0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman tentang rujukan pasien darurat dari puskesmas ke rumah sakit. Terdapat definisi rujukan pasien darurat, tujuan pengantaran rujukan, kebijakan yang berlaku, prosedur rujukan mulai dari penerimaan pasien, stabilisasi, penjelasan ke keluarga, koordinasi dengan rumah sakit tujuan, pengisian surat rujukan dan ambulans, serta pelaporan. Dokumen ini bertujuan untuk mem
Dokumen ini memberikan pedoman tentang rujukan pasien darurat dari puskesmas ke rumah sakit. Terdapat definisi rujukan pasien darurat, tujuan pengantaran rujukan, kebijakan yang berlaku, prosedur rujukan mulai dari penerimaan pasien, stabilisasi, penjelasan ke keluarga, koordinasi dengan rumah sakit tujuan, pengisian surat rujukan dan ambulans, serta pelaporan. Dokumen ini bertujuan untuk mem
Dokumen ini memberikan pedoman tentang rujukan pasien darurat dari puskesmas ke rumah sakit. Terdapat definisi rujukan pasien darurat, tujuan pengantaran rujukan, kebijakan yang berlaku, prosedur rujukan mulai dari penerimaan pasien, stabilisasi, penjelasan ke keluarga, koordinasi dengan rumah sakit tujuan, pengisian surat rujukan dan ambulans, serta pelaporan. Dokumen ini bertujuan untuk mem
Tanggal Terbit : Halaman : 1 dari 2 UPTD PUSKESMAS dr. Lupi Murwani,MM NIP. 197108232002122004 KALINYAMATAN
1. Pengertian Rujukan pasien emergensi adalah pasien emergensi yang atas
pertimbangan dokter / perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk diagnostik penunjang atau terapi setelah dilakukan stabilisasi sesuai dengan kemampuan puskesmas. 2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah sakit tujuan dengan cepat dan aman 3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Kalinyamatan Nomor 46 Tahun 2016 tentang Kebijakan Pelayanan dan Standar Pelayanan UGD 4. Referensi a. SK Menkes RI No.856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standard instalasi gawat darurat b. PPGD dasar FK UB 1997 5. Alat dan Bahan 6. Prosedur 1. Petugas UGD menerima pasien emergensi. 2. Petugas UGD melakukan stabilisasi kondisi pasien. 3. Petugas UGD menyatakan pasien perlu rujukan 4. Petugas UGD menjelaskan dan meminta persetujuan kepada keluarga pasien untuk dirujuk. 5. Jika keluarga pasien setuju, petugas UGD menelpon UGD Rumah Sakit yang dituju dan menjelaskan keadaan pasien dan terapi yang telah diberikan. 6. Jika rumah sakit yang dituju siap menerima rujukan, petugas UGD membuat surat rujukan 7. Petugas UGD membuat rincian biaya pasien dan biaya penggunaan ambulan (untuk pasien UGD yang sudah diberikan terapi, bagi pasien UGD yang tidak mendapat terapi cukup membayar biaya ambulan saja) 8. Petugas menerima pembayaran dari keluarga pasien dan memberikan kwitansi dan surat rujukan. Jika pasien mempunyai jaminan kesehatan, tidak perlu membayar. 9. Petugas UGD mempersiapkan kesiapan pasien dan Petugas UGD yang lain segera menghubungi sopir Ambulan. 10. Sopir menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera menghubungi petugas UGD bahwa ambulan sudah siap) 11. Petugas UGD mendampingi dan mengantarkan pasien ke tempat tujuan dengan ambulan. 12. Setelah selasai mengantarkan dan kembali dari Rumah Sakit Petugas UGD menulis laporan kegiatan pada buku kegiatan UGD. 7. Unit Terkait a. UGD b. Petugas ambulan / sopir ambulan