Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yosua C Tetus Tefbana

Prodi : Teologi
Mata Kuliah : Antropologi

Judul Buku : Antropologi Budaya


Penulis : I Gede A. B. Wiranata
Penerbit : PT Citra Aditya Bakti
Tahun : 2011
Jumlah Halaman : 182 Halaman

RESENSI ANTROPOLOGI BUDAYA


Dalam BAB I pada buku ini menjelaskan mengenai definisi antropologi sebagai ilmu
pengetahuan yang mempelajaari cara berpikir dan pola berperilaku manusia. Selain
itu juga BAB ini membahas mengenai perkembangan sejarah akan antropologi yang
terjadi dalam empat fase. Fase pertama (sebelum 1800), fase kedua (pertengahan
abad ke-19), fase ketiga (permulaan abad ke-20), dan fase keempat (sesudah kira-
kira 1930). Selain itu berisi juga akan kajian-kajian yang mendasar secara holistik
atau dengan kata lain secara menyeluruh dan menggabungkan. Jika dari cara
pandang dan kajian metodologinya, ilmu antropologi terbagi menjadi lima bagian
besar, yaitu paleo-antropologi, antropologi fisik, etnolinguistik, prehistoris, dan
etnologi. Sehingga dapat dikatakan bahwa antropologi merupakan ilmu yang tidak
bisa berdiri sendiri, namun memerlukan disiplin-disiplin ilmu yang lain.
Pada BAB II membahas secara khusus mengenai manusia sebagai makhluk yang ada
dan berkembang di bumi ini. Manusia berkembang berlangsung sangat lama dalam
rentang waktu itu mengalami proses evolusi. Dalam BAB ini juga menjelaskan
bagaimana proses evolusi itu terjadi. Proses evolusi terdiri dari, proses mutasi,
seleksi dan adaptasi, serta menghilangkan gen secara kebetulan.
Kemudian didalam BAB III menjelaskan bagaimana manusia yang mengalami
kehidupan bersama dengan menjalin suatu ikatan kesatuan atau ikatan sosial atau
dalam arti lain hidup secara kolektif. Dengan kehidupan yang memiliki keinginan
untuk membentuk pola hidup berkeluarga, membentuk struktur masyarakat, dan
sampai pada kehidupan berskala besar dan modern. Sehingga dalam melalui
tahapan-tahapan ini tatanan dan format kerja yang diciptakan agar memenuhi
tujuan hidupnya. Antropologi menjadi pemeran penting bagi masyarakat agar
tingkah laku dan aktivitas masyarakat berpola dalam realitas akan muncul.
Judul pada BAB IV buku ini ialah “Kepribadian dan Kebudayaan”. Manusia tidak
mudah untuk melakukan pengamatan dan pelukisan yang sama. Meskipun dapat
dikatakan sebagai sejenis, tetapi kebiasaan tiap individu masing-masing berbeda
satu dengan yang lainnya. Semakin berkembangnya pemikiran akal manusia, maka
diciptakan banyak hal sarana untuk mengatasi keterbatasan manusia. Pada akhirnya
nanti akan membiasakan tiap-tiap individu untuk semakin mengembangkan sistem
nilai. Hal ini untuk menciptakan tatanan-tatanan baru sehingga memengaruhi
pengembangan kerangka sistem nilai budaya dalam hidupnya.
Di BAB V perubahan kebudayaan pada manusia itu terjadi akibat adanya proses
evolusi, proses perubahan yang terjadi dari tingkat kebudayaan yang sederhana
sampai pada tingkat kebudayaan yang lebih tinggi. Proses ini ada karena
perkembangan baru yang selalu terjadi dalam kebudayaan manusia. Proses evolusi
kebudayaan ini menyebabkan timbulnya tingkat evolusi yang kurang maju, cukup
maju, dan sangat maju. Hal ini disebabkan proses evolusi memiliki kecepatan yang
tidak sama. Ada beberapa proses yang mempengaruhi perubahan dan persebaran
kebudayaan umat manusia. Proses itu ialah, proses persebaran kebudayaan, belajar
kebudayaan sendiri, akulturasi, enkulturasi, dan asimilasi.
Pada bab yang terakhir yaitu BAB VI muncul pandangan bahwa antropolog
kehilangan bahan kajian akibat perkembangan modernisasi adalah suatu
kekeliruan. Padahal dalam pendekatan secara menyeluruh pada masyarakatlah
(meskipun terus berevolusi) menjadikan antropologi memiliki bahan kajian baru.

KELEBIHAN
Dalam penjelasan yang diutarakan oleh penulis dalam buku ini, sangat mudah untuk
dipahami bagi mahasiswa. Penjelasan yang sistematis dan menggunakan kata-kata
yang mudah, mempermudah pembaca yang mau mempelajari akan antropologi.
Pada akhir buku pun diberikan pejelasan akan istilah-istilah yang digunakan dalam
buku ini.
KEKURANGAN
Buku ini akan sulit dimengerti bagi kalangan yang dibawah mahasiswa, karena
banyaknya istilah-istilah asing.
KESIMPULAN
Antropologi menjadi ilmu pengetahuan yang mempelajaari cara berpikir dan pola
berperilaku manusia. Antropologi juga mengkaji mengenai perkembangan akan pola
kemanusiaan.

Anda mungkin juga menyukai