a. Logos
Menurut Heraclitus alam semesta ini bergerak dan berubah karena adanya
Logos. Logos yang dimaksud heraclitus tidak didefinisikan secara khusus, artinya
tidak digambarkan secara jelas, tidak dapat dipahami orang lain karena logos
adalah pemikiran orang itu sendiri. Pernyataan inilah yang membuat Heraclitus
dijuluki “si Gelap” (the obscure), karena pemikirannya ini tidak dapat
disimpulkan secara pasti. Namun jika kita mengkaji bahwa logos adalah cara
berfikir manusia itu sendiri yang didefinisikan sebagai rasio, alasan, susunan,
maka logos adalah cara seseorang memandang, menilai, berfikir tentang dunia dan
alam sekitarnya dengan menggunakan daya pikir mereka sendiri.
. b. Api
Heraclitus berpendapat bahwa kosmos terbentuk dari api. Dari pendapatnya ini
maka seperti sifatnya bahwa api itu menyala, panas, dan dapat meredup. Api dapat
mengubah sesuatu dengan panasnya, dan cahayanya menyala, juga meredup
sesuai dengan waktunya. Kehidupan di alam semesta ini dapat digambarkan
sebagaimana api dalam filsafat Heraclitus. Pada suatu masa kehidupan itu akan
selalu berpijar dan menyala-nyala seperti api yang sedang membara, namun pada
masanya akan mati dengan sendirinya.
c. Harmoni
Heraclitus berpendapat bahwa dua hal yang berbeda terdapat kesatuan.
Perbedaan-perbedaan di alam semesta ini memiliki keterkaitan satu dengan yang
lainnya, dia menganggap bahwa ada hubungan dalam setiap perbedaan.jika
dikaitkan dengan kejadian-kejadian nyata yang dialami oleh manusia misalnya
rasa kenyang muncul akibat dari adanya rasa lapar. Adanya tua karena proses dari
muda. Tidak akan ada orang kaya tanpa orang miskin. Tidak ada presiden tanpa
rakyat. Adanya hal-hal yang berbeda inilah yang merupakan proses dari satu
kesatuan yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Dan dalam perbedaan
inilah tercipta sebuah harmoni kehidupan yang saling melengkapi.
d. Sungai
Menurut Heraclitus kita tidak akan turun dua kali di sungai yang sama.
Maksud dari pandangan ini adalah menggambarkan segala sesuatu yang tidak
mungkin tetap atau sama dengan sebelumnya. Segala sesuatunya pasti berubah
dan bergerak, serta mengalir.
Pandagan Heraclitus “Panta rhei uden menei, Semuanya mengalir dan
tidak ada sesuatupun yang tinggal tetap” pemikiran Heraclitus ini menjelaskan
kepada kita bahwa segala sesuatu tidak ada yang bersifat tetap, semuanya
berubah, mengikuti arus perubahan. Jika ditelaah lebih jauh, dari pemikiran
Heraclitus ini kita bisa mengkaitkan dengan jalan hidup kita. Nasib, takdir, dan
jalan hidup manusia mengalir seperti air di sungai, mengikuti kemana arus sungai
mengalir menuju muara sungai, demikian juga kehidupan manusia selalu berubah
mengikuti arus perkembangan jaman menuju pada perubahan. Dari ada menjadi
tiada, dan dari tiada menjadi ada. Dari muda menjadi tua, dari hidup menjadi mati.
Dari kaya menjadi miskin, atau sebaliknya dari miskin menjadi kaya. Alam
semesta yang kita huni inipun mengalami hal yang sama, ber-evolusi terus
menerus mengikuti iklim, cuaca, dan faktor-faktor lainnya.