NUR AZIZAH
7019210031
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Penulis sangat berharap Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai pelecehan seksual, komunikasi verbal
catcalling. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini terdapat kekurangan
dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa ada sarana yang membangun.
PENDAHULUAN
Contoh paling sering terjadi saat ini adalah dalam bentuk komentar di
media sosial TikTok, komentar mengenai hal yang berbau seksual tentang
tubuh seseorang, ajakan melakukan hubungan seksual, meyebarkan rumor
tentang aktivitas seksual orang lain. Mereka yang telah berkomentar merasa
hal yang mereka lakukan itu bentuk lelucon, dan masih banyak yang
menormalisasikan komentar itu sebagai lelucon, yang memungkinkan
kekerasan seksual dianggap normal dan candaan akibat adanya dan rip
culture.
Dalam Jurnal (Buana & Maharani, 2020) Media sosial tiktok adalah
media yang berupa audio visual, media ini sebuah media sosial yang dapat
dilihat juga dapat didengar. Banyak sekali pengguna dari media sosial ini
yakni kalangan peserta didik. Peserta didik begitu senang sekali
menggunakan media sosial tiktok ini karena bagi mereka media sosial ini
bisa menghibur mereka dikala mereka bosan. Adanya media sosial
memberikan hiburan bagi setiap orang untuk menghilangkan rasa lelahnya
atau rasa bosannya. Bahkan mereka bisa tertawa bahagia jika sedang
menggunakan media sosial. Salah satu yang membuat mereka bisa tertawa
bahagia yakni media sosial tiktok. Mengapa demikian? Karena dalam media
sosial tik tok setiap orang khususnya peserta didik dapat melihat berbagai
video dengan ekspresi music yang berbeda-beda. Hafied Cangara Media
adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian media massa sendiri
alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio
dan televisi. (Hafied Cangara, 2010. hal.123.)
Kerangka Teori
a. Menghina
b. Melecehkan
melecehkan adalah juga bentuk penghinaan, karena
mencangkup melakukan dan mengatakan hal-hal yang bisa
meyebabkan korban merasa malu, bukan agar sesuatu terjadi pada
diri perilaku, dan bukan karena sesuatu yang telah terjadi pada
pelaku, tetapi semata untuk kesenangan pelaku (Aristoteles, 2022)
2.3.2 Akibat pelecehan verbal
a. Mudah marah
b. Merasa selalu tidak aman
c. Mengalami gangguan tidur
d. Mimpi buruk
e. Ketakutan
f. Rasa malu yang besar
g. Syok
h. Frustasi
i. Menyalahkan atau mengisolasi diri sendiri
j. Stress
k. Dan depresi.
2.5 Proposisi
Teori Komunikasi
Verbal
Pada Perempuan
Pelecehan
Dampak
seksual
Teori Feminisme
Radikal Kate millet
Teknik pengumpulan data menurut (Arikunto, 2010) adalah alat bantu yang
dipilih dan digunkan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah oleh nya.
a. Wawancara
Teknik wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam suatu
penelitian. Karena menyangkut data wawancara salah satu elemen penting dalam
proses penelitian. Wawancara atau interview dapat diartikan sebagai cara yang
dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari responden secara bertanya langsung
bertatap muka. Namun dengan perkembangan telekomunikasi ini bisa melalukan
dengan menggunakan telepon atau melalui internet (Mamik, 2015)
b. Observasi
Menurut Hamidi (M, Si, 2005) mengatakan bahwa unit analisis adalah satuan
yang diteliti dapat berupa individua tau kelompok sebagai subjek penelitian. Dengan
demikian unit amatan dapat diartikan sebagai apa yang diamati oleh peneliti,
sedangkan unit analisis adalah apa yang ingin dianalisis dalam penelitian.
Teknik analisis data menuut (Komarudin, 1994) yaitu suatu kegiatan berfikir
untuk menguraikan sesuatu keseluruhan untuk dijadikan menjadi komponen sehingga
agar lebih mengenal tanda-tanda komponen, hubungan antara satu dengan yang lain
dan juga fungsi masing-masing didalam satu keseluruhan yang sudah teratur.
Teknik analisis data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data
cara interaktif dengan proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Peneliti melalukan analisis dta dengan cara merangkum dari hasil studi kepustakaan
dan observasi yang memiliki kaitan dengan pengalaman catcalling pelecehan seksual.
3.8.1 Triangulasi
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian (C1 ed.). Semarang, Jawa Tengah: Jakarta
Rineka Cipta.
Arsyati , A. M., Pratomo, H., Ismail, I., Prasetyo, S., & Damayanti, R. (2017).
PENGEMBANGAN MEDIA CETAK PENDIDIKAN PENCEGAHAN
KEKERASAN SEKSUAL BALITA DI KOTA BOGOR. Jurnal Kesehatan
Masyarakat.
HENNINK, M., HUTTER, I., & BAILEY, A. (2010). Qualitative Research Methods.
Los Angeles, London, New Delhi, Singapore, Washington DC, Melbourne:
SAGE.
Iflah, I., Huseini, M., & Subarsa Putri, K. Y. (2021). ANALISIS CATCALLING
TERDAHAP COMPLIMENT DALAM TEORI SPEECH ACT. Jurnal Ilmu
Komunikasi, 9, 151-173. Retrieved from http://journal.unj.ac.id/
Muhid, H. K. (2022, April 17). Lembaga Pers Mahasiswa UIN Suska Riau "Wadah
Pengembangan Idealisme Mahasiswa". (A. Fathonah, Editor) Retrieved from
gagasanonline.com: http://gagasanonline.com/
Qila, S. Z., Rahmadina, R. N., & Azizah, F. (2021). Catcalling as a Traumatic From
of Sexual Harassment. Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik, 1, 96.
Rubin, A., & Babbie, E. R. (2015). Researvh Methods FOR SICIAL WORK. America:
CENGAGE LEARNING.