Anda di halaman 1dari 3

Nama: Hasna Afiyah Kosasih

NPM: 10060320063
Kelas: Farmasi-B
Mata Kuliah: PAI

Tugas Pertemuan 4
AJARAN DAN PRINSIP-PRINSIP ASWAJA
A. Doktrin Aswaja
Doktrin Aswaja terdiri dari tiga aspek, yaitu
1. Aqidah berasal dari kata ‘aqada-ya’qidu- ‘aqdan yang berarti simpul,
ikatan, dan perjanjian yang kokoh dan kuat. Aqidah ini terdapat
empat pembahasan, yaitu:
- Ilâhiah. Mengenai sesuatu yang berhubungan dengan ilah
(tuhan).
- Nubuwwah. Mengenai sesuatu yang berhubungan dengan nabi
dan rasul termasuk kitab-kitab Allah Swt., mukjizat.
- Ruhâniah, yaitu pembahasan tentang sesuatu yang
berhubungan dengan alam metafisik, malaikat, jin, iblis, setan
dan ruh.
- Sam’iyah. Mengenai sesuatu yang hanya bisa diketahui melalui
sam’i, yakni dalil naqli berupa al-Qar’an dan as- Sunnah
Aqidah atau keimanan sangat menentukan posisi seorang muslim.
Dapat menbedakan seorang muslim dengan kafir, dan aqidah
pulalah yang seharusnya menjadikan acuan dan dasar bagi seorang
muslim dalam bertingkah laku di dalam kehidupan.
2. Aspek Syariah (Fiqh). Dalam bidang syari’ah Ahlus Sunnah wal Jamâ’ah
menetapkan empat sumber yang bisa dijadikan rujukan bagi pemahaman
keagamaannya, yaitu al- Qur’an, Sunnah Nabi, Ijmak (kesepakatan
Ulama), dan Qiyas, dari keempat sumber yang ada, al-Qur’an dijadikan
sebagai sumber utama. Ini artinya bahwa apabila terdapat masalah
kehidupan yang mereka hadapi, terlebih dahulu harus dikembalikan
kepada al Qur’an sebagai pemecahannya.
3. Aspek Taswuf. Tasawuf adalah upaya melatih jiwa dengan berbagai
kegiatan-kegiatan keagamaan yang membebaskan atau
menjauhkan manusia dari kegiatan keduniawian agar selalu dekat
dengan Allah Swt. yang bertujuan mensucikan jiwa dan selalu
memancarkan akhla mulia.
B. Karakter Aswaja
1. Tawassuth merupakan sikap tengah dalam kehidupan atau
moderat yang mencoba menengahi antara dua kubu, pemikiran
atau tindakan yang bertentangan secara extrem di dalam
kehidupan sosial masyarakat (tidak extrim kiri ataupun extrim
kanan). Sikap tawassuth selalu berkatan dengan siakap al-i’tidâl,
yang berati tegak lurus dan bersikap adil, suatu bentuk tindakan
yang dihasilkan dari suatu pertimbangan.
2. Tawâzun merupakan sikap seimbang dalam pengabdian
(khidmah) dan segala hal, baik khidmah kepada Allah Swt. ( habl
min Allah), khidmah kepada sesama manusia (habl min nas),
dengan alam lingkungannya dan termasuk dalam pengunaan
dalil’aqli dan dalil naqli. Demikian pula keseimbangan dalam
kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat.

3. Al-I’tidal (Adil) atau tegak Lurus


4. Tasamuh (toleran) merupakan sikap toleran terhadap perbedaan
pandangan kepada siapapun tanpa memandang perbedaan latar
belakang apapun.

Anda mungkin juga menyukai