Anda di halaman 1dari 7

Nama : Eka Febi Septia Maghfiroh

NIM : 041184937

Program Studi : S1 Akuntansi

Jawaban Tugas 1 Tutorial Online Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen

1. Pengendalian diguanakan oleh para manajer untuk membuat langkah-langkah agar


seluruh komponen di dalam sebuah organisasi dapat sejalan dengan apa yang
diinginkan dan yang telah direncanakan.
Jelaskan dan gambarkan elemen-elemen proses kendali sistem pengendalian!
Jawab :
Dalam suatu sistem pengendalian akan ditemukan minimal 4 (empat) elemen proses
pengendalian, yaitu:
a. Detector / Sensor
adalah alat untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses
pengendalian dalam organisasi.
b. Assessor / Penilai
adalah alat untuk menilai signifikansi apa yang sedang terjadi (peristiwa actual) dalam
proses pengendalian. Pada umumnya yang dilakukan adalah membandingkan apa
yang sedang terjadi dengan yang seharusnya terjadi (standar).
c. Effector / Pelaksana
adalah alat yang mendorong perilaku atau tindakan tertentu jika assessor menyatakan
bahwa realitas tidak sesuai dengan ketentuan atau standar. Elemen tersebut kadang
disebut “feedback” atau umpan balik.
d. Communication Network / Jaringan komunikasi
adalah transmisi informasi dari detector dan assessor atau assessor dan effector.

Keempat elemen tersebut dapat digambarkan seperti tampak di Gambar 1.1.

Perangkat kendali Assesor


Perbandingan
dengan ukuran
standar

Detektor
Informasi mengenai Effektor
apa yang terjadi
Perubahan sikap,
jika dibutuhkan
Organisasi yang sedang
dikendalikan

Gambar 1.1.
Elemen Proses Pengendalian

Dari gambar tersebut tampak bagaimana lingkungan yang dikendalikan oleh detector
diidentifikasi untuk apa saja yang terjadi, kemudian informasi tersebut dibawa ke
assessor untuk dibandingkan dengan standar atau ketentuan yang berlaku. Jika sesuai
dengan standar atau harapan, maka effector bertindak sesuai prosedur yang ditentukan.
Transmisi informasi dari detector ke assessor lalu ke effector membutuhkan jaringan
komunikasi yang baik agar menghasilkan pengendalian yang efektif.
Jika keempat elemen pengendalian diterapkan dalam suatu organisasi, maka seorang
detector mempunyai tugas melakukan pengamatan atas apa yang terjadi, kemudian
assessor membandingkan apa yang terjadi dengan standar atau aturan yang berlaku.
Kalau apa yang terjadi tidak sesuai dengan standar maka effector akan melakukan
tindakan tertentu agar sesuai yang diharapkan. Tentunya ketiga elemen tersebut harus
dihubungkan dengan jaringan komunikasi yang baik.

Sumber referensi : BMP EKSI4416/Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 4 Modul 1


Hal. 1.6 – 1.7

2. Pengendalian hasil berorientasi pada hasil dan performa akhir yang bertujuan
memberikan motivasi dan gambaran kepasa para pelaksana untuk mengetahui apa
dampak yang dapat mereka rasakan apabila sebuah tujuan berhasil/gagal.
Bagaimana membuat sebuah pengendalian berorientasi hasil dapat berjalan efektif?
Jawab :
Berikut tiga hal yang dapat membuat sebuah pengendalian berorientasi hasil dapat
berjalan efektif :
a. Pimpinan harus mengetahui target tujuan yang ingin dikendalikan
Ukuran utama keberhasilan seorang pemimpin adalah seberapa cepat dan seberapa
efektif organisasi mampu mencapai visinya. Organisasi yang dimaksud tentu adalah
orang-orang yang ada di dalam organisasi. Untuk dapat mencapai tujuan yang efektif
ini pemimpin melakukan berbagai kegiatan kepemimpinan. Kegiatan kepemimpinan
tersebut biasa disebut dengan kepemimpinan operasional dan kepemimpinan
organisasi. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan bagaimana seorang
pemimpin merancang pencapaian visi, sedangkan kepemimpinan organisasi berkaitan
dengan bagaimana seorang pemimpin menggerakan orang-orang yang ada di
organisasi untuk mencapai visi organisasi.
b. Harus dimilikinya kemampuan untuk memengaruhi pihak lain di internal organisasi
dalam mencapai tujuan
Setiap orang mempunyai pengaruh atas pihak lain, dengan latihan dan peningkatan
pengetahuan oleh pihak maka pengaruh tersebut akan bertambah dan berkembang.
Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk
mempengaruhi pihak lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan lebih dahulu. Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi
seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan
dipimpin dari bukan dengan jalan menyuruh atau mondorong dari belakang.
c. Harus dimilikinya kemampuan untuk mengukur tujuan secara efektif.
Seorang pemimpin mempunyai baik ketrampilan manajemen (managerial skill)
maupun keterampilan tekhnis (technical skill). Semakin rendah kedudukan seorang
tekhnis pemimpin dalam organisasi maka keterampilan lebih menonjol dibandingkan
dengan keterampilan manajemen. Hal ini disebabkan karena aktivitas yang bersifat
operasional.
Bertambah tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin
menonjol keterampilan manajemen dan aktivitas yang dijalankan adalah aktivitas
bersifat konsepsional.
Dengan perkataan lain semakin tinggi kedudukan seorang pamimpin dalam organisasi
maka semakin dituntut dari padanya kemampuan berfikir secara konsepsional
strategis dan makro.

Sumber referensi : BMP EKSI4416/Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 4 Modul 1


Hal 1.18
3. PEfektif bermakna hasil yang didapatkan sesuai dengan yang ditargetkan, efisien
mengandung arti mampu menghasilkan output yang maksimal dengan sumber daya
yang dimiliki. Kegiatan manajemen dalam mengalokasikan seluruh sumber daya
harus efektif dan efisien.
Sebutkan 4 (empat) kegiatan utama manajemen dan jelaskan!
Jawab :
a. Planning (perencanaan)
Meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan
tersebut. Perencanaan telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan
meliputi segala sesuatu yang manager kerjakan. Manager memperhatikan masa depan
terkait apa yang ingin dicapai dan bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut.
Membuat keputusan menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat
berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Contohnya, setiap manajer harus
membuat rencana pekerjaan yag efektif di dalam kepegawaian organisasi.
b. Organizing (pengorganisasian)
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap
sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang
berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktivitas,
membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang
memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas. Mengatur sumber daya agar tepat,
segala sesuatu berjalan dengan semestinya dan sesuai dengan yang direncanakan
sebelumnya.
Agar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Dalam organisasi
diwujudkan dalam bentuk bagan organisasi. Kemudian dipecah menjadi berbagai
jabatan. Pada setiap jabatan memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan uraian
jabatan (job description).
c. Actuating (penggerakan)
Actuating adalah proses pelaksanaan dari rencana yang sudah ditetapkan. Semua
sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan
program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang
telah disusun.
Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi, dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan.
d. Controlling (pengendalian)
Agar pekerjaan berjalan sesuai visi, misi dan program kerja organisasi maka
dibutuhkan pengontrolan. Hal yang paling penting adalah bagaimana sejak dini dapat
diketahui penyimpangan-penyimpangn yang terjadi. Sehingga dapat segera dilakukan
koreksi, antisipasi dan penyesuain-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan
perkembangan zaman.

Sumber referensi : BMP EKSI4416/Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 4 Modul 2


Hal 2.4 – 2.6

4. Perencanaan strategis bersifat sistematis dan jangka panjang, terdiri dari


kumpulan prosedur dan mencakup beberapa tahapan dalam pelaksanaannya.
Sebutkan tahapan perencanaan strategis!
Jawab :
Proses perencanaan strategis mencakup 5 (lima) langkah utama :
1) Merancang Visi, Misi, dan Sasaran.
Visi, misi dan sasaran organisasi merupakan platform sebuah organisasi. Visi adalah
sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di masa depan yang harus dimiliki
organisasi sebelum disusun rencana bagaimana mencapainya (Susanto, 2008). Misi
adalah bagaimana cara mencapai visi tersebut. Rencana strategis adalah implementasi
dari visi, misi, dan sasaran tersebut.
2) Memahami kondisi perusahaan saat ini, kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan
risiko.
Proses memahami kondisi organisasi perlu dilakukan agar rencana strategis yang
dihasilkan dapat benar-benar dilaksanakan dan sesuai dengan kondisi organisasi.
Proses memahami kondisi ini juga termasuk di dalamnya menganalisis sumber daya
yang ada di dalam organisasi untuk pelaksanaan rencana strategis.

3) Menentukan prioritas kerja.


Prioritas kerja berhubungan dengan rencana apa yang menjadi prioritas untuk terlebih
dahulu dilaksanakan, termasuk didalamnya terdapat proses analisis apakah ada
keterkaitan antara rencana yang satu dengan rencana lainnya.
4) Menyusun rencana strategis pencapaian tujuan berdasarkan prioritas kerja.
Setelah dibuat gambaran prioritas kerja, kemudian dibuat rencana strategisnya.
Penyusunan rencana strategis di antaranya mencakup tujuan yang ingin dicapai,
urutan waktu pelaksanaan, sumber daya yang digunakan, pihak-pihak yang terlibat,
dan berbagai hal lainnya.
5) Memonitor kinerja dan memperbaharui (update) rencana strategi jika diperlukan.
Setelah rencana strategis secara resmi ditetapkan, pada tahap pelaksanaanya
manajemen tentu harus tetap memonitor pelaksanaan di lapangan. Proses monitor
diperlukan untuk mengetahui apakah rencana strategis telah dilaksanakan atau belum,
di samping itu kegiatan pemantauan diperlukan untuk proses pembaharuan apabila
diperlukan dalam pelaksanaannya.

Sumber referensi : BMP EKSI4416/Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 4 Modul 3


Hal 3.25 – 3.16

5. Salah satu alat yang biasanya digunakan sebagai media pengendalian adalah
anggaran. Penganggaran adalah perumusan rencana dalam angka-angka untuk
periode tertentu.
Sebutkan karakteristik utama dari sebuah anggaran beserta peran dan fungsi
anggaran!
Jawab :
 Berikut ini karakteristik utama dari sebuah anggaran :
a. Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari sebuah anggaran;
b. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan;
c. Anggaran umumnya meliputi periode waktu satu tahun;
d. Anggaran merupakan komitmen manajemen;
e. Anggaran ditelaah dan disetujui oleh pimpinan organisasi;
f. Anggaran yang sudah ditetapkan hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu;
g. Anggaran dapat digunakan sebagai pembanding dengan kinerja keuangan akrual.
 Peran dan fungsi anggaran
Anggaran berperan sebagai alat untuk membantu manajemen dalam melaksanakan
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang terutama
ditinjau dari sisi keuangan. Sehingga anggaran dapat menjadi sebuah alat yang sangat
bermanfaat untuk membuat pelaksanaan kegiatan organisasi yang efektif dalam
jangka pendek. Disamping itu dengan adanya sebuah sistem anggaran yang baik, hal
ini akan berguna untuk membuat pimpinan organisasi dalam mengambil Langkah-
langkah strategic yang tepat sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Beberapa kegunaan lain dari sistem anggaran adalah sebagai berikut.
1) Memperjelas perencanaan strategis yang sudah dibuat.
Keberadaan anggaran ini dapat memperjelas pihak-pihak terkait mengenai
seberapa besar tujuan yang dituju berkaitan dengan pengorbanan keuangan yang
dikeluarkan.
2) Sebagai alat koordinasi dan komunikasi antar-lini organisasi.
Pada saat penyusunan anggaran biasanya seluruh pihak yang terkiat akan
dikumpulkan untuk merumuskan proporsi anggaran masing-masing. Sehingga
pihak terkait tersebut dapat berkoordinasi mengenai Langkah pencapaian tujuan
dan kerja sama yang akan dilakukan.
3) Sebagai bentuk pembagian tanggung jawab untuk manajemen.
Anggaran yang telah disetujui mempertegas pembagian tanggung jawab setiap lini
organisasi yang terkait. Di samping itu juga digunakan untuk mempertegas
pengotorisasian pembelanjaan anggaran masing-masing.
4) Sebagai dasar untuk evaluasi kinerja.
Anggaran yang telah disetujui Bersama adalah sebuah komitmen kerja manajemen
dalam pencapaian tujuannya. Sehingga di kemudian hari komitmen tersebut akan
dibandingkan dengan pencapaian sebenarnya di akhir periode. Sehingga dapat
dijadikan sebagai salah satu dasar pimpinan organisasi untuk menilai apakah
kinerja lini operasional organisasi sudah berjalan dengan optimal atau belum.

Sumber referensi : BMP EKSI4416/Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 4 Modul 3


Hal 3.21 – 3.22

Anda mungkin juga menyukai