Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi


“Sistem Peredaran Darah”

Disusun oleh:
1. Ahmad Hazmi (4820122005)
2. Baiq Silvia Ramadani (4820122015)
3. Diana (4820122021)
4. Elvina Azizatul Safitri (4820122023)
5. Jamila Hurmanisa (4820122032)

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS QAMARUL HUDA BAGU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nyalah penulisan makalah ini dapat terselesaikan, dengan judul
“Sistem Peredaran Darah.” Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Anatomi Fisiologi dengan tujuan untuk menambah wawasan tentang
“Sistem Peredaran Darah.”

Demikian makalah ini kami buat agar dapat menambah wawasan kepada
kita semua, kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
masukan dari pembaca, baik itu saran dan kritik yang bersifat membangun sanagat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Batu Kuta, 9 November 2022

Penulis,

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Peredaran Darah


B. Organ-organ Sistem Peredaran Darah dan Fungsinya
C. Jenis Sistem Peredaran Darah

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan
Ph tubuh (bagian dari homeostatis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa
sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran
darah tertutup.

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan)
tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh
jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan jug sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri.

Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk


melangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-zat
yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari
tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan, oksigen, hasil
metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalam tubuh melalui sistem
peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan
oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut
oleh darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan .
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari sistem peredaran darah?
2. Apa pengertian dari darah?
3. Apa fungsi darah?
4. Apa saja komposisi darah?
5. Apa saja organ-organ dari sistem peredaran darah beserta fungsinya?
6. Apa saja jenis peredaran darah?

3
C. Tujuan Penulisan

Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui definisi beserta cara kerja dari sistem peredaran darah
2. Untuk mengetahui rumusan masalah dari sistem peredaran darah

4
BAB I

PEMBAHASAN

A. Definisi Sistem Peredaran Darah

Fungsi dari sistem peredaran darah adalah: suatu sistem yang bertujuan
untuk mengangkut oksigen, hormon, serta nutrisi ke seluruh jaringan tubuh
manusia.

B. Definisi Darah

Darah adalah jenis jaringan ikat, terdiri atas sel-sel (eritrosit, leukosit, dan
trombosit) yang terendam pada cairan kompleks. Darah membentuk sekitar 8%
dari berat total tubuh.pada dewasa, 1/13 berat badan atau kira-kira 4,5-5 liternya
adalah darah.
Darah merupakan komponen esensial mahluk hidup, mulai dari hewan-
manusia.darah selalu berada dalam pembuluh darah sehingga dapat menjalankan
fungsinya sebagai pembawa O2, mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi,
dan mekanisme hemostasis.

5
C. Fungsi Darah
Darah berperan dalam menjaga pertahanan tubuh dari invasi patogen dan menjaga
dari kehilangan darah. Sel darah putih tertentu mampu menghancurkan patogen
dengan cara fagositosis. Sel darah putih lainnya memproduksi dan mengeluarkan
antibodi. Antibodi adalah protein yang akan bergabung dengan patogen tertentu
untuk dinonaktifkan kemudian dihancurkan oleh sel-sel darah putih fagosit ketika
cedera, terjadi pembekuan darah sehingga menjaga terhadap kehilangan darah.
Pembekuan darah melibatkan trombosit dan beberapa protein seperti trombin dan
fibrinogen.

2. Memasok Oksigen ke Sel-Sel dan Jaringan


Darah mengambil oksigen dari udara yang ada di paru-paru, lalu
menyebarkannya ke sel-sel di seluruh tubuh. Kemudian, darah juga membuang
karbon dioksida dari sel, dan mengangkutnya ke paru-paru untuk dikeluarkan dari
tubuh.

6
3. Darah memiliki fungsi regulasi dan memainkan peran penting dalam
homoestasis. Darah membantu mengatur suhu tubuh dengan mengambil panas,
sebagian besar dari otot yang aktif, dan dibawa ke seluruh tubuh. Jika tubuh
terlalu hangat, darah diangkut ke pembuluh darah yang melebar dikulit. Panas
akan menyebar ke lingkungan, dan tubuh mendingin kembali kesuhu normal.
Bagian cair dari darah (plasma), mengandung garam terlarut dan protein. Zat
terlarut ini menciptakan tekanan osmotik darah. Dengan cara ini, darah berperan
dalam membantu menjaga keseimbangan. Buffer darah (bahan kimia tubuh yang
menstabilkan pH darah), mengatur keseimbangan asam-basa tubuh dan tetap pada
pH yang relatif konstan yaitu 7,4.
4. Darah adalah media transportasi utama yang mengangkut gas, nutrisi dan
produk limbah. Oksigen dari paru-paru diangkut darah dan didistribusikan ke sel-
sel. Karbondioksida yang dihasilkan oleh sel-sel diangkut ke paru-paru untuk
dibuang setiap kali kita menghembuskan napas. Darah juga mengangkut produk-
produk limbah lain, seperti nitrogen yang dibawa ke ginjal untuk dieliminasi.
Selain itu, darah mengambil nutrisi dari saluran pencernaan untuk dikirimkan ke
sel-sel. Selain transportasi nutrisi dan limbah, darah mengangkut hormon yang
disekresikan berbagai organ kedalam pembuluh darah untuk disampaikan ke
jaringan. Banyak zat yang diproduksi di salah satu bagian tubuh dan diangkut ke
bagian yang lain untuk dimodifikasi. Sebagai contoh, prekursor Vitamin D
diproduksi di kulit dan diangkut oleh darah ke hati dan kemudian ke ginjal untuk
di proses menjadi vitamin D aktif. Vitamin D aktif diangkut darah ke usus kecil,
untuk membantu penyerapan kalsium.
7
D. Komposisi Darah
Darah tersusun atas sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma darah.
1. Sel Darah Merah
Sel darah merah atau eritrosit adalah sel yang paling melimpah dalam darah.
Sebab, sel tersebut terhitung sekitar 40 sampai 45 persen dari volumenya. Secara
sederhana, eritrosit berbentuk seperti ‘donat’ tapi tanpa lubang di tengahnya.
Produksi sel darah merah dikendalikan oleh eritropoietin, yaitu hormon yang
diproduksi oleh ginjal. Namun, eritrosit tidaklah memiliki nukleus layaknya sel
tubuh kebanyakan, sehingga dapat dengan mudah berubah bentuk.
Sel darah merah mengandung protein khusus yang disebut sebagai hemoglobin.
Hemoglobin sendiri berperan penting dalam membantu mengalirkan oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh dan kemudian mengembalikan karbon dioksida dari
tubuh ke paru-paru, sehingga dapat dihembuskan. Selain itu, hemoglobinlah yang
membuat darah tampak merah.
2. Sel Darah Putih
Sel darah putih atau leukosit berfungsi penting dalam melindungi tubuh dari
infeksi. Namun, sel darah putih jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan
sel darah merah, yaitu hanya terhitung sekitar satu persen dari total darah
keseluruhan pada tubuh. Sementara itu, jenis sel darah putih yang paling umum
adalah neutrofil, yang merupakan sel dengan respon ‘cepat’ dan menyumbang 55
hingga 70 persen total jumlah sel darah putih. Setiap neutrofil hidup kurang dari
sehari, sehingga sumsum tulang akan terus-menerus memproduksinya agar dapat
mempertahankan perlindungan dari infeksi.
Selain neutrofil, jenis utama sel darah putih lainnya adalah limfosit yang memiliki
dua populasi utama. Populasi yang pertama adalah limfosit T yang berperan
dalam membantu mengatur fungsi sel kekebalan lainnya. Tak hanya itu, limfosit T
juga berperan secara langsung menyerang berbagai sel tumor yang terinfeksi. 

8
Populasi kedua adalah limfosit B yang berperan dalam membuat antibodi dalam
bentuk protein khusus. Protein tersebut nantinya akan secara khusus menargetkan
virus, bakteri dan mikroorganisme lainnya.

3. Trombosit

Selain neutrofil, jenis utama sel darah putih lainnya adalah limfosit yang memiliki
dua populasi utama. Populasi yang pertama adalah limfosit T yang berperan
dalam membantu mengatur fungsi sel kekebalan lainnya. Tak hanya itu, limfosit T
juga berperan secara langsung menyerang berbagai sel tumor yang terinfeksi. 

Populasi kedua adalah limfosit B yang berperan dalam membuat antibodi dalam
bentuk protein khusus. Protein tersebut nantinya akan secara khusus menargetkan
virus, bakteri dan mikroorganisme lainnya.

4. Plasma darah
Plasma darah merupakan cairan transparan yang berwarna kekuning-kuningan
dengan volume ± 55 % sedangkan sel-sel darah memiliki volume ± 45 %. Plasma
darah mengandung 90 % air, 7-8 % protein terlarut, 1 % elektrolit, dan 1-2 % zat
lain, diantaranya adalah glukosa, asam amino, lemak, vitamin, urea, asam urat,
gas terlarut, dan hormon. Zat lain yang terkandung dalam darah diantaranya
adalah asam piruvat dan asam laktat yang merupakan intermediate metabolite
serta elektrolit (ion natrium, klorida, bikarbonat). Ion kalium, magnesium dan
fosfat juga terkandung didalam darah dengan jumlah yang sedikit.

9
E. Organ-Organ Peredaran Darah Beserta Fungsinya
1. Jantung
Jantung merupakan pusat peredaran darah. Jantung manusia terdiri
atas 4 ruang yaitu: Serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik
kanan. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh
darah arteri, yang kemudian bercabang-cabang menjadi arteriol.
Arteriol bercabang menjadi kapiler-kapiler darah. Kapiler darah
berhubungan langsung dengan sel-sel. Dinding kapiler sangat tipis
sehingga dapat terjadi pertukaran zat dengan sel-sel tersebut.

2. Pembuluh Darah

10
Pembuluh darah adalah saluran elastis yang berfungsi untuk membawa darah dari
bagian tubuh lain ke jantung, begitupun sebaliknya. Ada tiga pembuluh utama
pada jantung, yakni: arteri, vena, dan kapiler.

A. Arteri

Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah yang kaya oksigen ke bagian
tubuh lainnya. Arteri memiliki dinding yang cukup elastis sehingga mampu
menjaga tekanan darah cukup konsisten.

B. Vena

Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah yang miskin oksigen dari
jantung ke bagian tubuh lainnya atau darah yang penuh dengan karbon dioksida
dari seluruh tubuh untuk kembali ke jantung. Vena memiliki dinding pembuluh
darah yang lebih tipis dibanding arteri.

C. Kapiler

Pembuluh darah yang bertugas untuk menghubungkan arteri terkecil dengan vena
terkecil. Kapiler memiliki dinding yang sangat tipis sehingga memungkinkan
untuk bertukar senyawa dengan jaringan yang di sekitarnya. Seperti: karbon
dioksida, air, oksigen, dan nutrisi.

Pembuluh darah yang keluar dari jantung disebut arteri dan


pembuluh darah yang masuk ke jantung disebut vena. Pembuluh arteri
membawa darah yang kaya oksigen kecuali arteri pulmonalis yang
membawa darah anoksi ke paru-paru. Pembuluh vena umumnya
membawa darah anoksi (miskin oksigen) kecuali vena pulmonalis
yang membawa darah oksi dari paru-paru ke jantung.
Kapiler-kapiler ini kemudian bersatu membentuk venula.
Venula akan bersatu menjadi vena yang akan membawa darah
kembali ke jantung.

11
A. Jenis Peredaran Darah
1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil adalah: Sirkulasi peredaran darah yang
mengalir dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung.
2. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar adalah: Proses sirkulasi yang berawal
dari jantung (bilik kanan) yang memompa darah lalu mengalirkan
darah kotor ke paru-paru lalu kembali ke jantung (serambi kiri).
B. Jenis-Jenis Golonggan Darah
1. Golongan darah A : antigen A pada sel darah merah dan
produksi antibodi B dalam plasma darah.
2. Golongan darah AB: memiliki antigen A dan B pada sel darah
merah, namun tidak memiliki antibodi A dan B pada plasma
darah.
3. Golongan darah O: tidak memiliki antigen A atau B pada sel
darah merah, namun memproduksi antibodi A dan B di plasma
darah.
12
4. Golongan darah B: memiliki antigen B pada sel darah merah
dan memproduksi antibodi A dalam plasma darah.

13
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang fungsinya
memindahkan zat ke sel dan dari sel. Jika tidak ada sistem peredaran darah, maka
tidak ada oksigen, air, hormon, zat makanan, serta zat-zat lain yang disalurkan
ke seluruh tubuh.
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah, serta
jantung, Darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah
merah (leukosit) dan keping darah, (trombosit).

14
DAFTAR PUSTAKA

Sa'adah, Sumiyati. 2018. Sistem Peredaran Darah Manusia. Diakses pada


tanggal 8 November 2022 melalui laman
https://digilib.uinsgd.ac.id/13022/1/SISTEM%20PEREDARAN
%20DARAH%20A.pdf Setiadi, Hari. Sistem Peredaran Darah. Diakses
pada 16 November 2022 melalui laman
https://repositori.kemdikbud.go.id/21353/1/Peredaran%20Darah%20-
%20Oct.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai