Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan video materi inisiasi, buatlah poin-poin rancangan eksepsinya!

Eksepsi adalah upaya hukum yang dilakukan oleh terdakwa atau penggugat untuk menolak
gugatan atau dakwaan yang diajukan oleh jaksa penuntut umum atau penggugat. Berikut adalah
beberapa poin rancangan eksepsi dalam sidang peradilan:

1. Identifikasi kecacatan prosedur: Eksepsi dapat diajukan jika terdapat kecacatan dalam prosedur
hukum yang dilakukan oleh jaksa penuntut umum atau penggugat, seperti kesalahan dalam
proses penangkapan, penahanan, atau penyidikan.

2. Tidak memenuhi unsur atau syarat: Terdakwa atau penggugat dapat menolak gugatan atau
dakwaan jika fakta-fakta yang diajukan tidak memenuhi unsur atau syarat yang diperlukan
dalam undang-undang yang berlaku.dalam hal ini Penuntut umum belum siap menghadirkan
alat bukti dan meminta majelis hakim untuk menunda dan melanjutkan sidang 14 hari kedepan.

3. Kekeliruan identitas: Jika terdakwa atau penggugat mengklaim bahwa ia bukanlah orang yang
dimaksud dalam dakwaan atau gugatan yang diajukan.

4. Dalil-dalil hukum: Eksepsi juga dapat diajukan berdasarkan dalil-dalil hukum, seperti adanya
ketentuan dalam undang-undang yang menentang dakwaan atau gugatan yang diajukan.

5. Ketidakberlakuan hukum: Terdakwa atau penggugat dapat mengajukan eksepsi jika perbuatan
yang dituduhkan tidak diatur dalam undang-undang atau hukum yang berlaku.

6. Kekuasaan hakim yang tidak wajar: Jika terdakwa atau penggugat merasa bahwa hakim yang
memimpin sidang tidak adil atau memihak kepada salah satu pihak, maka eksepsi dapat
diajukan untuk meminta penggantian hakim.

7. Kewenangan pengadilan: Eksepsi dapat diajukan jika terdapat keberatan atas kewenangan
pengadilan yang mengadili perkara tersebut, seperti terdapat peraturan yang menentukan
bahwa perkara tersebut seharusnya diadili oleh pengadilan yang berbeda.

8. Kepentingan hukum yang sah: Terdakwa atau penggugat dapat mengajukan eksepsi jika perkara
yang diajukan tidak memiliki kepentingan hukum yang sah atau tidak berhubungan dengan
peraturan atau undang-undang yang berlaku.

9. Kejanggalan dalam dakwaan atau gugatan: Jika terdapat kejanggalan dalam dakwaan atau
gugatan yang diajukan, seperti adanya ketidaksesuaian antara dakwaan atau gugatan dengan
fakta-fakta yang ada, maka terdakwa atau penggugat dapat mengajukan eksepsi.

10. Keabsahan bukti: Terdakwa atau penggugat dapat menolak dakwaan atau gugatan jika bukti
yang diajukan oleh jaksa penuntut umum atau penggugat tidak sah atau diperoleh secara tidak
sah.
Namun, perlu diingat bahwa setiap pengajuan eksepsi harus didasarkan pada dasar hukum yang kuat
dan relevan dengan kasus yang sedang dipersidangkan.

Anda mungkin juga menyukai