NIM : 041184937
Detektor
Informasi mengenai Effektor
apa yang terjadi
Perubahan sikap,
jika dibutuhkan
Organisasi yang sedang
dikendalikan
Gambar 1.1.
Elemen Proses Pengendalian
Dari gambar tersebut tampak bagaimana lingkungan yang dikendalikan oleh detector
diidentifikasi untuk apa saja yang terjadi, kemudian informasi tersebut dibawa ke
assessor untuk dibandingkan dengan standar atau ketentuan yang berlaku. Jika sesuai
dengan standar atau harapan, maka effector bertindak sesuai prosedur yang ditentukan.
Transmisi informasi dari detector ke assessor lalu ke effector membutuhkan jaringan
komunikasi yang baik agar menghasilkan pengendalian yang efektif.
Jika keempat elemen pengendalian diterapkan dalam suatu organisasi, maka seorang
detector mempunyai tugas melakukan pengamatan atas apa yang terjadi, kemudian
assessor membandingkan apa yang terjadi dengan standar atau aturan yang berlaku.
Kalau apa yang terjadi tidak sesuai dengan standar maka effector akan melakukan
tindakan tertentu agar sesuai yang diharapkan. Tentunya ketiga elemen tersebut harus
dihubungkan dengan jaringan komunikasi yang baik.
2. Pengendalian hasil berorientasi pada hasil dan performa akhir yang bertujuan
memberikan motivasi dan gambaran kepasa para pelaksana untuk mengetahui apa
dampak yang dapat mereka rasakan apabila sebuah tujuan berhasil/gagal.
Bagaimana membuat sebuah pengendalian berorientasi hasil dapat berjalan efektif?
Jawab :
Berikut tiga hal yang dapat membuat sebuah pengendalian berorientasi hasil dapat
berjalan efektif :
a. Pimpinan harus mengetahui target tujuan yang ingin dikendalikan
Ukuran utama keberhasilan seorang pemimpin adalah seberapa cepat dan seberapa
efektif organisasi mampu mencapai visinya. Organisasi yang dimaksud tentu adalah
orang-orang yang ada di dalam organisasi. Untuk dapat mencapai tujuan yang efektif
ini pemimpin melakukan berbagai kegiatan kepemimpinan. Kegiatan kepemimpinan
tersebut biasa disebut dengan kepemimpinan operasional dan kepemimpinan
organisasi. Kepemimpinan operasional berkaitan dengan bagaimana seorang
pemimpin merancang pencapaian visi, sedangkan kepemimpinan organisasi berkaitan
dengan bagaimana seorang pemimpin menggerakan orang-orang yang ada di
organisasi untuk mencapai visi organisasi.
b. Harus dimilikinya kemampuan untuk memengaruhi pihak lain di internal organisasi
dalam mencapai tujuan
Setiap orang mempunyai pengaruh atas pihak lain, dengan latihan dan peningkatan
pengetahuan oleh pihak maka pengaruh tersebut akan bertambah dan berkembang.
Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara aktif untuk
mempengaruhi pihak lain dan dalam wujudkan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan lebih dahulu. Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi
seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan
dipimpin dari bukan dengan jalan menyuruh atau mondorong dari belakang.
c. Harus dimilikinya kemampuan untuk mengukur tujuan secara efektif.
Seorang pemimpin mempunyai baik ketrampilan manajemen (managerial skill)
maupun keterampilan tekhnis (technical skill). Semakin rendah kedudukan seorang
tekhnis pemimpin dalam organisasi maka keterampilan lebih menonjol dibandingkan
dengan keterampilan manajemen. Hal ini disebabkan karena aktivitas yang bersifat
operasional.
Bertambah tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin
menonjol keterampilan manajemen dan aktivitas yang dijalankan adalah aktivitas
bersifat konsepsional.
Dengan perkataan lain semakin tinggi kedudukan seorang pamimpin dalam organisasi
maka semakin dituntut dari padanya kemampuan berfikir secara konsepsional
strategis dan makro.
5. Salah satu alat yang biasanya digunakan sebagai media pengendalian adalah
anggaran. Penganggaran adalah perumusan rencana dalam angka-angka untuk
periode tertentu.
Sebutkan karakteristik utama dari sebuah anggaran beserta peran dan fungsi
anggaran!
Jawab :
Berikut ini karakteristik utama dari sebuah anggaran :
a. Anggaran mengestimasi tingkat laba potensial dari sebuah anggaran;
b. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan;
c. Anggaran umumnya meliputi periode waktu satu tahun;
d. Anggaran merupakan komitmen manajemen;
e. Anggaran ditelaah dan disetujui oleh pimpinan organisasi;
f. Anggaran yang sudah ditetapkan hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu;
g. Anggaran dapat digunakan sebagai pembanding dengan kinerja keuangan akrual.
Peran dan fungsi anggaran
Anggaran berperan sebagai alat untuk membantu manajemen dalam melaksanakan
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang terutama
ditinjau dari sisi keuangan. Sehingga anggaran dapat menjadi sebuah alat yang sangat
bermanfaat untuk membuat pelaksanaan kegiatan organisasi yang efektif dalam
jangka pendek. Disamping itu dengan adanya sebuah sistem anggaran yang baik, hal
ini akan berguna untuk membuat pimpinan organisasi dalam mengambil Langkah-
langkah strategic yang tepat sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Beberapa kegunaan lain dari sistem anggaran adalah sebagai berikut.
1) Memperjelas perencanaan strategis yang sudah dibuat.
Keberadaan anggaran ini dapat memperjelas pihak-pihak terkait mengenai
seberapa besar tujuan yang dituju berkaitan dengan pengorbanan keuangan yang
dikeluarkan.
2) Sebagai alat koordinasi dan komunikasi antar-lini organisasi.
Pada saat penyusunan anggaran biasanya seluruh pihak yang terkiat akan
dikumpulkan untuk merumuskan proporsi anggaran masing-masing. Sehingga
pihak terkait tersebut dapat berkoordinasi mengenai Langkah pencapaian tujuan
dan kerja sama yang akan dilakukan.
3) Sebagai bentuk pembagian tanggung jawab untuk manajemen.
Anggaran yang telah disetujui mempertegas pembagian tanggung jawab setiap lini
organisasi yang terkait. Di samping itu juga digunakan untuk mempertegas
pengotorisasian pembelanjaan anggaran masing-masing.
4) Sebagai dasar untuk evaluasi kinerja.
Anggaran yang telah disetujui Bersama adalah sebuah komitmen kerja manajemen
dalam pencapaian tujuannya. Sehingga di kemudian hari komitmen tersebut akan
dibandingkan dengan pencapaian sebenarnya di akhir periode. Sehingga dapat
dijadikan sebagai salah satu dasar pimpinan organisasi untuk menilai apakah
kinerja lini operasional organisasi sudah berjalan dengan optimal atau belum.