Anda di halaman 1dari 2

Setelah membaca dan mencermati Relaas dan Salinan Gugatan,

disadari olehnya, bahwa kepergian istrinya karena  telah mengajukan


Gugatan perceraian dengan diwakili oleh Kuasa Hukumnya  yang
berinisial IPS dengan Surat Kuasa Khusus tertanggal, 28 Februari 2020.

Alasan lain istrinya sementara masih menjadi spekulasi pemikirannya


dan terus dilakukan penggalian informasi berkaitan dengan
sikap ,keputusan dan tindakannya tersebut.

"Saya merasa hubungan saya  dengan isteri baik-baik saja, tapi menjadi
aneh kalau tiba-tiba dia mengajukan Gugatan Cerai," katanya.

Penasaran dengan keputusan isteri,  Ia merasa telah ada  pihak ketiga


yang ikut campur dalam urusan rumah tangganya sehingga isterinya
nekat mengajukan gugatan secara diam-diam. 

" Tidak menyangka kalau dia akan berbuat demikian, meghianati


pernikahan," katanya.

Kuputusan isterinya ini, benar-benar membuat dirinya  tidak habis


phikir dan kecewa. Sungguh  diluar dugaan pernikahannya yang sudah
hampir 10 tahun, harus berakhir dengan penghianatan yang dilakukan
oleh isterinya.

Menurutnya, juat dugaan isterinya  telah termakan hasutan dari pihak


ketiga yang disinyalir adalah orangtua dan kerabatnya.
Entah apa yang menjadi tujuannya, sehingga ia memilih perceraian.
Keputusannya ini tampak tergesa-gesa dan tidak cukup pertimbangan. 

Berkaitan dengan dalil-dalil dalam duduk perkara, dirinya selaku


Tergugat memilih memberikan jawaban secara tertulis.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Jawaban


Tergugat Atas Gugatan Cerai Dalam Perkara Nomer
1397/Pdt.G/2020/PA.Bwi", Klik untuk baca:

https://www.kompasiana.com/
biropersbanyuwangi7914/5f504555d541df75925239d4/jawaban-
tergugat-atas-gugatan-cerai-dalam-perkara-nomer-1397-pdt-g-2020-pa-
bwi

Kreator: TSOROTAN TAJAM

Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi


tanggungjawab kreator.

Tulis opini Anda seputar isu terkini di Kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai