Peri Kebangsaan;
Peri Kemanusiaan;
Peri Ketuhanan;
Peri Kerakyatan; dan
Kesejahteraan Rakyat.
Persatuan;
Kekeluargaan;
Keseimbangan lahir batin;
Musyawarah; dan
Keadilan rakyat.
Perbedaan pandangan dari ke 3 tokoh tersebut adalah Moh. Yamin menekankan pada azas dan dasar
negara, Supomo menekankan pada intgralistik, sedangkan Sukarno menekankan pada nasionalisme.
Sila 1:
Sila 2:
Dapat menempatkan bahwa setiap manusia, apapun latar belakang dan identitasnya,
dalam posisi setara
Membantu teman, tetangga bahkan orang asing yang mengalami kesulitan
Dapat menjalankan norma sosial-budaya yang berlaku di sekitar
Membantu salah satu/kelompok manusia di negara lain yang mengalami kesulitan
Sila 3:
Berkontribusi untuk menjaga persatuan di tengah kemajemukan bangsa
Berperan aktif untuk menjaga keutuhan negara
Dapat menempatkan produk dalam negeri sebagai prioritas ketimbang produk luar negeri
Mencegah tawuran dan permusuhan
Berperan aktif untuk menciptakan ketertiban dunia
Sila 4:
Aktif memberikan usul, pemikiran, dan saran dalam suatu kegiatan musyawarah
Menerima serta melaksanakan hasil keputusan dalam suatu kegiatan musyawarah
walaupun usulan/ide kita tidak diterima
Mendapatkan hak-hak sebagai warga negara
Sila 5:
BAB 2
Konstitusi adalah sebuah norma sistem politik dan hukum pemerintahan yang dituangkan dalam
dokumen tertulis yang memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum .
Ada 2 macam konstitusi, yakni tertulis dan tidak tertulis. Indonesia memiliki UUD NRI Tahun
1945 sebagai konstitusi tertulis dan konvensi. Konstitusi tdk tertulis yaitu pidato, musyawarah,
adat istiadat.
Membangun Kesepakatan Bersama adalah membuat sebuah kesepakatan kata atau permufakatan
bersama dalam sebuah proses negosiasi termasuk dalam negosiasi untuk terciptanya integrasi
sosial. Cara membuat kesepakatan bersama yaitu adanya negosiasi dengan jalan berunding guna
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak
(kelompok atau organisasi) yang lain dengan mengedepankan prinsip-prinsip berdemokrasi,
seperti kesamaan di depan hukum, tidak boleh ada diskriminasi, senantiasa bersikap toleran, dan
menghargai hak dari setiap orang atau pihak.
Berikut adalah produk perundang-undangan yang ada di Indonesia, baik di tingkat nasional
maupun daerah: