OLEH
(2210030216 )
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan berkat dan karunianya
sehingga pembuatan makalah yang berjudul “Tradeoff Inflasi dan Pengangguran (Kurva
Phillips) Di Indinesia” ini sanggup tersusun hingga selesai. Makalah ini dibuat berdasarkan
apa yang saya baca pada artikel dan sumber-sumber terkait.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai tugas dari dosen
mata kuliah ekonomi makro. Selain itu juga, dengan makalah ini, saya dapat lebih memahami
inflasi dan pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi yang ada di Indonesia.
Saya menyadari bahwa makalah ini banyak akan kekurangannya, baik secara tulisan atau pun
isi-isi makalah yang dibuat ini. Maka dari itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan tugas makalah ini.
Demikian pengantar dari saya, apabila ada kesalahan dan kekurangan, saya ucapakan mohon
maaf dan atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber : (https://cdn1.katadata.co.id/media/chart_thumbnail/148968-inflasi-528-pada-
januari-2023-masih-jauh-dari-target-bi.png?v=1675192241)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tiga masalah utama dan mendasar dalam perekonomian Indonesia secara
makro ekonomi adalah persoalan ketenagakerjaan atau pengangguran dan inflasi yang
tinggi serta pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah dan belum berkualitas.
Penanggulangan atau kebijakan pada dua masalah ini pun tidak dapat diprioritaskan
mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu, semuanya bergantung pada kondisi
struktural perekonomian6. Kurva Phillips tidak berlaku di Indonesia karena inflasi di
Indonesia tidak
disebabkan oleh permintaan agregat melainkan kenaikan harga, misalnya akibat
kenaikan BBM. Selain itu kebanyakan perusahaan di Indonesia menerapkan padat
modal bukan padat karya, sehingga pertumbuhan lapangan kerja lebih kecil
dibandingkan dengan pertumbuhan angkatan kerja. Suatu perekonomian negara
dikatakan baik jika pada suatu ketika tingkat inflasi dan pengangguran yang terjadi
lebih rendah dibanding tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai. Tujuan utama dari
kebijakan ekonomi makro adalah untuk memecahkan masalah inflasi sebagai penyebab
terjadinya ketidakstabilan harga dan untuk memecahkan masalah pengangguran.
3.2 Saran
Penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional sesuai pasal 27
ayat 2 UUD 1945 bahwa setiap penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang
artinya produktif dan remuneratif. Untuk itu diperlukan dua kebijakan yaitu kebijakan
makro dan mikro. Kebijakan makro (umum) yang berkaitan erat dengan penanganan
pengangguran antara lain kebijakan moneter terkait uang beredar, tingkat suku bunga,
inflasi dan nilai tukar yang melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral), fiskal
(Departemen Keuangan) dan lainnya dalam setiap rapat-rapat kabinet harus lebih fokus
pada masalah penanggulangan pengangguran.
DAFTAR PUSTAKA
Afriandi, Yogi, and Mike Triani. 2019. “Analisis Kurva Philips Di Indonesia.” Jurnal Kajian
Ekonomi dan Pembangunan 1(2): 581.
Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN. 2014. “Analisis Keberadaan Tradeoff Inflasi
Dan Pengangguran (Kurva Phillips) Di Indonesia.” APBN Induk: 23–31.
Mulyani, Reni. 2020. “Inflasi Dan Cara Mengatasinya Dalam Islam.” Lisyabab : Jurnal Studi
Islam dan Sosial 1(2): 267–78.
https://www.kreditpintar.com/education/3-cara-mengatasi-inflasi-di-indonesia
https://cdn1.katadata.co.id/media/chart_thumbnail/148968-inflasi-528-pada-januari-
2023-masih-jauh-dari-target-bi.png?v=1675192241
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220719141458-532-823357/mengenal-
inflasi-penyebab-dan-cara-mengatasinya