Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Rule of Law, Konstitusionalisme, dan

Implementasinya di Indonesia
Abdurrahman Sodiq (222210061)

Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Purworejo

abdurrahmansodiq1@gmail.com

ABSTRAK

Rule of Law adalah prinsip hukum yang menyatakan bahwa negara harus diperhatikan oleh hukum dan bukan
sekedar keputusan pejabat-pejabat secara individual. Prinsip tersebut biasanya merujuk kepada pengaruh dan wewenang
hukum dalam masyarakat, terutama sebagai pengatur perilaku, termasuk perilaku para pejabat. Konstitusionalisme
(serapan dari bahasa Belanda: constitutionalisme) adalah suatu konsep atau gagasan yang berpendapat bahwa
kekuasaan pemerintah perlu dibatasi, agar penyelenggaraan negara tidak sewenang-wenang atau otoriter. Ide
konstitusionalisme ini kemudian diadopsi oleh para Founding Fathers Amerika Serikat sebagai dasar mereka
merumuskan dasar negara yang demokratis. Konsep konstitusionalisme sendiri sebenarnya telah ada dan berkembang
jauh sebelum undang-undang dasar pertama dirumuskan. Ide pokok dari konstitusionalisme adalah bahwa pemerintah
sebagai penyelenggara negara perlu dibatasi kekuasaannya (the limited states) agar tidak sewenang-wenang dalam
memerintah. Konstitusionalisme menganggap bahwa suatu undang-undang dasar atau konstitusi adalah jaminan untuk
melindungi rakyat dari perilaku semena-mena pemerintah. Dengan demikian konstitusionalisme melahirkan suatu
konsep lainnya yang disebut sebagai “negara konstitusional” atau (the constitutional state), dimana undang-undang
dasar menjadi instrument yang paling efektif dengan menjalankan konsep Rule of Law atau Negara Hukum
(Rechtsstaat). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi pustaka. Riset pembahasan dilakukan dengan
mencari buku-buku maupun jurnal terkait dengan penelitian. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengulas buku maupun
jurnal tersebut. Yang terakhir, hasil ulasan tersebut disusun dan dibahas dalam karya ilmiah.

Kata kunci: kontitusionalisme, rule of law

PENDAHULUAN limited states) agar tidak sewenang-wenang dalam


memerintah. Konstitusionalisme menganggap bahwa
Rule of Law adalah prinsip hukum yang suatu undang-undang dasar atau konstitusi adalah
menyatakan bahwa negara harus diperhatikan oleh jaminan untuk melindungi rakyat dari perilaku semena-
hukum dan bukan sekedar keputusan pejabat-pejabat mena pemerintah. Dengan demikian konstitusionalisme
secara individual. Prinsip tersebut biasanya merujuk melahirkan suatu konsep lainnya yang disebut sebagai
kepada pengaruh dan wewenang hukum dalam “negara konstitusional” atau (the constitutional state),
masyarakat, terutama sebagai pengatur perilaku, dimana undang-undang dasar menjadi instrument yang
termasuk perilaku para pejabat.¹ paling efektif dengan menjalankan konsep Rule of
Law atau Negara Hukum (Rechtsstaat).
Konstitusionalisme (serapan dari bahasa
Belanda: constitutionalisme) adalah suatu konsep atau Hukum adalah kumpulan peraturan yang
gagasan yang berpendapat bahwa kekuasaan terdiri atas norma dan sanksi-sanksi. 3 Hukum adalah
pemerintah perlu dibatasi, agar penyelenggaraan sesuatu yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia
negara tidak sewenang-wenang atau otoriter. Ide merujuk pada sistem yang terpenting dalam
konstitusionalisme ini kemudian diadopsi oleh para pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan penegakan
Founding Fathers Amerika Serikat sebagai dasar hukum oleh kelembagaan penegak hukum karena
mereka merumuskan dasar negara yang demokratis.2 segala kehidupan manusia dibatasi oleh hukum.
Hukum tidak pernah keluar dari segala aspek
Konsep konstitusionalisme sendiri sebenarnya kehidupan sehari-hari kita, mulai dairi nilai, norma,
telah ada dan berkembang jauh sebelum undang- tata krama hingga hukum perundang-undangan dalam
undang dasar pertama dirumuskan. Ide pokok dari pengadilan. Sayangnya hukum di Indonesia masih
konstitusionalisme adalah bahwa pemerintah sebagai kurang dalam hal penegakannya, terutama dikalangan
penyelenggara negara perlu dibatasi kekuasaannya (the pejabat apabila dibandingkan dengan yang ada pada
golongan kelas menengah kebawah. Fenomena sosial Tempat penelitian ini berada di desa
ini terjadi karena di negara kita segala sesuatu dapat Wingkosanggrahan, Kecamatan
dibeli dengan uang, tak terkecuali dengan hukum Ngombol, Kabupaten Purworejo.
sekalipun. Terdapat sebuah slogan bahwa ”Yang kuat
pasti akan menindas yang lemah”, artinya siapa yang B. Bahan dan Alat
memiliki kekuasaan & harta berlimpah, maka ia yang 1. Alat Penelitian
akan memenangkan peradilan.
Peralatan yang dipakai saat
Berdasarkan penjelasan yang melakukan penelitian adalah komputer.
melatarbelakangi tersebut, maka kasus yang akan Spesifikasi komputer yang digunakan
dibahas adalah: Apa pengertian Rule of Law? Apa merupakan spesifikasi komputer pada
prinsip dan faktor rule of law? Apa saja unsur penting umumnya. Diantarnya yaitu:
yang dikemukakan oleh Albert Venn Dicey dalam Rule i. Perangkat keras:
of Law? Apa pengertian konstitusionalisme? Apa  Komputer
fungsi Konstitusi? Bagaimana Implementasi Rule of ii. Perangkat lunak:
Law di Indonesia?
 MS Office
 Microsoft edge
Berdasarkan permasalahan diatas, tujuan dari
pembuatan karya ilmiah ”jurnal” ini adalah: 1). Untuk
2. Bahan Penelitian
mengetahui pengertian Rule of Law. 2). Mengetahui
prinsip-prinsip dan factor-faktor rule of law. 3). Untuk
Bahan yang digunakan berupa jurnal
mengetahui tiga unsur penting dalam Rule of Law
dan e-book yang didapat dari apk
menurut Albert Venn Dicey. 4). Untuk mengetahui
”iPusnas” dan website z-lib.is.
pengertian konstitusionalisme. 5). Untuk mengetahui
fungsi Konstitusi. 6). Untuk mengetahui sudah sampai
mana Rule of Law diimplementasikan di Indonesia. 3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan


BAHAN DAN METODE
menggunakan metodologi pustaka. Riset
pembahasan dilakukan dengan mencari
A. Waktu dan Tempat
buku-buku maupun jurnal terkait
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai dengan penelitian. Setelah itu,
pelaksanaannya pada hari Selasa, 25 dilanjutkan dengan mengulas buku
April 2023 sampai pada hari Jum’at, 28 maupun jurnal tersebut. Yang terakhir,
April 2023. Penelitian ini terdiri dari 1 hasil ulasan tersebut disusun dan
hari pengumpulan data dan 2 hari untuk dibahas dalam karya ilmiah.
pengolahan data dari referensi tersebut.

2. Tempat Penelitian PEMBAHASAN

1. Pengertian Rule of Law “Penegakan Aturan Hukum” dalam arti luas


Rule of Law/Penegkan Aturan dapat pula menggunkan istilah “Penegakan
Hukum adalah adalah proses dilakukannya Peraturan” dalam arti sempit. Pembedaan
upaya untuk tegaknya atau berfungsinya antara formalitas aturan hukum yang tertulis
norma-norma hukum secara nyata sebagai dengan cakupan nilai keadilan yang
pedoman pelaku dalam lalu lintas atau dikandungnya ini bahkan timbul dalam
hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan Bahasa Inggris ssendiri dengan
bermasyarakat dan bernegara. Pengertian dikembangkannya istilah "the rule of law‟
penegakan hukum itu dapat pula ditinjau dari yang terkandung makna pemerintahan oleh
sudut obyeknya, yaitu dari segi hukumnya. hukum, tetapi bukan dalam artinya yang
Dalam hal ini pengertian mencakup makna formal, melainkan mencakup pula nilai-nilai
yang luas dan sempit. Dalam arti sempit, keadilan yang terkandung didalamnya. Jadi
penegakan hukum hanya menyangkut dapat diartikan the rule of law/penegakan
penegakan peraturan yang formaldan tertulis aturan hukum adalah upaya yang dilakukan
saja. Karena itu penerjemahan perkataan untuk menjadikan hukum, baik dalam artian
“Law Enforcement” ke dalam Bahasa formil yang sempit maupun dalam arti materil
Indonesia dalam menggunakan perkataan yang luas, sebagai pedoman prilaku dalam
setiap perbuatan hukum, baik oleh para atau fasilitas`tersebut mencakup tenaga
subyek hukum yang bersangkutan maupun manusia yang terdidik dan terampil,
apartur penegak hukum yang resmi diberi organisasi yang baik, peralatan yang
tugas dan kewenangan oleh Undang-Undang memadai, keuangan yang cukup, dan
untuk menjamin berfungsinya norma-norma sebagainya.
hukum yang berlaku dalam kehidupan 4. Masyarakat. Yakni masyarakat
bermasyarakat dan bernegara.4 lingkungan di mana hukum tersebut berlaku
atau diterapkan.
2. A. Prinsip-prinsip rule of law 5. Kebudayaan. Yakni sebagai
Prinsip-prinsip Rule of Law di Indonesia terbagi hasilkarya, cipta dan rasa yang didasarkan
atas 2 bagian yaitu : pada karsa manusia di dalam pergaulan
 Prinsip-prinsip Rule of Law secara hidup.
formal di Indonesia
Prinsip-prinsip rule of law 3. Tiga unsur penting yang harus dimiliki negara
secara formal di Indonesia tertera menurut Albert Venn Dicey
dalam pembukaan UUD 1945 yang A. Supremacy of law
menyatakan: 1. Bahwa kemerdekaan Supremacy Of Law mengandung arti
itu adalah hak segala bangsa,… bahwa tidak ada kekuasaan yang
karena tidak sesuai dengan peri sewenang-wenang (arbitrary power),
kemanusiaan dan “peri keadilan”; 2. baik rakyat (yang diperintah) maupun raja
Kemerdekaan Indonesia, yang (yang memerintah). Kedua-duanya
merdeka, bersatu, berdaulat, “adil” tunduk pada hukum (regular law). Pada
dan makmur; 3. Untuk memajukan prinsip ini hukum dijadikan sebagai alat
“kesejahteraan umum”,dan untuk membenarkan kekuasaan, termasuk
mencerdaskan“keadilan sosial”. membatasi kekuasaan itu. Jadi yang
 Prinsip-prinsip Rule of Law secara berkuasa, berdaulat dan supreme adalah
hakiki (materil) di Indonesia hukum, dan bukan kekuasaan.
Prinsip-prinsip Rule of Law
secara hakiki ( material ) di Indonesia B. Equality before the law
sangat erat kaitannya dengan Berlakunya prinsip persamaan dalam
(penyelenggaraan menyangkut hukum (equality before the law), dimana
ketentuan-ketentuan hukum) “the semua orang harus tunduk kepada hukum
enforcement of the rules of law” dan tidak seorangpun yang berada diatas
dalam penyelenggaraan hukum (above the law). Jadi setiap warga
pemerintahan, terutama dalam negara sama kedudukannya di hadapan
penegakan hukum dan implementasi hukum. Penguasa maupun warga negara
prinsip-prinsip rule of law. bisa, apabila melakukan tort (perbuatan
Berdasarkan pengalaman berbagai melanggar hukum) maka akan diadili
Negara dan hasil kajian, menunjukan menurut aturan common law dan di
keberhasilan “the enforcement of the pengadilan biasa.
rules of law” bergantung pada
kepribadian nasional setiap bangsa C. Constitution based human rights
(Sunarjati Hartono: 1982). Konstitusi merupakan dasar dari
segala hukum bagi negara yang
B. Faktor-faktor rule of law bersangkutan, dalam hal ini, hukum yang
1. Hukumnya. Dalam hal ini yang berdasarkan konstitusi harus melarang
dimaksud adalah undang-undang, setiap pelanggarannya terhadap hak dan
maksudnya bahwa undang-undang harus kemerdekaan rakyat.
dibuat dengan mengikuti asas-asas
berlakunya undang-undang, seperti 4. Pengertian Konstitusi
misalnya undang-undang tidak berlaku Konstitusi berasal dari bahasa
surut. Prancis (constituer) yang berarti membentuk.
2. Penegak hukum. Yakni pihak- Pemakaian istilah konstitusi yang
pihak yang secara langsung berkecimpung dimaksudkan ialah pembentukan negara atau
dalam bidang penegakan hukum. menyusun dan menyatakan suatu negara.
3. Sarana atau fasilitas yang Secara etimologis antara kata “konstitusi”,
mendukung penegakan hukum. Sarana “konstitusional”, dan “konstitusionalisme” inti
maknanya sama, namun penerapannya
berbeda. Sedangkan konstitusionalisme
sendiri yaitu suatu paham mengenai 6. Implementasi Rule of Law di Indonesia
pembatasan kekuasaan dan jaminan hak-hak a) KEPOLISIAN
rakyat melalui konstitusi.5 Fungsi Kepolisian adalah memelihara
keamanan dalam negeri yang meliputi
 Konstitusi menurut para ahli: pemeliharaan keamanan dan ketertiban
1. Koernimanto Soetopawiro, masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,
istilah konstitusi berasal dari pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
bahasa latin cisme yang berarti Tugas Polisi:
bersama dengan dan statute yang 1. Memelihara keamanan dan ketertiban
berarti membuat sesuatu agar masyarakat.
berdiri. Jadi konstitusi berarti 2. Menegakkan hukum.
menetapkan secara bersama. 3. Memberi perlindungan, pengayoman dan
2. Lasalle, konstitusi adalah pelayanan masyarakat.
hubungan antara kekuasaaan
yang terdapat di dalam b) KEJAKSAAN
masyarakat seperti golongan Tugas dan wewenang Kejaksaan dapat
yang mempunyai kedudukan dijelaskan sebagai berikut:
nyata di dalam masyarakat 1. Melakukan penuntutan.
misalnya kepala negara angkatan 2. Melaksanakan penetapan hakim dan
perang, partai politik, dsb. putusan pengadilan yang telah
3. K. C. Wheare, konstitusi adalah memperoleh kekuatan hukum tetap.
keseluruhan sistem 3. Melakukan pengawasan terhadap
ketatanegaraaan suatu negara pelaksanaan putusan pidana bersyarat.
yang berupa kumpulan peraturan 4. Melakukan penyidikan terhadap tindak
yang membentuk mengatur pidana tertentu berdasarkan undang-
/memerintah dalam undang.
pemerintahan suatu negara. 5. Melengkapi berkas perkara tertentu dan
untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
5. Fungsi Konstitusi tambahan sebelum dilimpahkan ke
pengadilan yang dalam pelaksanaanya
a) Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan
dikoordinasikan dengan penyidik.
organ negara.
b) Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar
c) BADAN PERADILAN
organ negara.
Badan peradilan menuntut UU Nomor 4 dan
c) Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar
Nomor 5 Tahun 2004 tentang kekuasaan
organ negara dengan warga negara
kehakiman dan mahkamah agung , bertindak
d) Fungsi pemberi atau sumber legitimasi
sebagai lembaga penyelenggaraan peradilan guna
terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
menegakkan hukum dan keadilan serta membantu
penyelenggaraan kekuasaan negara.
pencari keadilan. Badan peradilan terdiri dari:
e) Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan
1. Mahkamah Agung (MA) merupakan
dari sumber kekuasaan yang asli (yang dalam
puncak kekuasaan kehakiman di
sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ
Indonesia dengan wewenang:
negara.
a. Mengadili pada tingkat kasasi
f) Fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of
terhadap putusan yang diberikan
unity), sebagai rujukan identitas dan
pada tingkat terakhir oleh
keagungan kebangsaan (identity of nation),
peradilan.
serta sebagai center of ceremony.
b. Menguji peraturan perundang-
g) Fungsi sebagai sarana pengendalian
undangan di bawah undang-
masyarakat (social control), baik dalam arti
undang terhadap undang-undang
sempit hanya di bidang politik maupun dalam
Kewenangan lain yang
arti luas mencakup bidang sosial dan
ditentukan undang-undang.
ekonomi.
h) Fungsi sebagai sarana perekayasa dan
2. Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan
pembaruan masyarakat (social engineering
lembaga peradilan pada tingkat pertama
atau social reform).
dan terakhir dengan wewenang:
a. Menguji undang-undang
terhadap UUD 1945.
b. Memutuskan sengketa
kewenangan lembaga negara
yang kewenangannya diberikan
oleh UUD 1945.
c. Memutuskan pembubaran partai
politik.
d. Memutuskan perselisihan
tentang hasil pemilihan umum.
e. Peradilan Tinggi dan Negeri
merupakan peradilan umum
ditingkat provinsi dan
kabupaten.

KESIMPULAN

Penegakan hukum adalah proses dilakukannya


supaya untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma
hukum secara nyata sebagai pedoman pelaku dalam
lalu-lintas atau hubungan hubungan hukum dalam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pengertian
konstitusi bukan hanya sekedar Undang-Undang Dasar
saja, konstitusi lebih dari sesuatu yang tertulis saja.
Konstitusi adalah hukum dasar yang dijadikan
patokan/pengangan dalam penyelenggaraan suatu
negara.

Footnote
1
Black's Law Dictionary, 9th Edition, p. 1448.
(Thomson Reuters, 2009).
2
Astim Riyanto, Teori Konstitusi, Penerbit
Yapemdo, Bandung, 2000, hlm. 17
3
Robertson, "system of rules" (Campbell, The
Contribution of Legal Studies, 184)
4
Imam Sujono, Rule of Law, Surabaya, 2019, hlm.
4.
5
H. Dahlan Thaib, jazim Hamidi, dan Ni’matul
Huda, Teori dan Hukum konstitusi, PT.
Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm. 6.

DAFTAR PUSTAKA

Hanang Feriyanto, Daniel (2014). Konstitusi dan


Konstitusionalisme. Semarang.

Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi &


Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta
Timur: SINAR GRAFIKA, 2010.

Sujono, Imam (2019). Rule of the Law (Pengekan


Hukum). Surabaya.

Mangunsong, Nuariun (2021). Rule of Law; Sifat


dan penerapannya secara umum.
Bandung: Nusa Media.

Anda mungkin juga menyukai