Anda di halaman 1dari 4

Narator : Siska yulika

Penari : Sanggar Gendang Beregam SMPN 1 Saling

Penyanyi :Fatmawati

Tokoh:

1. Artiar Idris sebagai tuan muda


2. Luis sebagai pengawal tuan muda
3. Thomas sebagai pengawal tuan muda
4. Arprilliah sebagai dukun
5. Lola ayu lestari sebagai asisten dukun
6. Tiara helpistalia sebagai asisten dukun
7. Suci Mutiara hati sebagai pemudi desa peminta pesugihan
8. Zeli sapitri sebagai pemudi desa peminta pesugihan
9. Emeliza sebagai pemudi desa peminta pesugihan
10. Kesi olivia sebagai ibu miskin
11. Shalsa bunga bunga sebagai anak ibu miskin
12. Anjali anista sebagai orang kaya
13. Rahma tul fitri sebagai orang kaya
14. Aknes fita loka sebagai orang kaya

BEDUKON

Tersebutlah seorang pemuda salingg agung ditemani oleh beberapa pengikutnya, Ia


seorang yang berprinsip dan realistis. Mereka berkelana menjelajah berbagai daerah. Di
suatu daerah mereka menemukan masyarakat yang masih kental dengan kepercayaan mistis.
Perekonomian yang tidak stabil dan merata membuat banyak orang yang mencoba
memperbaiki nasib dengan jalan pintas salah satunya dengan mendatangi dukun. Mereka
percaya dukun mampu mengubah hidup susah menjadi kaya.
( Pemuda masuk beserta rombangan dan berdialog )
Para pemuda pun melanjutkan perjalanan. Di tempat lain ada seorang ibu dan anaknya
mereka duduk di berenda rumah. Keduanya saling meratapi, berkeluh kesah tentang
kehidupan.
( Ibu dan Anak miskin berdialog)
( Para orang masuk sambil bercengkrama saling memamerkan harta)

( penyanyi masuk)
(lagu selesai penyanyi keluar.)
Ditengah ratapan si ibu dan anak, tiba-tiba sekumpulan pemudi desa datang. Mereka
menghibur anak beranak itu. bahkan diantara mereka punya ide untuk mengajak ke dukun
dengan harapan bisa punya banyak uang tanpa perlu bersusah payah.
(dialog pemudi desa dan ibu anak miskin)
Di tempat lain yang tak jauh dari desa dukun sudah membuka prakteknya. Mereka
menerima pelanggan dari kalangan mana saja. Mereka pun mematok tarif yang lumayan
besar,
(dialog dukun)
Pemudi dari desa masuk ke tempat dukun dan mengutarakan keinginnya.
(dialog pemudi mulai minta pesugihan)
Setelah menerima jimat pesugihan dari dukun tersebut, para pemudi pergi dengan rasa
percaya diri. Kemudian datang para pemuda melihat praktek dukun dan mereka pun terkejut.
(dialog pemuda)
Dukun yang tak sengaja mendengar percakapan para pemuda merasa tersinggung
( dialog dukun dan pemuda yang berakhir pekelahian)
(para pemuda mengajak berdamai dan memberi nasihat kepada para dukun
bahwa apa yang mereka jalankan itu adalah salah)
Untuk merayakan perdamaian mereka maka para pemuda mengajak dukun untuk
menari dan mendengarkan dendang anak negeri.
(Penari masuk)
(Penari keluar)
(semua pemain keluar)
(pembawa acara masuk panggung. Membacakan penutupan)
(semua pemain masuk dan menari persembahan akhir)
-SEKIAN-
BEDUKON

Tersebutlah seorang pemuda salibg agung ditemani oleh beberapa pengikutnya, Ia


seorang yang berprinsip dan realistis. Mereka berkelana menjelajah berbagai daerah. Di
suatu daerah mereka menemukan masyarakat yang masih kental dengan kepercayaan mistis.
Perekonomian yang tidak stabil dan merata membuat banyak orang yang mencoba
memperbaiki nasib dengan jalan pintas salah satunya dengan mendatangi dukun. Mereka
percaya dukun mampu mengubah hidup susah menjadi kaya.
( Pemuda masuk beserta rombangan dan berdialog )
Para pemuda pun melanjutkan perjalanan. Di tempat lain ada seorang ibu dan anaknya
mereka duduk di berenda rumah. Keduanya saling meratapi, berkeluh kesah tentang
kehidupan.
( Ibu dan Anak miskin berdialog)
( Para orang masuk sambil bercengkrama msaling memamerkan harta)

( penyanyi masuk)
(lagu selesai penyanyi keluar.)
Ditengah ratapan si ibu dan anak, tiba-tiba sekumpulan pemudi desa datang. Mereka
menghibur anak beranak itu. bahkan diantara mereka punya ide untuk mengajak ke dukun
dengan harapan bisa punya banyak uang tanpa perlu bersusah payah.
(dialog pemudi desa dan ibu anak miskin)
Di tempat lain yang tak jauh dari desa dukun sudah membuka prakteknya. Mereka
menerima pelanggan dari kalangan mana saja. Mereka pun mematok tarif yang lumayan
besar,
(dialog dukun)
Pemudi dari desa masuk ke tempat dukun dan mengutarakan keinginnya.
(dialog pemudi mulai minta pesugihan)
Setelah menerima jimat pesugihan dari dukun tersebut, para pemudi pergi dengan rasa
percaya diri. Kemudian datang para pemuda melihat praktek dukun dan mereka pun terkejut.
(dialog pemuda)
Dukun yang tak sengaja mendengar percakapan para pemuda merasa tersinggung
( dialog dukun dan pemuda yang berakhir pekelahian)
(para pemuda mengajak berdamai dan memberi nasihat kepada para dukun
bahwa apa yang mereka jalankan itu adalah salah)
Untuk merayakan perdamaian mereka maka para pemuda mengajak dukun untuk
menari dan mendengarkan dendang anak negeri.
(Penari masuk)
(Penari keluar)
(semua pemain keluar)
(pembawa acara masuk panggung. Membacakan penutupan)
(semua pemain masuk dan menari persembahan akhir)
-SEKIAN-

Anda mungkin juga menyukai