Dosen Pengampu :
Ayang Fitrianti, S.S., M.I.Kom.
Disusun Oleh :
Serafim Angie Ratmaya
G.311.22.0090
PEMBAHASAN
Pada tanggal 5 Januari 2023, tepatnya pukul 11.16 WIB, Siaran Radio Sorona
98.9 MHz FM membawakan program yang bertajuk “AMKM Sore”. Program ini
merupakan program bincang-bincang dengan narasumber Dra. Astrid Regina
Sapiie, psikolog klinis dan CEO Dear Astrid. Program ini membahas mengenai
gangguan kecemasan yang dialami oleh remaja masa kini dan berlangsung selama
20 menit dan 27 detik. Beberapa menit sebelum program ini berlangsung, ada
beberapa lagu yang dapat dinikmati oleh pendengar. Setelah lagu tersebut selesai,
penyiar mulai memberi ucapan salam pembuka bagi pendengar radio Sorona 98.9
MHz FM. Setelah itu, penyiar mulai mengenalkan narasumber untuk program ini.
Dan mulai membahas topik yang akan dibicarakan. Diantaranya, yakni :
A. Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan)
Pada 0:50 detik penyiar menjelaskan bahwa, Menurut salah satu
pencetus ikomers busana di Nigeria menyebutkan bahwa gangguan
kecemasan akan sulit untuk ditangani, karena salah satu efek Anxiety pada
kebanyakan Genenerasi Z disebabkan oleh Sosial media yg menjadi role
model dari keberhasilan seseorang dari segi bisnis, percintaan, dan
pekerjaan. Jalan terbaik supaya dapat terhindar dari gangguan kecemasan
satu ini salah satunya ialah dengan fokus menjalankan kegiatan yg menjadi
minat kita.
1. Apa itu Anxiety Disorder/gangguan kecemasan? (menit ke 2:22)
Anxiety adalah takut akan sesuatu yang belum terjadi. Anxiety ada
kecemasan yang realistis atau mencemaskan sesuatu namun tidak realistis.
Orang yang tidak realistis adalah orang yang takut akan sesuatu yang
belum terjadi, dan dia akan percaya hal itu akan terjadi. Hal tersebut
terdapat level kecemasannya. Mulai dari cemas biasa, ringan, berat. Cemas
yang berat itu akan masuk ke dalam gangguan jiwa yang berat.
Kebanyakan orang-orang masa kini mengkhawatirkan tentang masa depan.
2. Apa saja penyebab adanya gangguan kecemasan? (menit ke
6:06)
Sumber gangguan kecemasan terletak di masa lalu. Dimana
hidupnya yang berkali-kali gagal atau orang-orang disekitarnya tidak
selalu menghargainya. Jadi dasar dari rasa takut adalah merasa bahwa kita
kurang mampu dan meragukan kemampuan kita untuk melakukan sesuatu.
95% orang yang menderita kecemasan berasal dari latar belakang yang
tidak nyaman (pengalaman bullying, pelecehan masa kecil, trauma,
pelecehan atau orang tua yang tidak pernah puas dengan prestasinya).
Mereka ini menjadi anak-anak yang selalu meragukan diri mereka sendiri
untuk mengatasi masalah yang muncul. Penting untuk mengevaluasinya
agar mereka selalu merasa seperti orang yang cakap. Anda hanya bisa
mendapatkan rasa pencapaian dari kinerja Anda sendiri.