Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TENTANG PERMASALAHAN DI SEKOLAH

Disusun oleh :
AISYAH HENIA NURFADILLAH
AJENG AYU LELY HIDAYANI
HILMI MAULANA
M.RISKI EFENDI
SIGIT PRASETYO
SYAHRU ARTAN RAMADHAN

KELAS XI MIA 6
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur dan ridho Allah SWT. karena tanpa
rahmat dan ridhoNya kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai
tepat waktu.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru
mata pelajaran Bimbingan Konseling yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka
dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman teman maupun guru demia tercapainya
makalah yang sempurna.
DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN …………………………………………………………………………i


KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
1.1 Latar belakang……………………………………………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………....1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………….………..1
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………2
2.1 Pengertian Pergaulan Bebas……………………………………………………….2
2.2 Pengertian Remaja…………………………………………………………………2
2.3 Pergaulan Bebas…………………………………………………………………...2
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………4
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….……………..4
3.2 Saran dan Kritik………………………………………………..………………….4
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang mana “Bebas” yang
dimaksud adalah melewati batas batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas
ini sering kita dengar baik dilingkungan maupu dari media masa. Remaja adalah individu
labil yang emosionalnya sangat rentan pengetahuan yang minim dan ajakan teman yang
bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda dalam kemajuan zaman.
Pergaulan Bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makluk sosial yang dalam
kesehariannya membutuhkan orang lain dan hubungan antar manusia melalui suatu
pergaulan ( interpersonal relationship).
Pergaulan adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia
tidak boleh bibatasi dalam pergaulan, apalagi melakukan diskriminasi, sebab hal itu
melanggar HAM. Jadi perhgaulan manusia hendaknya bebas, tetapi tetap mematui norma,
hukum,norma agama,Budaya,serta norma bermasyarakat, jadi klo secara medis kalau
pergaulan bebas namun tidak teratur terbatasi aturan aturan dan norma norma hidup manusia
tentunya tidak menimbulkan akses akses seperti saat ini.
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kea rah yang lebih baik yang
mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan diri
sendiri,keluarga,dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan
perhatian khusus,baik oleh dirinya sendiri,orang tua,dan masyarakat sekitar.
Banyak kita basa di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang
berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya
sendiri,keluarga dan masyarakat sekitar.
Pada makalah ini kami akan mencoba membahas cara mengatasi pergaulan bebas terhadap
remaja.

1.2 Rumusan masalah


Kesempatan ini kami hanya akan membatasi pengaruh media massa,media elektronik
terhadap pergaulan remaja. Media massa (cetak) perlunya remaja membaca hal-hal yang
positif.Dan media elekronik,tayangan-tayangan di televisi yang dapat merusak aqidah dan
moral remaja tidak layak untuk ditonton oleh para remaja misal tayangan yang berbau misteri
dan film-film yang berbau alam gaib.

1.3 Tujuan
Makalah ini kami buat dengan bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah
pergaulanny yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya
sendiri,keluarga,dan masyarakat sekitar. Dan supaya agar remaja tidak terjebak di dalam
pergaulan bebas. Maka dari itu perlu kiranya remaja membentengi diri dengan iman yang
kuat.
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian pergaulan bebas

  Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” ( Dunia Gemerlap ),
yang sudah menjadi rahasia umum bahwa didalamnya marak sekali  pemakaian Narkoba, ini
identik sekali dengan sek bebas yang akhirnya  berujung pada HIV /AIDS  dan pastinya
setelah terkena Virus ini kehidupan remaja akan menjadi  sangat timpang dari segala segi

Pergaulan remaja saat ini menjadi sorotan utama, karena pada masa sekarang
pergaulan remaja sangat mengawatirkan dikarenakan perkembangan arus remajanya pada
saat ini sangat mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi mudalah bangsa ini akan
dibawa, baik buruknya bangsa ini sangat bergantung pada generasi muda.

2.2 Pengertian Remaja

Kehidupan yang kita alami,mungkin salah satu tahap yang paling tak terlupakan
adalah masa remaja,karma tampaknya tidak ada fase lain banyak dipenuhi dengan
pengalaman tentang patah hati,konflik batin,dan kesalahpahaman selain masa remaja. Kita
masih dapat mengingat antara rasa sakit dan kebahagiaan bercampur menjadi satu yang kita
alami saat remaja.Kita tetap menyimpan kenangan betapa kita disalahpahami, betapa kita
begitu sering dan cepat berubah-rubah,betapa kita begitu mengharapkan penerimaan,dan
betapa kita begitu merasakan kesepian dan kesendirian.

Kadang kita juga merasa mengapa tidak ada orang yang mau mengerti tentang
kita.Kita merasa heran bagaimana semua ini dimulai dan darimana.Semua ini terjadi pada
masa remaja,saat yang penuh gejolak dan keinginan,tetapi tidak jarang mengakibatkan begitu
banyak persoalan jika tidak disikapi secara arif dan bijak.

Remaja seing diidenntikan dengan usia belasan tahun sehingga dalam bahasa inggris
”remaja” juga disebut dengan istilah “Teenager”,selain kata adolescent.Akan tetapi remaja
tidak hanya dapat diidentifikasi berdasarkan usia,tetapi juga bisa ditelisik dari kehidupan
yang penuh dengan keceriaan,warna-warni,dan permulaan usia mengenal lawan jenis.

Selain itu,di usia remaja kita juga biasanya mulai bertemu dengan nilai-nilai dan
norma-norma baru yang berbeda dengan nilai dan norma yang selama ini kita kenal.Pada
masa remaja juga kita pada umumnya mulai merasakan kegelisahan dalam hubungan kita
dengan orang tua dan teman-teman sebaya;kita ingin menunjukkan kemandirian kita di satu
sisi,teapi di sisi lain kita belum dapat melepaskan diri sepenuhnya dari pengawasan dan
ketergantungan kita dari orang tua.

2.4 Pergaulan Bebas 

Akibat persepsi dan pemaknaan yg keliru tentang cinta, tidak jarang kita terlibat
dalam pergaulan yg terlalu bebas dan permisif. Apapun boleh dilakukan, asal dilakukan atas
dasar suka sama suka. Tidak ada lagi pertimbangan tentang sebab dan akibat. Tidak ada lagi
pertimbangan berdasarkan hati nurani dan akal sehat. Dengan dalih cinta, apa pun akan
dilakukan. Biasanya kita baru merasa sadar ketika efek atau akibat dari pergaulan bebas
tersebut membawa dampak yg negative semisal kehamilan di luar nikah, perasaan minder
akibat kita merasa tidak seperti remaja-remaja lain yg masih “bersih”.

Meskipun angka kehamilan remaja yg belum menikah sulit untuk diketahui dengan
pasti akibat belum adanya statistik mengenai kehamilan remaja belum menikah, akan tetapi,
dari pelbagai berita di media massa, baik cetak maupun elektronik, dan hasil-hasil penelitian
mengenai kehamilan di luar nikah, terlepas dari keabsahan penelitian tersebut, menunjukan
kecenderungan bahwa kehamilan remaja di luar nikah cenderung selalu meningkat dari tahu
ke tahun.

Yayah Khisbiyah (1994), misalnya, mengutip pelbagai hasil penelitian yg


menunjukkan intensitas angka kehamilan remaja di luar nikah. Lembaga konseling remaja,
Sahabat Remaja, menemukan dari pelbagai kasus yg mereka tangani pada tahun 1990
dijumpai ada 80 remaja usia 14-24 tahun yg hamil sebelum nikah. Penalitian di Manado yg
dilaporkan oleh Warouw mengambil 663 sampel secara acak dari 3.106 orang meminta
induksi haid ditemukan sebanyak 472 responden yg belum menikah (71,3%) mengalami
kehamilan yg tidak dikehendaki (unwanted pregnancy). Dari jumlah tersebut, 291 responden
(28,8%) berusia 14-19 tahun, 345 responden (52%) berusia 20-24 tahun.

Penelitian lain yg dikutip Khisbiyah adalah penelitian yg dilakukan Widyantoro pada


tahun 1989 di Jakarta dan Bali. Widyantoro menemukan 405 kasus kehamilan tak
dikehendaki yg terkumpul di klinik WKBT di dua kota tersebut selama satu tahun. Dari data
yg terkumpul terungkap bahwa 95 persen kehamialn adalah kehamilan pada remaja berusia
15-25 tahun. Dari segi pendidikan, 47 persen remaja tersebut duduk di tingkat SLTP dan
SLTA. Selanjutnya Khisbiyah melaporkan bahwa data dari klinik dan praktik dokter di
sekitar kabupaten Magelang diduga ada sekitar 1456 kasus kehamilan remaja dalam setahun.
Tentu saja kasus yg terjadi sebenarnya berbeda dari laporan penelitian tersebut. Boleh jadi
angkanya jauh lebih besar mengingat ada sebagian kasus yg luput dari penelitian atau tidak
terdektesi oleh klinik atau dokter setempat karena mereka dating ke “tempat lain” untuk
melakukan “pengobatan”.

Jika sinyalemen ini bener, maka selayaknya kita merasa prihatin dan mencari
penangan atas masalah tersebut secara lebih serius dan komprehensif. Kehamilan remaja di
luar nikah tidak hanya membawa dampak negatif bagi si calon ibu, tetapi juag bagi anak yg
di kandungnya. Selain itu, keluarga dari remaja yg hamil di luar nikah itu pun akan
mengalami tekanan batin tertentu mumgkin akan diterima oleh si remaja maupun
keluarganya. Rasa malu pada tetangga dan teman-teman merupakan penderitaan batin
tersendiri yg harus ditanggung si remaja dan keluarganya. Meskipun ada sebagian orang yg
tidak malu dengan kehamilannya di luar nikah.

Dalam islam, jelas sekali Al-Qur’an melarang perzinahan karena dampak buruk yg
diakibatkannya. Ayat-ayat yg melarang zina antara lain adalah,Dan janganlah kamu
mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah Suatu perbuatan yang keji dan jalan yang
sangat buru (Al-Isra’:32).Dan terhadap wanita-wanita yg mengerjakan perbuatan keji
(zina), Hendaklah ada empat orang saksi di antara kamu (yang menyaksi-Kannya). Kemudian
apabila mereka telah memberikan persaksian, Maka kurunglah wanita-wanita itu dalam
rumah sampai menemui Ajalnya, atau sampai Allah memberikan jalan yg lain kepada mereka
(An-Nisa’:15).
Meskipun persoalan tafsir dan pemahaman atas ayat tersebut masih dapat
diperdebatkan, tetapi yg jelas zina zina memberikan dampak buruk dan perbuatan yg tidak
layak dilakukan. Berikut ini adalah beberapa dampak negatif yg dapat ditimbulkan dari
kehamilan di usia remaja, utamanya yg menyakut perkenbangan bayi yg akan dilahirkan
sebagai manusia.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kami kira remaja harus pintar dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam
pergaulan bebas yang telah merusak aqidah dan moral sebagian remaja di negeri ini.Oleh
karena itu remaja itu perlu mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pengajian remaja,karang
taruna,dan kegiatan lainnya

3.2 Saran dan Kritik

A. Saran

Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah
maupun di lingkungannya yang tentunya harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang
tua 

B. Kritik

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih kurang baik oleh karena itu kami
sangat membutuhkan kritikan yang membangun dari para pembaca

DAFTAR PUSTAKA Husniaty, E.Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif Dan


Mandiri.Yogyakarta: Dozz publisher.

Anda mungkin juga menyukai