Anda di halaman 1dari 11

analisis resiko cedera

olahraga pada permainan


bulu tangkis
NAMA KELOMPOK 2
AHYAR 203030214057
ANDRO. WAUNO 203020214022
JAINUN KIFRI 203020214025
MORRIS O.P SITIO 203020214023
NAHAMANI BAGUS. A 203030214038
PIPY PURMA SARI 203030214035
CEDERA BAHU
Penyebab cedera bahu adalah gerakan overhead atau mengayun
yang cepat dan berulang. Tipe cedera bahu pada pemain bulu tangkis
adalah overuse injury, disebabkan karena gerakan sendi bahu yang
berulang.

Cedera ankle atau sering disebut


ankle sprain (pergelangan kaki

CEDERA
terkilir) sering terjadi pada pemain
bulu tangkis, akibat gerakan-
gerakan berubah arah dalam

ANKLE waktu yang cepat, serta gerakan


melompat dan mendarat saat
melakukan jumping smash.
CEDERA LUTUT

Jenis cedera lutut yang paling sering terjadi pada olahraga


bulu tangkis adalah cedera jumper’s knee atau patella
tendinitis yang diakibatkan gerakan melompat dan mendarat
berulang dan gerakan lunges berulang. Gerakan melompat
dan mendarat, serta gerakan lunges memberikan beban yang
cukup besar pada tendon sendi lutut, sehingga menyebabkan
cedera lutut.
CEDERA PUNGGUNG
Cedera lower back pain atau cedera punggung bawah juga
sering terjadi pada pemain bulu tangkis, hal ini dapat terjadi
akibat beberapa gerakan menerjang dan merunduk pada
saat bermain bulu tangkis.

CEDERA SIKU
Cedera pada siku dapat terjadi, karena beban
pada otot yang berlebihan dan terus-menerus
selama memegang raket, sehingga menimbulkan
peradangan pada otot siku.

CEDERA KRAM OTOT


Kram otot bisa terjadi di bagian tubuh mana
pun, tapi kram yang paling sering biasanya
muncul di kaki. Saat kram terjadi, otot akan
mengalami kontraksi dan bagian tubuh
yang mengalami kram akan sulit digerakkan
selama beberapa detik atau bahkan
beberapa menit.

Pencegahan cedera
1. melakukan pemanasan dan pendinginan
2. latihan kekuatan otot dan fleksibelitas
3. Pemilihan sepatu yang tepat
4. Pemilihan raket yang tepat
Penanganan cedera
a. Non-operatif
Untuk menangani cedera yang tidak memerlukan
operasi.
a. Cyrotheraphy (terapi dingin),
b. Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation(TENS)
c. Ultrasound Therapy.

b. Tindakan operatif
Pada penanganan cedera olahraga yang
membutuhkan tindakan operasi,
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai