Anda di halaman 1dari 3

BAB 1 PANCASILA

. Mohammad Yamin mengusulkan dasar pembentukan negara merdeka, yaitu:

 Peri Kebangsaan;
 Peri Kemanusiaan;
 Peri Ketuhanan;
 Peri Kerakyatan; dan
 Kesejahteraan Rakyat.

b. Soepomo mengusulkan dasar pembentukan negara merdeka, yaitu:

 Persatuan;
 Kekeluargaan;
 Keseimbangan lahir batin;
 Musyawarah; dan
 Keadilan rakyat.

c. Ir. Soekarno mengusulkan dasar pembentukan negara merdeka, yaitu:

 Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia;


 Internasionalisme atau Perikemanusiaan;
 Mufakat atau Demokrasi;
 Kesejahteraan sosial; dan
 Ketuhanan yang berkebudayaan

Perbedaan pandangan dari ke 3 tokoh tersebut adalah Moh. Yamin menekankan pada azas dan dasar
negara, Supomo menekankan pada intgralistik, sedangkan Sukarno menekankan pada nasionalisme.

Sila 1:

 Telah menjalankan perintah agama/kepercayaan dan menjauhi larangan


agama/kepercayaan, juga perintah dan larangan dalam kehidupan sosial-bermasyarakat.
 Dapat menghormati dan dapat bekerja sama dengan kelompok agama/kepercayaan yang
berbeda
 Dapat membantu teman yang berbeda agama/kepercayaan dalam melaksanakan ibadah
secara nyaman
 Berperan aktif untuk menciptakan kerukunan antaragama/kepercayaan.

Sila 2:

 Dapat menempatkan bahwa setiap manusia, apapun latar belakang dan identitasnya,
dalam posisi setara
 Membantu teman, tetangga bahkan orang asing yang mengalami kesulitan
 Dapat menjalankan norma sosial-budaya yang berlaku di sekitar
 Membantu salah satu/kelompok manusia di negara lain yang mengalami kesulitan

Sila 3:
 Berkontribusi untuk menjaga persatuan di tengah kemajemukan bangsa
 Berperan aktif untuk menjaga keutuhan negara
 Dapat menempatkan produk dalam negeri sebagai prioritas ketimbang produk luar negeri
 Mencegah tawuran dan permusuhan
 Berperan aktif untuk menciptakan ketertiban dunia

Sila 4:

 Aktif memberikan usul, pemikiran, dan saran dalam suatu kegiatan musyawarah
 Menerima serta melaksanakan hasil keputusan dalam suatu kegiatan musyawarah
walaupun usulan/ide kita  tidak diterima
 Mendapatkan hak-hak sebagai warga negara

Sila 5:

 Hak dan kewajiban setiap warga negara dapat dilaksanakan


 Dapat memberikan hukuman/sanksi yang setimpal, baik kepada teman dekat maupun
kepada orang yang tidak dikenal
 Dapat membantu teman yang secara ekonomi lebih rendah dari kita?
 Sebagai seorang laki-laki, dapat bersikap adil kepada rekan yang berjenis kelamin
perempuan. Sebaliknya, seorang perempuan, dapat bersikap adil terhadap rekan yang
berjenis kelamin laki-laki

Ada dua jenis gotong royong, yaitu:

 Gotong royong tolong-menolong. Kegiatan gotong royong tolong-menolong bersifat


individual. Misalnya menolong tetangga kita yang sedang mengadakan pesta pernikahan,
upacara kematian, membangun rumah, dan sebagainya.
 Gotong royong kerja bakti. Kegiatan gotong royong kerja bakti biasanya dilakukan untuk
mengerjakan suatu hal yang sifatnya untuk kepentingan umum. Misalnya bersih-bersih
desa/kampung, memperbaiki jalan, membuat tanggul, dan lain-lain.

Makna penting yang ada dalam praktik gotong royong, yaitu:

 Gotong royong dapat merekatkan dan menguatkan solidaritas sosial;


 Gotong royong dapat melahirkan sikap kebersamaan, saling tolong-meno- long, dan
menghargai perbedaan;
 Gotong royong dapat meringankan beban orang lain;
 Gotong royong mampu mengurangi kesalahpahaman;
 Gotong royong dapat mencegah terjadinya berbagai konflik; dan
 Gotong royong dapat meningkatkan rasa kerja sama dan persatuan warga

 Contoh praktik gotong royong bersifat fisik, antara lain:

 gotong royong kebersihan dilingkungan perumahan


 membersihkan tempat ibadah
 membersihkan rumah bersama keluarga
 gotong royong mengatasi masalah lingkungan hidup
 gotong royong membersihkan kelas

b. Contoh praktik gotong royong bersifat non-fisik, antara lain:

 mencari solusi bersama atas sebuah persoalan


 memberikan gagasan/ide
 memberikan bantuan

BAB 2
Konstitusi adalah sebuah norma sistem politik dan hukum pemerintahan yang dituangkan dalam
dokumen tertulis yang memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas  politik  dan  hukum .

Ada 2 macam konstitusi, yakni tertulis dan tidak tertulis. Indonesia memiliki UUD NRI Tahun
1945 sebagai konstitusi tertulis dan konvensi. Konstitusi tdk tertulis yaitu pidato, musyawarah,
adat istiadat.

Membangun Kesepakatan Bersama adalah membuat sebuah kesepakatan kata atau permufakatan
bersama dalam sebuah proses negosiasi termasuk dalam negosiasi untuk terciptanya integrasi
sosial.  Cara membuat kesepakatan bersama yaitu adanya negosiasi dengan jalan berunding guna
mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak
(kelompok atau organisasi) yang lain dengan mengedepankan prinsip-prinsip berdemokrasi,
seperti kesamaan di depan hukum, tidak boleh ada diskriminasi, senantiasa bersikap toleran, dan
menghargai hak dari setiap orang atau pihak.

Berikut adalah produk perundang-undangan yang ada di Indonesia, baik di tingkat nasional
maupun daerah:

 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;
 Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
 Peraturan Pemerintah;
 Peraturan Presiden;
 Peraturan Daerah Provinsi; dan
 Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Anda mungkin juga menyukai