Anda di halaman 1dari 4

UAS TEORI PERILAKU ORGANISASI

Dela Afifah Fauziah 180811642178


Reza Hanif Al Farizi 180811642076
Rieke Aulia Anjani 180811642007

1. Organisasi : NOB (Not Only Basketball)


1.2. Sejarah, tujuan, dan visi misi organisasi
Organisasi Not Only Basketball atau yang disingkat NOB merupakan salah satu unit
kegiatan mahasiswa yang berada di Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang.
Unit NOB bersifat profesional dan terbuka. Organisasi Not Only Basketball resmi berdiri pada
tanggal 4 April 2013 dibawah naungan Divisi Bakat dan Minta Badan Eksekutif Mahasiswa FPPsi
UM. Not Only Basketball memiliki tujuan menjadi wadah bakat dan minat olahraga basket
mahasiswa maupun mahasiswi Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Malang serta
menjadi wadah untuk pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
Organisasi NOB memiliki visi yaitu menjadi wadah pengembangan diri bagi mahasiswa-
mahasiswi psikologi dan unggul dalam ruang lingkup bola basket. Misi yang dimiliki oleh NOB
yaitu memberikan pelatihan soft skill bola basket dan pengetahuan keorganisasian, mengikuti dan
membuat event-event dalam lingkup bola basket. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang
telah terbentuk tersebut, NOB merancang dan berusaha untuk menjalankan beberapa program
kerja yang diharapkan dapat mewujudkan tujuan dari visi dan misi organisasi.

2. Tipe Organisasi : Struktur Sederhana


Alasannya : Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar
departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada
seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam
usaha-usaha kecil seperti di sekolah atau universitas. Berbeda dengan komunitas, organisasi
memiliki struktur organisasi yang menjelaskan alur birokrasi, posisi dan tanggung jawab pengurus.
Pengurus adalah anggota-anggota yang dipilih untuk mengisi jabatan-jabatan dalam organisasi,
dimana jabatan-jabatan dalam organisasi paling sederhana adalah:
a. Pemimpin atau ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Seksi-seksi
Seperti pada organisasi NOB dimana pada organisasi ini memiliki struktur untuk masing-
masing pemegang jabatan yang memiliki tanggung jawab berbeda-beda. Tanggung jawab yang
dimiliki harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin agar tujuan dari organisasi dapat tercapai.
Pada proses penempatan di setiap divisi akan dilihat kompetensi dan kemampuan dari orang yang
dicalonkan. Dapat dilihat bahwa terdapat garis putus-putus dan garis lurus, dimana garis putus-
putus adalah garis koordinasi, maksudnya antar jabatan, antar bidang bisa saling berkoordinasi
apabila memiliki program kerja yang sama atau jadwal yang sama. Sedangkan garis lurus adalah
garis pertanggung jawaban maksudnya setiap jabatan dan bidang bertanggung jawab langsung
kepada COO I atau COO II, kemudian COO I dan II bertanggung jawab langsung pada ketua
umum atau CEO.
3. Perilaku individu
Menurut teori social learning Bandura, menurutnya suatu perilaku belajar adalah hasil dari
kemampuan individu memaknai suatu pengetahuan atau informasi, memaknai suatu model yang
ditiru, kemudian mengolah secara kognitif dan menentukan tindakan sesuai tujuan yang
dikehendaki. Dalam prosesnya setiap individu dapat menyadari bahwa perilaku yang dilakukan
memiliki tujuan dan konsekuensi.
Beberapa perilaku individu anggota NOB yang ditemukan bahwa saat individu ini masuk
ke dalam keanggotaan awalnya individu akan mengamati lingkungan sekitarnya untuk mengetahui
bagaimana kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan saat latihan, kegiatan, atau semacamnya. Individu
akan mencari informasi melalui kakak tingkat atau seniornya untuk lebih dalam mengetahui
informasi mengenai NOB, setelah beradaptasi dengan lingkungan individu akan mudah berbaur
dengan lingkungan tersebut . Ini berbanding lurus dengan teori Bandura yang mengatakan bahwa
sebagaimana yang dikutip oleh (Kardi, S., 1997: 14) bahwa “sebagian besar manusia belajar
melalui pengamatan secara selektif dan mengingat tingkah laku orang lain”. Individu akan
memaknai suatu pengetahuan atau informasi, memaknai suatu model yang ditiru, kemudian
mengolah secara kognitif dan menentukan tindakan sesuai tujuan yang dikehendaki. Anggota
NOB yang aktif belajar menggunakan social learning biasanya akan jauh lebih mudah untuk
beradaptasi dengan budaya organisasi yang ada di NOB. Baik organisator maupun atlet yang
berada di NOB secara terus menerus berusaha untuk mengembangkan bakat dan minatnya dengan
melakukan pembelajaran dari kakak tingkat maupun dari teman satu angkatan.
Dalam teori operant conditioning dijelaskan bahwa perilaku operant (penguatan positif
atau negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang
sesuai dengan keinginan individu, hal itu dapat dilakukan dengan pemberian punishment dan
reinforcement. Pemberian punishment dan reinforcement juga dilakukan dalam organisasi NOB.
Punishment adalah ancaman hukuman yang tujuannya untuk memperbaiki kinerja anggota
organisasi. Punishment yang diberikan NOB kepada anggota yang melanggar peraturan adalah
denda dan teguran. Reinforcement adalah sebuah konsekuensi yang bertujuan untuk menguatkan
frekuensi tingkah laku, didalam organisasi NOB salah satu Reinforcement positif yang diberikan
yaitu untuk dua anggota yang datang latihan paling awal akan mendapatkan reward berupa
makanan atau susu UHT dari manager.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S. M. (2019). Social cognitive theory: A Bandura thought review published in 1982-
2012. Psikodimensia, 18(1), 85-100.
Muniroh, A. (2014). Memahami Teori-Teori Perilaku Belajar Dalam Organisasi. Madinah:
Jurnal Studi Islam, 1(1), 1-7.

Anda mungkin juga menyukai