Anda di halaman 1dari 2

Nama : Aida Nur Alia

Npm : 2205201010003
Mata Kuliah : Teknologi Dan Industri Benih
Dosen : Prof. Dr. nat. techn. Syafruddin, Sp., M.P
No Hp : 085359729952

Soal
Jumlah penduduk Indonesia 280 juta perindividu, 11 kg (kebutuhan beras) jumlah
produksi padi pertahun 30 ton/ha sedangkan kebutuhan yang berhasil disediakan 28 ton/ha.
1. Berapakah impor beras yang di lakukan setiap tahun ?
2. Apa saja syarat-syarat impor dan mengapa harus impor ?

Jabawan

1. Untuk menghitung jumlah impor beras yang dilakukan setiap tahun, kita perlu
menghitung jumlah produksi beras dalam negeri dan membandingkannya dengan
kebutuhan beras nasional:
a. Jumlah kebutuhan beras nasional:
Jumlah kebutuhan beras nasional dapat dihitung dengan mengalikan jumlah
penduduk dengan kebutuhan beras perindividu:

280 juta penduduk x 11 kg/individu = 3,080,000 ton beras

b. Jumlah produksi beras dalam negeri: Jumlah produksi beras dalam negeri dapat
dihitung dengan mengalikan luas panen padi dengan produktivitas padi per hektar:

Luas panen padi = (jumlah produksi padi pertahun) / (produktivitas padi per hektar)

Luas panen padi = 30 ton/ha / 28 ton/ha = 1.07 ha

Jumlah produksi beras dalam negeri dapat dihitung dengan mengalikan luas panen
padi dengan produktivitas beras per hektar. Kita asumsikan produktivitas beras per
hektar adalah sekitar 60% dari produktivitas padi per hektar:

Jumlah produksi beras dalam negeri = (luas panen padi) x (produktivitas beras per
hektar)

Jumlah produksi beras dalam negeri = 1.07 ha x 0.6 x 30 ton/ha = 19.368 ton beras

c. Jumlah impor beras:


Jumlah impor beras dapat dihitung dengan mengurangi jumlah kebutuhan beras
nasional dengan jumlah produksi beras dalam negeri:
Jumlah impor beras = Jumlah kebutuhan beras nasional - Jumlah produksi beras
dalam negeri
Jumlah impor beras = 3,080,000 ton - 19,368 ton = 3,060,632 ton
Jadi, berdasarkan asumsi yang diberikan, Indonesia perlu mengimpor sekitar
3,060,632 ton beras setiap tahun

2. Syarat-syarat untuk melakukan impor beras adalah sebagai berikut:


1. Melampirkan Akta Pendirian Perusahaan beserta perubahannya
2. Memiliki Angka Pengenal Importir Umum (API-U)
3. Bukti penguasaan gudang sesuai dengan karakteristik produknya atau Tanda Daftar
Gudang (TDG)
4. PIB bagi perusahaan yang sudah pernah melakukan impor sebelumnya impor beras
hanya boleh dilakukan untuk tujuan-tujuan khusus, yaitu:
• Untuk keperluan umum dalam negeri hanya dapat dilakukan oleh Perum Bulog
• Beras yang bersumber dari hibah hanya dapat dilakukan oleh lembaga/ organisasi
sosial yang mendapat persetujuan impor dari Menteri Perdagangan. Untuk
keperluan lain, ada 2 jenis:
1. Untuk bahan baku industri hanya dapat dilakukan oleh perusahaan pemilik Angka
Pengenal Importir Produsen / Umum (API-P atau API-Umum)
2. Untuk keperluan selain bahan baku industri hanya bisa dilakukan oleh BUMN.

impor dilakukan oleh Indonesia karena produksi dalam negeri tidak mampu
memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Artinya, kebutuhan masyarakat lebih tinggi
dari pada hasil produksi di dalam negeri. Beras impor didatangkan untuk memenuhi
kebutuhan cadangan beras pemerintah (CBP). CBP adalah persediaan beras yang
dikuasai dan dikelola oleh Pemerintah pada Perum BULOG, dengan arah
penggunaan untuk penanggulangan keadaan darurat bencana dan kerawanan pangan
pasca bencana

Anda mungkin juga menyukai