Anda di halaman 1dari 7

“Kerukunan antar umat beragama di Depok”

Gabriella Joanna telussa


4322210040
Universitas Pancasila
Kata Pengantar
Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan sayang-NYA
Memberikan pengetahuan, kemampuan dan kesempatan kepada penyusun sehingga mampu
menyelesaikan penyusunan tugas makalah yang berjudul “Kerukunan antar umat beragama di
Depok”. Makalah ini ditulis sebagai tugas mata kuliah Agama Kristen. Saya juga berterima kasih
kepada bapak Pdt. Kaleb Dobing Essing, M.Th yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan
penilaian untuk mata kuliah Agama Kristen ini.
Penyusun menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan-kekurangan
karena keterbatasan kemampuan penyusun, untuk itu, masukan yang bersifat membangun akan sangat
membantu penyusun untuk semakin membenah kekurangannya.

Demikian dari kami selaku


penulis makalah ini,
apabila terdapat masalah
pada
makalah ini saya ucapkan
mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Saya harap makalah
ini dapat bermanfaat bagi
kalian yang membacanya.
Terima kasih.
Sekian kata pengantar dari saya selaku penulis makalah ini, apabila terdapat kesalahan penyampaian
materi ataupun dalam penyampaian kata saya ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya
harap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Terima kasih.
Daftar isi
Kata pengantar
Bab 1 Pedahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
Bab 2 Pembahasan
A. Definisi kerukunan
B. Definisi kerukuna antar umat beragama
C. Situasi kerunan umat beragama di kota Depok
D. Cara masyarakat Depok mejaga kerukunan hidup antar umat beragama

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya
manusia di tuntut untuk mampu berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi
kebutuhannya. Dalam menjalankan kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan
dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda, salah satunya dalam perbedaan agama.
Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling
menghormati dan menghargai. Sehingga, gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian
dapat dihindari. Selain itu, masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban
diantara satu sama lain.

Secara umum kondisi kerukunan antarumat beragama di Indonesia khusus nya di Depok sudah
cukup baik, sementara peraturan perundangan dan kebijakan pemerintah terhadap kerukunan ini
juga cukup kondusif. Namun demikian, kadang-kadang masih muncul ketegangan dan konflik, baik
internal maupun antarumat beragama.

Depok merupakan kota yang menyandang status IPM (Indeks Pmebangunan Masyarakat) tertinggi
se-Jawa Barat, yang notabene masyarakatnya berpendidikan, dan memiliki penghasilan di atas rata-
rata.9 Namun mereka tidak memiliki pengetahuan yang luas terkait ajaran yang terdapat pada
agama yang meraka anut. Uniknya, kerukunan umat beragamapun hadir di tengah ketidak
pahamannya mereka akan ajarannya.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa definisi dari kerukunan?
2. Apakah definisi dari kerukunan antar umat beragama?
3. Bagaimana situasi kerukunan antar umat beragama di kota Depok?
4. Bagaimana cara masyarakat kota Depok menjaga kerukunan hidup antar umat beragama di
lingkungan nya?

1.3 Tujuan
1. Agar memahami definisi dari kerukunan
2. Agar Mengetahui definisi kerukunan antar umat beragama
3. Untuk mengetahui bagiamana situasi kerukunan antar umat beragama di kota Depok
4. Untuk mengetahui bagai mana cara masyarakat depok menjaga kerukunan antar umat beragama
nya

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi kerukunan
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makna “baik” dan “damai”. Intinya,
hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan “bersepakat” untuk tidak
menciptakan perselisihan dan pertengkaran (Depdikbud, 1985:850). Kerukunan juga bisa
bermakna suatu proses untuk menjadi rukun karena sebelumnya ada ketidakrukunan; serta
kemampuan dan kemauan untuk hidup berdampingan dan bersama dengan damai serta
tenteram. Langkah-langkah untuk mencapai kerukuna seperti itu, memerlukan proses waktu
serta dialog, saling terbuka, menerima dan menghargai sesama, serta cinta-kasih. Kerukunan
antar umat beragama bermakna rukun dan damainya dinamika kehidupan umat beragama
dalam segala aspek kehidupan, seperti aspek ibadah, toleransi, dan kerja sama antar umat
beragama.

B. Definisi kerukunan antar umat beragama


kerukunan umat beragama yaitu hubungan sesama umat beragama yang
dilandasi dengan toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling
menghargai dalam kesetaraan pengamalan ajaran agama nya dan kerja sama
dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Umat beragama dan pemerintah
harus melakukan upaya bersama dalam memelihara kerukunan umat beragama,
di bidang pelayanan, pengaturan dan pemberdayaan. Sebagai contoh yaitu
dalam mendirikan rumah ibadah harus memperhatikan pertimbangan Ormas
keagamaan yang berbadan hukum dan telah terdaftar di pemerintah
daerah.Pemeliharaan kerukunan umat beragama baik di tingkat Daerah,
Provinsi, maupun Negara pusat merupakan kewajiban seluruh warga Negara
beserta instansi pemerinth lainnya.Lingkup ketentraman dan ketertiban
termasuk memfalisitasi terwujudnya kerukunan umat beragama,
mengkoordinasi kegiatan instnsi vertical, menumbuh kembangkan
keharmonisan saling pengertian, saling menghormati, saling percaya diantara
umat beragama, bahkan menerbitkan rumah ibadah. Sesuai dengan tingkatannya
Forum Kerukunan Umat Beragama dibentuk di Provinsi dan Kabupaten.
Dengan hubungan yang bersifat konsultatif dengan tugas melakukan dialog
dengan pemuka agama dan tokoh-tokoh masyarakat, menampung aspirasi
Ormas keagamaan dan aspirasi masyarakat, menyalurkan aspirasi dalam bentuk
rekomendasi sebagai bahan kebijakan. Kerukunan antar umat beragama dapat
diwujudkan dengan :
1. Saling tenggang rasa, saling menghargai, toleransi antar umat beragama
2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu
3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya, dan mematuhi peraturan
C. Situasi kerunan umat beragama di kota Depok
Sebagai salah satu Kota dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi, Kota
Depok memiliki masyarakat dengan karakteristik yang beragam. Meskipun
memiliki latar belakang suku, adat, budaya, dan agama yang berbeda, namun
warga Depok tetap dapat hidup secara berdampingan dan harmonis. kerukunan
yang terjalin antarumat bergama di tempat saya tinggal yaitu Kota Depok sudah
baik. Kerukunan tersebut dapat tercipta karena adanya bentuk saling
menghargai yang terjalin antar umat beragama tersebut, adanya perbedaan
agama pada masyarakat Depok bukan suatu masalah, dengan adanya perbedaan
tersebut dapat menjadi penguat masyarakat untuk saling memahami serta
menghormati keyakinan dan agama masing-masing. beberapa kawasan di Kota
Depok, bahkan sejak zaman Perumnas dibangun juga menjadi kawasan yang
sangat majemuk yang melambangkan toleransi, yakni perbedaan keyakinan
dapat hidup berjalan berdampingan. Saya pernah menemui bahwa masjid, pura
dan gereja berjarak berdekatan, tepatnya di Jalan Kerinci Raya Depok 2
Tengah, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

D. Cara masyarakat Depok mejaga kerukunan hidup antar umat beragama

Anda mungkin juga menyukai