Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pelajaran dikatakan berhasil jika siswa telah menguasai materi pelajaran.
Bukti dari telah dikuasainya materi pelajaran tersebut adalah lebih dari 75 %
dari jumlah siswa dapat menguasai materi yang diberikan dan diperolehnya
nilai minimal yang sesuai dengan standar ketuntasan belajara yang
ditetapkan.
Tingkat penguasaan siswa tentang materi yang diberikan dapat dilihat dari
nilai yang dicapai siswa dalam menyelesaikan latihan ( ulangan ). Dari hasil
ulangan mata pelajaran Matematika Kelas V SD Negeri I Lebung Itam
Kecamatan Tulung Selapan Tanggal 29 Januari 2009 ternyata dari 21 orang
siswa yang berhasil mencapai ketuntasan belajar hanya 10 orang siswa atau
sekitar 48 %.
Dalam proses pembelajaran inilah seorang guru pasti mengharapkan hasil
belajar yang optimal untuk mencapai keadaan inilah yang menyebabkan
peneliti ingin mengadakan penelitian mengenai hasil belajar siswa kelas V
SD Negeri I Lebung Itam dimana salah satu cara meningkatkan hasil belajar
siswa yaitu dengan melalui media berupa Chart pada pelajaran Matematika
tentang materi operasi pecahan.
Setelah melihat hasil dari ulangan mata pelajaran Matematika kelas V SD
Negeri I Lebung Itam Kecamatan Tulung Selapan Tahun Pelajaran 2008 /
2009 tanggal 29 Januari 2009 ternyata hanya 10 orang dari 21 orang siswa
yang mencapai tingkat penguasaan materi pelajaran lebih dari 75 %
Berdasarkan masalah tersebut peneliti minta bantuan teman sejawat untuk
mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan dari hasil
diskusi dengan teman sejawat terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam
pembelajaran tersebut antara lain :
1. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan
2. Kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru
3. siswa kurang memahami konsep pengurangan pecahan.
4. Dalam menjelaskan guru kurang menggunakan media pembelajaran

1
Melalui diskusi dengan teman sejawat diketahui bahwa faktor penyebab
rendahnya tingkat penguasaan siswa Kelas V SD Negeri I Lebung Itam
terhadap materi Pelajaran adalah :
1. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru selama pelajaran
berlangsung.
2. Minimnya penggunaan media pembelajaran
3. Kurangnya pemberian contoh dan lathan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah yang ada pada analisis masalah maka dapat
dirumuskan masalahnya adalah “ Bagaimana meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Matematika tentang operasi pengurangan pecahan
di kelas V SD Negeri I Lebung Itam ? “.
C. TUJUAN PERBAIKAN
Adapun tujuan perbaikan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan dengan
menggunakan media Chart di kelas V SD Negeri I Lebung Itam.
D. MANFAAT PERBAIKAN
Manfaat dari perbaikan ini adalah sebagai berikut :
- Untuk meningkatkan metode pembelajaran di Kelas agar hasil
pembelajaran tercapai secara optimal
- Sebagai pedoman dalam mencapai ketuntasan belajar siswa dalam proses
pembelajaran
- Dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih mudah
menerima pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran.

2
II. KAJIAN PUSTAKA

Defenisi belajar matematika menurut Y.BUDI SANTOSO dalam bukunya


pintar matematika adalah belajar matematika melatih siswa berpikir kritis,
sistematis, logis, kreatif, dan bekerjasama secara efektif. Hal ini dimungkinkan
karena pelajaran matematika memiliki pola pikir yang bersifat deduktif dan
konsisten. Pengajaran matematika menggunakan pendekatan pembelajaran
realistik yaitu pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi
pengalaman sehari – hari ( Mathematize Of Everyday Experience ). Dalam hal ini
siswa diberi kesempatan untuk menemukan kembali dan merekonstrusi konsep –
konsep matematika. Proses menemukan kembali dapat dilatihkan melalui
prosedur – prosedur pemecahan informal, sedang proses penemuan kembali
menggunakan konsep matematisasi. Dengan berbagai pengalaman belajar yang
perlu dilakukan tersebut, diharapkan siswa dapat menemukan dan
mengkonstruksi konsep – konsep matematika. Adapun materi yang bersipat
faktual dan procedural cukup dikenalkan dan diingatkan kepada siswa.
Dalam melaksanakan pembelajaran yang dapat dengan mudah dihadirkan di
dalam kelas sehingga secara langsung dapat dalam kegiatan belajar mengajar
adalah media pelajaran atau alat peraga.
Alat peraga pengajar adalah alat yang digunakan ketika mengajar untuk
membantu memperjelas materi pelajaran dan mencegah terjadinya perbalisme
pada diri siswa, sehingga peran guru sebagai mediator dan pasilitator dapat
dilaksanakan. Pengajaran yang banyak menggunakan pemaparan akan segera
membosankan, sebaiknya pengajaran akan menarik bila siswa gembira atau
senang merasa memahami pelajaran yang diterimanya. Sudah tentu pengajaran
akan efektif menarik bagi siswa apabila dalam pelaksanaannya guru
menggunakan alat media atau peristiwa aktual dalam memberikan contoh dan
harus dimulai dengan pengalaman langsung atau pengalaman kongkrit menuju
pengalaman yang lebih abstrak. Hal tersebut diatas dikatakan oleh PUTRA
( 2005 : 915 )
Upaya meningkatkan hasil belajar khusus mata pelajaran matematika
adalah :
1. Menggunakan berbagai metode pelajaran yang sesuai topik
pembelajaran, sehingga diperoleh kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan dan suasana kelas yang aktif.

3
2. Menanamkan kembali konsep pengurangan pecahan
3. Menggunakan multi metode yang berpariasi dalam menyampaikan
materi pelajaran.
4. Pengajar mencoba menyediakan contoh – contoh soal latihan dalam
kegiatan proses pelajaran
5. Memperbanyak kegiatan latihan dan mengerjakan soal – soal latihan
secara berstruktur.

4
III.PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. SUBJEK PENELITIAN
Identitas dari subjek penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Lokasi : Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Lebung Itam
Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir
2. Waktu : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ini dilakukan mulai 29
Januari sampai dengan 14 Februari 2009

Tabel I

Jadwal Pelaksanaan Perbaikan

No Waktu Materi Siklus

1 4 Februari 2009 Pengurangan Pecahan Biasa I

2 12 Februari 2009 Pengurangan Pecahan Campuran II

3. Mata Pelajaran : Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran


Matematika tentang operasi pengurangan
pecahan.
4. Kelas dan Kareteristik Siswa : Penelitian ini dilaksanakan dikelas V dengan
jumlah siswa terdiri dari 21 orang siswa, 12
orang laki – laki dan 9 orang perempuan.
Kemampuan siswa sebagian besar keluarga
ekonomi rendah.
B. DISKRIPSI PERSIKLUS
1. PERENCANAAN
Pada tahap ini rencana disusun dalam bentuk rencanan perbaikan
pembelajaran, media pembelajaran, perangkat tes, hasil belajar dan
menyiapkan lembar observasi guru dan siswa.

5
Tindakan yang akan dilakukan mengacu pada lima langkah kegiatan
pembelajaran Matematika dengan menggunakan media Chart yaitu :
1. Melakukan apersepsi dan motivasi dengan mengaktifkan pengetahuan
siswa sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan
2. Menjelaskan materi dan langkah – langkah pembelajaran secara
umum.
3. Memberikan contoh dan latihan yang sudah disiapkan
4. Merangkum materi pembelajaran
5. Melakukan evaluasi dan memberikan pelajaran rumah
2. PELAKSANAAN TINDAKAN ( INPELEMENTASI )
1. Pelaksanaan Siklus I
Kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan pada
tanggal 4 Februari 2009 dengan materi pokok pengurangan pecahan biasa
yang penyebutnya berbeda.
Sesuai dengan masalah yang dihadapi sedikit sekali siswa yang
berhasil dalam materi pelajaran, maka untuk meningkatkan hasil belajar
siswa tersebut dilaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan media Chart ( karton tertulis ) yang ditempel dipapan tulis,
kemudian guru melaksanakan kegiatan pembeajaran yaitu :
a. Pelaksanaan materi pelajaran yang terinci dan terarah
b. Memperbanyak memberikan contoh dan latihan pada siswa
c. Menugaskan beberapa orang siswa secara bergiliran mengerjakan
latihan di papan tulis dan siswa yang lain mengamati.
d. Guru dan siswa bersama – sama membahas hasil kerja siswa
e. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja siswa.
f. Guru bersama siswa merangkum pelajaran
g. Di akhir pelajaran pada siklus I ini dilaksanakan tes tertulis kepada
semua siswa dengan jumlah soal 5 item yang hasilnya terlampir.
2. Pelaksanaan Siklus II
Perbaikan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada tanggala 12
Februari 2009 dengan materi pokok adalah pengurangan pecahan
campuran yang berbeda penyebutnya.
Masalah yang dihadapi hampir sama dengan siklus I yaitu rendahnya
hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran Matematika. Tindakan
pembelajaran pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I, selain masih

6
tetap menggunakan media Chart ( karton tertulis ) guru banyak
memberikan contoh – contoh yang lebih terarah kepada materi pokok
pelajaran. Pada saat menyuruh siswa mengerjakan latihan di papan tulis
dilaksanakan melalui bimbingan hal ini berguna untuk membangkitkan
minat siswa, sehingga siswa yang tadinya enggan menjadi mau jika
disuruh mengerjakan latihan kepapan tulis serta perhatian seluruh siswa
akan terfokus kepada materi yang sedang diajarkan. Pada akhir pelajaran
siklus II ini dilakukan tes tertulis kepada semua siswa dengan jumlah soal
5 item soal yang hasilnya tersaji dalam tabel pada lampiran.
3. OBSERVASI ( PENGAMATAN )
Pada tahapan ini dilaksanakan observasi ( pengamatan ) terhadap
pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar
observasi dan alat evaluasi yang telah dilaksanakan. Pengamatan dibantu
oleh salah seorang teman sejawat yaitu Idar Akwarida, A.Ma.Pd yang
merupakan salah seorang guru kelas V pada SD Negeri I Lebung Itam.
Hasil pengamatan terhadap perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan
dalam dua siklus perbaikan tersebut tersaji dalam lembar pengamatan
pada lampiran.
4. REFLEKSI
Refleksi ( perenungan ) dimaksudkan untuk mengetahui apakah
melalui pembelajaran yang menggunakan Media Chart ( karton bertulis )
pada pembelajaran matematika di SD telah dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi pelajaran matematika. Jika pada pelakanaan
perbaikan pembelajaran siklus I belum menunjukan hasil yang
memuaskan maka akan dilakukan dilakukan refleksi dan diskusi dengan
teman sejawat guna mengidentifikasi kelemahan – kelemahan dari
tindakan perbaikan yang sudah dilakukan. Hasil dari analisis pada refleksi
tersebut digunakan sebagai acuan untuk merancang perbaikan
pembelajaran pada siklus berikutnya.

7
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengelolahan Data


Selama kegiatan pembelajaran berlangsung baik pada siklus I maupun
pada siklus II dilakukan pengamatan terhadap aktifitas belajar siswa.
Pengamatan dilakukan teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi
yang disediakan peneliti. Adapun hasil penelitian terhadap aktifitas belajar
siswa tersebut disajikan dalam bentuk tabel beriku ini :

Tabel 2
Aktifitas belajar siswa kelas V SD Negeri I Lebung Itam
Pada Pelajaran Matematika

Pra Siklus Siklus I Siklus II


Tingkat
No Jumlah Jumlah Jumlah
Aktifitas % % %
Siswa Siswa Siswa
1 Terlibat Aktif 10 47,62 15 71,43 19 90,48

2 Terlibat Pasif 7 33,33 6 28,57 2 9,52

3 Tidak Terlibat 4 19,05 - - - -

Jumlah 21 100 21 100 21 100

Keterangan :
1. Terlibat
- Mengikuti pembelajaran dengan bergairah, aktif bertanya jika ada materi
yang kurang jelas dan tanggap merespon penjelasan guru serta menjawab
pertanyaan dengan baik.
2. Terlibat Pasif
- Mengikuti pelajaran dengan baik tetapi lebih banyak diam tidak aktif
bertanya apalagi merespon pertanyaan guru.
3. Tidak Terlibat
- Tidak mau bertanya maupun menjawab pertanyaan bahkan sering
melakukan aktifitas diluar materi pelajaran.

8
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah siswa dan persentasenya
yang aktif mengikuti pelajaran sebelum perbaikan dan setelah perbaikan
pembelajaran siklus I dan siklus II menunjukan adanya peningkatan, sebelum
perbaikan pembelajaran siswa yang terlibat aktif hanya 10 orang ( 47,62 % ),
kemudian pada perbaikan pembelajaran siklus I naik menjadi 15 orang
( 71,43 % ), dan pada siklus II naik menjadi 19 orang ( 90,48 % ), jadi
tingkat keaktifan siswa mulai dari siklus I sampai siklus II terus mengalami
peningkataan terutama pada mata pelajaran matematika.
Peningkatan aktifitas belajar siswa tersebut akan lebih jelas terlihat pada
diagram berikut ini.
Diagram I
Aktifitas belajar siswa kelas V SD Negeri I Lebung Itam
Pada Pembelajaran Matematika

Jumlah Siswa
Pra Siklus, 10
Jumlah Siswa
Siklus II, 19

Jumlah Siswa
Siklus I, 15

Pra Siklus Jumlah Siswa Siklus I Jumlah Siswa Siklus II Jumlah Siswa

Selain mengamati aktifitas siswa pada saat proses pembelajaran


berlangsung, pada setiap akhir pembelajaran juga dilakukan tes dan hasil tes
dianalisis guna mengetahui tingkat ketuntasan hasil belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan media chart
( karton bertulis ). Hasil tes sebelum perbaikan dan setiap siklus akan tersaji
dengan jelas pada tabel 3 berikut ini :
Tabel . 3
Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 1 Lebung Itam
Pada Pelajaran Matematika
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Interval Skor Jumlah Jumlah Jumlah
% % %
Siswa Siswa Siswa
< 50 – 59 11 52,38 6 28,57 2 9,52
60 – 69 2 9,52 1 4,76 2 9,52
70 – 79 4 19,05 5 23,81 6 28,57
80 – 89 2 9,52 6 28,57 6 28,57
90 – 100 2 9,52 3 14,29 5 23,81
Jumlah 21 100 21 100 21 100

9
Dari tabel diatas terlihat dengan jelas peningkatan penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran matematika. Sebelum perbaikan siswa yang
mendapat nilai > 60 hanya 10 orang ( 47,62 % ) tetapi pada perbaikan
pembelajaran siklus I sudah terlihat peningkatan yaitu 15 orang ( 71,43 % )
bahkan pada perbaikan pembelajaran siklus II sudah menjadi 19 orang
( 90,48 % ) ini berarti perbaikan pembelajaran matematika di kelas V SD
Negeri I Lebung Itam secara umum sudah berhasil ditingkatkan.
Peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus secara lebih jelas akan
terlihat pada diagram berikut ini :

Diagram 2
Ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri I Lebung Itam
Pada Pembelajaran Matematika

Jumlah Siswa
Pra Siklus, 10
Jumlah Siswa
Siklus II, 19

Jumlah Siswa
Siklus I, 15

Pra Siklus Jumlah Siswa Siklus I Jumlah Siswa Siklus II Jumlah Siswa

2. Deskripsi temuan dan Refleksi


Berdasarkan analisis data dari hasil tes sebelum perbaikan pembelajaran
jumlah siswa yang memperoleh nilai > 60 baru 10 orang atau 47,62 % hal ini
menunjukkan lemahnya daya serap siswa sehingga hasil belajar tidak
memuaskan, dari hasil diskusi dengan teman sejawat diperoleh temuan
anatara lain :
a. Model pembelajaran yang diterapkan kurang berpariasi
b. Penjelasan kurang terarah dan contoh yang diberikan sulit dipahami siswa
sehingga siswa kurang aktif mengikuti pelajaran
c. Guru mengajar tidak menggunakan media pembelajaran
Sehubungan dengan itu maka dilakukanlah upaya perbaikan pembelajaran
masalah yang menjadi focus perbaikan adalah : “ rendahnya tingkat
keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran matematika “

10
Proses perbaikan pembelajaran dilakukan dua siklus melalui penelitaian
tindakan kelas ( PTK ). Pada siklus I dilaksanakan perbaikan pembelajaran
melalui media chart ( karton bertulis ).
Dari hasil tes terakhir pelajaran dan melalui observasi teman sejawat
sudah terlihat peningkatan aktifitas belajar siswa. Siswa yang mengikuti
pelajaran secara aktif 15 orang ( 71,43 % ) dan siswa yang mencapai
ketuntasan minimal sudah 15 orang ( 71,43 % ) walaupun aktifitas dan hasil
belajar siswa sudah menujukan peningkatan, masih perlu perbaikan karena
hasil yang dicapai belum maksimal.
Temuan yang didapat pada siklus itu adalah
1. Aktifitas siswa sudah menunjukan peningkatan ditandai dengan
banyaknya siswa bertanya tentang materi yang diajarkan dan bersemangat
dalam menjawab pertanyaan guru.
2. dengan menggunakan media chart gaira siswa mengikuti pelajaran lebih
meningkat, jika disuruh kedepan untuk mengerjakan soal latihan sebagian
besar mengangkat tangan hal ini terjadi karena model pembelajaran lain
dari hasil biasanya.

Tetapi dari beberapa siswa yang disuruh kedepan masih terdapat siswa
yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna, oleh karena
itu dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan model
pembelajaran yang sama dengan siklus I, masih tetap menggunakan media
chart ( karton bertulis ) sebagai media pembelajaran hanya saja guru lebih
menanamkan konsep pengurangan pecahan dengan contoh – contoh telah
dipersiapkan. Setelah beberapa contoh dan penjelasan guru menyuruh siswa
maju kedepan untuk mengerjakan latihan melalui bimbingan sehingga
menghilangkan keragu – raguan siswa yang tingkat penguasahannya masih
rendah. Hal ini menjadikan kretivitas dan keaktifan siswa mengikuti pelajaran
lebih meningkat pada tes akhir pelajaran hasil yang dicapai cukup
memuasakan karena sudah 19 orang ( 90,48 % ) siswa yang mencapai
ketutansan minimal.

11
3. Pembahasan dari setiap siklus.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses perbaikan
pembelajaran dan hasil tes siswa , secara umum perbaikan pembelajaran
sudah tercapai, tetapi dari hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat
masih ada kelemahan – kelemahan peneliti dalam proses pembelajaran.
Pada siklus I guru belum menanamkan konsep pelajaran dengan
sempurna, guru langsung menjelaskan materi pelajaran melalui contoh pada
media chart ( karton tertulis ) walaupun keaktifan siswa sudah meningkat dari
biasa, tetapi masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal dengan baik.
Pada siklus II guru lebih meningkatkan strategi pembelajaran, selain
menanamkan konsep pengurangan pecahan guru juga melakukan bmbingan
kepada siswa yang sedang mengerjakan contoh latihan dipapan tulis sehingga
siswa yang ragu – ragu majukedepan menjadi berani, bahkan hampir seluruh
siswa berlomba untuk maju kedepan ini menunjukan bahwa keaktifan siswa
dalam mengikuti pelajaran sudah sesuai dengan harapan.

12
V. SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran jika penjelasan yang
disampaikan lebih terarah dan terinci
b. Keaktifan siswa mengikuti pelajaran akan meningkat dengan pelaksanaan
pembelajaran lebih berpariasi.
c. Pelaksanaan pembelajaran melalui media chart ( karton bertulis ) lebih
efisien dalam penggunaan waktu dan pembelajaran lebih terarah.
d. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dapat ditingkatkan melalui
pengerjaan contoh latihan secara terbimbing.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa hal sebaiknya dilakukan guru
guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya peningkatan keaktifan
dan penguasaan siswa diantaranya adalah :
a. Penjelasan harus singkat, jelas, terinci, dan terarah
b. Dalam pembelajaran menggunakan bermacama – macam metode
c. Menggunakan media pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya
demi epektifitas, efisien waktu.
d. Membimbing siswa dalam mengerjakan contoh soal guna memotivasikan
keberanian, keaktifan dan kreatifitas siswa dalam menjawab pertanyaan.

Sebagai tindak lanjut kiranya pihak sekolah dan pemerintah dapat


memberikan fasilitas prasarana yang memadai guna kepentingan proses
belajar mengajar sehingga hasil dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk ( 2008 ). Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP )


Jakarta : Universitas Terbuka
Muhsetyo, Gatot dkk ( 2007 ) Pembelajaran Matematika SD
Jakarta : Universitas Terbuka
Santoso, Budi.Y ( 2007 ) Pintar Matematika untuk SD dan MI
Jakarta : Gramedia
Sudwiyanto, dkk ( 2007 ) Terampil berhitung Matematika Untuk SD Kelas V.
Jakarta : Erlangga.
Wardani, I. G. A. K., Wihardit, K, Nasoetion,N. ( 2005 ) Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka
Zahra, Ernaldi ( 2006 ) Pedoman Teknik Penulisan Laporan,
Pelembang : Universitas Terbuka.

14
LAPORAN

PERBAIKAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 LEBUNG ITAM
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR

OLEH
ANIE MARLIAH
NIM. 813929356

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH


UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2009.1

15

Anda mungkin juga menyukai