Anda di halaman 1dari 4

Muhammad Arfan Fathurrahim

2006539090

Health Psychology: Biopsychosocial Interactions, 9th Edition

Chapter 4
Psychosocial modifier of stress

Bab 4 dari buku Health Psychology: Biopsychosocial Interactions, edisi ke-9 membahas
tentang modifikasi psikososial dari stres. Bab ini menjelaskan bahwa stres adalah respons
fisiologis dan psikologis terhadap situasi yang menantang atau mengancam, dan bahwa
stres dapat mempengaruhi kesehatan secara negatif jika tidak dikelola dengan baik.

Bab ini juga membahas tentang faktor-faktor psikososial yang memodifikasi stres, seperti
keyakinan, harapan, kontrol, dukungan sosial, dan perilaku koping. Keyakinan dan harapan
yang positif dapat membantu individu mengatasi stres dengan lebih baik, sementara
kurangnya kontrol atau dukungan sosial dapat membuat stres lebih sulit ditangani.

Bab ini juga membahas tentang strategi koping yang efektif, seperti mencari dukungan
sosial, meningkatkan keterampilan sosial, berolahraga, dan mengubah pola pikir negatif.
Selain itu, bab ini juga membahas tentang intervensi psikososial yang dapat membantu
individu mengatasi stres, seperti relaksasi, meditasi, terapi kognitif perilaku, dan terapi
dukungan emosional.

Selanjutnya, bab ini membahas tentang pentingnya pengukuran stres, baik secara objektif
maupun subjektif, dan teknik-teknik pengukuran stres yang tersedia. Selain itu, bab ini juga
menjelaskan tentang konsep adaptasi dan ketahanan dalam menghadapi stres.

Adaptasi mengacu pada kemampuan individu untuk beradaptasi dengan situasi yang
menantang atau mengancam, sedangkan ketahanan mengacu pada kemampuan individu
untuk tetap bertahan dalam menghadapi stres dan menghindari dampak negatifnya pada
kesehatan. Bab ini juga membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi dan
ketahanan individu terhadap stres, seperti faktor genetik, lingkungan, dan pengalaman
hidup.

Bab ini juga membahas tentang stres pada kelompok-kelompok khusus, seperti orang tua,
pekerja, dan pasien yang sakit. Bab ini menekankan pentingnya mempertimbangkan
faktor-faktor psikososial dalam perencanaan intervensi dan pengobatan untuk mengurangi
dampak negatif stres pada kelompok-kelompok ini.

Selanjutnya, bab ini membahas tentang hubungan antara stres dan penyakit. Bab ini
menguraikan bagaimana stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan
meningkatkan risiko penyakit, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan gangguan
mental.

Bab ini juga membahas tentang peran faktor-faktor psikososial dalam pengembangan
penyakit kronis, seperti stres kronis, dukungan sosial yang rendah, dan ketidakpuasan
dalam pekerjaan atau hubungan. Bab ini menekankan pentingnya mengurangi stres dan
meningkatkan faktor-faktor psikososial positif untuk mencegah penyakit dan
mempromosikan kesehatan.

Bab ini juga membahas tentang intervensi psikososial untuk mengelola stres dan mencegah
penyakit. Beberapa intervensi yang dibahas adalah terapi kognitif perilaku, terapi relaksasi,
dan intervensi dukungan sosial. Bab ini menekankan bahwa intervensi psikososial dapat
membantu individu mengatasi stres dan mencegah penyakit dengan cara yang efektif dan
efisien.

Selanjutnya, bab ini membahas tentang strategi koping yang efektif dalam mengatasi stres.
Bab ini membedakan strategi koping yang adaptif dan maladaptif, dan memberikan
contoh-contoh strategi koping yang sering digunakan oleh individu, seperti penghindaran,
pengendalian emosi, dukungan sosial, dan aktivitas fisik.

Bab ini juga membahas tentang faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan strategi koping,
seperti karakteristik situasi stres, kepribadian, dan lingkungan sosial. Bab ini menekankan
pentingnya memilih strategi koping yang adaptif untuk mengelola stres secara efektif.

Bab ini juga membahas tentang intervensi psikososial yang dapat membantu individu
mengembangkan strategi koping yang efektif, seperti terapi kognitif perilaku dan pelatihan
keterampilan sosial. Bab ini menunjukkan bahwa intervensi psikososial dapat membantu
individu memilih strategi koping yang lebih adaptif dan meningkatkan kemampuan mereka
untuk mengelola stres.

Selanjutnya, bab ini membahas tentang faktor-faktor psikososial yang memengaruhi


pengalaman stres individu. Bab ini membedakan antara faktor-faktor yang berasal dari
dalam (endogen) dan faktor-faktor yang berasal dari luar (eksogen).

Faktor-faktor endogen mencakup kepribadian, sikap, keyakinan, dan harapan individu,


sementara faktor-faktor eksogen mencakup situasi stres, lingkungan fisik, dan faktor-faktor
sosial seperti dukungan sosial dan tekanan sosial.

Bab ini juga membahas tentang model-model psikologis yang digunakan untuk memahami
pengalaman stres individu, seperti model kognitif-afektif-stresor (Cognitive-Affective-Stressor
model) dan model koping stres (Stress Coping Model). Bab ini menunjukkan bagaimana
model-model ini dapat membantu individu memahami pengalaman stres mereka dan
mengembangkan strategi koping yang efektif.

Bab ini juga membahas tentang peran dukungan sosial dalam mengelola stres. Bab ini
menjelaskan bagaimana dukungan sosial dapat membantu individu mengurangi stres,
meningkatkan kesehatan mental dan fisik, dan meningkatkan kemampuan individu untuk
mengatasi situasi stres.

Selanjutnya, bab ini membahas tentang hubungan antara stres dan kesehatan mental dan
fisik. Bab ini menunjukkan bahwa stres yang kronis dan tidak diatasi dapat memiliki dampak
negatif pada kesehatan individu, termasuk peningkatan risiko untuk penyakit fisik seperti
penyakit kardiovaskular, gangguan pencernaan, dan gangguan kekebalan tubuh, serta
peningkatan risiko untuk masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan
gangguan makan.

Bab ini juga membahas tentang pengaruh stres pada sistem kekebalan tubuh dan
bagaimana stres dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan penyakit dan
infeksi. Bab ini menunjukkan bahwa stres dapat memicu respon peradangan yang dapat
mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk
melawan penyakit.

Bab ini juga membahas tentang faktor-faktor yang memengaruhi hubungan antara stres dan
kesehatan, seperti faktor-faktor biologis dan faktor-faktor sosial. Bab ini menunjukkan bahwa
faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan dukungan sosial dapat
mempengaruhi hubungan antara stres dan kesehatan.

Bab ini juga membahas tentang intervensi kesehatan yang dapat membantu individu
mengelola stres dan mempromosikan kesehatan mental dan fisik mereka. Bab ini mencakup
strategi-strategi seperti meditasi, relaksasi otot progresif, dan terapi kognitif perilaku.

Terakhir, bab ini menunjukkan bahwa pengelolaan stres bukanlah suatu hal yang mudah dan
sederhana. Individu harus memahami bahwa stres adalah bagian dari kehidupan dan dapat
menghadapinya dengan cara yang sehat dan efektif. Pengelolaan stres juga melibatkan
pengembangan strategi koping yang sesuai dengan kepribadian, nilai, dan situasi individu.

Bab ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan biopsikososial dalam memahami stres dan
pengaruhnya pada kesehatan individu. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor
biologis, psikologis, dan sosial dalam mengelola stres dan mempromosikan kesehatan.

Selain itu, bab ini menyoroti pentingnya pendekatan pencegahan dalam mengelola stres.
Menghindari stres sebisa mungkin dan membangun strategi koping yang efektif dapat
membantu individu mengurangi dampak stres pada kesehatan mereka.

Terakhir, bab ini menunjukkan bahwa pengelolaan stres bukanlah suatu hal yang mudah dan
sederhana. Individu harus memahami bahwa stres adalah bagian dari kehidupan dan dapat
menghadapinya dengan cara yang sehat dan efektif. Pengelolaan stres juga melibatkan
pengembangan strategi koping yang sesuai dengan kepribadian, nilai, dan situasi individu.

Bab ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan biopsikososial dalam memahami stres dan
pengaruhnya pada kesehatan individu. Penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor
biologis, psikologis, dan sosial dalam mengelola stres dan mempromosikan kesehatan.

Selain itu, bab ini menyoroti pentingnya pendekatan pencegahan dalam mengelola stres.
Menghindari stres sebisa mungkin dan membangun strategi koping yang efektif dapat
membantu individu mengurangi dampak stres pada kesehatan mereka.

Kesimpulannya, Bab 4 dari buku Health Psychology: Biopsychosocial Interactions, edisi ke-9
membahas tentang pentingnya pendekatan biopsikososial dan pencegahan dalam
mengelola stres. Bab ini menunjukkan bahwa pengelolaan stres bukanlah suatu hal yang
mudah dan sederhana, tetapi memerlukan pengembangan strategi koping yang efektif dan
pendekatan pencegahan yang dapat membantu individu mengurangi dampak negatif dari
stres pada kesehatan mereka dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Demikianlah ringkasan Bab 4 dari buku Health Psychology: Biopsychosocial Interactions,


edisi ke-9 tentang Psychosocial Modifier of Stress dalam bahasa Indonesia. Bab ini
membahas tentang bagaimana faktor psikologis, sosial, dan biologis mempengaruhi stres
dan kesehatan individu. Bab ini juga membahas tentang dampak stres pada kesehatan fisik
dan mental serta strategi pengelolaan stres yang efektif. Pentingnya pendekatan
biopsikososial dalam mengelola stres dan pencegahan juga dijelaskan dalam bab ini.
Semoga ringkasan ini bermanfaat bagi pembaca yang sedang belajar tentang psikologi
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai