Anda di halaman 1dari 34

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Sistem Informasi Manajemen

OLEH :

Fadhilah Haiqa Fitri


2102113071

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN:

Mudrika Alamsyah Hasan, S.E., M.Ak., Ak.

PROGRAM AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt. karena karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Sistem
Informasi Manajemen” ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
yang diampu oleh Bapak Mudrika Alamsyah Hasan, S.E., M.Ak., Ak.. Dalam penulisan makalah
ini penulis mendapat bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu Penulis mengharapkan
kritik dan saran sehingga makalah ini bisa lebih baik lagi. Hal itu di karenakan keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
masyarakat dan khususnya bagi pembaca.

Pekanbaru, Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.................................................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................................5

1.3. Tujuan Pembahasan..........................................................................................................................5

BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

2.1. Pengelolaan Proyek..........................................................................................................................6

2.2. E-Commerce: Pasar Digital dan Barang Digital.............................................................................12

BAB 3 PENUTUP....................................................................................................................................32

1.1. Kesimpulan.....................................................................................................................................32

1.2. Saran...............................................................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................34
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sistem Informasi Manajemen merupakan salah satu bagian yang vital pada sebagian besar
perusahaan saaat ini. Kesadaran atas pentingnya manajemen yang menggunakan teknologi
informasi merupakan hal mendorong berkembangnya perusahaan. Semakin maju manajemen
sistem informasi yang ada di sebuah perusahaan maka semakin maju pula perusahaan tersebut.
Apabila suatu perusahaan memiliki sistem informasi manajemen yang baik, maka akan
banyak keuntungan yang akan diperoleh. Menurut Supriyadi (2013), manfaat dari sistem
informasi yang baik utamanya adalah dapat memperbaiki produktivitas pada banyak kegiatan
yang ada di dalam perusahaan, mengurangi resiko-resiko finansial, menjalankan proses
perencanaan proses bisnis secara efektif dan efisien serta memudahankan pertukaran informasi
yang ada di dalam perusahaan dikarenakan data dapat diperoleh secara tepat waktu dan akurat
bagi seluruh pengguna. Penggunaan data dan informasi yang akurat akan sangat mempengaruhi
sebaik apa hasil dari proses pengambilan keputusan. Suatu keputusan yang dihasilkan dari
pengolahan informasi yang tidak akurat akan berdampak pada pengambilan keputusan yang
tidak tepat dan tidak akan bisa digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan secara maksimal.
Di lain hal, masih sangat banyak perusahaan skala menengah kebawah yang belum
menerapkan sistem informasi dalam manajemen yang mereka miliki, melainkan hanya
melakukan pengolahan informasi secara sederhana seperti melakukan pencatatan data di buku,
membuat laporan di Microsoft Word ataupun Microsoft Excel dan lain sebagainya. Proses-proses
bisnis yang dilakukan tanpa adanya manajemen informasi pada suatu proses bisnis berdampak
pada rentannya terjadi kesalahan pengolahan informasi, selain itu proses bisnis akan berpotensi
berjalan secara tidak efektif dan efisien, disebabkan oleh adanya faktor seperti human error,
kondisi lingkungan kerja dan lamanya waktu pelaksanaan. Hal ini menyebabkan berbagai macam
kerugian yang akan ditanggung perusahaan, seperti penurunan tingkat produktivitas, penurunan
keuntungan dan munculnya biaya tambahan.
. Berdasarkan jabaran diatas maka penulis tertarik untuk memaparkan mengenai “Sistem
Informasi Manajemen”
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini, ialah:
1. Bagaimana pengelolaan proyek dalam sistem informasi manajemen?
2. Apa dan bagaimanakah e-commerce: pasar digital dan barang digital?

1.3. Tujuan Pembahasan


Tujuan pembahasan makalah ini, diantaranya:
1. Mendeskripsikan pengelolaan proyek dalam system informasi manajemen
2. Menjelaskan tentang e-commerce: pasar digital dan barang digital
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengelolaan Proyek


A. Manajemen Proyek
Manajemen proyek ialah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat
mencapai tujuan-tujuan proyek.
Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan
proyek dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya.
Pada umumnya batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan
dan anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut dengan “triple constrains” atau
“tiga batasan”.
Berikut adalah pengertian manajemen proyek menurut para ahli antara lain
sebagai berikut:
a. Menurut Garold D. Oberlender
Manajemen proyek adalah Seni dan ilmu dalam mengkoordinasikan
manusia, peralatan, material, uang dan jadwal untuk menyelesaikan suatu
proyek tertentu tepat waktu dan dalam batas biaya yang disetujui.
b. Menurut Olson (2003;16)
Manajemen proyek adalah aplikasi sumber daya yang mencakup
pengetahuan, peralatan, dan teknik untuk merancang aktivitas proyek dan
kebutuhan proyek.
c. Menurut Budi santoso (2003;3)
Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi perusahaan untuk
mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.
Manajemen proyek mempergunakan personel perusahaan untuk ditempatkan
pada tugas tertentu dalam proyek.
d. Menurut Wulfram I. Ervianto (2003:19)
Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) samapi
selesainya proyek untuk menjamin biaya proyek dilaksanakan tepat waktu,
tepat biaya, dan tepat mutu.
e. Menurut Chase, Aquilano, Jacobs (2001;58)
Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengarahan,
dan pengaturan sumber daya (manusia, peralatan, bahan baku) untuk
mempertemukan bagian teknik, biaya dan waktu suatu proyek.

B. Karakteristik Manajemen Proyek


Berikut adalah karakteristik manajemen proyek dalam hubungannya dengan
pengelolaan antara lain sebagai berikut:
 Memimpin organisasi proyek dan beroperasi secara independen
 Pembawa tunggal untuk mencapai suatu tujuan proyek
 Membutuhkan berbagai macam keahlian dan sumber daya
 Bertanggung jawab menyatukan orang dari berbagai fungsi atau disiplin
kerja
 Memfokuskan pada ketepatan waktu dan biaya yang ada

C. Konsep Manajemen Proyek]


a. Manusia
Manusia merupakan peran yang paling utama dalam hal Model
kematangan manajemen berikut kunci bagi masyarakat perangkat
lunak: rekruitmen, seleksi, manajemen untuk kerja, pelatihan,
kompensasi, perkembangan karir, desain kerja, dan organisasi dan
perkembangan tim/kultur. Organisasi mencapai tingkat kematangan
yang tinggi dalam area manajemen manusia memiliki kemiriipan yang
lebih tinggi dari implementasi praktik rekayasa perangkat lunak yang
efektif.
b. Masalah
Sebelum memulai project, kita memerlukan untuk mengidentifikasi
obyektifitasnya dan ruang lingkupnya, pemecahan alternatif harus
dipertimbangkan, teknik dan batas pun harus didefinisikan. Tanpa
informasi ini tidak mungkin melakukan estimasi biaya yang dapat
dipertanggung jawabkan dan akurat, penilaian yang efektif terhadap
resiko, merinci secara realistis tugas-tugas proyek, atau jadwal proyek
yang dapat dikelola yang memberikan indikasi kemajuan yang berarti.
c. Proses
Proses perangkat lunak memberikan suatu kerangka kerja dimana
rencana komprehensif bagi pengembangan perangkat lunak dapat
dibangun. Sejumlah kecil aktivitas kerangka kerja yang dapat
diaplikasikan pada semua proyek perangkat lunak, tanpa mempedulikan
ukuran dan kompleksitasnya. Sejumlah kumpulan tugas yang berbeda
tugas-tugas, milestone, kemampuan penyampaian dan jaminan kualitas
memungkinkan aktivitas kerangka kerja disesuaikan dengan
karakterisitik proyek perangkat lunak serta kebutuhan tim proyek.
Manajemen dalam organisasi terdiri dari tiga tingkatan pembuat
keputusan manajemen yaitu : manajemen tingkat bawah (operasional),
manajemen tingkat menengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan
manajemen tingkat atas (strategi). Setiap level memiliki tanggung
jawabnya sendiri-sendiri dan semuanyabekerja sama dalam mencapai
tujuan dan sasaran.
Agar dapat mencapai suatu tujuan, proyek perlu suatu perencanaan
yang terencana dengan baik. Dengan cara memberikan sasaran dan
tujuan proyek sekaligus membuat administrasi dan program, supaya
dapat diterapkan. Dengan tujuan, untuk memenuhi segala syarat yang
ditentukan dalam batasan waktu, termasuk biaya, mutu dan keselamatan
kerja.
Perencanaan suatu proyek dikerjakan dengan cara melakukan studi
kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan dalam lingkup Manajemen
Proyek (didalamnya termasuk waktu, biaya, mutu, sumber daya,
keselamatan kerja dan kesehatan, lingkungan, sistem informasi dan
resiko).

D. Fungsi Manajemen Proyek


Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari manajemen proyek, yakni sebagai berikut:
a. Planning (Perencanaan)
Planning merupakan proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan
guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi, baik yang menjadi tanggung
jawab pelaksana (kontraktor) maupun pengawas (konsultan). Kontraktor maupun
konsultan, harus mempunyai konsep planning” yang tepat untuk mencapai tujuan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pada proses planning
perlu diketahui kondisi-kondisi sebagai berikut:
 Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang
tersedia.
 Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber
daya yang tersedia.
 Penerjemahan rencana kedalam program-program kegiatan yang 
kongkrit.
 Penetapan jangka waktu yang dapat disediakan guna mencapai tujuan
dan sasaran.
b. Organizing (Pengorganisasian)
Organizing (pengorganisasian kerja) dimaksudkan sebagai pengaturan atas
suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dipimpin oleh pimpinan
kelompok dalam suatu wadah organisasi. Wadah organisasi ini menggambarkan
hubungan-hubungan struktural dan fungsional yang diperlukan untuk
menyalurkan tanggung jawab, sumber daya maupun data. Dalam proses
manajemen, organisasi berfungsi untuk :
 Menjamin terpeliharanya koordinasi dengan baik.
 Membantu pimpinannya dalam menggerakkan fungsi-fungsi
manajemen.
 Mempersatukan pemikiran dari satuan organisasi yang lebih kecil
yang berada di dalam kordinasinya.
c. Actuating (Penggerakan)
Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang
yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan kelompok
untuk menggerakkan, mengarahkan dan memberikan motivasi kepada anggota
kelompoknya untuk secara bersama-sama memberikan kontribusi dalam
menyukseskan manajemen proyek mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan.
d. Controlling (Pengendalian)
Controlling diartikan sebagai kegiatan guna menjamin pekerjaan yang telah
dilaksanakan sesuai dengan rencana. Didalam manajemen proyek jalan atau
jembatan, controlling terhadap pekerjaan kontraktor dilakukan oleh konsultan
melalui kontrak supervisi, dimana pelaksanaan pekerjaan konstruksinya
dilakukan oleh kontraktor. Pengawas Umum (General Superintendat)
berkewajiban melakukan Pengendalian (secara berjenjang) terhadap pekerjaan
yang dilakukan oleh staf di bawah kendalinya yaitu Site Administration, Quantity
Surveyor, Materials Superintendant, Construction Engineer, dan Equipment
Engineer untuk memastikan masing-masing staf sudah melakukan tugasnya
dalam koridor “jaminan kualitas (quality assurance)”. Sehingga, tahap-tahap
pencapaian sasaran sebagaimana direncanakan dapat dipenuhi.

E. Tujuan Manajemen Proyek


Berikut ini terdapat beberapa tujuan dari manajemen proyek, yakni sebagai
berikut:
 Mengenal apa itu manajemen proyek
 Memahami apa itu manajemen proyek
 Dapat mengetahui sejarah manajemen proyek

F. Ruang Lingkup Manajemen Proyek


Berikut ini terdapat beberapa ruang lingkup dari manajemen proyek, yakni
sebagai berikut:
 Menetapkan waktu dimulai proyek.
 Membuat perancangan lingkup dari proyek yang akan dikerjakan.
 Analisis dari ruang lingkup proyek.
 Validasi proyek dan mengelola atas pergantuan yang mungkin terjadi apabila
proyek tersebut sudah dimulai
.
G. Tahapan Dalam Manajemen Proyek
Berikut adalah tahapan-tahapan manajemen proyek, diantaranya yaitu:
a. Project Definition
Project Definition atau Pendefinisian Proyek yaitu  mendefinisikan tujuan
proyek dan faktor yang menjadi pertimbangan agar proyek yang dilakukan dapat
berhasil dengan kualitas yang dikehendaki.
b. Project Initiation
Project Initiation atau Inisialisasi Proyek merupakan perencanaan awal
terhadap sumber daya yang akan digunakan sebelum suatu proyek dimulai.
c. Project Planning
Project Planning  atau Perencanaan Proyek merupakan penguraian dengan
jelas bagaimana suatu proyek harus dikerjakan. Pada project planning ini, akan
terlihat jelas betapa penting waktu, biaya dan ruang lingkup dari suatu proyek.
d. Project Execution
Project Execution atau Pelaksanaan Proyek merupakan melaksanakan
pekerjaan agar proyek yang diinginkan dapat berhasil dan sesuai dengan yang
diharapkan.
e. Project Monitoring and Control
Project Monitoring and Control  atau Pemantauan dan Pengendalian Proyek
merupakan pengambilan langkah-langkah yang dibutuhkan sehingga
pengoperasian proyek berjalan dengan lancar
f. Project Closure
Project Closure atau Penutupan Proyek merupakan menerima hasil akhir dari
proyek dan menghentikan seluruh pemakaian sumber daya.

H. Contoh Manajemen Proyek


Berikut ini terdapat beberapa contoh dari manajemen proyek, yakni sebagai
berikut:
a. Proyek Konstruksi
Ialah Memperoleh pembangunan gedung, jembatan, jalan raya, jalan tol dan
lain-lainnya.
b. Proyek Penelitian dan pembangunan
Ialah Memperoleh suatu produk tertentu dengan maksud untuk
memperbaharui ataupun mengembangkan kualitas suatu produk, layanan dan
lain-lainnya.
c. Proyek Industri Manufaktur
Ialah suatu bentuk aktivitas yang diawali dengan menjadwalkan hingga
terciptanya sebuah produk baru.
d. Proyek Padat Modal
Ialah sebuah proyek yang membutuhkan modal yang sangat banyak.

2.2. E-Commerce: Pasar Digital dan Barang Digital


E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara elektronik
melalui media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses
berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan,
konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan
barang, servis, dan informasi secara elektronik.
Pasar Digital adalah suatu usaha untuk melakukan pemasaran sebuah brand atau produk
melalui dunia digital atau internet. Tujuannya ialah untuk menjangkau konsumen maupun
calon konsumen secara cepat dan tepat waktu. Secara mudahnya ialah, pasar digital ialah
suatu cara untuk mempromosikan produk/brand tertentu melalui media internet. Bisa
melalui iklan di internet, facebook, youtube, ataupun media sosial lainnya. Pasar digital
sangat fleksibel dan efisien karena beroperasi dengan biaya pencarian dan transaksi yang
sangat kecil, biaya menu yang lebih rendah, diskriminasi harga, dan kemampuan untuk
mengubah harga dengan dinamis yang disesuaikan dengan kondisi pasar.
Barang digital (digital goods) adalah barang yang dapat dikirimkan melalui jaringan
digital. Musik, video, peranti lunak, koran, majalah, dan buku semuanya dapat dinyatakan,
disimpan, dikirim, dan dikual sebagai barang yang benar-benar digital. Pada umumnya,
uintuk barang digital, biaya marginal untuk menghasilkan satu unit tambahan nyaris tidak
ada. Tetapi biaya untuk menghasilkan unit asli yang pertama ternyata cukup tinggi pada
kenyataannya ini hampir mencangkup seluruh biaya dari barang karena biaya lain untuk
persediaan dan distribusi sangat sedikit. Biaya pengiriman melalui Internet sangat rendah:
biaya pemasaran tetap sanma: dan penentuan harganya sangat bervariasi.
Teori e-Commerce menurut para Ahli
 Menurut Baum
Baum mengatakan “E-commerce is a dynamic set of technologies,
applications, and business process that link enterprise, consumers, and
communities through electronic transactions and the electronic exchange of
goods, services, and information”. E-commerce merupakan satu set dinamis
teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan,
konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan
barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik (Baum dalam
Purbo, 2001). Pendapat serupa mengenai e-commerce disampaikan oleh Fuady
yang menyampaikan bahwa e-commerce merupakan suatu proses berbisnis
dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan,
konsumen, dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan
pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Fuady,
2005).
 Menurut Sukarmi (2008)
Sebuah transaksi dapat dikatakan sebagai e-commerce jika memiliki
komponen-komponen sebagai berikut:
Ada kontrak dagang.
Kontrak tersebut dijalankan pada media elektronik (digital).
Kehadiran fisik dari penyedia barang atau jasa dan konsumen tidak
diperlukan.
Kontrak perjanjian jual-beli terjadi di ranah publik.
Sistem pengoperasian transaksi terbuka, yaitu menggunakan internet
atau world wide web
Kontrak itu terlepas dari batas, yuridiksi nasional.
 Menurut Laudon & Laudon .1998
E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk
secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan
komputer sebagai perantara transaksi bisnis.
 Menurut Wahana Komputer Semarang, 2002.
E-Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau
Emmerce atau EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan
transmisi Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards,
mesin faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan
transaksi-transaksi belanja di Internet shopping, Stock online dan surat obligasi,
download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan lain-lainnya,
serta transaksi Business to Business (B2B).
 Menurut David Baum .1999
Ecommerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines
process that link enterprises, consumers, and communities through electronics
transactions and the electronic exchange of goods, services, and informations.
Berikut adalah hal – hal yang membuat e-commerce itu berbeda, diantaranya:
 Ada dimana-mana: E-commerce ada dimana-mana berarti e-commerce
memang terdapat dimana saja dan kapan saja. E-commerce
memungkinkan kita berbelanja dari komputer pribadi, dirumah, ditempat
kerja atau bahkan dari kendaraan, dengan menggunakan mobile e-
commerce.
 Jangkauan global: teknologi e-commerce memungkinkan transaksi
komersial melintasi batas-batas budaya dan negara dengan kenyamanan
yang lebih tinggi dan biaya yang lebih efektif daripada dari suatu sistem
perdagangan yang tradisional. Akibatnya, ukuran pasar potensial untuk
pedagang e-commerce secara kasar sama dengan ukuran populasi online
dunia.
 Standar universal: standar teknik universal dari internet dan e-commerce
berpengaruh besar terhadap rendahnya biaya masuk pasar – biaya yg
harus dikeluarkan oleh standar universal mengurangi biaya pencarian–
usaha yang dibutuhkan untuk mendapatkan barang sesuai dengan
keinginan mereka.
 Kaya manfaat: dalam hal informasi, istilah kaya manfaat merujuk pada
kompleksitas dan isi dari suatu pesan.
 Interaktif: interaktivitas memungkinkan seorang penjual online terlibat
dengan pelanggan dengan cara yang sama seperti aktivitas tatap muka,
tetapi dengan skala yang lebih besar dan global.
 Kepadatan informasi: kepadatan informasi – jumlah keseluruhan dan
kualitas informasi yang tersedia untuk semua peserta, pelanggan dan
penjual dipasar.
 Personalisasi/penyesuaian: personalisasi adalah pedagang dapat
mengarahkan pesan pemasarannya pada orang-orang tertentu dengan
menyesuaikan pesannya sesuai nama, alamat,minat, dan pembelian orang
dimasa lalu. Penyesuaian adalah mengubah barang atau jasa yang dijual
sesuai dengan preferensi pengguna atau perilaku yang ia tunjukkan
sebelumnya.
1. Jenis-Jenis e-Commerce
Dalam perjalanannya di dunia bisnis online, e-commerce dibagi menjadi empat jenis,
yaitu :
a. Business to Business (B2B)
B2B adalah bentuk jual-beli produk atau jasa yang melibatkan dua atau
beberapa perusahaan dan dilakukan secara elektronis. Dalam hal ini, baik pembeli
maupun penjual adalah sebuah perusahaan dan bukan perorangan. Biasanya
transaksi ini dilakukan karena mereka telah saling mengetahui satu sama lain dan
transaksi jual beli tersebut dilakukan untuk menjalin kerjasama antara perusahaan
itu. Karakteristik e-commerce jenis B2B adalah sebagai berikut:
 Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki
hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya
dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal
lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun
sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
 Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara
berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati
bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal
ini memudahkan pertukaran data untuk dua entitas yang menggunakan
standar yang sama.
 Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data,
tidak harus menunggu parternya.
 Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing
intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Keuntungan B2B e-commerce adalah sebagai berikut:
 Pencapaian kesempatan berkompetisi secara nyata
 Produktivitas kerja yang besar dan postensial.
 Penghematan waktu dalam melakukan transaksi.
 Berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan (Proses yang cepat,
transparan, dan harga yang lebih murah)
 Pengurangan biaya atau pengeluaran
 Cisco System ($ 3.5 billion dalam pengurangan biaya pada tahun 1998)
 DELL Computer Corporation (over $ 1.7 million/day)
b. Business to Consumer (B2C)
Jenis E-Commerce Business to Consumer (B2C) ialah bisnis yang dikerjakan
antara pelaku bisnis dengan konsumen. Misalnya saja produsen melakukan
aktivitas jual beli produk kepada konsumen melalui pemasaran online. Produsen
akan melakukan bisnis dengan cara memasarkan produk-produknya ke konsumen
tanpa adanya feedback dari konsumen untuk berbisnis ulang. Dengan kata lain,
produsen hanya memasarkan produk dalam bentuk barang ataupun jasa, sementara
konsumen hanya berperan sebagai pengguna atau pembeli saja. B2C adalah bentuk
jual-beli produk yang melibatkan perusahaan penjual dan konsumen akhir yang
dilakukan secara elektronis.
Karakteristik e-commerce jenis B2C adalah sebagai berikut :
 Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
 Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang
dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem
Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan
menggunakan basis Web.
 Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumen
melakukan inisiatif dan penyedia jasa atau barang harus siap
memberikan respon sesuai dengan permohonan.
 Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client
(consumen) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan
processing (businessprocedure) diletakkan di sisi server.
Keuntungan B2C e-commerce adalah sebagai berikut:
 Akses ke pasar global secara langsung
 Penghematan waktu dan tempat
 Pengurangan biaya yang sangat berarti
 Kesediaan penuh : 24 jam perhari dan 7 hari perminggu
 Berbelanja secara on-line tidak sesulit dari apa yang biasa didapat di
pasar tradisional
 Mudah dalam penggunaannya, tidak memerlukan kepandaian khusus
 Banyak pilihan yang didapat dengan mudah ditambah dengan
kerahasiaan yang dij amin
 Product-on-demand (apa yang anda perlukan akan anda dapatkan)
c. Consumer to Consumer (C2C)
C2C adalah jenis e-commerce dimana pelakunya adalah sama-sama pelanggan
atau konsumen. Di sini pelanggan akan menjual barang atau jasa dari produsen
tertentu kepada pelanggan lainnya. Bisa dikatakan di sini penjual adalah semacam
perantara.
Jenis e-commerce consumer to consumer adalah bisinis yang dijalankan antara
konsumen dengan konsumen. Sebagai contoh, konsumen akan menjual kembali
barang yang diperoleh dari produsen ke konsumen lainnya.
d. E-Commerce Consumer to Business (C2B)
Jenis E-Commerce Consumer to Business (C2B) ialah aktivitas bisnis yang
terjadi diantara produsen dan konsumen. Bisnis ini dikerjakan oleh konsumen
terhadap produsen yang menyediakan produk (barang atau jasa). Misalnya saja,
konsumen akan memberitahukan detai produk (barang atau jasa) yang diminati
melalui pemasaran online terhadap produsen. Selanjutnya, produsen yang tahu
akan permintaan tersebut kemudian akan melakukan penawaran produk yang
diminati terhadap konsumen.

2. Klasifikasi e-Commerce
Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi e-commerse, terdiri atas:
a. Electronic Markets (EMs).
EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen
pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang
ditawarkan. Dalam pengertian lain, EMs adalah sebuah sistem informasi antar
organisasi yang menyediakan fasilitas-fasilitas bagi para penjual dan pembeli
untuk bertukar informasi tentang harga dan produk yang ditawarkan. Keuntungan
fasilitas EMs bagi pelanggan adalah terlihat lebih nyata dan efisien dalam hal
waktu. Sedangkan bagi penjual, ia dapat mendistribusikan informasi mengenai
produk dan service yang ditawarkan dengan lebih cepat sehingga dapat menarik
pelanggan lebih banyak.
b. Electronic Data Interchange (EDI).
EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi
reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial
atau transfer data terstruktur dengan format standard yang telah disetujui yang
dilakukan dari satu sistem komputer ke sistem komputer yang lain dengan
menggunakan media elektronik. Keuntungan dalam menggunakan EDI adalah
waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya, mengurangi kesalahan,
memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang cepat dan akurat serta
pembayaran dapat dilakukan secara elektronik.
c. Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti
iklan dalam penjualan produk dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di
internet antara lain pemesanan/pembelian barang dimana barang akan dikirim
melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening penjual.
Keuntungan dalam menggunakan internet commerce adalah beberapa produk
tertentu lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat
membuat situs di internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka
outlet retail di berbagai tempat; internet merupakan media promosi perusahaan
dan produk yang paling tepat dengan harga yang relatif lebih murah; serta
pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan pengantaran barang
sampai di tempat pemesan.

3. Cara Kerja e-Commerce


Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa
melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui
internet) yang terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara
paperless transaction, sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut
bukanlah paper document, melainkan dokumen elektronik (digital document). Kontrak on
line dalam e-commerce memiliki banyak tipe dan variasi yaitu :
 Kontrak melalui chatting dan video conference
Chatting dan Video Conference adalah alat komunikasi yang disediakan
oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung.
Dengan chatting seseorang dapat berkomunikasi secara langsung dengan
orang lain persis seperti telepon, hanya saja komunikasi lewat chatting ini
adalah tulisan atau pernyataan yang terbaca pada komputer masing-masing.
Sesuai dengan namanya, video conference adalah alat untuk berbicara dengan
beberapa pihak dengan melihat gambar dan mendengar suara secara langsung
pihak yang dihubungi dengan alat ini. Dengan demikian melakukan kontrak
dengan menggunakan jasa chatting dan video conference ini dapat dilakukan
secara langsung antara beberapa pihak dengan menggunakan sarana komputer
atau monitor televisi.
 Kontrak melalui e-mail
Kontrak melalui e-mail adalah salah satu kontrak on-line yang sangat
populer karena pengguna e-mail saat ini sangat banyak dan mendunia dengan
biaya yang sangat murah dan waktu yang efisien. Untuk memperoleh alamat
e-mail dapat dilakukan dengan cara mendaftarkan diri kepada penyedia
layanan e-mail gratis atau dengan mendaftarkan diri sebagai subscriber pada
server atau ISP tertentu. Kontrak e-mail dapat berupa penawaran yang
dikirimkan kepada seseorang atau kepada banyak orang yang tergabung
dalam sebuah mailing list, serta penerimaan dan pemberitahuan penerimaan
yang seluruhnya dikirimkan melalui e-mail. Di samping itu kontrak e-mail
dapat dilakukan dengan penawaran barangnya diberikan melalui situs web
yang memposting penawarannya, sedangkan penerimaannya dilakukan
melalui e-mail.
 Kontrak melalui web atau situs.
Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan cara situs web seorang
supplier (baik yang berlokasi di server supplier maupun diletakkan pada
server pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman
yang bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak
sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau
jasa tersebut. Para konsumen harus menyediakan informasi personal dan
harus menyertakan nomor kartu kredit. Selanjutnya, mekanismenya adalah
sebagai berikut:
“Untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan
untuk mendownloadnya;
“Untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan
sampai di rumah konsumen;
“Untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani
konsumen sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditentukan
dalam perjanjian.
Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan
adanya penawaran suatu produk tertentu oleh penjual di suatu website melalui
server yang dituju. Apabila konsumen melakukan pembelian, maka
konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan oleh pihak
penjual.

4. Model Pendapatan e-Commerce


a. Model Pendapatan Penjualan
Dalam model pendapatan penjualan, perusahaan memperoleh pendapatan
dengan menjual barang, informasi, atau layanan kepada pelanggan. Perusahaan
seperti Amazon (yang menjual buku, musik, dan produk lainnya), LLBean.com, dan
Gap.com, semuanya memiliki model pendapatan penjualan. Penyedia konten
menghasilkan uang dengan membebankan untuk mendownload keseluruhan file
seperti trek musik (iTunes Store) atau buku atau untuk mendownload streaming
musik dan / atau video (acara TV Hulu.com).
b. Model Pendapatan Langganan
Dalam model pendapatan berlangganan, situs Web yang menawarkan konten
atau layanan mengenakan biaya berlangganan untuk akses ke beberapa atau semua
penawarannya secara berkelanjutan. Penyedia konten sering menggunakan model
pendapatan ini.
c. Model Pendapatan Bebas/Freemium
Dalam model pendapatan bebas/freemium, perusahaan menawarkan layanan
dasar atau konten secara gratis, sambil mengenakan premium untuk fitur lanjutan atau
fitur khusus. Misalnya, Google menawarkan aplikasi gratis namun biaya untuk
layanan premium. Idenya adalah untuk menarik khalayak yang sangat besar dengan
layanan gratis, dan kemudian mengubah beberapa dari penonton ini untuk membayar
berlangganan layanan premium. Satu masalah dengan model ini adalah mengubah
orang menjadi “pemuat bebas” menjadi pelanggan yang membayar. “Bebas” bisa jadi
model yang ampuh kehilangan uang.
d. Model Pendapatan Biaya Transaksi
Dalam model pendapatan fee fee, perusahaan menerima biaya untuk
mengaktifkan atau melaksanakan transaksi. Misalnya, eBay menyediakan pasar
lelang online dan menerima biaya transaksi kecil dari penjual jika penjual berhasil
menjual barang. E * Trade, pialang saham online, menerima biaya transaksi setiap
kali transaksi saham dilakukan atas nama pelanggan. Model pendapatan transaksi
menikmati penerimaan yang luas sebagian karena biaya sebenarnya dari penggunaan
platform tidak segera terlihat oleh pengguna.
e. Model Pendapatan Afiliasi
Dalam model pendapatan afiliasi, situs Web (disebut “situs web afiliasi”)
mengirim pengunjung ke situs Web lain dengan imbalan biaya rujukan atau
persentase pendapatan dari penjualan yang dihasilkan. Misalnya, MyPoints
menghasilkan uang dengan menghubungkan perusahaan ke calon pelanggan dengan
menawarkan penawaran khusus kepada anggotanya. Ketika anggota mengambil
keuntungan dari sebuah penawaran dan melakukan pembelian, mereka mendapatkan
“poin” yang dapat mereka tukarkan untuk produk dan layanan gratis, dan MyPoints
menerima biaya rujukan.

5. Model Bisnis e-Commerce


Perubahan dalam ekonomi informasi yang dijelaskan sebelumnya telah menciptakan
kondisi bagi model bisnis yang sama sekali baru untuk muncul, sekaligus menghancurkan
model bisnis yang lebih tua. Beberapa model bisnis Internet terpenting yang telah
muncul. Semua, dengan satu atau lain cara, gunakan Internet untuk menambahkan nilai
ekstra pada produk dan layanan yang ada atau memberikan fondasi untuk produk dan
layanan baru.
a. Pintu gerbang/Portal
Portal adalah gateway ke Web, beberapa definisi portal mencakup mesin
pencari seperti Google dan Bing meski hanya sedikit yang membuat situs ini
menjadi home page mereka. Portal seperti Yahoo, Facebook, MSN, dan AOL.
Awalnya, portal utamanya adalah “gateway” ke Internet.
b. E-tailer
Toko ritel online, yang sering disebut e-tailers. Sebuah e-tailer mirip dengan
etalase batu bata dan mortir yang khas, kecuali bahwa pelanggan hanya perlu
terhubung ke Internet untuk memeriksa inventaris mereka dan melakukan
pemesanan. Proposisi nilai e-tailers adalah untuk menyediakan belanja murah dan
nyaman 24/7, menawarkan pilihan dan pilihan konsumen yang besar. Beberapa e-
tailers, seperti Walmart.com atau Staples.com, yang disebut sebagai “batu bata
dan batu bata,” adalah anak perusahaan atau divisi dari toko fisik yang ada dan
membawa produk yang sama. Namun, yang lain hanya beroperasi di dunia maya,
tanpa ada hubungan dengan lokasi fisik. Amazon, BlueNile.com, dan
Drugstore.com adalah contoh dari tipe e-tailer ini. Beberapa variasi lain dari e-
tailers-seperti versi online katalog surat langsung, mal online, dan penjualan
langsung produsen-langsung-juga ada.
c. Penyedia konten
“Konten” didefinisikan secara luas untuk mencakup semua bentuk kekayaan
intelektual. Properti intelektual mengacu pada semua bentuk ekspresi manusia
yang dapat dimasukkan ke dalam media nyata seperti teks, CD, atau DVD, atau
disimpan pada media digital (atau lainnya), termasuk Web. Penyedia konten
mendistribusikan konten informasi, seperti video digital, musik, foto, teks, dan
karya seni, melalui Web. Proposisi nilai penyedia konten online adalah
konsumen dapat menemukan berbagai konten secara online, mudah, dan
membeli konten ini dengan harga murah, untuk dimainkan, atau dilihat, di
beberapa perangkat komputer atau smartphone.
d. Pialang Transaksi
Situs yang memproses transaksi untuk konsumen yang biasanya ditangani
secara langsung, melalui telepon, atau melalui pos adalah broker transaksi.
Industri terbesar yang menggunakan model ini adalah jasa keuangan dan jasa
perjalanan. Proposisi nilai utama broker transaksi online adalah penghematan
uang dan waktu, serta menyediakan persediaan produk keuangan dan paket
perjalanan yang luar biasa, di zzgsatu lokasi. Pialang saham online dan layanan
pemesanan perjalanan mengenakan biaya yang jauh lebih rendah daripada versi
tradisional layanan ini.
e. Pencipta pasar
Pencipta pasar membangun lingkungan digital tempat pembeli dan penjual
dapat bertemu, menampilkan produk, mencari produk, dan menetapkan harga.
Proposisi nilai pencipta pasar online adalah mereka menyediakan platform
tempat penjual dapat dengan mudah menampilkan barang dagangan mereka dan
di mana pembeli dapat membeli langsung dari penjual. Pasar lelang online seperti
eBay dan Priceline adalah contoh yang baik dari model bisnis pencipta pasar.
f. Penyedia layanan
Sementara e-tailers menjual produk secara online, penyedia layanan
menawarkan layanan secara online. Ada ledakan dalam layanan online. Aplikasi
Web 2.0, berbagi foto, dan situs online untuk backup data dan penyimpanan
semuanya menggunakan model bisnis penyedia layanan. Perangkat lunak bukan
lagi produk fisik dengan CD di dalam kotak.
g. Penyedia Komunitas
Penyedia komunitas adalah situs yang menciptakan lingkungan online digital
di mana orangorang dengan minat yang sama dapat bertransaksi (membeli dan
menjual barang); berbagi minat, foto, video; berkomunikasi dengan orang yang
berpikiran sama; menerima informasi terkait minat; dan bahkan bermain keluar
fantasi dengan mengadopsi kepribadian online disebut avatar. Situs jejaring sosial
Facebook, Google+, Tumblr, LinkedIn, dan Twitter; komunitas online seperti
iVillage; dan ratusan situs niche lainnya yang lebih kecil seperti Doostang dan
Sportsvite semuanya menawarkan alat dan layanan untuk pengguna bangunan.
Situs jejaring sosial telah menjadi situs Web dengan pertumbuhan tercepat dalam
beberapa tahun terakhir, seringkali menggandakan ukuran pemirsa mereka dalam
setahun. Namun, mereka berjuang untuk meraih profitabilitas.

6. Sistem Pembayaran e-Commerce


Sistem dan Cara Pembayaran e- commerce:
a. Transaksi model-ATM, yang menyangkut hanya institusi finansial dan pemegang
account yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya dari account
masingmasing.
b. Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua
pihak tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya.
c. Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang
menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini.
d. Micropayment, dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang
recehan yang kecil-kecil. Mekanisme Micropayment ini penting dikembangkan
karena sangat diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi
yang tinggi.
e. Anonymous digital cash, uang elektronik yang di enkripsi. Uang elektronik
menjamin privacy dari user cash tetap terjamin sama seperti uang kertas maupun
koin yang kita kenal.
f. Pembayaran elektronik keterbatasan jangkauan antara pembeli dan penjual
menjadikan ketidakmungkinana pembayaran secara tunai. Tidak semua orang
memiliki kartu kredit maupun rekening untuk bertransaksi. Berikut ini beberapa
jenis pembayaran elektronik yang mendukung e-Commerce: Cek elektronik, Kartu
kredit elektronik, Kartu pembelian, Uang elektronik, Kartu uang simpanan, Kartu
pintar (smartcard), Pembayaran online antar individu, Tagihan elektronik,
Pembayaran melalui ATM, E-wallet, Kartu kredit virtual, Pembayaran berdasarkan
sidik jari
Untuk pembayaran, e-commerce menyediakan banyak alternatif. Cara lainnya adalah
dengan terlebih dahulu mendaftar sebagai customer pada web tersebut. Pembeli yang
telah mempunyai kartu kredit dapat menggunakan kartu tersebut untuk pembayaran.
Selain kartu kredit, alternatif lainnya adalah dengan menggunakan e-cash. E-cash
sebenarnya merupakan suatu account khusus untuk pembayaran melalui internet. Account
tersebut dibuka dan Customer hanya perlu mengisi pada account e-cashnya untuk
digunakan.
Alternatif lain dalam pembayaran di internet adalah dengan menggunakan smartcard.
Pemakaian smartcard ini hampir sama dengan pemakaian kartu ATM yang biasa dipakai
untuk berbelanja. Untuk pembayaran di internet, user harus memiliki ‘smart card reader’.
Dalam pemakaiannya pada saat melakukan transaksi, kartu smart card harus digesekkan
ke alat tersebut, sehingga chip yang terdapat di kartu dapat dibaca oleh komputer. Selain
dengan cara di atas, terdapat alternatif pembayaran yang relatif baru dan belum begitu
populer. Alternatif ini adalah penggunaan iCheck, iCheck adalah metode pembayaran
dengan menggunakan nomor cek milik customer.

7. Tujuan dan Manfaat e-Commerce


Tujuan E-Commerce adalah sebagai berikut:
 Agar orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya
membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
 Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi
menjadi tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis
komunitas, membangun konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan
sebagai pusat informasi (release, product review, konsultasi, dll)
 Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan
konvensional dan virtual : responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis,
informatif dan komunikatif
 Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
 Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.
 Memahami lebih dalam mengenai internet, e-business dan e-commerce
 Mengembangkan wawasan penulis;
 Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari Bina Sarana Informatika.
Sedangkan manfaat E-Commerce adalah sebagai berikut:
 Memberi kemudahan dalam berkomunikasi antara konsumen dan produsen
 Memberi kemudahan dalam usaha pemasaran serta promosi barang ataupun
jasa
 Melakukan perluasan terhadap jangkauan calon konsumen dengan segmentasi
pasar yang lebih luas
 Memberi kemudahan dalam prosesi pembelian dan penjualan
 Memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran karena dapat
dilakukan secara online
 Memberikan kemudahan dalam penyebaran informasi

8. Keuntungan dan Kekurangan e-Commerce


Keuntungan e-Commerce bagi Perusahaan antara lain:
 Dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah besar dalam hitungan
global,
 Biaya iklan lebih murah daripada media iklan TV, koran atau Radio dengan
tampilan bisa update terbaru dengan biaya minimal,
 Dapat memanfaatkan media social untuk komunikasi dengan pemasok,
pabrik, penyalur dan pelanggan secara online,
 Tingkat pemasaran dapat dikembanagkan sesuai dengan keinginan pembeli,
 Tidak dikenai pajak penjualan.
Keuntungan e-Commerce bagi konsumen antara lain:
 Electronic commerce memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau
melakukan transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hamper
setiap lokasi.
 Electronic commerce meemberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan;
mereka bisa memilih berbagai produk dari banyak vendor.
 Electronic commerce menyediakan produk-produk dan jasa yang tidak mahal
kepada pelanggan dengan cara mengunjungi banyak tempat dan melakukan
perbandingan secara cepat.
 Dalam beberapa kasus, khususnya pada produk-produk yang digitized, EC
menjadikan pengiriman menjadi sangat cepat.
 Pelanggan bisa menerima informasi relevan secara detail dalam hitungan
detik, bukan lagi hari atau minggi.
 Electronic commerce memungkinkan partisipasi dalam pelelangan maya
(virtual auction).
 Electronic commerce memberi tempat bagi para pelanggan untuk berinteraksi
dengan pelanggan lain di electronic community dan bertukar pikiran serta
berbagai pengalaman.
 Electronic commerce memudahkan persaingan, yang pada akhirnya akan
menghasilkan diskon secara substansial.
Keuntungan e-Commerce Bagi Masyarakat antara lain:
 Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah
dan tidak banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan
arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
 Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan
harga lebih rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih
banyak dan meningkatkan taraf hidup mereka.
 Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga
dan wilayah pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan
susah mereka dapatkan tanpa EC. Ini juga termasuk peluang untuk belajar
berprofesi serta mendapatkan gelar akademik.
 Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan
kesehatan, pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan
pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dan dengan kualitas yang lebih
baik. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di
daerah pedesaan.
Sedangkan Kerugian adanya e-commerce antara lain:
 Kehilangan segi finansial secara langsung karena ada kecurangan.
 Pencurian informasi rahasia yang berharga.
 Kehilangan kesempatan bisnis karena ganguan pelayanan. Kesalahan ini
bersifat kesalahan non-teknis seperti listrik yang tiba-tiba padam.
 Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
 Kerugian yang tak terduga.
 Hacking atau peretasan pada sebuah situs.

9. Hambatan dan Tantangan e-Commerce


E-Commerce, atau bisnis online saat ini sangatlah diminati oleh masyarakat luas.
Mulai dari pelaku usaha rumahan hingga perusahaan multinasional sama-sama
memanfaatkan kemudahan memasarkan produk secara online. Salah satu alasan
boomingnya model bisnis online adalah karena Anda tidak membutuhkan modal yang
terlalu besar untuk memulai usaha online. Namun, memulai bisnis E-Commerce tentunya
memiliki tantangan tersendiri. Tantangan dalam bisnis E-Commerce berikut ini.
1. Resiko Penipuan
Salah satu tantangan dalam bisnis e-commerce yang patut waspadai adalah
resiko penipuan. Penipuan yang terjadi pada calon konsumen dapat
mengakibatkan trust, atau kepercayaan dari konsumen tersebut hilang.
Akibatnya, yang bersangkutan pun enggan untuk berbelanja di tempat Anda lagi.
Kadang-kadang, tidak hanya penjual nakal saja yang menipu konsumen. Agen
ekspedisi pun dapat melakukan kecurangan sehingga mengakibatkan kerugian
besar terhadap usaha Anda. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memilih
rekan ekspedisi yang terpercaya dengan sistem pengiriman yang cepat dan jelas.
Sebaliknya, penjual juga rentan mengalami penipuan dari pembeli. Misalnya,
pembeli melakukan order sejumlah produk dengan jumlah yang sangat besar.
Namun, kemudian calon pembeli tersebut menghilang begitu saja. Sehingga,
mengakibatkan Anda mengalami kerugian. Atau, bisa juga pembeli pura-pura
sudah melakukan transfer dengan mengirimkan struk transfer palsu. Anda
memerlukan sejumlah taktik yang dapat digunakan untuk melindungi bisnis dari
ulah pembeli yang iseng tersebut. Caranya, bisa dengan melakukan sistem DP.
Anda juga sebaiknya menginstall aplikasi M-Banking. Sehingga, Anda dapat
dengan mudah melacak pembayaran yang masuk.
2. Persaingan dengan Kompetitor
Dengan semakin banyaknya penggiat E-Commerce, jangan heran jika akan
semakin banyak orang yang menawarkan produk atau jasa yang serupa. Itulah
yang akan menjadi salah satu tantangan dalam bisnis e-commerce yang harus
dihadapi. Agar dapat menang dari kompetitor, Anda memerlukan strategi
pemasaran yang kreatif. Anda bisa menggunakan bahasa yang akrab dan
menarik, namun tetap berfokus pada produk yang dijual. Produk yang Anda
tawarkan pun harus memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh kompetitor.
Anda bahkan bisa meneliti produk yang ditawarkan oleh kompetitor. Setelah itu,
menghadirkan inovasi produk yang mirip namun memiliki ciri khas milik Anda
sendiri.
3. Manajemen Keuangan
Mengatur keuangan juga menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi.
E-Commerce memang tergolong lebih hemat. Karena, Anda tidak harus
membayar sewa tempat atau biaya pencetakan pamflet untuk menawarkan
produk-produk yang ditawarkan. Namun, tetap saja Anda harus
mempertimbangkan biaya untuk pengeluaran lainnya. Anda tetap harus
mengeluarkan biaya untuk penyediaan stok produk dan tentunya karyawan.
Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan untuk membayar jasa ahli SEO
dan pembuat konten. Sehingga, usaha online yang Anda jalankan dapat
menjangkau target konsumen yang lebih besar lagi.
4. Menyelami Karakter Pembeli
Tantangan lainnya yang harus dihadapi oleh setiap pemilik usaha online
adalah karakter dari pembeli. Dalam bisnis online pun, berlaku slogan pembeli
adalah raja. Anda tentunya akan menemukan banyak sekali karakter dari pembeli.
Anda mungkin akan menemukan pembeli yang ramah dan bahkan sangat
dermawan. Tapi, ada kalanya juga Anda akan berhadapan dengan calon pembeli
dengan karakter yang unik. Mulai dari yang pemarah, panik, atau bahkan punya
banyak kemauan dan banyak bertanya. Bahkan, Anda tak jarang akan dibuat
gemas dengan adanya calon pembeli yang hanya bertanya namun tidak jadi
membeli.
Namun, tentu saja hal tersebut jangan sampai membuat Anda menjadi kesal
dan memperlakukan pelanggan dengan kasar. Karena, bagaimanapun juga Anda
memiliki citra bisnis yang harus dijaga. Sehingga, sebisa mungkin Anda
menanggapi masing-masing karakter pembeli dengan kepala dingin. Tetaplah
bersikap ramah, bahkan jika mereka tidak jadi membeli produk Anda. Karena,
siapa tahu dengan keramahan yang Anda berikan, mereka akan kembali lagi di
lain waktu.
Selain ramah, Anda juga perlu sabar. Karena, ada kalanya calon pembeli
ingin membeli produk yang Anda jual. Namun, mereka bisa jadi masih sangat
baru dalam menggunakan aplikasi ECommerce dan memerlukan bantuan Anda.
Anda dapat membantu calon pembeli tersebut untuk menavigasikan diri di dalam
aplikasi tersebut. Tentunya, mereka akan sangat berterimakasih. Bahkan, bisa
jadi calon pembeli tersebut akan menjadi langganan Anda.
5. Mengikuti Perkembangan Teknologi yang Berlangsung Pesat
Sebagai pelaku bisnis E-Commerce, Anda dituntut untuk senantiasa responsif
terhadap perkembangan teknologi. Dengan mengikuti perkembangan teknologi
yang kian pesat, Anda pun akan memiliki senjata yang lebih ampuh dalam
memasarkan produk-produk. Semakin tanggap Anda dalam menghadapi tren
teknologi yang tengah berkembang. Akan semakin besar pula bisnis yang
dijalankan dapat bertumbuh. Bahkan, bukan tidak mungkin usaha E-Commerce
yang Anda jalankan dapat membuka lapangan pekerjaan baru di masa-masa sulit.
BAB 3
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Manajemen proyek ialah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai
tujuan-tujuan proyek.
Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan
proyek dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. Pada
umumnya batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan
anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut dengan “triple constrains” atau “tiga
batasan”.
Dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun
dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan
memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan
informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari
produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi
dari kualitas yang ada. Secara umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai
aktifitas mulai dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, e-government,
e-purchasing, B2B exchanges, e-commerce, m-commerce, auctions, travel, online
publishing dan consumer services.
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan/lembaga merupakan
proses yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi/situs dalam penanganan
sekuriti dan otorisasi. Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat
mendukung pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu
produk dengan harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan
pertimbangan fleksibilitas implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di
jaringan intranet maupun internet, kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross
platform.
1.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Olehkarena
itu, saya berharap makalah ini menjadi inspirasi dan motivasi agar teman-teman bisa
membuat makalah yang lebih baik. Atas kritikan, serta sarannya, penulis mengucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Laudon, Kenneth C, Jane P. Laudon. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba
Empat

https://pakdosen.co.id/manajemen-proyek/

https://www.researchgate.net/publication/351849690_E-
COMMERCE_PASAR_DIGITAL_DAN_BARANG_DIGITAL

Anda mungkin juga menyukai