Tugas Pembelajaran Inovatif
Tugas Pembelajaran Inovatif
Nama :
NIM :
Literasi
- Perpustakaan
sepi pengunjung,
karena siswa
lebih senang
bermain dan
jajan ketika jam
istirahat
- Bacaan yang
tersedia di
perpustakaan
sudah tidak
menarik lagi
karena buku
bacaan miskin
gambar dan
ilustrasi
Numerasi
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
-Siswa tidak memahami
konsepp matematika
dasar dan tidak
mengulang pelajaran
di rumah
- orangtua memiliki
pemikiran bahwa
pendidikan adalah
tanggung jawab sekolah
bukan tanggung jawab
bersama
Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi
No.
Permasalahn Diidentifikasi Masalah
- Beberapa orangtua
tidak hadir saat
diundang oleh
sekolah
Masalah Analisis
No yang telah eksplorasi
Hasil eksplorasi penyebab masalah
. diidentifika penyebab
si masalah
1 Kurangnya Kajian Literatur: Setelah
kemampua dilakukan
n siswa Haniq, U. (2019). Kesulitan Siswa analisis terhadap
Dalam Menyelesaikan Soal monotonnya
kelas IV
metode guru
memecahka Matematika Materi Pecahan pada dalam mengajar
n masalah Siswa Kelas V SDN 188 Pekanbaru. melalui berbagai
pecahan Primary : Jurnal Pendidikan Guru sumber literatur
berpenyebu Sekolah Dasar, 8 (1), 56-65. DOI: dan wawancara,
t tidak maka dapat
http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v8i ditentukan
sama
1.7052. penyebab
masalah yang
Siswa mengalami kendala dalam sesuai dengan
memahami konsep operasi hitung kondisi satuan
pecahan karena siswa merasa konsep pendidikan
dari operasi hitung pecahan terlalu sebagai berikut:
banyak sehingga siswa sering lupa dan
keliru ketika menyelesaikan soal 1. Siswa tidak
pecahan. Adapun bentuk kekeliruan yang memahami
dilakukan siswa dalam memahami konsep
konsep dari operasi hitung pecahan pecahan
adalah: sederhana
1) 5 orang siswa tidak paham konsep dari kelas 3
penjumlahan dan pengurangan pecahan 2. Siswa belum
yang berpenyebut berbeda. Sering kali mahir
siswa langsung menjumlahkan penyebut berhitung
dengan penyebut selanjutnya matematika
menjumlahkan pembilang dengan dasar baik
pembilang pada pecahan, hal yang sama penjumlahan,
juga dilakukan pada soal pengurangan pengurangan,
pecahan. perkalian dan
pembagian
2) 2 orang siswa tidak memahami konsep bilangan
perkalian pecahan. Siswa menyelesaikan puluhan
soal perkalian pada pecahan 3. Guru tidak
menggunakan konsep penjumlahan memastikan
berpenyebut berbeda. siswa benar-
3) Pembagian Pecahan, 5 orang siswa benar paham
tidak memahami konsep pembagian tetapi
pecahan. melanjutkan
materi
Wawancara selanjutnya
4. Guru tidak
a. Guru senior menggunakan
Narsum : Sahnan, S.Pd media yang
1. Siswa tidak mengerti konsep dapat
pecahan dari kelas 3 membantu
2. Siswa tidak memahami bentuk siswa
nyata pecahan apalagi memahami
membayangkannya dengan pecahan
mudah
3. Guru mengajar pecahan tanpa
menggunakan media
4. Guru tidak memberikan latihan
berhitung untuk memperkuat
konsep operasi matematika
pada pecahan
b. Kepala Sekolah
Narsum : Junaidi, S.Pd
1. Guru cenderung tidak
memastikan siswa sudah
paham konsep bentuk pecahan
sederhana sehingga
melanjutkan materi operasi
pecahan
2. Guru tidak menggunakan
media yang efektif agar siswa
bisa memahami bentuk
pecahan dalam kehidupan
sehari--hari
Wawancara
a. Guru senior
Narsum: Sahnan, S.Pd
1. Siswa malas membaca bacaan IPA
yang panjang, apalagi mengerjakan
PR secara mandiri
2. Siswa masih belum terbiasa
belajar banyak maata pelajaran
dibandingkan saat mereka kelas
rendah
3. Guru menggunakan bahasa yang
tinggi sehingga sebagian siswa
kesulitan memahami materi
pelajaran
4. Guru jarang sekali menggunakan
model pembelajaran dan media
yang membuat siswa tertarik
belajar IPA
b. Kepala Sekolah
Narsum : Junaidi, S.Pd
1. Orangtua kurang memperhatikan
pelajaran anak di rumah, sehingga
mereka kurang mengetahui
kesulitan yang dialami anak.
Biasanya yang mengikuti
perkembangan belajar anaknya
diikutkan les oleh orangtuanya
2. Media pembelajaran yang berada
di lingkungan sekolah belum bisa
diolah oleh guru untuk proses
pemeblajaran IPA
3. Metode ceramah dengan
mencermati buku paket lalu
menjawab pertanyaan membuat
siswa merasa seperti sedang
belajar bahasa indonesia
-Guru mencari
media yang cocok
dengan model
pembelajaran
inovatif agar
konsep dari operasi
pecahann mudah
dipahami siswa.
Cara menciptakan
pembelajaran yang
inovatif ini bisa
dilihat dari analisa
awal guru dengan
melihat gaya
belajar, minat siswa
maupun profil
siswa, sehingga
materi yang
disampaikan akan
mudah diterima
oleh siswa
Pembelajaran yang
inovatif ini adalah
pembelajaran yang
mengkontruksi
keingintahuan
siswa dalam
mempelajari materi
yang disampaikan
guru, sehingga
timbul motivasi
yang baik dan
membuat siswa
mudah daalm
memahami materi
yang disampaikan
oleh guru
1.
2 1. Metodepembelajaran - Kurangnya Berdasarkan hasil
kurang inovatif perhatian orang diskusi dan analisis
tua terhadap ditentukan akar
2. Media pembelajaran belajar anak di penyebab masalah
yang digunakan
rumah adalah:
Sebagian besarnya dari
buku paket saja - orang tua sibuk
- Kurangnya dengan pekerjaannya
3. Kurangnya motivasi dari sehingga kurang
pendampingan guru di sekolah
orangtua sehingga memberikan
aanak-anak perhatian terhadap
kehilangan rasa belajar anak
butuh untuk belajar dirumah. Orang tua
harus senantiasa
4.Guru menggunakan
memberikan
bahasa yang tidak
mudah dipahami pendampingan,
anak-anak SD kelas perhatian dan
IV dorongan kepada
anaknya agar
5. Siswa masih terbawa memiliki semangat
suasana kelas 3; dalam belajar
dimana belum
khususnya belajar
banyak mata
pelajaran yang harus dirumah agar dpat
dipelajari menunjang
keberhasilan belajar
di sekolah.