Anda di halaman 1dari 11

MASALAH GIZI

PADA REMAJA

DAN DEWASA
Kelompok 6
Pengertian Remaja
Menurut World Health Organization (WHO) remaja
merupakan penduduk dengan rentang usia 10-24
tahun. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomer 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk
dengan rentang usia 10-18 tahun dan belum
menikah (Kemenkes RI, 2014). Masa remaja
merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa
dewasa yang mengalami perkembangan dari semua
aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa
(Damayanti dkk, 2017).
Pengertian Dewasa
Kategori usia dewasa dibagi menjadi dua yaitu
dewasa muda antara umur 18 – 30 tahun dan
dewasa tua umur > 30 thn. Kebutuhan kalori mulai
berkurang pada usia 25 tahun, tergantung pada
aktivitas fisik, jenis kelamin, dan massa tubuh. Zat
besi dibutuhkan oleh usia subur selama masa
reproduksi, untuk menggantikan kehilangan zat besi
selama menstruasi, kehamilan, kelahiran dan
menyusui, kalsium juga berperan penting untuk
pertulangan, mengingat kehilangan kalsium dalam
massa tulang berkurang pada masa usia lanjut.
Berdasarkan analisa beberapa hal
di atas maka masalah gizi tertentu
yang akan terjadi pada masa
remaja, jika pemenuhan
kecukupan gizinya tidak sempurna
ataupun tidak sesuai yaitu :

1. Kurang Gizi (underweight)


2. Obesitas (overweight)
3. Anemia Gizi Besi
Faktor yang

mempengaruhi status

gizi pada remaja :


1. Status gizi remaja
2. Factor pengetahuan
3. Factor ekonomi,
4. Factor Pola Makan
Gambar : Dampak jangka Panjang dan pendek akibat gangguan gizi
Gambar : dampak karangka konsep terjadinya masalah gizi
Angka kebutuhan gizi usia dewasa
Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia
dewasa umumnya dapat dipenuhi apabila
makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi
Seimbang (PGS). Angka Kecukupan Gizi (AKG)
dianjurkan untuk digunakan sebagai standar
guna mencapai status gizi yang optimal. Angka
Kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended
Dietary Allowances (DRA) merupakan kecukupan
rata-rata zat gizi sehari bagi hampir semua orang
sehat (97,5 persen) menurut golongan umur,
jenis kelamin, ukuran tubuh aktifitas fisik, genetik
dan keadaan fisiologis. AKG ini mencerminkan
asupan rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh
populasi dan bukan merupakan perorangan
/individu.
KESIMPULAN
Kurangnya asupan zat gizi akan menyebabkan seseorang

mengalami defisit dalam memenuhi kebutuhan

tubuhnya, dan salah satu konsekuensinya adalah

menjadi rentan terhadap serangan penyakit infeksi, yang


apabila terjadi akan memperburuk status gizinya.

Sebaliknya seseorang yang menderita penyakit infeksi

akan mengalami peningkatan metabolisme dan suhu

tubuh, yang menyebabkan kebutuhan energi dan zat-zat

gizinya meningkat. Sementara itu, seseorang yang

menderita penyakit infeksi biasanya mengalami

penurunan nafsu makan, sehingga asupan gizinya juga

berkurang, yang jika berlangsung lama akan

menurunkan status gizinya


THANK YOU !!

Anda mungkin juga menyukai