Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

DISKUSI MELAWAN STIGMA PEREMPUAN


“PEREBUT LAKI ORANG”
KOMUNITAS PEREMPUAN BERKISAH
SABTU, 20 FEBRUARI 2021
PUKUL: 19:30 WIB-21:30
A. PENGANTAR

Hari Perempuan Internasional akan segera tiba pada 08 Maret 2021, untuk kali kedua akan kembali
diperingati di masa pandemi. Kendati demikian, persoalan perempuan khususnya kekerasan berbasis
gender masih terus terjadi. Di masa pandemi bahkan trennya semakin meningkat. Persoalan yang
melebihi pandemi di antara sesama perempuan adalah bagaimana stigma negatif dan prasangka
kepada perempuan korban kekerasan. Stigma yang sampai saat ini masih terus dilekatkan kepada
perempuan adalah fenomena perempuan “perebut laki orang” yang kuat diyakini dan terus menerus
disosialisasikan oleh masyarakat dan media massa.

Fenomena maraknya istri melabrak perebut (le)laki orang (pelakor) masih terus menjadi
pemberitaan dan perbincangan yang populer dibahas untuk saling mengecam terhadap sesama
perempuan. Berbagai video tentang perkelahian dua perempuan yang di narasikan sebagai istri yang
melabrak permpuan lain (pelakor), seakan menjadi tempat tersendiri di kalangan masyarakat di
Indonesia.

Masyarakat tanpa sadar menjadi tidak adil terhadap perempuan. Perempuan yang disebut dengan
istilah “pelakor” sampai saat ini mendapatkan stigma karena perilaku yang dilakukannya, yaitu
merebut suami orang. Masyarakat dan perempuan itu sendiri lupa bahwa sejatinya laki-laki di sini
terbebas dari tuntutan sosial dari perilaku yang dia lakukan, melakukan kekerasan terhadap
pasangannya.

Perempuan mendapat stigma berkali-kali lipat sementara laki-laki yang harus bertanggung jawab
terhadap perilaku kekerasannya. Namun, laki-laki tidak mendapatkan perhatian yang serius dari
masyarakat. Laki-laki terbebas dari kesalahan dan juga stigma masyarakat bahwa perilaku yang
dilakukannya adalah salah.

Karena ketimpangan stigma tersebut, penting sekali dilakukan pelurusan sudut pandang secara
terbuka dalam ruang-ruang diskusi atau apapun. Hal ini sebagai salah satu upaya mengedukasi
masyarakat bahwa perbuatan perselingkuhan itu adalah salah. Dan laki-laki juga harus menjadi pihak
yang juga dimintai pertanggungjawabannya atas perilaku kekerasan (perselingkuhan termasuk
kekerasan terhadap pasangan) yang dia lakukan. Penggunaan kata pelakor juga tidak tepat, karena
pelaku perselingkuhan bukan hanya pihak perempuan, tapi lelaki juga turut andil dalam hal tersebut.

Berdasarkan fenomena tersebut, Komunitas Perempuan Berkisah melalui kegiatan diskusi bulanan,
menganggap penting untuk berbagi sudut pandang menyikapi stigma terhadap perempuan
“pelakor”.
B. TUJUAN

1. Meluruskan sesat pikir masyarakat terhadap penggunaan istilah “Pelakor” yang dilekatkan pada
perempuan sebagai pelaku tunggal perselingkuhan;
2. Menguatkan sudut pandang “Pelakor” sebagai sebuah stigma negatif yang dilekatkan
masyarakat kepada perempuan sebagai pelaku perselingkuhan;
3. Memahami fenomena penggunaan istilah “pelakor” dan perselingkuhan dari sudut pandang
psikologi dan konselor feminis;
4. Memahami isu perselingkuhan sebagai salah satu bentuk kekerasan berbasis gender, terutama
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dari sudut pandang penyintas KDRT;
5. Memahami pembelajaran pemulihan penyintas KDRT akibat perselingkuhan, serta bagaimana
proses penyadaran kritis-transformatif.

D. KELUARAN (OUT PUT)

Keluaran dari program ini yakni :

1. Pengetahuan dan pembelajaran peserta memandang fenomena pelakor sebagai sebuah stigma
negatif yang perlu dilawan;
2. Catatan pengetahuan dan pembelajaran sebagai rujukan produk pengetahuan untuk
mengedukasi masyarakat melalui konten-konten kampanye edukatif meluruskan sesat pikir dan
sikap masyarakat.

E. PESERTA

Peserta diskusi adalah Anggota Komunitas Perempuan Berkisah (PB) dan masyarakat umum:

1) 100 orang peserta melalui media pembelajaran zoom meeting


2) Peserta tidak terbatas melalui kanal youtube “Perempuan Berkisah”
F. WAKTU & TEMPAT

Diskusi akan dilakukan pada :

Hari/Tanggal/Bulan : Sabtu, 20 Februari 2021


Waktu : 19:30-21:30 WIB
Tempat : Join Zoom Meeting di link berikut ini:
https://us02web.zoom.us/j/87136623967?pwd=Tm85aFNocjBLcXdSOHdqaFFxRE
tiUT09
Meeting ID: 871 3662 3967
Passcode: PB2021

G. RUNDOWN

Waktu Materi Narasumber/Fasili


tator

19:00 WIB Persiapan & Penerimaan peserta di ruang diskusi Fasilitator

19:30-19:40 WIB Pembukaan dan pengantar diskusi oleh narasumber. Fasilitator Kelly Mayasari
membacakan secara singkat profil ketiga narasumber dan (Community
sekaligus informasi tentang giveaway dari penerbit @eabooks Leader Perempuan
untuk 2 peserta penanya yang beruntung. Berkisah Wilayah
Yogyakarta & DIY)

19:40-20:00 WIB Pemaparan materi dari narasumber pertama tentang : Ester Lianawati
(kesempatan ● Bagaimana sudut pandang dari psikolog feminis (Psikolog Feminis
presentasi memandang fenomena penggunaan istilah “pelakor” & Penulis Buku
masing-masing 20 sebagai sebuah stigma negatif terhadap perempuan “Ada Serigala
menit) sebagai salah satu pelaku dalam perselingkuhan dan Betina dalam Diri
sekian penghakiman terhadap perempuan yang Setiap
disebut “pelakor”; Perempuan”)
● Bagaimana pengalaman dan pembelajaran narasumber
sebagai psikolog feminis dalam menghadapi
perempuan korban KDRT akibat perselingkuhan;
● Bagaimana sudut pandang tentang stigma sosial yang
dilekatkan perempuan digambarkan dalam buku “Ada
Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan”;
● Serta bahasan tambahan penting lainnya dari
narasumber terkait tema diskusi.
20:00-20:00 WIB Pemaparan materi dari narasumber kedua tentang: Poppy Dihardjo
● Pengalaman dan pembelajaran sebagai penyintas KDRT (Penyintas dan
karena perselingkuhan; Founder
● Proses transformasi dari korban menjadi penyintas dan Perempuan Tanpa
pemulihan diri Stigma
● Bagaimana memandang fenomena “pelakor” sebagai @pentasindonesia)
stigma terhadap perempuan

20:20-20:40 WIB Pemaparan materi dari narasumber ketiga tentang: Yuliana M Tresia 
● Pengalaman dan pembelajaran sebagai konselor Tim 
feminis @perempuanberkisah dalam memandang @konselorfeminis 
fenomena perempuan pelakor sebagai stigma @perempuanberki
● Strategi menghadapi konseli perempuan korban KDRT sah
akibat perselingkuhan
● Upaya apa yang penting dilakukan untuk menghapus
stigma para perempuan yang disebut “pelakor”.

20:40-21:20 Sesi tanya jawab (sekaligus memilih peserta penanya yang Moderator 
beruntung untuk mendapatkan giveaway buku dari
penerbit @eabooks).

20:20-21:30 ● Informasi 2 nama peserta yang beruntung untuk Moderator 


mendapatkan buku dari @eabooks dan informasi
terkait lomba menulis komunitas perempuan berkisah,
informasi selengkapnya di website
perempuanberkisah.id
● Ucapan terima kasih kepada semua narasumber dan
kalimat penutup acara

G. PENANGGUNG JAWAB

Acara pelatihan konseling feminis ini diselenggarakan oleh Komunitas Perempuan Berkisah. Narahubung
untuk komunikasi terkait acara ini dilakukan oleh Angelino Vinanti (WA: +62 822-8163-1656) atau email:
perempuan.berkisah@gmail.com​.

Anda mungkin juga menyukai