PENDAHULUAN
1
Melalui diskusi dengan teman sejawat diketahui bahwa faktor penyebab
rendahnya tingkat penguasaan siswa Kelas V SD Negeri I Lebung Itam
terhadap materi Pelajaran adalah :
1. Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru selama pelajaran
berlangsung.
2. Minimnya penggunaan media pembelajaran
3. Kurangnya pemberian contoh dan lathan.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah yang ada pada analisis masalah maka dapat
dirumuskan masalahnya adalah “ Bagaimana meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Matematika tentang operasi pengurangan pecahan
di kelas V SD Negeri I Lebung Itam ? “.
C. TUJUAN PERBAIKAN
Adapun tujuan perbaikan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dengan dengan
menggunakan media Chart di kelas V SD Negeri I Lebung Itam.
D. MANFAAT PERBAIKAN
Manfaat dari perbaikan ini adalah sebagai berikut :
- Untuk meningkatkan metode pembelajaran di Kelas agar hasil
pembelajaran tercapai secara optimal
- Sebagai pedoman dalam mencapai ketuntasan belajar siswa dalam proses
pembelajaran
- Dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih mudah
menerima pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran.
2
II. KAJIAN PUSTAKA
3
2. Menanamkan kembali konsep pengurangan pecahan
3. Menggunakan multi metode yang berpariasi dalam menyampaikan
materi pelajaran.
4. Pengajar mencoba menyediakan contoh – contoh soal latihan dalam
kegiatan proses pelajaran
5. Memperbanyak kegiatan latihan dan mengerjakan soal – soal latihan
secara berstruktur.
4
III.PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. SUBJEK PENELITIAN
Identitas dari subjek penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Lokasi : Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Lebung Itam
Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir
2. Waktu : Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ini dilakukan mulai 29
Januari sampai dengan 14 Februari 2009
Tabel I
5
Tindakan yang akan dilakukan mengacu pada lima langkah kegiatan
pembelajaran Matematika dengan menggunakan media Chart yaitu :
1. Melakukan apersepsi dan motivasi dengan mengaktifkan pengetahuan
siswa sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan
2. Menjelaskan materi dan langkah – langkah pembelajaran secara
umum.
3. Memberikan contoh dan latihan yang sudah disiapkan
4. Merangkum materi pembelajaran
5. Melakukan evaluasi dan memberikan pelajaran rumah
2. PELAKSANAAN TINDAKAN ( INPELEMENTASI )
1. Pelaksanaan Siklus I
Kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus ini dilaksanakan pada
tanggal 4 Februari 2009 dengan materi pokok pengurangan pecahan biasa
yang penyebutnya berbeda.
Sesuai dengan masalah yang dihadapi sedikit sekali siswa yang
berhasil dalam materi pelajaran, maka untuk meningkatkan hasil belajar
siswa tersebut dilaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan media Chart ( karton tertulis ) yang ditempel dipapan tulis,
kemudian guru melaksanakan kegiatan pembeajaran yaitu :
a. Pelaksanaan materi pelajaran yang terinci dan terarah
b. Memperbanyak memberikan contoh dan latihan pada siswa
c. Menugaskan beberapa orang siswa secara bergiliran mengerjakan
latihan di papan tulis dan siswa yang lain mengamati.
d. Guru dan siswa bersama – sama membahas hasil kerja siswa
e. Guru memberi penguatan terhadap hasil kerja siswa.
f. Guru bersama siswa merangkum pelajaran
g. Di akhir pelajaran pada siklus I ini dilaksanakan tes tertulis kepada
semua siswa dengan jumlah soal 5 item yang hasilnya terlampir.
2. Pelaksanaan Siklus II
Perbaikan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan pada tanggala 12
Februari 2009 dengan materi pokok adalah pengurangan pecahan
campuran yang berbeda penyebutnya.
Masalah yang dihadapi hampir sama dengan siklus I yaitu rendahnya
hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran Matematika. Tindakan
pembelajaran pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I, selain masih
6
tetap menggunakan media Chart ( karton tertulis ) guru banyak
memberikan contoh – contoh yang lebih terarah kepada materi pokok
pelajaran. Pada saat menyuruh siswa mengerjakan latihan di papan tulis
dilaksanakan melalui bimbingan hal ini berguna untuk membangkitkan
minat siswa, sehingga siswa yang tadinya enggan menjadi mau jika
disuruh mengerjakan latihan kepapan tulis serta perhatian seluruh siswa
akan terfokus kepada materi yang sedang diajarkan. Pada akhir pelajaran
siklus II ini dilakukan tes tertulis kepada semua siswa dengan jumlah soal
5 item soal yang hasilnya tersaji dalam tabel pada lampiran.
3. OBSERVASI ( PENGAMATAN )
Pada tahapan ini dilaksanakan observasi ( pengamatan ) terhadap
pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan lembar
observasi dan alat evaluasi yang telah dilaksanakan. Pengamatan dibantu
oleh salah seorang teman sejawat yaitu Idar Akwarida, A.Ma.Pd yang
merupakan salah seorang guru kelas V pada SD Negeri I Lebung Itam.
Hasil pengamatan terhadap perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan
dalam dua siklus perbaikan tersebut tersaji dalam lembar pengamatan
pada lampiran.
4. REFLEKSI
Refleksi ( perenungan ) dimaksudkan untuk mengetahui apakah
melalui pembelajaran yang menggunakan Media Chart ( karton bertulis )
pada pembelajaran matematika di SD telah dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi pelajaran matematika. Jika pada pelakanaan
perbaikan pembelajaran siklus I belum menunjukan hasil yang
memuaskan maka akan dilakukan dilakukan refleksi dan diskusi dengan
teman sejawat guna mengidentifikasi kelemahan – kelemahan dari
tindakan perbaikan yang sudah dilakukan. Hasil dari analisis pada refleksi
tersebut digunakan sebagai acuan untuk merancang perbaikan
pembelajaran pada siklus berikutnya.
7
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 2
Aktifitas belajar siswa kelas V SD Negeri I Lebung Itam
Pada Pelajaran Matematika
Keterangan :
1. Terlibat
- Mengikuti pembelajaran dengan bergairah, aktif bertanya jika ada materi
yang kurang jelas dan tanggap merespon penjelasan guru serta menjawab
pertanyaan dengan baik.
2. Terlibat Pasif
- Mengikuti pelajaran dengan baik tetapi lebih banyak diam tidak aktif
bertanya apalagi merespon pertanyaan guru.
3. Tidak Terlibat
- Tidak mau bertanya maupun menjawab pertanyaan bahkan sering
melakukan aktifitas diluar materi pelajaran.
8
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa jumlah siswa dan persentasenya
yang aktif mengikuti pelajaran sebelum perbaikan dan setelah perbaikan
pembelajaran siklus I dan siklus II menunjukan adanya peningkatan, sebelum
perbaikan pembelajaran siswa yang terlibat aktif hanya 10 orang ( 47,62 % ),
kemudian pada perbaikan pembelajaran siklus I naik menjadi 15 orang
( 71,43 % ), dan pada siklus II naik menjadi 19 orang ( 90,48 % ), jadi
tingkat keaktifan siswa mulai dari siklus I sampai siklus II terus mengalami
peningkataan terutama pada mata pelajaran matematika.
Peningkatan aktifitas belajar siswa tersebut akan lebih jelas terlihat pada
diagram berikut ini.
Diagram I
Aktifitas belajar siswa kelas V SD Negeri I Lebung Itam
Pada Pembelajaran Matematika
Jumlah Siswa
Pra Siklus, 10
Jumlah Siswa
Siklus II, 19
Jumlah Siswa
Siklus I, 15
Pra Siklus Jumlah Siswa Siklus I Jumlah Siswa Siklus II Jumlah Siswa
9
Dari tabel diatas terlihat dengan jelas peningkatan penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran matematika. Sebelum perbaikan siswa yang
mendapat nilai > 60 hanya 10 orang ( 47,62 % ) tetapi pada perbaikan
pembelajaran siklus I sudah terlihat peningkatan yaitu 15 orang ( 71,43 % )
bahkan pada perbaikan pembelajaran siklus II sudah menjadi 19 orang
( 90,48 % ) ini berarti perbaikan pembelajaran matematika di kelas V SD
Negeri I Lebung Itam secara umum sudah berhasil ditingkatkan.
Peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus secara lebih jelas akan
terlihat pada diagram berikut ini :
Diagram 2
Ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri I Lebung Itam
Pada Pembelajaran Matematika
Jumlah Siswa
Pra Siklus, 10
Jumlah Siswa
Siklus II, 19
Jumlah Siswa
Siklus I, 15
Pra Siklus Jumlah Siswa Siklus I Jumlah Siswa Siklus II Jumlah Siswa
10
Proses perbaikan pembelajaran dilakukan dua siklus melalui penelitaian
tindakan kelas ( PTK ). Pada siklus I dilaksanakan perbaikan pembelajaran
melalui media chart ( karton bertulis ).
Dari hasil tes terakhir pelajaran dan melalui observasi teman sejawat
sudah terlihat peningkatan aktifitas belajar siswa. Siswa yang mengikuti
pelajaran secara aktif 15 orang ( 71,43 % ) dan siswa yang mencapai
ketuntasan minimal sudah 15 orang ( 71,43 % ) walaupun aktifitas dan hasil
belajar siswa sudah menujukan peningkatan, masih perlu perbaikan karena
hasil yang dicapai belum maksimal.
Temuan yang didapat pada siklus itu adalah
1. Aktifitas siswa sudah menunjukan peningkatan ditandai dengan
banyaknya siswa bertanya tentang materi yang diajarkan dan bersemangat
dalam menjawab pertanyaan guru.
2. dengan menggunakan media chart gaira siswa mengikuti pelajaran lebih
meningkat, jika disuruh kedepan untuk mengerjakan soal latihan sebagian
besar mengangkat tangan hal ini terjadi karena model pembelajaran lain
dari hasil biasanya.
Tetapi dari beberapa siswa yang disuruh kedepan masih terdapat siswa
yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan sempurna, oleh karena
itu dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan model
pembelajaran yang sama dengan siklus I, masih tetap menggunakan media
chart ( karton bertulis ) sebagai media pembelajaran hanya saja guru lebih
menanamkan konsep pengurangan pecahan dengan contoh – contoh telah
dipersiapkan. Setelah beberapa contoh dan penjelasan guru menyuruh siswa
maju kedepan untuk mengerjakan latihan melalui bimbingan sehingga
menghilangkan keragu – raguan siswa yang tingkat penguasahannya masih
rendah. Hal ini menjadikan kretivitas dan keaktifan siswa mengikuti pelajaran
lebih meningkat pada tes akhir pelajaran hasil yang dicapai cukup
memuasakan karena sudah 19 orang ( 90,48 % ) siswa yang mencapai
ketutansan minimal.
11
3. Pembahasan dari setiap siklus.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses perbaikan
pembelajaran dan hasil tes siswa , secara umum perbaikan pembelajaran
sudah tercapai, tetapi dari hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat
masih ada kelemahan – kelemahan peneliti dalam proses pembelajaran.
Pada siklus I guru belum menanamkan konsep pelajaran dengan
sempurna, guru langsung menjelaskan materi pelajaran melalui contoh pada
media chart ( karton tertulis ) walaupun keaktifan siswa sudah meningkat dari
biasa, tetapi masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal dengan baik.
Pada siklus II guru lebih meningkatkan strategi pembelajaran, selain
menanamkan konsep pengurangan pecahan guru juga melakukan bmbingan
kepada siswa yang sedang mengerjakan contoh latihan dipapan tulis sehingga
siswa yang ragu – ragu majukedepan menjadi berani, bahkan hampir seluruh
siswa berlomba untuk maju kedepan ini menunjukan bahwa keaktifan siswa
dalam mengikuti pelajaran sudah sesuai dengan harapan.
12
V. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran jika penjelasan yang
disampaikan lebih terarah dan terinci
b. Keaktifan siswa mengikuti pelajaran akan meningkat dengan pelaksanaan
pembelajaran lebih berpariasi.
c. Pelaksanaan pembelajaran melalui media chart ( karton bertulis ) lebih
efisien dalam penggunaan waktu dan pembelajaran lebih terarah.
d. Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dapat ditingkatkan melalui
pengerjaan contoh latihan secara terbimbing.
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas beberapa hal sebaiknya dilakukan guru
guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya peningkatan keaktifan
dan penguasaan siswa diantaranya adalah :
a. Penjelasan harus singkat, jelas, terinci, dan terarah
b. Dalam pembelajaran menggunakan bermacama – macam metode
c. Menggunakan media pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya
demi epektifitas, efisien waktu.
d. Membimbing siswa dalam mengerjakan contoh soal guna memotivasikan
keberanian, keaktifan dan kreatifitas siswa dalam menjawab pertanyaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
LAPORAN
OLEH
ANIE MARLIAH
NIM. 813929356
15