Anda di halaman 1dari 1

Desa Suppirang desa terpencing terletak didaerah Sulawesi Selatan yang kurang diperhatikan oleh

pemerintah, Bagi warga yang tinggal di pelosok dan jauh dari infrastruktur yang baik, pendidikan jadi
sangat istimewa. Gedung yang layak, buku yang memadai, hingga tenaga pendidik menjadi sejumlah
permasalahan yang membelit. data dari dinas pendidikan Kabupaten Pinrang, tak kurang dari 300
anak usia sekolah tidak mengenyam pendidikan di Kabupaten Pinrang. Pendidikan merupakan
elemen terpenting dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan sebagai sarana untuk
mempersiapkan generasi bangsa yang tangguh serta mampu menyelesaikan masalah dimasa
sekarang dan masa yang akan mendatang.

Sekolah dasar di Desa Suppiran tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk menunjang
pembelajaran. Padahhal mereka belajar disekolah negeri. Bantuan pemerintah (Dana BOS) diberika
hanya sejumlah Rp5.000.000 perbulan. Harus dibagi rata untuk gaji guru, kebutuhan siswa, hingga
membeli keperluan sekolah. Potret guru honorer menjadi gambaran bagaimana minimnya
pembayaran tenaga pendidik di sini. Namun, Semangat anak – anak Desa Supprirang untuk
melanjutkan masa depan yang gemilang dengan pendidikan. Jalan yang begitu curam dan satu jam
lebih untuk menuju kesekolah bukan menjadi hambatan bagi mereka.

Bangunan yang mulai lapuk membuat kegiatan belajar mengajar menjadi tidak nyaman. Papan tulis
yang sehari-hari digunakan rata-rata sudah berlubang termakan usia. Pada tahun 2013 masyarakat
berinisiatif untuk membangun sekolah secara swadaya. Hampir semua fasilitas yang ada di sekolah
merupakan dana patungan dari masyarakat desa dan dusun. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun
sebelum sekolah jadi seperti sekarang. Seperti atap besi ini yang baru 3 bulan belakangan
menggantikan daun ara yang telah menaungi murid dari panas dan hujan. Begitupun dengan dinding
kayu yang baru saja diperbaiki seadanya. Namun, tidak melihat adanya siswa mengeluhkan kondisi
ini. Proses belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa, seperti tidak ada masalah apapun.
Walau sebetulnya para guru punya harapan lebih kepada pemerintah terkait kondisi sekolah
mereka.

Anda mungkin juga menyukai