Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah/madrasah adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
harus dikelola dengan baik dan benar. Keberhasilan madrasah dalam mencapai
tujuan yang diharapkan sangat tergantung pada bagaimana madrasah memiliki model
pengelolaan seluruh sumber dayanya. Sumber daya madrasah yang memadai tidak
menjamin terpenuhinya aspirasi warga madrasah, dan menjadi tujuan madrasah jika
kepala madrasah sebagai pemimpin tidak melaksanakan tugas pokok dan tanggung
jawabnya dengan baik.
Kepala Madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan mengelola dan
mengelola Madrasah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sebagai seorang guru,
kepala madrasah juga merupakan seorang pendidik yang harus mampu
mengembangkan guru madrasahnya menjadi guru yang kreatif dan selalu inovatif
dalam pembelajaran. Dengan peran tambahan ini, kepala madrasah tidak hanya harus
melatih para guru tetapi juga mempromosikan dan mengelola semua bagian lain dari
madrasah seperti staf administrasi madrasah, staf perpustakaan, staf laboratorium dll.
Persyaratan tersebut merupakan tanggung jawab baru bagi guru yang diserahi tugas
tambahan kepala madrasah. Di sisi lain, tujuan utama madrasah berupa peningkatan
mutu pendidikan hanya dapat tercapai jika seluruh bagian madrasah dapat memenuhi
fungsi dan tugas pokoknya masing-masing di bawah bimbingan dan kendali seorang
pimpinan madrasah yang profesional.
Dengan banyaknya tugas baru bagi seorang kepala madrasah, menjadi kepala
madrasah yang profesional tentunya tidaklah mudah. Waktu yang cukup diperlukan
untuk menyelesaikan tugas baru. Pembinaan, pembinaan dan pendampingan calon
kepala madrasah merupakan upaya yang harus dilakukan pemangku kepentingan
untuk menghasilkan pimpinan madrasah yang berkualitas yang diharapkan mampu
memimpin dan mengelola madrasah untuk meningkatkan mutu pendidikan.
MAN 2 Pulang Pisau adalah madrasah tempat penulis bekerja sebagai
seorang pendidik, memiliki 2 (dua) orang tenaga kependidikan yang berfungsi
sebagai tenaga administrasi madrasah (TAS) merupakan SDM yang diberikan
tanggung jawab untuk meningkatkan pelayanan pendidikan menuju peningkatan
mutu pendidikan di madrasah. Namun pada kenyataannya, tanggung jawab yang
1
besar itu tidak berjalan semestinya. Berdasarkan hasil pengamatan penulis selama
mengabdi di MAN 2 Pulang Pisau, menemukan tenaga administrasi madrasah
tersebut hanya terdiri dari 2 orang tenaga honorer ditambah dengan 1 orang
pelaksana tata usaha PNS. Persoalan yang muncul adalah bagaimana tenaga
administrasi tersebut dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai Tenaga
administrasi sekolah, padahal mereka belum pernah diberikan pelatihan dan
bimbingan terkait tugas dan kewajiban tenaga administrasi sekolah.
Sehubungan dengan hasil penilaian analisis kebutuhan pengembangan
keprofesian (AKPK) penulis sebagai peserta diklat calon kepala madrasah yang
menemukan kelemahan terbanyak pada dimensi manajerial, maka penulis akan
mengangkat tema tulisan yang terkait dengan dimensi manajerial kepala madrasah .
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
mengangkat tema tulisan dengan judul “Meningkatkan Kompetensi Tenaga
Administrasi Madrasah (TAS) dalam Mengelola Administrasi Kepegawaian melalui
Peran Kepala Madrasah Sebagai Manajer”

B. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai berdasarkan tema yang diangkat dalam tulisan ini
adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat kompetensi tenaga administrasi madrasah (TAS)
dalam mengelola administrasi kepegawaian,
2. Untuk meningkatkan kompetensi tenaga administrasi madrasah (PAS) dalam
mengelola administrasi kepegawaian.

C. Kompetensi Sasaran
Berdasarkan hasil analisis AKPK penulis yang menyimpulkan kelemahan
terbesar terletak pada dimensi kompetensi tenaga administrasi, maka sasaran / tujuan
yang ingin dicapai dalam tulisan ini adalah Meningkatnya kompetensi tenaga
administrasi madrasah (TAS) dalam mengelola administrasi kepegawaian.

2
BAB II
KONDISI MADRASAH N SAAT INI

A. Profil MAN 2 Pulang Pisau

Pada tahun 1997 beberapa tokoh masyarakat Maliku Baru antara lain Bapak

Lukman L. Chaniago, Bapak H. Darlan (alm), Bapak Ahmad Zein (alm), Bapak

Kasbi Harsono, Bapak Ach. Nasuha, Bapak H Abdul Hadi, Bapak Surip Sunarto,

dan tokoh masyarakat lainnya membentuk sebuah lembaga pendidkan Islam

setingkat Madrasah Aliyah yang diberi nama Madrasah Aliyah Al-Muhajirin

Maliku Baru yang bernaung dibawah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-

Muhajirin dengan status diakui dengan menginduk pada MAN Selat Kuala Kapuas.

Dan ditunjuk Bapak Ahmad Zein (Alm) untuk menjadi Kepala Madrasah pada

periode 1998/1999 kemudian dilanjutkan oleh Bapak Syaifuddin Noor pada periode

1998-2001 dan selanjutnya Bapak Marsono pada periode 2001-2003. Pada tahun

2003 terbit SK Penegerian dengan nomor . K.M.A. No. 558 Th. 2003 tanggal 3

Desember tentang perubahan status Madrasah Aliyah Al-Muhajirin Maliku menjadi

Madrasah Aliyah negeri (MAN) Maliku dan berganti nama lagi menjadi MAN 2

PULANG PISAU dengan Kepala Madrasah Bapak Drs. Suriansah, M.Pd.I hingga

sampai sekarang.

3
Visi
Terbentuknya generasi yang unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
berwawasan lingkungan dan berprestasi berlandaskan iman dan takwa
Misi
1. Melaksanakan Kegiatan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan
menumbuhkan kreatifitas sesuai perkembangan IPTEK berlandasan IMTAQ.
2. Mengembangkan Potensi akademik peserta didik.
3. Menjadikan MAN 2 Pulang Pisau yang bersih, Indah rindang dan sehat.
4. Mengembangkan dan memupuk kedisiplinan , ketertiban dan keindahan.

Tujuan
Dalam Melaksankan Misi MAN 2 Pulang Pisau merumuskan Tujuan yaitu:
1. Meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai.
2. Meningkatkan lulusan yang berkualitas tinggi dan membentuk manusia yang
sehat jasmani dan rohani , serta berdisiplin tinggi.
3. Membentuk manusia yang cerdas , berpengetahuan dan menguasai sains dan
teknologi .
4. Membentuk manusia yang berkeperibadian dan mandiri.
5. Membentuk manusia yang mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupan
bermasyarakat.
6. Membentuk manusia yang bertanggung jawab atas pengembangan umat, bangsa
dan Negara.

MAN 2 Pulang Pisau, salah satu madrasah di kabupaten Pulang Psau


provinsi Kalimantan Tengah, berlokasi di jalan Trans Bahaur RT VIII kecamatan
Maliku lokasinya sangat strategis yaitu dipinggir jalan lintas.
MAN 2 Pulang Pisau kini memiliki guru sebagai tenaga pendidik dan tenaga
administrasi madrasah yang belum cukup memadai. Jumlah guru sebanyak 24 orang
dengan rincian 4 guru PNS dan 20 orang non PNS sedang jumlah tenaga asministrasi
sebanyak 3 orang yang terdiri dari 1 orang PNS dan 2 orang non PNS.
Madrasah ini memiliki siswa sebanyak 280 orang siswa. Adapun sarana dan
sarana dan prasana antara lain 1 laboratorium laboratorium IPA dan 1 laboratorium
Komputer. Madrasah juga memiliki 12 ruang belajar, 1 ruang kepala madrasah , 1
4
ruang bendahara madrasah , 1 ruang guru, 1 ruang Aula, 1 gedung perpustakaan, 1
ruang audio, 1 ruang OSIS, 3 kamar WC guru, 10 kamar WC siswa, 1 pos keamanan,
2 kantin madrasah.

B. Permasalahan sekolah saat ini terkait 8 SNP

5
Adapun analis pengembangan madrasah terkait 8 SNP sebagaimana dijabarkan dalam tabel berikut ini :
Tabel 1
ANALISIS PENGEMBANGAN MADRASAH TERKAIT 8 SNP

SNP Aspek dan Komponen Indikator Deskripsi Madrasah Sendiri Rencana Pengembangan Madrasah Sendiri
a b c d
Standar Kompetensi Lulusan
1.1 Lulusan memiliki  Memiliki perilaku yang  Suasana religius di madrasah dengan menerapkan  Pembiasaan sholat berjamaah dan pembacaan
kompetensi pada dimensi mencerminkan sikap beriman sholat dhuhur berjamaah bagi semua siswa dan guru Pembiasaan membaca surat pendekserta
sikap dan bertakwa kepada Tuhan serta karyawan madrasah berdoa sebelum dan sesudah belajar.
YME, berkarakter, disiplin,  Madrasah mempunyai musholla yang representatif
1.2 Lulusan memiliki  Merencanakan pembangunan mushola
kompetensi pada dimensi
santun, jujur, peduli, percaya  Madrasah belum memiliki sarana prasana ibadah
diri, bertanggung jawab, bekerja sama dengan komite madrasah
yang memadai (musholla )
pengetahuan pembelajar sejati sepanjang Siswa sudah memiliki semangat belajar yang bagus  Upaya peningkatan pegetahuan secara
1.3 Lulusan memiliki hayat, sehat jasmani dan rohani intensif melalui pembelajaran intrakurikuler
 Madrasah tidak memiliki sarana dan prasarana yang
kompetensi pada dimensi  Memiliki pengetahuan faktual, memadai untuk kegiatan keterampilan dan ekstrakurikuler
keterampilan prosedural, konseptual,  Madrasah memiliki guru keterampilan yang  Merencanakan program MA plus
metakognitif kompeten di bidangnya keterampilan
 Memiliki keterampilan berpikir  Memberikan sosialiasi kepada warga
dan bertindak kreatif, madrasah rencana pembentukan MA Plus
Keterampilan
produktif, kritis, mandiri,
 Menyusun tim pengembangan MA Plus
kolaboratif dan komunikatif
keterampilan

Standar Isi
2.1 Perangkat Pembelajaran Memuat karakteristik kompetensi  Sebagian besar pendidik belum memahami tentang  Melaksanakan workshop dan sosialisasi
sesuai rumusan kompetensi sikap, pengetahuan, keterampilan perangkat pembelajaran perangkat pembelajaran pada kurikulum
lulusan serta menyesuaikan tingkat  Ada beberapa tenaga pendidik yang sudah kompeten merdeka bersama seluruh anggota KKM dan
2.2 Kurikulum Tingkat Satuan kompetensi siswa dan ruang di bidangnya karena pernah mengikuti workshop MGMP
Pendidikan Dikembangkan
tentang penyusunan perangkat pembelajaran,  Membentuk tim pengembang kurikulum
lingkup materi pembelajaran
mengikuti FASDA, dan AKMI merdeka
Sesuai Prosedur  Melibatkan pemangku Belum semua pemangku kepentingan dilibatkan dalam  Memberikan anggaran yang cukup terkait
kepentingan dalam

6
SNP Aspek dan Komponen Indikator Deskripsi Madrasah Sendiri Rencana Pengembangan Madrasah Sendiri
a b c d
pengembangan kurikulum pengembangan kurikulum dan mengacu pada kerangka pelaksanaan anggaran
Mengacu pada kerangka dasar dasar penyusunan serta melewati tahap operasional  Mengadakan worlshop IHT atau sosialisasi
penyusunan pengembangan perangkat K 13 . perangkat pembelajaran pada kurikulum
 Melewati tahap operasional merdeka bersama seluruh anggota KKM dan
pengembangan MGMP
Beberapa pendidik kompeten di bidang pengembangan
 Memiliki perangkat K 13 yang  Membentuk tim pengembang kurikulum
kurikulum merdeka dengan Melibatkan stakeholder
dikembangkan
dalam pengembangan kurikulum
 Memberikan anggaran yang cukup terkait
pelaksanaan anggaran

2.3 Madrasah melaksanakan  Menyediakan alokasi waktu  Madrasah belum sepenuhnya menyediakan alokasi  Mengadakan workshop IHT atau sosialisasi
kurikulum sesuai ketentuan pembelajaran sesuai struktur waktu pembelajaran yang sesuai struktur kurikulum perangkat pembelajaran pada kurikulum
kurikulum yang berlaku yang berlaku merdeka bersama seluruh anggota KKM dan
 Mengatur beban belajar  Madrasah belum sepenuhnya mengatur beban belajar MGMP
berdasarkan bentuk berdasarkan bentuk pendalaman materi  Membentuk tim pengembang kurikulum
pendalaman materi  Madrasah belum sepenuhnya menyelenggara-kan merdeka dengan
 Menyelenggarakan aspek aspek kurikulum pada muatan local  Pengembangan kurikulum muatan local
kurikulum pada muatan lokal  Madrasah belum sepenuhnya melaksanakan kegiatan  Menentukan program Pengambangan diri
 Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa secara teratur dan siswa secara teratur dan berkesinambungan
pengembangan diri siswa berkesinam-bungan.  Memberikan anggaran yang cukup terkait
pelaksanaan anggaran
Madrasah belum memberikan anggaran dana yang
cukup dalam melaksanakan kegiatan pengembangan
kurikulum

7
SNP Aspek dan Komponen Indikator Deskripsi Madrasah Sendiri Rencana Pengembangan Madrasah Sendiri
a b c d
Standar Proses  Mengacu pada silabus yang Perencanaan proses pembelajaran belum sepenuhnya  Melengkapi dokumen I kurikulum secara
3.1 Madrasah merencanakan telah dikembangkan mengacu pada silabus yang telah dikembangkan, lengkap dan sistematis
proses pembelajaran sesuai mengarah pada pencapaian kompetensi dan dalam  Membentuk tim pengembang kurikulum
ketentuan Mengarah pada pencapaian penyusunan dokumen rencana belum sepenuhnya lengkap  Memonitor dan mengevaluasi kinerja tim
kompetensi pengembang kurikulum
dan sistematis
Menyusun dokumen secara  Memberikan anggaran yang cukup untuk
lengkap dan sistematis Beberapa tenaga pendidik yang kompeten dibuktikan
penyusunan dokumen I
dengan sebagian besar memiliki kualifikasi pendidikan S1  Mendorong pendidik untuk mengikuti
linier dan bersetifikat pendidik. Beberapa pendidik belum Program profesi berkelanjutan
memiliki sertifikat pendidik  Mendorong pendidik untuk mengikuti PPG

3.2 Mengarah pada pencapaian  Membentuk rombongan belajar Masih diperlukan adanya perbaikan untuk penyempurnaan
kompetensi dengan jumlah siswa yang pelaksanaan pembelajaran di madrasah
sesuai dengan ketentuan
 Mengelola kelas sebelum
memulai pelajaran
 Mendorong siswa mencari tahu
3.3 Pengawasan dan penilaian  Melakukan Supervisi Diperlukan adanya peningkatan dalam pemantauan proses Membuat tim supervise guru
otentik dilakukan dalam akademik, pemantauan proses pembelajaran, supervisi dan evaluasi proses pembelajaran Membuat jadwal supervise
proses pembelajaran pembelajaran Madrasah belum melakukan program supervise sesuai Melaksanakan supervise sesuai ketentuan
 Melakukan supervisi proses ketentuan dan prosedur yang sebenarnya Melakukan monitoring dan evaluasi atas
 pembelajaran kepada guru pelaksanaan supervis guru
 Mengevaluasi proses
pembelajaran

8
SNP Aspek dan Komponen Indikator Deskripsi Madrasah Sendiri Rencana Pengembangan Madrasah Sendiri
a b c d
Standar Penilaian Pendidikan
4.1 Aspek penilaian sesuai ranah  Mencakup ranah sikap, Aspek penilaian belum dilakukan sesuai ranah kompetensi Melaksanakan In House Training sebagai sarana
kompetensi pengetahuan dan keterampilan Belum memiliki perangkat teknik penilaian yang obyektif untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
4.2 Teknik penilaian obyektif  Memiliki perangkat teknik dan akuntabe teknik penilaian pendidikan
dan akuntabel penilaian lengkap
4.3 Penilaian pendidikan  Melakukan pelaporan penilaian
secara periodik
ditindaklanjuti
Standar Pendidik dan Tenaga  Berkualifikasi minimal D4/S1 Semua guru berkualifikasi minimal S1 Melakukan rekreutmen guru mata pelajaran yang
Pendidikan  Rasio guru kelas terhadap Rasio guru kelas terhadap rombongan belajar seimbang dibutuhkan melalui:
5.1 Ketersediaan dan rombongan belajar seimbang Belum tersedia guru untuk tiap mata pelajaran sesuai  Mengusulkan kebutuhan guru kepada bagian
kompetensi guru sesuai  Tersedia untuk tiap mata kualifikasi pendidikannya, terutama guru olah raga, kepegawaian kankemenag kab. Pulang pisau
ketentuan
pelajaran sosiologi, geografi, sejarah dan kewirausahaan  Mengusulkan kepada pihak komite untuk
 Bersertifikat Pendidik meminta penambahan tenag guru kontrak
Sebagian besar guru memiliki sertifikat pendidik
 Berkompetensi paedagogik sesuai kebutuhan
minimal baik Sebagian tenaga pendidik berkompetensi paedagogik,
 Berkompetensi kepribadian kepribadian, profesional, dan sosial minimal baik
minimal baik Kepala madrasah sudah memiliki ijazah S 2 linier, berusia
 Berkompetensi profesional sesuai kriteria saat pengangkatan, memiliki pengalaman
minimal baik mengajar sesuai ketentuan,
 Berkompetensi sosial minimal
baik
5.2 Ketersediaan dan  Sesuai permendiknas no 13  Berkualifikasi pendidikan S 2 Peningkatan komptensi kepala madrasah dengan
kompetensi kepala madrasah tahun 2007 tentang standar  Berusia 54 tahun saat pengangkatan sebagai kepala mengikuti workshop dan diklat penguatan
sesuai ketentuan kepala sekolah/madrasah madrasag komptensi kepala madrasah
 Berpengalaman mengajar 30 tahun
 Berpangkat IV/a pembina
 Memiliki sertifikat pendidik
 Bersertifikat kepala madrasah
 Berkompetensi kepribadian baik

9
SNP Aspek dan Komponen Indikator Deskripsi Madrasah Sendiri Rencana Pengembangan Madrasah Sendiri
a b c d
5.3 Ketersediaan dan  Sesuai Permendiknas no 24  Belum adanya kepala tenaga administrasi  Merencanakan penambahan pegawai tenaga
kompetensi tenaga tahun 2008 tentang standar  Memiliki 2 orang TAS honrer berkualifikasi minimal administrasi dan kepala urusan tata usaha
administrasi sesuai tenaga administrasi sekolah SMA kepada bagian kepegawaian kantor
ketentuan  Berkompetensi teknis minimal  Tenaga administrasi belum pernah mengikuti pelatihan kementrian agama kabupaten pulang pisau
baik atau workshop tenaga administrasi sekolah, baik secara  Mengikutikan tenaga administrasi dalam
internal maupun eksternal pelatihan tenaga administrasi sekolah
 Memberikan supervisi dan bimbingan
 Belum memiliki tenaga pelaksana urursan administrasi
langsung kepada TAS dalam peningktan
 Memiliki kompetensi kepribadian baik
kompetensi TAS dalam urusan kepegawaian
 Memilki komptensi social baik
 Menyiapkan anggaran kegiatan untuk
 Belum memiliki kompetensi teknis Pengadaan tenaga pelaksana urusan
administrasi
 Memonitor dan mengevaluasi kinerja TAS
secara periodic
 Membicarakan dengan pihak komite untuk
rencana penambahan tenaga administrasi
sekolah (TAS)
5.4 Ketersediaan dan Sesuai dengan Permendiknas no Tidak tersedianya kepala tenaga laboratorium yang Meyiapkan tenaga laborat yang berkompeten dan
kompetensi laboran sesuai 28 tahun 2008 tentang Standar berpengalaman dan sesuai kualifikasi dan kompeten bersertifat
ketentuan tenaga laboran Tidak tersedianya tenaga laboratorium yang Mengikutkan pelatihan sebagai tenaga laborat
berpengalaman dan sesuai kualifikasi dan berkompeten yang bersertifikat
Tidak tersedianya tenaga teknisi laboran yang Menyedialan tenaga teknisi laboratorium
berkualifikasi dan berkompeten
Tenaga laborat yang ada merupakan guru yang diberikan
tugas tambahan sebagai kepala dan tenaga laborat

5.5 Ketersediaan dan  Tersedia Kepala Tenaga Belum tersedianya kepala tenaga pustakawan dan tenaga Mengusulkan kepada kantor kemenag Kba untuk
kompetensi pustakawan Pustakawan pustakawan yang berkualifikasi dan kompeten daam pengadaan kepala perpustakaan dan tenaga
sesuai ketentuan pengalaman, manajerial, pengelolaan informasi, perpustakaan

10
SNP Aspek dan Komponen Indikator Deskripsi Madrasah Sendiri Rencana Pengembangan Madrasah Sendiri
a b c d
Standar Sarana dan Prasarana  Rasio luas lahan sesuai dengan Ruang kelas belajar masih kurang sesuai jumlah rasio Pengadaan sarana prasarana yang sesuai
Pendidikan jumlah siswa siswa ketentuan dengan menggali dana selain dari
6.1 Kapasitas daya tampung  Kondisi lahan madrasah Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa bantuan pemerintah yaitu melalu proyek
madrasah memadai memenuhi persyaratan Kondisi lahan madrasah memenuhi persyaratan rehabilitasi gedung pendidikan Kementerian
 Kondisi bangunan madrasah Kondisi bangunan madrasah memenuhi persyaratan PUPR dan melalui Proyek SBSN
memenuhi persyaratan
6.2 Madrasah memiliki sarana  Sesuai permendiknas no 24 Ruang kelas belajar banyak yang rusak tidak sesuai standar Menggunakan dana pemeliharaan untuk
dan prasarana pembelajaran tahun 2007 tentang standar Sarana dan prasana Lab IPA yang sudang banyak rusak perbaikan ringan
yang lengkap dan layak sarana dan prasarana Sarana prasanan perpustakaan sangat kurang sesuai standar Mengoptimalkan dana BOS untuk penyediaan
Tidak memiliki ruang bermain/lapangan sesuai standar sarana lab IPA dan kompter
Mengoptimalkan dana BOS untuk melengkapi
sarana perpustakaan
Standar Pengelolaan Memiliki visi, misi dan tujuan yang Memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas dan sesuai Membentuk tim pengembang madrasah untuk
Pendidikan jelas sesuai ketentuan ketentuan namun belum disosialisasikan kepada warga menyusun visi dan misi, tujuan dan program
7.1 Madrasah melakukan  Sesuai permendiknas no 19 madrasah madrasah
perencanaan pengelolaan tahun 2007 tentang standar Dalam mengembangkan rencana kerja madrasah dan
pengelolaan pendidikan ruang lingkup belum sesuai ketentuan, serta belum
melibatkan pemangku jabatan dalam perencanaan
pengelolaan madrasah
7.2 Program pengelolaan  Memiliki pedoman pengelolaan Masih perlu adanya peningkatan dalam pengelolaan  SOP belum dijalankan secara sungguh
dilaksanakan sesuai madrasah lengkap madrasah , melaksanakan evaluasi diri dengan sungguh, perlu ada evaluasi dan
ketentuan  Melaksanakan kegiatan menyeluruh, membangun kemitraan dan melibatkan peran monitoring
evaluasi diri serta masyarakat serta lembaga lain yang relevan  Evaluasi diri mdrasah (EDM) dilakukan
dengan jujur dan sesuai keadaan nyata
madrasah dengan melibatkan seluruh
warga masyarakat

 Membangun kemitraan dan  Mengoptimalkan peran wakil kepala


melibatkan peran serta madrasah urusan humas untuk

11
SNP Aspek dan Komponen Indikator Deskripsi Madrasah Sendiri Rencana Pengembangan Madrasah Sendiri
a b c d
masyarakat serta lembaga lain membentuk kemitraan dengan mayarakat
yang relevan dan lembaga lain yang relevan

7.3 Kepala Madrasah berkinerja  Berkepribadian dan Memiliki kepribadian yang baik dan sosialisasi yang baik Perlu ada penguatan peningkatan kompetensi
baik dalam melaksanakan bersosialisasi dengan baik dengan warga kepala madrasah melalui pelatihan atau workshop
tugas kepemimpinan  Berjiwa kepemimpinan Memiliki jiwa kepemimpinan yang baik
 Mengembangkan madrasah Belum ada pengembangan yang berarti
dengan baik
 Mengelola sumber daya dengan Belum ada inovasi terkait pengelolaan sumber daya
baik
 Berjiwa kewirausahaan Program kewirausahaan belum ada inovasi
 Melakukan supervisi dengan Program supervise belum berjalan dengan baik
baik
7.4 Madrasah mengelola sistem  Memiliki sistem informasi Belum memiliki sistem informasi manajemen sesuai Membentuk Layanan PTSP terpadu
informasi manajemen manajemen sesuai ketentuan ketentuan seperti belum ada PTSP terpadu
Memiliki website madrasah, dan layanan siswa secara Mengoptimalkan layanan yang sudah ada dengan
online misalnya PPDB ONLIN, Raport Digital Madrasah, menambah inovasi layanan perpustakaan digital
E learning Mdrasah dll
Standar Pembiayaan
8.3 Madrasah melakukan  Mengatur alokasi dana yang dalam laporan pengelolaan dana belum dilakukan secara Melakukan monitoring dan evalasui atas laporan
pengelolaan dana dengan berasal dari APBN / APBD / transparan, akuntabel dan sesuai ketentuan Juknis pengelolaan dana
baik yayasan/sumber lainnya Memberikan bimbingan teknis pelaporan dana

12
C. Permasalahan yang ditemukan di madrasah

Berdasarkan analisis permasalahan di madrasah terkait 8 SNP di atas, ditemukan permasalahan pada Standar tenaga kependidikan
yaitu tenaga administrasi sekolah (TAS). Madrasah pelu melakukan peningkatan kompetensi tenaga administrasi sekolah (TAS) dalam
urusan kepegawaian. Untuk memberikan gambaran rencana tindakan kepemimpinan berikut ini adalah Matrik Rencana Tindakan
Kepemiminan ( RTK ).
Tabel 2
Rencana Tindak Kepemimpinan (RTK)
Metode
Nilai – nilai
No Tujuan Indikator Keberhasilan Program Kegiatan Langkah - langkah Kegiatan Sumber Daya Pengumpulan
Kepemimpinan
Data
1 Untuk 1. Teridentifikasinya pengelolaan 1. Identifikasi pengelolaan 1. Menyusun instrumen identifikasi 1. Kepala 1. Monev
mengetahui buku induk siswa buku induk siswa kompetensi tenaga administrasi Madrasah 2. Observasi
tingkat 2. Teridentifikasinya pengelolaan 2. Identifikasi pengelolaan Madrasah (TAS) dalam 2. Wakil kepala 3. Wawancara
daftar urut kepangkatan (DUK) daftar urut kepangkatan mengelola administrasi Madrasah
kompetensi
3. Teridentifikasinya pelaksanaan (DUK) kepegawaian 3. Kepala tenaga
tenaga kearsipan kepegawaian 3. Identifikasi pelaksanaan 2. TAS mengisi instrumen administrasi
administrasi 4. Teridentifikasinya data statistik kearsipan kepegawaian 3. Menganalisis hasil isian Madrasah
Madrasah kepegawaian 4. Identifikasi data statistik instrumen 4. Telepon
(TAS) dalam 5. Teridentifikasinya pemanfaatan kepegawaian 4. Melakukan wawancara dengan 5. Komputer
urusan TIK dalam mengadminis- 5. Identifikasi pemanfaatan kepala Madrasah, kepala tenaga 6. Printer
kepegawaian trasikan kepegawaian TIK dalam mengadminis- administrasi dan TAS 7. Internet
6. Teridentifikasinya laporan trasikan kepegawaian
kepegawaian 6. Identifikasi laporan
kepegawaian
2 Meningkatkan 1. Dapat mengelola buku induk 1. Mengelola buku induk siswa Melakukan pembimbingan 1 : 1. Kepala 1. Monev
kompetensi siswa 2. Mengelola daftar urut Madrasah 2. Observasi
tenaga 2. Dapat mengelola daftar urut kepangkatan (DUK) 1. Mengisi buku induk siswa 2. Wakil kepala 3. Wawancara
kepangkatan (DUK) 3. Melaksanakan kearsipan 2. Menyusun daftar urut Madrasah
administrasi
3. Dapat melaksanakan kearsipan kepegawaian kepangkatan (DUK) kepegawaian 3. Kepala tenaga

13
33
Metode
Nilai – nilai
No Tujuan Indikator Keberhasilan Program Kegiatan Langkah - langkah Kegiatan Sumber Daya Pengumpulan
Kepemimpinan
Data
Madrasah (PAS) kepegawaian 4. Menyajikan data statistik 3. Menyajikan data statistik administrasi
dalam urusan 4. Dapat menyajikan data statistik kepegawaian kepegawaian dalam bentuk tabel Madrasah
kepegawaian kepegawaian 5. Memanfaatkan TIK dalam ataupun diagram 4. Telepon
5. Memanfaatkan TIK dalam mengadminis-trasikan 4. Menyusun arsip kepegawaian 5. Komputer
mengadminis-trasikan kepegawaian 5. Membimbing TAS mengguna- 6. Printer
kepegawaian 6. Menyusun laporan kan TIK dalam pengelolaan 7. Internet
6. Dapat menyusun laporan kepegawaian administrasi kepegawaian
kepegawaian 6. Menyusun laporan bulanan
kepegawaian
Melakukan monev 1

Melakukan pembimbingan 2 :
1. Mengisi buku induk siswa
2. Menyusun daftar urut
kepangkatan (DUK)
kepegawaian
3. Menyajikan data statistik
kepegawaian dalam bentuk tabel
ataupun diagram
4. Menyusun arsip kepegawaian
5. Membimbing TAS mengguna-
kan TIK dalam pengelolaan
administrasi kepegawaian
6. Menyusun laporan bulanan
kepegawaian
Melakukan monev 2

Menyusun Laporan

14
BAB III
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MADRASAH

A. Pengertian, Kompetensi TAS dan Tupoksi Tenaga administras Sekolah


Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2008 tentang
Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah bahwa tenaga Administrasi
sekolah/madrasah terdiri atas kepala tenaga administrasi, pelaksanaan urusan, dan
petugas layanan khusus. Pelaksanaan urusan meliputi pelaksanaan urusan: (a) urusan
administrasi keuangan, (b) urusan administrasi persuratan dan kearsipan, (c) urusan
admistrasi sarana prasarana, (d) urusan administrasi humas, (e) urusan administrasi
kurikulum, (f) urusan admisistrasi kepegawaian, (g) urusan administrasi kesiswaan,
dan (h) urusan administrasi umum.
Kemudian petugas layanan khusus meliputi: (a) Satpam, (b) Pengemudi, (c)
Tukang kebun dan (e) pramubakti/Pesuruh. Menurut peraturan diatas, jika menjadi
tenaga administrasi madrasah, calon TAS/M harus memiliki standar TAS/M yang
sudah diberlakukan secara nasional.
Perlu kita ketahui juga bahwa dalam Kebijakan Pengangkatan “Tata Usaha”
Berdasarkan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008, setiap tenaga administrasi yang
ingin menjadi kepala tenaga administrasi harus memenuhi persyaratan berikut: (1)
Berpendidikan minimanl lulusan D3 atau yang sederajat, program studi yang relevan,
dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah/madrasah minimal 4
(empat) tahun. (2) Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah/madrasah
dari lembaga yang diterapkan oleh pemerintah.
Selanjutnya untuk bagian pelaksana urusan administrasi kesiswaan,
berpendidikan minimal lulusan SMA sederajat dan dapat diangkat apabila
sekolah/madrasah memiliki minimal 9 (sembilan) rombongan belajar. Berikutnya
yaitu pelaksana urusan administrasi kepegawaian, berpendidikan minimal lulusan
SMA sederajat, dan dapat diangkat apabila jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
minimal 50 orang.
Dengan adanya bagian administrasi, maka kegiatan di sekolah bisa berjalan
dengan baik. Administrasi yang baik adalah administrasi yang terkelola dengan baik
pula. Pengelolaan yang baik dimulai dari bagaimana peran kepala tata usaha. Sebagai
kepala tata usaha tentunya harus memiliki kemampuan memimpin. Dengan memiliki
15
kepemimpinan yang baik, maka dapat menunjang kegiatan administrasi berjalan
dengan lancar.
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan tentunya Kepala Tata Usaha
harus memiliki kompetensi di bidangnya. Kepala tata usaha harus memiliki
kompetensi yaitu mencangkup kopetensi kepribadian, sosial, teknis dan manajerial.
Untuk memperjelas komponen dimensi kompetensi tersebut dijabarkan
sebagai berikut :
a. Kompetensi kepribadian Kompetensi ini meliputi: kompetensi memiliki integritas
dan akhlak mulia, etos kerja, pengendalian diri, percaya diri, fleksibilitas, ketelitian,
kedisiplinan, kreatif dan inovatif, tanggung jawab.
b. Kompetensi sosial Kompetensi ini meliputi: kompetensi untuk bekerja dalam tim,
pelayanan prima, kesadaran dalam berorganisasi, berkomunikasi efektif dan
membangun hubungan kerja.
c. Kompetensi teknis Kompetensi ini meliputi: kompetensi untuk melaksanakan
administrasi kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, hubungan sekolah dengan
masyarakat, persuratan dan pengarsipan, administrasi kesiswaan, adminitrasi
kurikulum, administrasi layanan khusus dan penerapan teknologi komunikasi dan
informasi (TIK).
d. Kompetensi manajerial (khusus bagi kepala tenaga administrasi
sekolah/madrasah).Kompetensi ini meliputi kompetensi untuk: mendukung
pengelolaan standar nasional pendidikan, menyusun program dan laporan kerja,
mengorganisasikan staff, mengembangkan staff, mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya, membina staff, mengelola konflik dan menyusun laporan
Administrasi Kepegawaian berkaitan dengan pengelolaan urusan guru dan karyawan.
Adapun pelaksanaan administrasinya misalnya seperti:
 Membuat buku induk siswa, blangko absen guru & pegawai.
 Membuat laporan keadaan guru, jabatan di sekolah, pengawas dan tenaga.
 Membuat pengusulan kenaikan pangkat bagi guru maupun pegawai.
 Membuat analisis tentang apa yang dibutuhkan guru dan pegawai.
 Membuat usulan pensiun guru atau pegawai.
 Membuat usulan untuk pembuatan Karpeg, Karsu, Karir, Taspen.
 Membuat usulan asuransi bagi pegawai.
 Membuat penilaian terhadap kinerja Pegawai.
 Membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK)

16
Sesuai dengan tujuan dari RTK yang sudah ditetapkan sebelumnya, maka akan
disusun beberapa indicator keberhasilan dan program kegiatan OJL sebagaimana
berikut ini :
Indikator keberhasilan meliputi :
1. Teridentifikasinya pengelolaan buku induk siswa
2. Teridentifikasinya pengelolaan daftar urut kepangkatan (DUK)
3. Teridentifikasinya pelaksanaan kearsipan kepegawaian
4. Teridentifikasinya data statistik kepegawaian
5. Teridentifikasinya pemanfaatan TIK dalam mengadministrasikan kepegawaian
6. Teridentifikasinya laporan kepegawaian

Program Kegiatan OJL meliputi :


1. Identifikasi pengelolaan buku induk siswa
2. Identifikasi pengelolaan daftar urut kepangkatan (DUK)
3. Identifikasi pelaksanaan kearsipan kepegawaian
4. Identifikasi data statistik kepegawaian
5. Identifikasi pemanfaatan TIK dalam mengadministrasikan kepegawaian
6. Identifikasi laporan kepegawaian

Skenario Kegiatan Rencana Tindak Kepemimpinan meliputi :


1. Menyusun instrumen identifikasi kompetensi tenaga administrasi Madrasah
(TAS) dalam mengelola administrasi kepegawaian
2. Tenaga administrasi Madrasah /TAS mengisi instrumen yang disiapkan
3. Menganalisis hasil isian instrumen
4. Melakukan wawancara dengan kepala Madrasah, kepala tenaga administrasi dan
tenaga administrasi Madrasah /TAS

Selanjutnya untuk dapat memudahkan pelaksanaan dan monitoring dari hasil


kegiatan, makalah ini memuat 2 (du) siklus kegiatan yang meliputi : Persiapan,
Pelaksanaan dan Monitoring dan evaluasi.

SIKLUS I (PERTAMA)
A. Persiapan Siklus I
Pada tahap persiapan rancangan tindakan siklus 1, dilakukan penyusunan atau
pengadaan instrumen-instrumen yang akan digunakan pada tahap pelaksanaan
tindakan siklus 1. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan antara
lain adalah sebagai berikut:
a. Menyusun instrumen identifikasi kompetensi tenaga administrasi madrasah
(TAS) dalam mengelola administrasi kepegawaian.

17
b. Mengidentifikasi kompetensi TAS dalam mengelola administrasi
kepegawaian melalui pengisian instrumen.
c. Memilih tenaga administrasi atau guru yang dapat diberdayakan membantu
calon kepala madrasah dalam melakukan pembimbingan terhadap tenaga
administrasi berdasarkan kompetensi yang perlu ditingkatkan.
d. Melakukan wawancara dan menyusun instrumen monitoring dan evaluasi
pelaksanaan tindakan siklus 1.

B. Pelaksanaan Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus 1 yaitu melakukan


pembimbingan tenaga administrasi berdasarkan hasil identifikasi kompetensi yang
dianggap rendah atau tidak memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam
permendiknas nomor 24 tahun 2008. Pembimbingan dilakukan bersama-sama
dengan Kepala Madrasah dan tenaga administasi yang sudah ditentukan
sebelumnya. Pembimbingan dilakukan selama dua minggu dengan jumlah pertemuan
minimal 4 kali pertemuan. Pelaksanaan bimbingan dilakukan diwaktu-waktu
lowongnya tenaga pembimbing atau saat jam istirahat. Lama pembimbingan setiap
pertemuan tergantung dari waktu lowong yang dimiliki oleh pembimbing. Kisaran
waktu lowong yang dapat digunakan untuk pembimbingan adalah 30 – 90 menit.

Berikut adalah kegiatan observasi dan wawancara dengan kepala MAN 2


Pulang Pisau pada hari kamis, 24 November 2022

18
Selanjutnya penulis melakukan Wawancara dan observasi terkait
dokumentasi kepegawaian kepada Pelaksana Tata Usaha (Sdr. Muhamad Muslih,
A.Ma) dan Tenaga Administrasi Sekolah (Sdr. Yuli Subiantoro) pada hari Kamis, 24
November 2022,

C. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan tindakan siklus 1
Pada tahap monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindakan siklus 1, tenaga
administrasi madrasah yang menjadi peserta pembimbingan melakukan pengisian
instrumen monev pelaksanaan tindakan siklus 1. Sebelum melakukan pengisian
instrumen diberikan penjelasan tentang cara pengisian instrumen. Dijelaskan pula
bahwa apapun yang diisikan tidak mempengaruhi penilaian kinerja mereka.

19
Sebagai alat ukur dan memudahkan penulis mengidentifikasikan kegiatan
administrasi kepegawaian di susunlah instrument berikut ini

Tabel 3. Monitoring dan Evaluasi TAS

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi narasumber meliputi kepala madrasah,


tenaga administrasi dan wakil kepala madrasah, di dapat beberapa kesimpulan
sebagai berikut :

1. Kepala madrasah menyatakan perlu penambahan pegawai kepala Tata usaha


dan pelaksana tenaga administrasi sekolah sebanyak 2 orang.

2. Persoalan yang dihadapi madrasah dalam tenaga administrasi sekolah dalam


urusan kepegawaian antara lain, kurangnya pelatihan TAS, kurangnya kinerja
dan disiplin pegawai
3. Madrasah belum memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam
urusan kepegawaian yang sesuai dengan layanan prima
4. kinerja tenaga administrasi sekolah dalam urusan kepegawaian saat masih
sangat kurang, disebabkan karena beban kerja yang besar tanpa diimbangi
20
dengan jumlah personel yang memadai, ditambah honor yang masih dianggap
rendah.
5. Madrasah berusaha mengatasi permasalahan tenaga administrasi sekolah
dalam urusan kepegawaian dengan cara mengusulkan tambahan pegawai
kepala tata usaha, namun belum ada formasi yang didapat dari kantor
kementerian agama
6. Program dan kebijakan dalam rangka peningkatan kompetensi keahlian
tenaga administrasi sekolah dalam urusan kepegawaian yaitu memberikan
pelatihan tenaga administrasi baik secara mandiri maupun online
7. Supervisi, monitoring dan evaluasi terhadap tenaga administrasi sekolah
dalam urusan kepegawaian dilakukan tidak secara berkala atau terjadwal,
paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun

Adapun hasil wawancara dan observasi dokumentasi administrasi urusan


kepegawaian kepada pegawai tenaga administrasi sekolah dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. pengelolaan buku induk siswa tidak berjalan semestinya, karena tenaga
administrasi sekolah tidak bisa mengidentifikasikan dan menunjukan bukti
konkrit telah mengelola buku induk siswa dengan sesuai prosedur (SOP)
2. pengelolaan daftar urut kepangkatan (DUK), tenaga administrasi sekolah
belum dapat mengidentifikasikan dan memahami cara membuat dokumen
daftar urutan kepangkatan, dibuktikan dengan belum ada dokumen Daftar
Urutan Kepangkatan yang sudah diarsipkan, sesuai SOP
3. pelaksanaan kearsipan kepegawaian, tenaga administrasi sekolah belum bisa
mengidentifikasikan dan melakukan pengarsipan dengan lengkap dan
sistematis sesuai standar prosesur (SOP)
4. data statistik kepegawaian, tenaga administrasi sekolah belum mengisi secara
berkala dan update mengenai perubahan statistic kepagawaian.
5. pemanfaatan TIK dalam mengadministrasikan kepegawaian, tenaga
administrasi sekolah sudah memiliki kemampuan yang memadai, terbukti
sudah mampu mengaplikasikan data Emis Kemenag, EDM/ERKAM,
SIMPATIKA
6. laporan kepegawaian sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar
operasioan yang ditetapkan.
21
Hasil yang di peroleh
Berdasarkan analisis hasil pelaksanaan pembimbingan yang dilakukan pada
pelaksanaan tindakan siklus 1 melalui pengisian instrumen monev 1 diperoleh hasil
sebagai berikut:

Tabel 4. Rata-rata peningkatan kompetensi tindakan siklus 1


Kompetensi awal Kompetensi setelah Peningkatan
(%) tindakan 1 kompetensi
(%) (%)
70 10
60

Tabel 1 memperlihatkan tingkat kompetensi tenaga administrasi madrasah


dalam mengelola administrasi kepegawaian setelah mengikuti pembimbingan siklus
pertama naik dari 60% menjadi 70% . Peningkatan kompetensi sebesar 10%
menunjukkan adanya hasil jerih payah calon kepala madrasah sebagai manajer
dalam melakukan pembimbingan dan menjalankan tugasnya mengembangkan
kompetensi tenaga administrasi madrasah. Hal ini teridentifikasi pada belum adanya
buku induk siswa, Daftar Urut Kepangkatan, dan pengisian data statistic yang sesuai
dengan SOP. Adapun bentuk bimbingan yang diberikan oleh calon kepala madrasah
berupa bimbingan teknis terkait dengan dokumentasi admnistrasi kepegawaian yaitu
bimbingan teknis pengelolaan buku induk siswa, membuat kearsipan kepegawaian,
menyusun daftar urut kepegawaian dan pengisian data statistic kepegawaian.

SIKLUS II (DUA)
Siklus ke dua ini sebagai pendalaman dari siklus pertama, dengan langkah-langkah
seperti siklus pertama, yaitu:
A. Persiapan Rancangan tindakan siklus 2
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan siklus 1 diperoleh bahwa tenaga
adminstrasi masih memiliki kompetensi yang rendah pada kompetensi-
kompetensiada tertentu terutama yang berkaitan kearsipan kepegawaian, menyusun
daftar urut kepegawaian. Untuk itu, pada rancangan kegiatan siklus 2 akan
difokuskan pada usaha pembimbingan pada kompetensi-kompetensi tersebut.

22
Kegiatan siklus ini dilaksanakan pada tanggal 28 dan 29 November 2022.
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan siklus 2
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Meminta kembali kesediaan tenaga administrasi atau guru yang memiliki
kompetensi lebih untuk diberdayakan membantu calon kepala madrasah
dalam melakukan pembimbingan terhadap tenaga administrasi berdasarkan
kompetensi yang perlu ditingkatkan.
b. Memberikan contoh dokumen buku induk , Daftar Urut Kepengkatan (DUK),
dan dokumen Laporan bulanan kepada TAS yang sesuai dengan SOP.
c. Menyusun instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindakan siklus 2.

B. Pelaksanaan tindakan siklus 2


Kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus 2 yaitu melakukan
pembimbingan tenaga administrasi berdasarkan pada kompetensi-kompetensi yang
masih kurang atau rendah berdasarkan analisis hasil kegiatan monev 1.
Pembimbingan dilakukan bersama-sama dengan tenaga administasi dan guru yang
sudah ditunjuk sebelumnya, guru yang terlibat dalam bimbingan ini adalah Bapak
Ahmad, S.Pd, sedangkan tenaga adminitrasi yang menjadi peserta bimbingan adalah
Bapak Yuli Subiyantoro, S.H.I dan Nur Wahid Subkhi, A.Ma. Pembimbingan
dilakukan paling lama dua kali pertemuan yaitu pada tanggal 28 dan 29 November
2022. Pelaksanaan bimbingan dilakukan diwaktu-waktu lowongnya tenaga
pembimbing atau saat jam istirahat siswa yang berkisar 30 – 90 menit .

23
Foto Dokumentasi bimbingan Tenaga Administrasi Sekolah pada Siklus 2 :
bimbingan kepada TAS atas nama Nur Wahid Subkhi dan Yuli Subiantoro

Dokumentasi proses bimbingan pengisian buku induk siswa kepada TAS

24
Dokumentasi bimbingan Pengisian Daftar Urut Kepangkatan (DUK) kepada TAS
menghasilkan pengisian Dokumen DUK

25
Pembimbingan pengelolaan laporan bulanan kepada TAS

C. Montoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindakan siklus 2


Pada tahap monev pelaksanaan tindakan siklus 2, tenaga administrasi
madrasah yang menjadi peserta pembimbingan melakukan pengisian instrumen
monev pelaksanaan tindakan siklus 2. Sebelum melakukan pengisian instrumen
diberikan penjelasan tentang cara pengisian instrumen. Dijelaskan pula bahwa
apapun yang diisikan pada instrumen tersebut tidak akan mempengaruhi penilaian
kinerja mereka.

Hasil yang di peroleh dari proses siklus I dan II


Berdasarkan analisis hasil pelaksanaan pembimbingan yang dilakukan pada
pelaksanaan tindakan siklus 2 melalui pengisian instrumen monev 2 diperoleh hasil
sebagai berikut:

Tabel 5. Rata-rata peningkatan kompetensi tindakan siklus 2


Kompetensi setelah Kompetensi setelah Peningkatan
tindakan 1 tindakan 2 kompetensi
(%) (%) (%)
70 98 28%

Tabel 2 menunjukkan tingkat kompetensi tenaga administrasi madrasah


dalam mengelola administrasi kepegawaian setelah mengikuti pembimbingan yang
26
kedua naik dari 70% menjadi 98% . Kompetensi 98% sudah termasuk
kategori kompetensi sangat baik. Peningkatan kompetensi tenaga adminstrasi
madrasah menunjukkan adanya peningkatan yang sangat drastis yaitu sebesar 48%
terhitung dari siklus pertama sebesar 60% . Peningkatan tersebut merupakan hasil
dari usaha pembimbingan yang penulis diberikan kepada tenaga administrasi
madrasah yang mengelola administrasi kepegawaian. Pembimbingan tersebut adalah
tugas seorang kepala madrasah membina dan mengembangkan kompetensi TAS
dalam perannya sebagai manajer di madrasah .

Meningkatkan Kompetensi Tenaga Administrasi Madrasah (TAS) dalam


urusan kepegawaian

Strategi peningkatan kompetensi tenaga administrasi sekolah (TAS), meliputi


kompetensi kepribadian, komptensi social, dan kompetensi teknis, kecuali
kompetensi manajerial, khusus kepala Tata Usaha.

1. Strategi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kompetensi Kepribadian


tenaga administrasi madrasah (TAS)
Kompetensi TAS diukur dengan menggnakan tiga dimensi kompetensi
kepribadian berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 24 tahun
2008 tentang tenaga administrasi yang memiliki indikator sebagai berikut:
integritas dan akhlak mulia, etos kerja, pengendalian diri, percaya diri,
fleksibilitas, ketelitian, kedisiplinan, kreatif dan inovasi, tanggung jawab.
Strategi yang dilakukan oleh kepala madrasah adalah dengan selalu
memberikan contoh teladan yang baik kepada bawahannya, memberikan nasehat
dan motivasi, memberikan rasa percaya diri dan kedisiplinan. Selalu
mengevaluasi kinerja bawahan dalam meningkatkan kepribadin Tenaga
administrasi sekolah.
Strategi lainnya yang dapat dilakukan adalah memberikan siraman rohani
melalui pengajian rutin bulanan, pembacaan shalawat dan sholat berjamaah
bersama seluruh pendidik dan tenaga kependidikan.

27
2. Strategi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kompetensi Sosial tenaga
administrasi madrasah (TAS)
Sebagai manajerial, kepala sekolah mempunyai tugas untuk memonitoring
dan mengevaluasi sehingga kepala sekolah akan mengadakan rapat setiap dua
minggu sekali untuk meminta masukan dari para bawahan terkait
kepemimpinannya agar menemukan solusi yang tepat untuk memajukan sekolah,
karena kepala sekolah tidak dapat melakukan apa-apa jika tidak dibantu oleh
para bawahannya.
Langkah strategi yang diambil oleh kepala sekolah dalam membina
kompetensi sosial tenaga administrasi ialah dengan melakukan pelatihan
terhadap mereka salah satunya pelatihan komputer hal ini bertujuan untuk
melatih mereka agar supaya lebih mahir lagi dalam menggunakan komputer,
selain melakukan pelatihan kepala sekolah juga akan memberikan nasehat pada
saat upacara bendera berlangsung agar tidak terjadi kesenjangan antar kepala
sekolah, guru, dan tenaga administrasi.
Langkah berikutnya adalah dengan memberikan dorongan rasa simpati
terhadap para guru dan tenaga administrasi, dalam hal ini mereka akan
memberikan sumbangan terhadap salah satu guru atau tenaga administrasi yang
sedang tertimpa musibah. Hal tersebut sangat berguna dalam menjalin
komunikasi yang baik antar kepala sekolah guru dan tenaga administrasi agar
selalu memiliki hubungan yang baik antara atasan dan bawahan.
Langkah selanjutnya adalah menangani konflik yang terjadi dengan cara
memanggil satu persatu guru atau tenaga administrasi yang sedang terlibat
konflik tersebut, dan mereka tidak diperkenankan untuk saling bertemu agar
tidak terjadi konflik yang baru dan setelah itu, untuk mendamaikan kedua belah
pihak masalah tersebut

28
3. Strategi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kompetensi Teknis
tenaga administrasi madrasah (TAS)
Sebagai seorang manajer, peningkatan kompetensi teknis tenaga administrasi
perlu memperhatikan perencanaan, pelaksanaan pengorganisasian dan evaluasi.

Dalam perencanaan, diperlukan suatu rencana pemberian peningkatan mutu


dan kompetensi kepada tenaga administrasi sekolah baik berupa penganggaran
tambahan pegawai, penambahan honor kepada pegawai TAS, pemberian pelatihan
mandiri.

Dalam hal pelaksanaan dan pengoranisasi, perlu dilakukan secepatnya, dan


harus dibicarakan dengan pihak terkait terkait usulan kepada kementerian Agama,
pihak komite madrasah dalam rangka peningkatan mutu layanan tenaga administrasi
sekolah.

Selanjutnya evaluasi, kepala madrasah harus memberikan perhatian dan


evaluasi secara berkala terutama layanan urusan kesiswaan, kepegawaian dan terkait
dengan layanan kurikulum, layana urusan sarana prasarana, layanan perpustakaan
dan lain sebagainya.

29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan tujuam pelaksanaan tindakan kepemimpinan yang dilaksanakan
maka dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat kompetensi yang dimiliki tenaga administrasi madrasah ikut
menentukan keberhasilan madrasah dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Kompetensi tenaga administrasi madrasah dalam mengelola administrasi
kepegawaian dapat ditingkatkan melalui pembimbingan oleh kepala
madrasah dalam kapasitasnya sebagai manajer di madrasah, pelatihan tenaga
Administrasi sekolah

B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka terdapat saran-
saran yang perlu disampaikan sebagai berikut:
1. Kepala madrasah mengusulkan penambahan pegawai TAS dan kepala Tata
usaha kepada pihak terkait dan memasukan rencana tersebut dalam rencana
strategis madrasah 4 tahun depan.
2. Kepala madrasah seyogyanya secara berkala sebaiknya melakukan supervisi
tenaga administrasi, melakukan monitoring evaluasi diri TAS untuk
mengidentifikasi tingkat kompetensi mereka sehingga dapat dijadikan dasar
untuk melakukan pengembangan kompetensi TAS yang memenuhi standar
mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi di bidang pendidikan.
3. Dalam usaha meningkatkan kompetensi TAS, kepala madrasah sebaiknya
memberdayakan tenaga administrasi lain atau guru yang memiliki
kompetensi lebih untuk membantu melakukan pembimbingan terhadap
tenaga administrasi yang kompetensinya masih tergolong kategori rendah
atau di bawah standar.

4. Perlu bagi tenaga administrasi untuk mendapatkan pelatihan kompetensi


tenaga administrasi, baik secara mandiri intrernal madrasah maupun
mengikuti kegiatan pelatihan di eksternal madrasah.

5. Perlu melakukan perencanaan yang matang dan terstruktur terkait program


peningkatan layanan tenaga administrasi perlu menjadi prioritas
pengembangan madrasah kedepan sebagai upaya meningkatkan layanan
kepada warga madrasah, baik siswa, guru, dan masyarakat.

30
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Organisai dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan


Kejuruan, Jakarta: Rajawali, 1990.
Daryanto, M., Administrasi dan Manajemen Sekolah, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2013.
Gozali, Ahmad dan Syamsuddin BA, Administrasi Sekolah, Jakarta: Cv.
Cahaya Budi, 1977.
Gunawan, Ary H, Administrasi Sekolah (Administrasi Pendidikan Mikro),

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996.

Mulyasa, E, Manajemen berbasis Sekolah. Bandung: Remaka Rosdakarya,


2009
Minarti, Sri, Manajemenen Sekolah, Jogyakarta: Ar-Ruz Media, 2011.
Qomar, Mujammil, Manajemen Pendidikan Islam . Jakarta: Erlangga, 2009.
Yusak, Burhanudin, Administrasi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1998.

31
DAFTAR LAMPIRAN

Instrumen pedoman wawacara

PEDOMAN WAWANCARA I
Judul RTK : Meningkatkan Kompetensi Tenaga Administrasi Madrasah (TAS)
dalam mengelola adminitrasi kepegawaian melalui peran kepala madrasah sebagai
manajer
Nama Responden : Drs. H. Suriansah, M.Pd.I
Jabatan : Kepala MAN 2 Pulang Pisau
Tanggal wawancara : 23 Nopember 2022

1. Ada berapa orang tenaga administrasi di MAN 2 Pulang Pisau?


2. Siapa saja dan bagaimana kualifikasi pendidikannya?
3. Berapa kebutuhan idealnya tenaga administrasi sekolah dalam urusan
kepegawaian?
4. Kompetensi apa saja yang harus di miliki tenaga administrasi sekolah dalam
urusan kepegawaian ?
5. Persoalan apa saja yang dihadapi madrasah dalam tenaga administrasi
sekolah dalam urusan kepegawaian?
6. Adakah Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam urusan kepegawaian?
7. Apa tanggapan Bapak terhadap kinerja tenaga administrasi sekolah dalam
urusan kepegawaian saat ini?
8. Apasaja langkah yang dilakukan sekolah dalam mengatasi permasalahan
tenaga administrasi sekolah dalam urusan kepegawaian?
9. Program dan kebijakan apa yang diberikan madrasah dalam rangka
peningkatan kompetensi keahlian tenaga administrasi sekolah dalam urusan
kepegawaian?
10. Bagaimana cara pembinaan tenaga administrasi sekolah dalam urusan
kepegawaian?
11. Bagaiamana supervisi, monitoring dan evaluasi terhadap tenaga administrasi
sekolah dalam urusan kepegawaian dilakukan?

32
INSTRUMEN WAWANCARA II

Judul RTK : Meningkatkan Kompetensi Tenaga Administrasi Madrasah (TAS)


dalam mengelola adminitrasi kepegawaian melalui peran kepala madrasah sebagai
manajer
Nama Responden : Nur Wahid Subkhi, A.Ma
Jabatan : Tenaga Administrasi sekolah urusan kepegawaian
Tanggal wawancara : 24 Nopember 2022
1. Identifikasi pengelolaan buku induk siswa
 Apakah Bapak pernah melihat buku induk siswa?
 Siapa yang bertugas mengisi buku induk siswa?
 Bagaimana prosedur pengisian buku induk siswa?
 Apa saja manfaat pengisian buku induk siswa?
 Apa saja komponen yang terdapat dalam buku induk siswa?
 Bagaimana mengarsipkan dokumen buku induk siswa?
 Bagaimana SOP dalam pengisian buku induk siswa?

2. Identifikasi pengelolaan daftar urut kepangkatan (DUK)


 Apakah Bapak pernah melihat dokumen daftar urutan kepangkatan (DUK)?
 Pernahkah Bapak mendapatkan pelatihan pengadminitasian kepegawaian?
 Bagaimana prosedur pengisian daftar urutan kepangkatan (DUK)??
 Apa saja manfaat pengisian daftar urutan kepangkatan (DUK)??
 Apa saja komponen yang terdapat dalam daftar urutan kepangkatan (DUK)?
 Pihak siapa saja yang terkait dengan pengisian daftar urutan kepangkatan
(DUK)?
 Bagaimana SOP dalam pengelolaan daftar urut kepangkatan (DUK)?

3. Identifikasi pelaksanaan kearsipan kepegawaian


 Siapakah yang bertugas mengarsip data kepegawaian?
 Bagaimana cara Bapak melakukan arsip kepegawaian?
 Dimana arsip data kepegawaian disimpan?
 Metode apa saja yang Bapak gunakan dalam mengarsip data pegawai
 Kapan waktu pengarsipan pegawai dilakukan?
 Bagaimana mengrasip data kepegawaian berupa softcopy/file computer?
 Bagaimana cara Bapak melengkapi data kearsipan kepegawaian?
 Siapa saja yang bisa mengakses data arsip kepegawian?
 Bagaimana SOP pelaksanaan kearsipan kepegawaian?

33
4. Identifikasi data statistik kepegawaian
 Apakah Bapak pernah melihat format standar data statistik kepegawaian?
 Bagaimana prosedur pengisian data statistik kepegawaian?
 Apa saja manfaat pengisian data statistik kepegawaian?
 Apa saja komponen yang terdapat dalam data statistik kepegawaian?
 Bagaimana mengarsipkan dokumen data statistik kepegawaian?
 Kapan waktu melakukan update data statistik kepegawaian?
 Bagaimana SIP pengisian data statistik kepegawaian?

5. Identifikasi pemanfaatan TIK dalam mengadministrasikan kepegawaian


 Apakah tenaga administrasi sekolah memanfaatkan TIK dalam
mengadministrasikan kepegawaian?
 Bagaimana bentuk pemanfaatan TIK dalam mengadministrasikan
kepegawaian?
 Apa manfaat pemanfaatan TIK dalam mengadministrasikan kepegawaian?
 Kapan waktu pemanfaatan TIK dalam mengadministrasikan kepegawaian?
 Siapa saja yang memanfaatkan layanan ini?
 Adakah kendala/hambatan pemanfaatan TIK dalam mengadministrasikan
kepegawaian?

6. Identifikasi laporan kepegawaian


 Siapakah yang bertugas membuat laporan kepegawaian?
 Bagaimana cara Bapak membuat laporan kepegawaian?
 Adakah SOP untuk membuat membuat laporan kepegawaian?
 Kapan waktu membuat laporan kepegawaian?
 Bagaimana mengarasip membuat laporan kepegawaian?
 Kepada pihak mana saja laporan kepegawaian diberikan?
 Siapa saja yang bisa mengakses Laporan tersebut?
 Bagaimana SOP pembuatan laporan kepegawaian tersebut?

34
DAFTAR ISTRUMEN FORMULIR PENILAIAN PERILAKU KERJA
TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH

35
36
LAMPIRAN
INSTRUMEN FORMULIR PENILAIAN KINERJA TENAGA
ADMINISTRASI SEKOLAH BERUPA DOKUMEN ADMINISTRASI
SEKOLAH

37

Anda mungkin juga menyukai