Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 1

BENTUK
KERJASAMA DI
BIDANG INVESTASI
Anggota Kelompok
1.M. Javana Krida Surya 190111100192 10.Helina Milionaire Tiyas 190111100182
2. Azzahra Dita Pratiwi 190111100204 11.Fidyana Rosa Damayanti
3. Nur Laili Mashula 190111100189 190111100004
4. Azka Annisa Fauzia 190111100123 12.Kresna Wijaya 190111100101
5. Dwi Nuril Latifah 190111100263 13. M. Tyo Elian Dwi Wangga 190111100207
6. Muhammad Hanif Aliyyuddin 190111100196 14. Muhammad Ridwan 190111100199
7.Fania Redinta Prameswary 190111100255 15.Listya Novianti 190111100190
8. Diva Putri Izzatun Nuronniyah 16.Akhmad Safiunur 190111100116
190111100202 17. Farida Ayu K 190111100107
9. Zuha Triajeng Sekarwati 190111100193 18. Mar'atus Sholekah 190111100313

Bentuk Kerjasama Di Bidang Investasi


MERGER

AKUISISI
KONSOLIDASI
Joint Venture

Joint Enterprise
Kontrak Karya
A. Merger
Merger menurut Foster adalah

Merger adalah suatu penggabungan antara dua perusahaan atau


lebih yang mana nama salah satu perusahaan tetap ada, dan nama
perusahaan yang lain melebur dalam satu kesatuan hukum. Yang
mana dalam proses merger ini terjadi transfer kepemilikan atas
suatu perusahaan

Merger menurut Kartini Muliadi adalah


Penggabungan dua perseroan atau lebih berdasarkan peraturan
undang-undangan yang ada sehingga hanya satu perseroan saja
yang tinggal

Bentuk Kerja Sama Di Bidang Investasi


Merged Firm : Istilah bagi perusahaan
yang bubar setelah penggabungan

Surviving Firm : Istilah bagi


perusahaan yang bertahan setelah
dilakukan penggabungan

Bentuk Kerjasama Di Bidang Investasi


Contoh Merger
Dalam dunia investasi dibidang usaha perseroan, merger
merupakan hal yang lumrah dan wajar dilakukan demi
kepentingan suatu perusahaan itu sendiri, salah satu contoh
merger yang pernah terjadi adalah sebagai berikut :

Merger antara Bank CIMB Niaga dan Lippo Bank yang mana dalam
hal ini CIMB Niaga menjadi Surviving Firm setelah dilakukannya
merger, sedangkan Lippo Bank menjadi Merged Firm yang mana
kehilangan status hukumnya dan sepenuhnya hilang menyatu pada
CIMB Niaga

Bentuk Kerja Sama Di Bidang Investasi


B. Akuisisi
Menurut Michael A. Hitt
Akuisisi adalah mendapatkan perusahaan lain lewat c ara
pembelian saham sebuah perusahaan.

Menurut Sudana "2011"


Akuisisi ialah penggabungan dua perusahaan yang mana
perusahaan akuisitor membeli sebagian saham perusahaan yang
di akuisisi sehingga pengendalian manajemen perusahaan yang
diakuisisi berpindah kepada perusahaan akuisitor. sementara
kedua perusahaan masing-masing tetap beroperasi sebagai suatu
badan hukum yang berdiri sendiri.

Bentuk Kerja Sama Di Bidang Investasi


2 MACAM CARA UNTUK
MELAKUKAN AKUISISI

50% 50%
AKUISISI SAHAM AKUISISI AKTIVA
Contoh Akusisi
Dalam dunia investasi dibidang usaha perseroan, akusisi
merupakan hal yang lumrah dan wajar dilakukan demi
kepentingan suatu perusahaan/perseroan itu sendiri. Salah satu
contoh akusisi yang pernah terjadi dalam sejarah kehidupan
manusia adalah sebagai berikut :

Akusisi Fox yang dilakukan oleh Disney pada 2019, yang mana melalui
akusisi tersebut kepemilkan saham mayoritas berpindah menjadi
dikuasai oleh Disney, namun meski kepemilikan saham mayoritas dimiliki
oleh Disney, hal tersebut tidak menghilangkan status hukum yang
dimiliki oleh FOX. FOX pun dapat beroperasi sebagaimana awalnya
hanya saja dibawah kendali Disney untuk menejemen perusahaannya

Bentuk Kerja Sama Di Bidang Investasi


C. Konsolidasi
Menurut Roman Nurbawa

Konsolidasi adalah kondisi dimana dua perusahaan


memutuskan bubar demi hukum dan melahirkan
perusahaan baru.

Menurut PP No.28 Tahun 1999

Konsolidasi adalah peleburan dua bank atau lebih yang


mana membuarkan 2 bank yang lama tanpa likuidasi dan
mendirikan bank baru bersama sama

Bentuk Kerja Sama Di Bidang Investasi


Contoh Konsolidasi
Dalam dunia investasi dibidang usaha perseroan, Konsolidasi
merupakan hal yang lumrah dan wajar dilakukan demi
kepentingan suatu perusahaan/perseroan itu sendiri. Salah satu
contoh konsolidasi yang pernah terjadi dalam sejarah
kehidupan manusia adalah sebagai berikut :

Contoh konsolidasi adalah lahirnya Bank Mandiri yang ada


setelah terjadi peleburan antara Bank Bumi Daya, Bank Eskpor
Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia yang
ketiganya melebur dan hilang seluruhnya kemudian melahirkan
entitas baru yang kita kenal dengan Bank Mandiri saat ini

Bentuk Kerja Sama Di Bidang Investasi


KETENTUAN HUKUM DI INDONESIA
YANG MENGATUR MENGENAI MERGER,
KONSOLIDASI DAN AKUSISI
PERUSAHAAN PERSEROAN DIATUR DI
DALAM UNDANG - UNDANG NOMOR 40
TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN
TERBATAS TERUTAMA PADA PASAL
125 AYAT (1-4) SERTA DIATUR DALAM
PP NO. 27 TAHUN 1998 TENTANG
PENGABUNAN, PELEBURAN DAN
PENGAMBILALIHAN PT

Bentuk Kerjasama Di Bidang Investasi


D. USAHA PATUNGAN/JOINT
VENTURE
Suatu usaha patungan/Join Venture merupakan bentuk perjanjian
antara dua perusahaan untuk saling bekerja sama berkolaborasi
dalam mengerjakan suatu hal dalam jangka waktu sebagaimana
yang disepakati dalam kontrak dan dapat diperpanjang bebas
apabila keduanya saling mengkehendaki, pada usaha patungan
atau joint venture perjanjian kerja sama yang dilakukan kedua
perusahaan tidak melahirkan badan hukum yang baru

Ketentuan mengenai usaha patungan diatur dalam UU Nomer 25


Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Bentuk Kerjasama Di Bidang Investasi


E. Joint Enterprise

Suatu perjanjia kerja sama antara Penanam Modal Asing dan


Penanam Modal Nasional melalui metode pembentukan badan hukum
baru dalam melangsungkan suatu pekerjaan yang akan dikerjakan
bersama

Ketentuan mengenai Join Enterprise diatur dalam Pasal 3 UU PMA

Bentuk Kerjasama Di Bidang Investasi


F. Kontrak Karya

Kontrak Karya adalah bentuk kerja sama yang terjalin antara


pemerintah Republik Indonesia dengan pihak swasta yang mana
pihak swasta disini merujuk pada pihak swasta asing ataupun pihak
swasta nasional, secara spesifik perjanjian yang dihasilkan dalam
kontrak karya mengatur kerja sama dibidang pertambangan.

Ketentuan mengenai kontrak karya diatur dalam UU No.11 Tahun


1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan

Bentuk Kerjasama Di Bidang Investasi


Beberapa Alasan Bagi Investor Asing Untuk Melakukan
Kerjasama Dalam Bentuk Usaha Patungan Seperti :

PERTAMA KEDUA
Memenuhi keharusan dalam ketentuan Adanya keinginan perusahaan asing
Undang-Undang dinegara yang ditempati untuk menguasai akses bahan baku atau
(Host Country) dengan menyertakan teknologi dari negara yang ditempati.
partisipasi anggota pengurus atau
dewan direksi yang berasal dari host
country.

KEEMPAT
KETIGA Mencegah atau untuk menyelesaikan
Kebutuhan investor asing untuk konflik antara perusahaan asing dan
mengikutsertakan tenag kerja lokal untuk perusahaan domestik diperlukan klausul
menembus pasar domestik dalam perjanjian yang tegas dan jelas
yang dipahami dan disepakati oleh kedua
belah pihak.

Bentuk Kerjasama Di Bidang Investasi


MANFAAT DAN KENDALA DALAM INVESTASI DI INDONESIA
Kegiatan investasi asing di Indonesia tidak selamanya dirasakan positif bagi investor
asing. Ada investor asing yang merasa perusahaannya mendapat keuntungan yang besar,
sehingga dapat leluasa melakukan kegiatan yang berhubungan intens dengan para birokrat
Indonesia. terdapat 2 sisi yaitu Positif dan Negatif Dalam Investasi di Indonesia

POSITIF
1.Meraka dapat beraktivitas menjalankan perusahaan lebih lama di Indonesia, tanpa ada
Kekhawatiran perusahaan sewaktu-waktu pailit dan bubar
2. Keuntungan yang diperoleh dapat di alihkan ke negara asal investor
3. Perusahaannya dapat berkembang dengan pesat dengan market yang cukup luas.

Bentuk Kerjasama Di Bidang Investasi


NEGATIF
Para Investor asing juga banyak mengalami kendala dalam rangka menjalankan bisnisnya
di Indonesia. Ada kendala dalam rangka menjalankan bisnisnya di Indonesia. terdapat 2
macam kendala yaitu

1. INTERNAL
a. Timbulnya sengketa di antara pemegang saham perusahaan.
b. Struktur manajemen pengelolaan perusahaan asing dan dalam negeri.
c. Pencarian lokasi perusahaan yang sesuai dengan bidang kegiatan perusahaan.

2. EKSTERNAL
a. Birokrasi perijinan yang seringkali berbelit-belit dan ditempuh dengan cukup panjang
b.Adanya Broker lokal yang perlu didekati, apabila investor asing perusahaannya ingin
cepat berkembang
c. Kondisivitas dan stabilitas keamanan dan politik nasional
d. Upah Buruh minimal
2. EKSTERNAL
e. Pekerja lokal yang sering kurang disiplin
f. kebijakan disintensif yang berubah demi kepentingan nasional
g. adanya peraturan perundang-undangan yang kurang konsisten
h. Perlakuan yang kurang adil antara investor asing dan investor dalam negeri

Beberapa kendala tersebut menggangu para Investor asing dalam menjalankan aktivitas
perusahaan. meskipun regulasi di Indonesia bertambah lunak dan welcome ke investor
asing, namun dalam prakteknya seringkali bertentangan dan tidak sesuai dengan perintah
yang ada di aturan normatif.

Anda mungkin juga menyukai