Anda di halaman 1dari 15

SKALA PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEROKOK PADA

MAHASISWA BARU LAKI-LAKI PENERIMA BEASISWA


KIP KULIAH
Annisa Arifatuwilma
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Malikussaleh
Jl. Medan – Banda Aceh, Cot Tengku Nie, Reuleuet, Kab. Aceh Utara. Kode
Pos:24351
annisa.200620143@mhs.unimal.ac.id

Abstrak

Saat ini tidak sedikit kita temui remaja yang mulai memutuskan untuk
merokok pada saat memasuki dunia pekuliahan. Studi ini bertujuan membuat
Skala pengambilan keputusan merokok. Skala ini dibuat dengan berfokus pada
mahasiswa baru berjenis kelamin laki-laki penerima beasiswa KIP kuliah,
dimana salah satu syarat mahasiswa penerima beasiswa kip kuliah yaitu berasal
dari keluarga yang kurang mampu. Hal ini sesuai dengan hasil survey dimana
kebanyakan responden masih sulit dalam memenuhi kebutuhan pokok, seperti
makanan, minum, dan lain-lainnya, namun dalam kondisi yang sangat minim
tersebut, merokok ini menjadi hal yang juga penting bagi mereka. Skala ini
dibuat berdasarkan teori xxxxxx (xxxxtahun) dengan 4 aspek yaitu appraising the
challenge yaitu menilai suatu masalah, surveying alternative yaitu mensurvei
alternatif yang tersedia, weighing of alternative yaitu menimbang alternatif yang
ada, delibrating about commitment yaitu membuat komitmen yang akan diambil,
sampai pada adhering despite negative feedback yaitu bertahan atas komitmen
tersebut. Validitas Skala………….. , dan reliabilitas Skala yang ditunjukkan
melalui nilai cronbach alpha (xxxxxx) dengan sebanyak 44xx item yang valid.

Kata Kunci: Pengambilan Keputusan, Merokok, Mahasiswa Kip Kuliah

Abstract

Currently, many teenagers decide to smoke when they enter college. In


this study, the view of the problem is more focused on new students who receive
KIP scholarships in college. Because the requirements for students receiving Kip
College scholarships are from underprivileged families. Then after conducting a
location survey, most of them still find it difficult to meet their basic needs, such
as food, drink, and so on. However, in these very minimal conditions, smoking is
important for them. The aspects used are appraising the challenge, namely
assessing a problem, surveying alternatives, namely surveying available
alternatives, weighing of alternatives, namely weighing existing alternatives,
deliberating about commitment, namely making commitments to be taken, up to
adhering despite negative feedback, namely holding on to the commitment.

Keywords: Decision Making, Smoking, Kip College Student


A. Pendahuluan

1. Latar Belakang
Saat ini tidak sedikit kita temui remaja yang mulai merokok pada saat
memasuki dunia perkuliahan. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan
pandangan permasalahannya lebih berfokus pada mahasiswa baru penerima
KIP kuliah. Karna setelah melakukan survey lokasi, kebanyakan mereka
masih sulit dalam memenuhi kebutuhan pokok, seperti makanan, minum, dan
lain-lainnya. Namun dalam kondisi yang sangat minim tersebut, merokok ini
menjadi hal yang penting bagi mereka.
Melihat kembali permasalahan diatas, jadi peneliti ingin meneliti
mengenai pengambilan keputusan merokok pada mahasiswa laki-laki yang
menerima KIP kuliah. Karena, alasan mereka memilih untuk merokok
tersebut, dapat dilihat dari bagaimana proses mereka mengambil keputusan
untuk mulai merokok.

2. Rumusan Masalah
a. Apakah item-item dari Skala Pengambilan Keputusan untuk merokok
yang disusun memiliki nilai validitas item yang memenuhi syarat bila
diujikan pada mahasiswa baru laki-laki penerima beasiswa KIP
Kuliah?
b. Apakah skala keputusan yang disusun memiliki nilai reliabilitas yang
memenuhi syarat apabila diujikan pada mahasiswa baru laki-laki
penerima beasiswa KIP Kuliah?

3. Tujuan
a. Menyusun sebuah alat ukur yang mampu secara benar (valid)
mengukur pengambilan keputusan merokok pada mahasiswa baru laki-
laki penerima beasiswa KIP Kuliah.
b. Menyusun sebuah alat ukur yang mampu secara konsisten atau ajeg
(reliabel) pengambilan keputusan merokok pada mahasiswa baru laki-
laki penerima beasiswa KIP Kuliah.

4. Manfaat
a. Manfaat Teoritis

Hasil dari studi ini yaitu berupa Skala Pengambilan Keputusan untuk
merokok pada mahasiswa baru laki-laki penerima beasiswa KIP Kuliah
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu
psikologi khususnya dalam mata kuliah konstruksi alat ukur psikologis
dan metode penelitian kuantitatif.

b. Manfaat Praktis

Hasil dari studi ini yaitu berupa Skala Pengambilan Keputusan untuk
merokok pada mahasiswa baru laki-laki penerima beasiswa KIP Kuliah
dapat diadopsi, adaptasi ataupun modifikasi oleh peneliti lain yang sedang
membuat penelitian tentang pengambilan keputusan merokok pada
mahasiswa baru laki-laki penerima beasiswa KIP Kuliah.

B. Tinjauan Pustaka

1. Teori yang relevan


Pengambilan keputusan merupakan suatu proses mengidentifikasi
dan memilih alternatif berdasarkan nilai-nilai dan preferensi yang dimiliki.
Hal ini berarti bahwa dalam pengambilan keputusan terdapat alternatif
pilihan yang tidak hanya harus diidentifikasi tetapi juga dipilih, dan
pemilihannya sesuai dengan nilai, tujuan, gaya hidup dan lain
sebagainya sebagaimana yang dianut pengambil keputusan. (Kurniawan,
2019).
Perilaku merokok yang pada awalnya hanya dilakukan oleh laki-laki
dewasa, saat ini sudah menjadi kewajaran bagi kaum remaja. Dalam
lingkungan masyarakat, merokok adalah tolak ukur kedewasaan seseorang,
sehingga remaja mengikuti perilaku merokok. Awal mula remaja terpengaruh
untuk merokok karena selain melihat dalam lingkungan masyarakat terutama
laki-laki yang merokok, ajakan teman untuk merokok juga menjadi salah satu
factor yang mempengaruhi remaja untuk merokok. (Nugroho, 2017).
Ada hubungan antara kontrol orang tua, kontrol diri, teman sebaya,
dan sikap terhadap perilaku merokok pada siswa laki-laki, namun tidak ada
hubungan antara pengaruh iklan terhadap perilaku merokok Siswa laki-laki.
(Damang et all, 2019).

2. Grand Teori
Janis dan Mann (1977) Menyusun tahapan pengambilan keputusan
berdasarkan pada penelitian terhadap orang-orang yang secara hati-hati
mengevaluasi berbagai pilihan dan alternatif dalam menghadapi pengambilan
keputusan yang cukup sulit. Mulai dari appraising the challenge yaitu menilai
suatu masalah, surveying alternative yaitu mensurvei alternatif yang tersedia,
weighing of alternative yaitu menimbang alternatif yang ada, delibrating
about commitment yaitu membuat komitmen yang akan diambil, sampai pada
adhering despite negative feedback yaitu bertahan atas komitmen tersebut.
a) Appraising the challenge
Masalah dapat dikatakan sebagai suatu konflik atau permasalahan
yang terjadi,antara situasi nyata dengan situasi yang dijadikan tujuan atau
yang diharapkan oleh seseorang. Dengan demikian masalah membuat
atau memaksa individu untuk mengambil tindakan baru. Pemahan akan
maslaah dapat membuat individu melihat masalah dengan kemungkinan
resiko yang dapat terjadi.
b) Surveying alternative
Setelah mendapatkan pemahaman yang baik dari masalah yang
dihadapi, individu biasanya memikirkan kembali tindakan yang biasa ia
lakukan. Saatindividu menyadari kalau tindakannya tersebut dianggap
tidak tepat lagi, individu mulai memusatkan perhatian pada beberapa
alternatif pilihan. Biasanya dalam mencari alternatif pilihan tersebut,
individu akan mencari informasi dari pihak lain yang dianggapnya lebih
kompeten dalam mengatasi sebuah masalah yang dihadapinya. Kemudian
individu akan mulai tidak menggunakan alternatif pilihan yang tidak
tepat, dan pada akhirnya akan membatasi pada alternatif pilihan yang
dianggap dapat menjadi solusi yang tepat bagi masalah tersebut.
c) Weighing of alternative
Pada tahap ini mulai mempertimbangkan keuntungan dan kerugian
pada setiap alternatif pilihan, hinggan pada akhirnya menuju tindakan
yang tepat atau yang diinginkan. Tidak jarang individu mengalami
kebimbangan pada tahap ini, karena biasanya individu akan
memperhatikan informasi lain yang mungkin terlewatkan.

d) Delibrating about commitment

Pada tahap membuat komitmen, individu sudah mendapatkan


solusi dantindakan yang tepat bagi masalahnya, dan mulai merealisasikan
keputusan dalam kehidupannya. Pada akhirnya, individu sudah dapat
termotivasi untuk merealisasikan keputusannya agar tidak mendapat
tantangan dari pihak-pihaklain.
e) Adhering despite negative feedback
Keputusan yang diambil sudah ditetapkan dan sudah dianggap
tepat, dan individu yakin akan keputusannya. Di tahap ini individu sudah
siap ketika menghadapi setiap kemungkinan terjadinya umpan balik yang
negatif. Umpan balik negatif disini terjadi apabila resiko yang
sebelumnya diperhitungkan terjadi dan keuntungan yang diharapkan
tidak terjadi.

C. Metode

1. Desain
Desain Skala Pengambilan Keputusan untuk merokok pada
mahasiswa baru laki-laki penerima beasiswa KIP Kuliah ini menggunakan
desain Skala likert dengan empat pilihan jawaban yaitu SS (Sangat
Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju).
Pernyataan item disusun dengan kaedah favorable dan unfavorable.

2. Responden Penelitian
Responden pada penelitian ini merupakan mahasiswa baru yang
menerima beasiswa KIP Kuliah dan mulai menjadi perokok aktif saat
menjadi mahasiswa, terhitung lama merokok pada rentang waktu 1-12
bulan.

3. Teknik Pengambilan Sampel


Subjek penelitian diambil berdasarkan metode convenience
sampling, yaitu Convenience sampling cara memilih sample dari element
populasi (orang/kejadian) secara sengaja yang datanya mudah diperoleh
penelitian. Individu yang memenuhi kriteria yang ditetapkan diminta
kesediannya untuk menjadi subjek penelitian dengan memberikan
kuesioner secara online selama kurun waktu.

4. Penyusunan Instrument Penelitian


Instrument pada pada studi ini adalah Skala Pengambilan
Keputusan untuk merokok pada mahasiswa baru laki-laki penerima
beasiswa KIP Kuliah. Skala ini menggunakan jenis skala likert dengan
nilai dari 1 hingga 4 yaitu Sangat Setuju (SS) nilai xxxx, Setuju (S) nilai
xxx, Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Tulis yang lengkap
nilainya baik untuk item favorabel maupun unfavorabel. Skala yang
digunakan pada penelitian ini dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan teori
yang dikemukakan oleh David (2016) dengan sebaran aitem seperti pada
tabel 1 dibawah ini:

Tabel 1.
Blue Print Sebaran aitem sebelum uji coba

No. Tahapan Favorable Unfavorable Total


1. Appraising the challenge 1,20,24 6,14,30 6
2. Surveying alternative 7,13,27 2,15,21 6
3. Weighing of alternative 3,16,22 8,12,26 6
4. Delibrating about 9,11,25 4,17,29 6
commitment
5 Adhering despite negative 5,18,28 10,19,23 6
feedback
Total item 15 15 30

5. Penulisan Aitem
Aitem-aitem dalam Skala Pengambilan Keputusan untuk merokok
pada mahasiswa baru laki-laki penerima beasiswa KIP Kuliah peneliti
rancang sendiri sesuai dengan kaedah penulisan aitem yang baik. Menurut
Azwar (tahun xxx) penulisan aitem yang baik itu adalah xxxxxxx salin
semua sesui yang dipelajari dalam sumber
Penulisan aitem peneliti rancang berdasarkan lima aspek teori
pengambilan keputusan dari sebutkan tokoh grandt teorimu (tahun xx),
(tuliskan indikator jika ada), yang kemudian peneliti susun berdasarkan
blue print sebaran item di atas yaitu seperti yang terlihat pada Tabel 2
berikut ini:
Table 2.
Format Expert Judgment CVR

Expert Final
Aspek Indikator Item F/ Judgment Saran
UF

Setuju Tidak
Setuju

Menilai Pemaham Saya mengenal rokok, F


Masalah an akan jauh sebelum saya
(Appraising masalah, mulai merokok.
the bagaiman
challenge) a cara
individu Sebelum mulai F
memanda merokok, saya mencari
ng tau penyebab mengapa
masalah seseorang merokok

F
Sebelum merokok,
saya mencari tau
bahaya merokok

Sebelumnya saya UF
merasa merokok ini
tidak efektif

Saya sebelumnya tidak UF


pernah mencari tau
bahaya merokok

Menurut saya, UF
seseorang yang
merokok tidak
memiliki alasan yang
jelas untuk merokok

Mensurvei Memikirk Sebelum merokok F


Alternatif an saya, saya sudah
alternatif - mencari tau bahaya
(Surveying alternatif rokok
Alternative) yang
dapat
Saya merasa merokok F
mengatasi adalah cara paling
masalah tepat untuk
menenangkan pikiran
saya saat sedang
mengahadapi masalah

Sebelum mulai F
merokok, saya sudah
menilai beberapa cara
lain untuk
menenangkan diri
saya.

Saya tidak melihat cara UF


lain untuk
menenangkan diri
selain merokok.

Sebelum mulai UF
merokok, saya tidak
mencari informasi
tambahan mengenai
rokok

Saya merasa tidak UF


dapat mengalihkan
pikiran saya dari rokok

. Memperti Saya merasa merokok F


Menimbang mbangkan merupakan cara paling
Alternatif keuntunga efektif untuk
n dan menenangkan diri
(Weighing kerugian
of pada
Alternative) setiap Saya sudah F
alternatif memikirkan dengan
pilihan matang untuk merokok

Saya F
mempertimbangkan
terlebih dahulu untuk
mulai merokok

Saya tidak memikirkan UF


dengan matang untuk
mulai merokok

Saya tidak peduli UF


tentang apa yang akan
terjadi kepada saya
saat merokok

Penyebab saya UF
merokok adalah coba-
coba

Membuat Individu Saya akan terus F


Komitmen sudah merokok
mendapat
(Deliberatin kan solusi
g about dan Saya menyisihkan F
commitmen tindakan uang belanja saya
t) yang tepat untuk membeli rokok
bagi
masalahn
ya, dan Merokok merupakan F
mulai keputusan saya sendiri,
merealisas tanpa diminta atau
ikan dipaksa orang lain.
keputusan
dalam
Saya tidak akan UF
kehidupan
merokok selamanya
nya

Saya tidak sepenuhnya UF


yakin dengan
keputusan untuk mulai
merokok ini

Saya tidak apa-apa jika UF


dalam beberapa hari
tidak merokok

Bertahan Keputusa Saya siap untuk F


dari umpan n yang apapun yang akan
balik diambil terjadi ketika saya
negative sudah sudah memutuskan
ditetapkan untuk merokok
(Adhering dan sudah
despite dianggap
negative tepat, dan Jika saya mengalami F
penyakit yang
feedback) individu diakibatkan oleh
yakin rokok, saya akan tetap
akan merokok
keputusan
nya. Di
tahap ini Tidak ada yang dapat F
individu membuat saya berhenti
sudah siap merokok
ketika
menghada
pi Beberapa hal dapat UF
kemungki membuat saya berhenti
nan merokok
terjadinya
umpan
Jika saya terkena UF
balik yang
penyakit karena
negatif.
merokok, saya akan
berhenti merokok

Saya tidak siap dengan UF


kemungkinan buruk
yang akan terjadi saat
saya merokok

6. Profesional Judgment

Expert Judgment ini dilakukan untuk melihat dan mengetahui validitas


konten skala yang dibuat sebelum dilakukan uji validitas menggunakan program
SPSS. Setelah semua item selesai ditulis, maka dilakukan validasi expert
judgment menggunakan metode CVR dan Voting, bertujuan untuk melihat
validitas konten Skala Pengambilan Keputusan untuk merokok pada mahasiswa
baru laki-laki penerima beasiswa KIP Kuliah.

Expert Judgment dengan metode voting pada skala ini diberikan kepada 3
orang dosen/alumni Psikologi. Metode expert judgment voting dilakukan dengan
cara memberikan secara serentak kepada 3 orang expert untuk menilai kelayakan
setiap butir item. Pengambilan keputusan diambil berdasarkan rekomendasi
terbanyak dari expert dan juga dengan mempertimbangkan saran dan masukan
semua expert yang menilai.

Sedangkan expert judgment dnegan metode CVR diberikan kepada 10


orang mahasiswa Psikologi semester akhir. CVR adalah kepanjangan dari xxxxx,
cara menilai CVR? Rumusnya? Tuliskan

Setelah dilakukan validitas konten dengan dua metode yang berbeda, yaitu
metode CVR dan Voting. Maka di dapatkan 18 aitem yang valid dengan 12 aitem
gugur pada metode CVR, dan 30 aitem valid tanpa aitem gugur, namun ada
beberapa catatan revisi pada metode votting. Berdasarkan catatan tersebut peneliti
merancang kembali item yang gugur sehingga memperoleh jumlah total item yang
seimbang antara vaforabel dan unfavorabel. Total item menjadi 30 dimana terdiri
dari 15 aitem favorable dan 15 aitem untuk unfavorable. Aitem-aitem ini
kemudian di-review kembali sehingga sesuai dengan spesifikasi alat ukur, baru
kemudian disusun secara baik dalam Buku Skala dan Google Form yang akan
digunakan untuk uji coba, agar memenuhi standar face validity.

7. Uji Coba Alat Ukur

Uji coba Skala tulis nama skala yang lengkap diujikan kepada 65
responden dengan rentang usia 16-25 tahun secara online pada tanggal xxx
sampai tanggal xxxx. Adapun data demografik responden yang berpartisipasi
dalam uji coba alat ukur ini adalah sebagai berikut:

Table 3.
Data Demografik responden uji coba Skala

Jenis Kategori Frekuensi Presentase

Usia 17-21 tahun 65 50%


22-40 tahun 65 50%

Pendidikan Semester 1 13 10%


Semester 3 39 30%
Semester 5 58 60%

Alamat Luar Provinsi 13 10%


Aceh
Aceh Utara 39 30%
Luar Aceh 58 60%
Utara

Jenis Laki-laki 41 69%


Kelamin
Perempuan 89 31%

8. Analisis Data hasil Uji Coba

Analisis data hasil uji coba menggunakan program SPSS 24 bertujuan


untuk mendapatkan gambaran nilai validitas dan reliabilitas Skala.

D. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

a) Uji Validity

Dari hasil uji validitas aitem menggunakan program SPSS 24,


menunjukkan bahwa secara umum aitem - aitem pada skala pengambilan
keputusan ini valid sebanyak 29 aitem dengan hasil signifikansi > dari 0,5
dan terdapat 1 aitem tidak valid dengan nilai signifikansi < 0,5.

Setelah melewati prosedur analisis item, tiap dimensi diwakili oleh


sedikitnya 6 item. Jumlah total aitem dalam alat ukur pengambilan keputusan
yang awalnya 30 aitem setelah dianalisis satu kali putaran menggunakan
SPSS, jumlah aitem berkurang 1 menjadi 29 aitem. Hasil SPSS dapat dilihat
pada Table 4. Blue Print Aitem Gugur, dengan keterangan aitem gugur berada
di dalam tanda kurung “( )”.

Tabel 4.
Blue Print Sebaran Aitem Skala xxxxxx setelah Uji Coba

No. Tahapan Favorable Unfavorable Total


1. Appraising the challenge (1),20,24 6,14,30 6
2. Surveying alternative 7,13,27 2,15,21 6
3. Weighing of alternative 3,16,22 8,12,26 6
4. Delibrating about 9,11,25 4,17,29 6
commitment
5 Adhering despite negative 5,18,28 10,19,23 6
feedback
Total item 15 15 30

b) Uji Reliabilitas

Berdasarkan uji reliabilitas skala pengambilan keputusan diperoleh


koefisien reliabilitas sebesar α = 0,933 untuk keseluruhan tes. Dengan
didapatnya koefisian > 0,6 maka aitem-aitem pada skala pengambilan
keputusan dinyatakan reliabel.

c) Aitem Valid

Berdasarkan hasil Validitas dan Reliabilitas yang telah didapatkan,


maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 29 aitem yang valid dan reliabel pada
Skala xxxx tulis yang lengkap. Untuk blue print aitem valid, dapat dilihat pada
table 4 berikut ini:
Table 4.
Blue print sebaran aitem yang valid dan reliabel

No. Tahapan Favorable Unfavorabl Total


e
1. Appraising the challenge 19,23 5,13,29 5
2. Surveying alternative 6,12,26 1,14,20 6
3. Weighing of alternative 2,15,21 7,11,25 6
4. Delibrating about 8,10,24 3,16,28 6
commitment
5 Adhering despite negative 4,17,27 9,18,22 6
feedback
Total item 15 15 29

Adapun bunyi item-item yang valid terdapat dalam Buku Skala xxxxx tulis yang
lengkap, pada lampiran.

E. Diskusi dan Pembahasan

Berdasarkan pengujian validitas dan reabilitas item diperoleh hasil bahwa alat ukur
Skala Pengambilan eputusan merokok ini tergolong sebagai alat yang cukup memuaskan
dengan memiliki ciri-ciri alat ukur yang baik, yaitu valid dan reliabel. Validitas item
berkisar antara xxxx – xxxxx, dan koefisien reliabilitas sebesar α=0.933.

Namun hasil pengukuran alat ukur ini, masih diluar faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian ini, seperti kesetaraan gender, ruang lingkup pergaulan,
dan ruang lingkup keluarganya, sehingga dikhawatirkan responden tidak mengisi skala
dengan bagaimana keadaan dirinya, melainkan dengan bagaimana keadaan lingkungan
yang membuatnya melakukan hal tersebut.

F. Simpulan

Penyusunan alat ukur ini menggunakan Grand Teori dari Janis dan Mann (1977)
yang menyusun tahapan pengambilan keputusan berdasarkan pada penelitian
terhadap orang-orang yang secara hati-hati mengevaluasi berbagai pilihan dan
alternatif dalam menghadapi pengambilan keputusan yang cukup sulit. Aspeknya
terdiri dari appraising the challenge yaitu menilai suatu masalah, surveying
alternative yaitu mensurvei alternatif yang tersedia, weighing of alternative yaitu
menimbang alternatif yang ada, delibrating about commitment yaitu membuat
komitmen yang akan diambil, sampai pada adhering despite negative feedback
yaitu bertahan atas komitmen tersebut.

Kemudian dalam penyusunan alat ukur ini, sudah dilakukan profesional judgment
untuk melihat validitas konten skala aitem yang dibuat menggunakan metode CVR dan
Voting. Pada Expert Judgment CVR diberikan kepada 10 mahasiswa aktif semester 5
keatas jurusan Psikologi, dan untuk Expert Judgment Voting diberikan kepada 3
dosen/alumni.
Setelah itu barulah dilakukan penyebaran skala kepada 65 responden. Dan
dilakukan analisis Uji Validitas dan Reliabilitas mengggunakan program SPSS 24
dan didapatkan hasil validitas dengan nilai signifikansi 29 aitem > 0,3 , aitem
dinyatakan valid dan 1 aitem gugur dengan nilai signifikansi < 0,3. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat 29 aitem yang valid pada skala ini. Kemudian pada uji
reliabilitas didapatkan hasil 0,933 untuk keseluruhan tes, dengan koefisiensi > 0,6,
sehingga aitem dinyatakan reliabel.

Kemudian dengan lebih mempertimbangkan faktor diluar dari kriteria


penelitian, mungkin akan lebih memberikan hasil yang lebih memuaskan untuk
penyusunan alat ukur ini, seperti kesetaraan gender, pergaulan, dan lingkungan
keluarga.

G. Daftar Pustaka

Creswell, J. W., & Poth, C. N. (2018). Qualitative Inquiry and Research Design
Choosing Among Five Approaches (4th Edition ed.). California: Sage
Publishing.

Damang, S. A. (2019). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Merokok


pada Remaja di SMP Negeri 7 Langgudu Kabupaten Bima. Jurnal
Komunitas Kesehatan Masyarakat, 1.

David, Susan. (2016). Emotional Agility: Get Unstuck, Embrace Change, and Thrive
in Work and Life. New York : Avery.

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Jakarta : Gramedia.

Janis,I & Mann, L. (1977) Decision Making: Psychological Analysis of Conflict,


Choice and commitment. The Free Press: New York.

Kurniawan, L. Y. (2019). Konsep Pengambilan Keputusan.


https://doi.org/10.31227/osf.io/y2nk9

Nugroho, R. S. (2017). Perilaku Merokok Sebagai Identitas Sosial Remaja Dalam


Pergaulan Di Surabaya. Jurnal Ilmiah Departemen Sosiologi FISIP
Universitas Airlangga, 22.
LAMPIRAN

1. DATA HASIL RESPONDEN


2. DEMOGRAFIK DATA RESPONDEN
2. SKORING CVR DAN VOTING
3. HASIL UJI SPSS

Anda mungkin juga menyukai