


a) Kebijakan Bisnis “Krotang”
 Sebelum karyawan baru dilepas ke cabang, karyawan tersebut harus ditraining
terlebih dahulu di store pusat selama 2 pekan (disesuaikan dengan kemampuan
karyawan, jika karyawan tidak cepat tanggap, maka waktu training bisa lebih dari 2
pekan).
 Bahan-Bahan untuk setiap cabang harus berasal dari Store Pusat, setiap cabang
tidak boleh membeli bahan sendiri.
 Untuk pelaporan penjualan setiap cabang dilaporkan setiap pengambilan bahan
baku di pusat, yaitu setiap 2 atau 3 hari sekali.
 Untuk pembelian Bahan Baku akan diantarkan oleh vendor ke Store Pusat, kecuali
Kantong Plastik dan Sumpit.
b) Prosedur Bisnis “Krotang”
Dilampirkan dengan dokumentasi SOP yang ada di “Krotang”

3
4
5
3. Personel yang terlibat dalam area audit

Pihak yang terlibat dalam area audit adalah Suwardi selaku Business Owner dari
“Krotang”.

4. Laporan Audit sebelumnya

Tidak ada laporan audit sebelumnya karena belum pernah diadakan audit.

5. lingkungan peraturan dan undang-undang atau peraturan yang relevan yang mungkin
berdampak pada area audit

Undang-undang tentang Perlindungan Konsumen: Jika perusahaan menjual produk atau


jasa kepada konsumen, undang-undang tentang perlindungan konsumen dapat mempengaruhi
Bisnis Krotang. Misalnya, jika perusahaan harus memberikan jaminan atau garansi pada
produknya, ini dapat mempengaruhi harga jual produk.

6. Masalah audit potensial yang mungkin perlu ditangani selama audit


 Penggelapan dana dan persediaan oleh karyawan.
 Ulasan konsumen terhadap produk yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi, dan
merugikan Bisnis “Krotang”.
 Tidak ada SOP yang menjelaskan tentang penyelesaian suatu masalah yang
kemungkinan terjadi di cabang.

6
SOP Operasional

Suami : Bagian operasional (founder)

Istri : Bagian keuangaan

Si a : Bagian marketing

5 Karyawan : karyawan

Cabang : antang, pajaiyang Rumah sakit, batua raya, perintis, Pajaiyang GOR (masing-masing 1
karyawannya)

 Sebelum karyawannya dilepas ke cabang, di training dulu di pusat selama 2 minggu (tapi
kalau karyawannya tidak cepat tanggap trainingnya lebih dari 2 minggu).
 Bahannya-bahannya didistribusikan dari pusat, setiap cabang tidak beli bahan sendiri.
 Setiap cabang ambil bahan setiap 2 atau 3 hari di pusat.
 Untuk pelaporan penjualan setiap cabang dilaporkan setiap pengambilan bahan baku di
pusat.
 Menyesuaikan jumlah bahan baku yg diambil dan jumlah penjualan setiap cabang.
 Pembelian bahan bakunya sudah ada supplier tetap dan di antarkan ke pusat. Kecuali
kantong plastic dan sumpit.
 Kontrak masuk dan keluar karyawan (mau diminta dokumennya)

Keuangan

 Pencatatan manual (pemasukan, pengeluaran)

Risiko

 Karyawan pulang malam, bahaya


 Bahan baku rusak
 Bahan baku tidak tersedia
 Penggelapan dana oleh karyawan
 Kompor meledak

Masalah

 Belum bisa menganalisis masalah keuangan


 Karyawan baru lambat memasak

Anda mungkin juga menyukai