Anda di halaman 1dari 13

TUGAS PEMBELAJARAN INOVATIF

Nama :
NIM :

LK. 1.1. Identifikasi Masalah

Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi


No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
1 pedagogik, Pedagogik Pedagogik
literasi, dan Guru mengajar dengan
numerasi. metode ceramah yang - Guru tidak
monoton meningkatkan
kemampuan dalam
Literasi mengajar dan
Rendahnya minat baca siswa
menggunakan TIK
Numerasi sehingga metode yang
Kemampuan dasar digunakan tidak sesuai
matematika siswa masih dengan kebutuhan
rendah siswa masa kini
-Minimnya pelatihan -
pelatihan terkait
pedagogik yang
diadakan secara
internal dalam satuan
pendidikan

Literasi

- Perpustakaan
sepi pengunjung,
karena siswa
lebih senang
bermain dan
jajan ketika jam
istirahat
- Bacaan yang
tersedia di
perpustakaan
sudah tidak
menarik lagi
karena buku
bacaan miskin
gambar dan
ilustrasi

Numerasi
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
-Siswa tidak memahami
konsepp matematika
dasar dan tidak
mengulang pelajaran
di rumah

-siswa tidak berlatih


calistung secara
mandiri
- siswa tidak bertanya
kepada guru
walaupun mereka
belum mengerti

2 kesulitan belajar - Masih ada siswa kelas - Peserta didik tidak


siswa termasuk IV yang belum bisa aktif mengulang
siswa perkalian dasar pelajaran atau
berkebutuhan
dengan lancar mengikuti les/ bimbel
khusus dan
masalah -. Peserta didik tidak
pembelajaran - Masih ada siswa
kelas IV yang masih berlatih membaca
(berdiferensiasi)
di kelas, belum lancar untuk mengulang
berdasarkan membaca materi dan lebih
hasil analisis memilih bermain.
diagnostik yang
bapak ibu - kurangnya perhatian
lakukan keluarga terhadap
aktivitas literasi -
numerasi di rumah

3 membangun Hubungan komunikasi antar - Orangtua sibuk


relasi/hubungan guru dan orangtua peserta dengan pekerjaan
dengan siswa didik terkait pembelajaran masing-masing
dan orang tua
masih kurang dan terbatas sehingga anak kurang
siswa.
perhatian

- orangtua memiliki
pemikiran bahwa
pendidikan adalah
tanggung jawab sekolah
bukan tanggung jawab
bersama
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
- Beberapa orangtua
tidak hadir saat
diundang oleh
sekolah

4 pemahaman/ - Guru belum - Guru lebih sering


pemanfaatan mengoptimalkan model menggunakan metode
model-model pembelajaran yang inovatif ceramah dan tanya
pembelajaran
sesuai dengan jawab selama
inovatif
berdasarkan karakteristik materi pembelajaran
karakteristik
- Guru kesulitan - Guru belum
materi dan
siswa. mengeksplor pembelajaran memahami setiap
inovatif karakteristik dari
model – model
pembelajaran

5 Materi terkait - Guru melaksanakan - Ada beberapa guru


Literasi pembelajaran dan yang melaksanakan
numerasi, memberikan evaluasi pembelajaran dan
Advanced
pembelajaran tidak memberikan evaluasi
material,
miskonsepsi, berbasis literasi-numerasi belajar dengan tipe
HOTS. serta konsep pembelajaran berpikir rendah
HOTS karena guru belum
sepenuhnya
- Siswa lemah dalam memahami konsep
memahami teks numerasi pembelajaran literasi-
- siswa kurang menguasai numerasi HOTS
soal HOTS - Siswa kurang terbiasa
mengerjakan soal
numerasi

- siswa jarang membaca


buku bacaan

6 pemanfaatan Guru masih belum - Guru masih


teknologi/inovas mengoptimalkan menjadikan buku
i dalam pemanfaatan teknologi sebagai satu-satunya
pembelajaran.
informasi (TIK) dalam sumber belajar
pembelajaran
- Contoh-contoh
berkaitan materi
terkait lingkungan
hanya disampaikan
secara lisan.
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
- Guru belum pernah
mengajar
menggunakan
aplikasi TIK sebagai
pendukung
pembelajaran

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah Analisis
No yang telah eksplorasi
Hasil eksplorasi penyebab masalah
. diidentifika penyebab
si masalah
1 Kurangnya Kajian Literatur: Setelah
kemampua dilakukan
n siswa Haniq, U. (2019). Kesulitan Siswa analisis terhadap
Dalam Menyelesaikan Soal monotonnya
kelas IV
metode guru
memecahka Matematika Materi Pecahan pada dalam mengajar
n masalah Siswa Kelas V SDN 188 Pekanbaru. melalui berbagai
pecahan Primary : Jurnal Pendidikan Guru sumber literatur
berpenyebu Sekolah Dasar, 8 (1), 56-65. DOI: dan wawancara,
t tidak maka dapat
http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v8i ditentukan
sama
1.7052. penyebab
masalah yang
Siswa mengalami kendala dalam sesuai dengan
memahami konsep operasi hitung kondisi satuan
pecahan karena siswa merasa konsep pendidikan
dari operasi hitung pecahan terlalu sebagai berikut:
banyak sehingga siswa sering lupa dan
keliru ketika menyelesaikan soal 1. Siswa tidak
pecahan. Adapun bentuk kekeliruan yang memahami
dilakukan siswa dalam memahami konsep
konsep dari operasi hitung pecahan pecahan
adalah: sederhana
1) 5 orang siswa tidak paham konsep dari kelas 3
penjumlahan dan pengurangan pecahan 2. Siswa belum
yang berpenyebut berbeda. Sering kali mahir
siswa langsung menjumlahkan penyebut berhitung
dengan penyebut selanjutnya matematika
menjumlahkan pembilang dengan dasar baik
pembilang pada pecahan, hal yang sama penjumlahan,
juga dilakukan pada soal pengurangan pengurangan,
pecahan. perkalian dan
pembagian
2) 2 orang siswa tidak memahami konsep bilangan
perkalian pecahan. Siswa menyelesaikan puluhan
soal perkalian pada pecahan 3. Guru tidak
menggunakan konsep penjumlahan memastikan
berpenyebut berbeda. siswa benar-
3) Pembagian Pecahan, 5 orang siswa benar paham
tidak memahami konsep pembagian tetapi
pecahan. melanjutkan
materi
Wawancara selanjutnya
4. Guru tidak
a. Guru senior menggunakan
Narsum : Sahnan, S.Pd media yang
1. Siswa tidak mengerti konsep dapat
pecahan dari kelas 3 membantu
2. Siswa tidak memahami bentuk siswa
nyata pecahan apalagi memahami
membayangkannya dengan pecahan
mudah
3. Guru mengajar pecahan tanpa
menggunakan media
4. Guru tidak memberikan latihan
berhitung untuk memperkuat
konsep operasi matematika
pada pecahan

b. Kepala Sekolah
Narsum : Junaidi, S.Pd
1. Guru cenderung tidak
memastikan siswa sudah
paham konsep bentuk pecahan
sederhana sehingga
melanjutkan materi operasi
pecahan
2. Guru tidak menggunakan
media yang efektif agar siswa
bisa memahami bentuk
pecahan dalam kehidupan
sehari--hari

2 Rendahnya Kajian Literatur: Setelah


motivasi dilakukan
belajar Rike Kurnia Sari.ANALISIS FAKTOR analisis
siswa kelas RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA terhadap hasil
IV belajar DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA DI kajian literatur
IPA (materi : SD NEGERI 80/I RENGAS CONDONG dan hasil
bunyi) KECAMATAN MUARA BULIAN. wawancara juga
Universitas Jambi.2020
setelah
dilakukan
1. Sesuai dengan hasil penelitian
analisis faktor rendahnya motivasi
observasi/
belajar siswa kelas IV dalam proses
pengamatan
pembelajaran IPA di SD Negeri 80/I maka
Rengas Condong Kecamatan Muara dapat diketahui
Bulian diperoleh kesimpulan bahwa bahwa
rendahnya motivasi siswa kelas IV penyebab
dalam pembelajaran IPA disebabkan rendahnya
oleh rendahnya disipilin belajar, motivasi
sikap belajar siswa yang tidak belajar siswa
terlibat aktif dalam kegiatan kelas IV :
pembelajaran di kelas, kurangnya
tingkat keaktifan siswa yang 1. Metode
pembelajaran
ditandai dengan kurang
kurang inovatif
mendengarkan penjelasan guru,
kurang perhatian terhadap tugas 2. Media
individu dan kelompok, rasa ingin pembelajaran
tahu rendah , serta tidak memiliki yang digunakan
keberanian dalam bertanya dan Sebagian
menjawab. Tingkat kepuasan yang besarnya dari
masih rendah ditandai dengan buku paket saja
perolehan nilai belajar IPA siswa
kelas IV hampir mencapai 50% 3. Kurangnya
(setengah jumlah siswa). Sementara, pendampingan
faktor hubungan yang merupakan orangtua
salah satu faktor yang mempengaruhi sehingga aanak-
anak kehilangan
motivasi belajar, sesuai penelitian ini
rasa butuh
ditemukan hubungan pada siswa kelas
untuk belajar
IV SD Negeri 80/I Rengas Condong
berjalan normal dan baik. 4.Guru
2. Perihal yang terjadi terkait faktor menggunakan
rendahnya motivasi belajar siswa bahasa yang
kelas IV dalam pembelajarn IPA di SD tidak mudah
Negeri 80/I Rengas Condong bukanlah dipahami anak-
kejadian yang mutlak datang dari sisi anak SD kelas
siswa. Pihak sekolah dalam hal ini IV
kepala sekolah khususnya guru agar 5.Siswa masih
senantiasa aktif melakukan terbawa
penyesuaian pembelajaran terhadap suasana kelas
3; dimana
perkembangan yang ada. Sarana
belum banyak
pembelajaran juga merupakan hal yang
mata pelajaran
perlu mendapat perhatian guna yang harus
dilengkapi agar membuat siswa dipelajari
semakin tertantang dalam
melaksanakan pembelajaran
khususnya IPA. Tehadap kendala
yang dialami siswa yang tidak dapat
ditangani sendiri oleh guru
sebaiknya menyertakan orang tua,
sehingga orang tua dapat mengetahui
kejadian yang sebenarnya dan
membantu melakukan perbaikan
terhadap anaknya.

Wawancara
a. Guru senior
Narsum: Sahnan, S.Pd
1. Siswa malas membaca bacaan IPA
yang panjang, apalagi mengerjakan
PR secara mandiri
2. Siswa masih belum terbiasa
belajar banyak maata pelajaran
dibandingkan saat mereka kelas
rendah
3. Guru menggunakan bahasa yang
tinggi sehingga sebagian siswa
kesulitan memahami materi
pelajaran
4. Guru jarang sekali menggunakan
model pembelajaran dan media
yang membuat siswa tertarik
belajar IPA

b. Kepala Sekolah
Narsum : Junaidi, S.Pd
1. Orangtua kurang memperhatikan
pelajaran anak di rumah, sehingga
mereka kurang mengetahui
kesulitan yang dialami anak.
Biasanya yang mengikuti
perkembangan belajar anaknya
diikutkan les oleh orangtuanya
2. Media pembelajaran yang berada
di lingkungan sekolah belum bisa
diolah oleh guru untuk proses
pemeblajaran IPA
3. Metode ceramah dengan
mencermati buku paket lalu
menjawab pertanyaan membuat
siswa merasa seperti sedang
belajar bahasa indonesia

Guru lebih Kajian Literatur : Setelah


banyak dilakukan
mengajar Kharis Sulaiman Hasri, Analisis Gaya
dengan Mengajar Guru dalam Proses analisis
metode Pembelajaran AlQur’an dan hadits di terhadap
ceramah MAN 1 Kendari. Universitas Islam Negeri
dalam Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2021 monotonnya
pembelajaar metode guru
an IPA 1. Bahan pelajaran berupa sejumlah dalam mengajar
informasi dan ide yang sudah populer melalui
dan diketahui peserta didik, bersifat berbagai
objektif, jelas, sistematis dan logis. sumber literatur
2. Proses penyampaian materi didasarkan dan wawancara,
pada nilai-nilai lama dari generasi maka dapat
terdahulu ke generasi berikutnya dengan ditentukan
tujuan memelihara, tidak didasarkan penyebab
pada minat peserta didik, hanya masalah yang
didasarkan pada urutan tertentu. sesuai dengan
3. Peran peserta didik pasif, hanya kondisi satuan
diberikan pelajaran untuk didengarkan. pendidikan
sebagai berikut:
4. Peran guru dominan, hanya
menyampaikan bahan ajar. 1. Guru tidak
meningkatkan
Hasil wawancara : kemampuann
ya sesuai
A. Wawancara dengan guru Senior
dengan
Narsum : Sahnan, S.Pd perkembangan
zaman dan
1. Metode klasik cenderung sering kebutuhan
digunakan guru-guru usia tua karena siswa
mobilitas tubuh tidak seprima dahulu 2. Guru kurang
megolah
2. Guru senior harus berkolaborasi dirinya dalam
dengan guru muda untuk berinovasi hal
dalam pembelajaran pengembanga
n media
KEPALA SEKOLAH 3. Guru tidak
merencanak
Narsum : Junaidi, S.Pd
an secara
1. Guru harus meningkatkan aktif
kemampuan pedagogiknya agar dapat mengikuti
berinovasi dalam pembelajaran pelatihan
membaca yangberkaita
n dengan
2. Guru tidak meningkatkan pedagogic
kompetensinya melalui pelatihan- 4. Guru
pelatihan di platform guru belajar kurang
3. Guru fokus menyelesaikan target memperhati
mengajar kan kondisi
dan
4. Guru kurang memperhatikan
karakteristi
kondisi kebutuhan siswa
k siswa
5. Guru
cenderung
menggunakan
bahan materi
yang sudah
diketahui
siswa

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi Akar penyebab Analisis akar


No.
penyebab masalah masalah penyebab masalah
1 1. Siswa tidak Belum optimalnya Berdasarkan hasil
memahami konsep penerapan diskusi dan analisis
pecahan sederhana pembelajaran inovatif ditentukan bahwa
yang dapat
dari kelas 3 akar penyebab
meningkatkan
2. Siswa belum mahir kemampuan siswa masalah adalah :
berhitung matematika memecahkan soal
dasar baik pecahan dengan benar -Guru seharusnya
penjumlahan, dan cepat melakukan pretest
pengurangan, awal untuk
perkalian dan mengetahui sejauh
pembagian bilangan mana pemahaman
puluhan siswa terkait materi
3. Guru tidak
pecahan
memastikan siswa
benar-benar paham - Guru
tetapi melanjutkan menggunakan
materi selanjutnya
pembelajaran yang
4. Guru tidak
inovatif dalam
menggunakan media
menyampaikan
yang dapat membantu
siswa memahami materi tentang
pecahan pecahan dengan
harapan siswa
memahami konsep
pecahan dengan
belajar sambil
bermain

-Guru mencari
media yang cocok
dengan model
pembelajaran
inovatif agar
konsep dari operasi
pecahann mudah
dipahami siswa.

Cara menciptakan
pembelajaran yang
inovatif ini bisa
dilihat dari analisa
awal guru dengan
melihat gaya
belajar, minat siswa
maupun profil
siswa, sehingga
materi yang
disampaikan akan
mudah diterima
oleh siswa

Pembelajaran yang
inovatif ini adalah
pembelajaran yang
mengkontruksi
keingintahuan
siswa dalam
mempelajari materi
yang disampaikan
guru, sehingga
timbul motivasi
yang baik dan
membuat siswa
mudah daalm
memahami materi
yang disampaikan
oleh guru

1.
2 1. Metodepembelajaran - Kurangnya Berdasarkan hasil
kurang inovatif perhatian orang diskusi dan analisis
tua terhadap ditentukan akar
2. Media pembelajaran belajar anak di penyebab masalah
yang digunakan
rumah adalah:
Sebagian besarnya dari
buku paket saja - orang tua sibuk
- Kurangnya dengan pekerjaannya
3. Kurangnya motivasi dari sehingga kurang
pendampingan guru di sekolah
orangtua sehingga memberikan
aanak-anak perhatian terhadap
kehilangan rasa belajar anak
butuh untuk belajar dirumah. Orang tua
harus senantiasa
4.Guru menggunakan
memberikan
bahasa yang tidak
mudah dipahami pendampingan,
anak-anak SD kelas perhatian dan
IV dorongan kepada
anaknya agar
5. Siswa masih terbawa memiliki semangat
suasana kelas 3; dalam belajar
dimana belum
khususnya belajar
banyak mata
pelajaran yang harus dirumah agar dpat
dipelajari menunjang
keberhasilan belajar
di sekolah.

- Motivasi dari guru


dapat mengatasi
kesulitan belajar
siswanya. serta
meningkatkan
antusias dan
semangat siswa,
sehingga akan
timbul kebiasaan
dengan
memanfaatkan
peralatan belajar
yang tersedia
maupun
menggunakan
media
pembelajaran yang
efektif. Dengan
Motivasi bisa
mempengaruhi
individu untuk
mencapai hal yang
spesifik sesuai
tujuan individu.
Sikap dan nilai
tersebut
merupakan suatu
invisible yang
memberikan
kekuatan untuk
mendorong
individu dalam
mencapai tujuan.

3 1. Guru tidak Dengan menjalin


meningkatkan Guru tidak komunikasi yang
kemampuannya meningkatkan baik maka dapat
menghapus
sesuai dengan kemampuan
anggapan cara
perkembangan zaman pedagogiknya dalam berfikir orang tua
dan kebutuhan siswa hal inovasi yang menganggap
2. Guru kurang megolah pembelajaran. bahwa
dirinya dalam hal perkembangan
pengembangan media pendidikan seorang
3. Guru tidak anak adalah
tanggung jawab guru
merencanakan saja, orang tua
secara aktif menjadi dilibatkan
mengikuti pelatihan dalam kegiatan
pembelajaran.
yangberkaitan
Komunikasi yang
dengan pedagogic baik dapat
4. Guru kurang menimbulkan rasa
memperhatikan saling percaya dan
rasa saling
kondisi dan
memperhatikan
karakteristik siswa serta membangun
5. Guru cenderung hubungan yang baik.
menggunakan bahan Orang tua akan
materi yang sudah berusaha
diketahui siswa meluangkan
waktunya untuk
bertanya pada
gurunya tentang
akademik dan non
akademik anaknya.
LK. 1.4 Masalah terpilih yang akan diselesaikan

Masalah terpilih yang akan


No. Akar Penyebab masalah
diselesaikan
1 Kesulitan belajar siswa kelas IV Guru belum menggunakan model
pada materi pecahan pembelajaran yang inovatif. Guru
belum membuat media
pembelajran yang efektif
2 Rendahnya motivasi siswa belajar Guru belum memberikan motivassi
IPA pada materi bunyi dalam bentuk pembelajaran yang
menyenangkan.

Guru kurang memberikan


penghargaan kepada siswa dalam
proses pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai