Anda di halaman 1dari 5

SIMULASI PROSES DEEP DRAWING PADA PEMBUATAN CUP DENGAN

BAHAN LEMBARAN KUNINGAN BERBANTUAN KOMPUTER


Rohman, M.M.1, Arbintarso, E.S.2, Rusianto, T.2
1
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta
Mufidrohman99@gmail.com
2
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, IST AKPRIND Yogyakarta
Ellyawan@akprind.ac.id, Toto@akprind.ac.id

ABSTRACT
In the manufacturing process there are various kinds of processes, one of them is metal
forming. In the process of metal forming known as deep drawing. In the deep drawing process,
force is applied to press the workpiece material in the form of sheet metal called blank and
clamped between the blankholder and die so that strectching follows the shape of dies, the final
shape is determined by punch.
The drawing process is done by pressing the workpiece material in the form of sheet metal
called blank, so that stretching occurs in the form of die (mold). The final shape is determined by
the punch as a press and the dies as a anchor when the punch is pressed. In this study, the
material used is brass sheet metal.
The software used is Solidworks 2014 for drawing deep drawing parts (Die, Blank, Blankholder,
and Punch) and Solidworks 2016 used in the simulation process.
Keywords: Deep Drawing, Brass Sheet, Simulation, Solidworks

INTISARI
Dalam proses manufacturing terdapat berbagai macam proses, salah satunya adalah metal
forming (proses pembentukan). Pada proses metal forming dikenal istilah deep drawing. Pada
proses deep drawing, gaya diberikan untuk menekan material benda kerja yang berupa lembaran
logam yang disebut blank dan dijepit diantara blankholder dan die sehingga terjadi peregangan
mengikuti bentuk dies, bentuk akhir ditentukan oleh punch.
Proses drawing dilakukan dengan menekan material benda kerja yang berupa lembaran logam
(Sheet Metal) yang disebut dengan blank, sehingga terjadi peregangan mengikuti bentuk die
(cetakan). Bentuk akhir ditentukan oleh punch sebagai penekan dan die sebagai penahan benda
kerja saat ditekan punch. Pada penelitian ini, bahan yang digunakan adalah bahan lembaran
kuningan (brass sheet).
Software yang digunakan adalah Solidworks 2014 untuk menggambar part deep drawing (Die,
Blank, Blankholder, dan Punch) dan Solidworks 2016 digunakan dalam proses simulasinya.
Kata Kunci: Deep Drawing, Lembaran Kuningan, Simulasi, Solidworks

PENDAHULUAN 1020 dengan tegangan tarik 80 kg/mm2.


Dalam proses manufacturing terdapat Ukuran blanking untuk material tabung
berbagai macam proses, salah satunya adalah 110,5 mm dengan tinggi shell 14,8
adalah metal forming (proses pembentukan). mm diameter 90,5 mm.
Pada proses metal forming dikenal istilah Pengujian pada penelitian ini adalah
deep drawing. Pada proses deep drawing, metode Tarik dalam (deep drawing) dengan
gaya diberikan untuk menekan material menggunakan non-linear analysis pada
benda kerja yang berupa lembaran logam Solidworks 2016.
yang disebut blank dan dijepit diantara Pada pengujian proses deep drawing ini
blankholder dan die sehingga terjadi (Gambar 1) posisi punch berada tepat diatas
peregangan mengikuti bentuk die, bentuk blank dan belum terjadi penekanan terhadap
akhir ditentukan oleh punch. (Hasnan, blank (1.A), posisi punch telah menekan
2006). Pada proses ini dapat terjadi blank ke bawah sehingga bentuk blank
kecacatan yang disebabkan oleh beberapa mengikuti setengah total kedalaman die (1.B),
faktor antara lain: faktor mesin press, die, posisi punch sepenuhnya telah masuk ke
serta material yang digunakan. dalam die sehingga membentuk cup. (1.C).
Eko Effendi (2012) melakukan
perancangan Drawing Front Maintube Lid
pada Sepeda Motor, adapun hasil
perancangan tersebut sebagai berikut: Bahan
Front Maintube Lid terbuat dari baja AISI
tegangan tarik arah radial. Selain itu muncul
pula tegangan tekan arah tangensial.
Tengensial tekan inilah yang dapat
menimbulkan buckling pada flens. Bila ini
terjadi maka terbentuklah keriput (wrinkling)
pada flens. Dan proses deep drawing akan
gagal. Oleh karena itu, maka keriput harus
dihindari dengan jalan memberikan tegangan
tekan pada permukaan flens. Gaya tekan ini
diberikan oleh pemegang blank
(blankholder). Pada saat proses deep
Gambar 1. Proses Deep Drawing. drawing berlangsung, dinding tabung akan
(Ostergaard, 1967 : 128) mengalami penarikan. (Abrianto Akuan,
2011).
Proses drawing murni terjadi bila ujung Pada proses deep drawing terjadi proses
punch berbentuk datar. Sehingga bagian yang lebih kompleks dari pada proses yang
lembaran dibawah ujung punch tidak terjadi pada pembengkokan atau
mengalami deformasi, sedangkan bagian pemotongan. Oleh karena itu kemungkinan
dinding mengalami penarikan. cacat yang terjadi pada produk hasil deep
Pada gambar 2 dibawah ini menunjukkan drawing juga semakin kompleks.
tahapan deformasi proses deep drawing: Pada gambar 3 dibawah ini menunjukkan
cacat yang umum terjadi pada produk hasil
deep drawing:

Gambar 3. Cacat Yang Umum Terjadi Pada


Produk Hasil Deep Drawing.
Gambar 2. Tahapan Deformasi Proses Deep (Ardian, 2016)
Drawing.
(Abrianto Akuan, 2011) Keterangan:
Keterangan a. Gambar 3.a merupakan pelipatan atau
a. Gambar 2.a diatas menunjukkan kontak keriput (wrinkling) pada flens yang terjadi
awal, punch bergerak dari atas kebawah, akibat adanya pelengkungan.
dan blank dipegang oleh blankholder. b. Gambar 3.b merupakan pelipatan atau
b. Gambar 2.b diatas menunjukkan bentuk keriput (wrinkling) pada dinding cup, terjadi
blank saat mengalami penekanan oleh bila flens mengalami pelipatan tertarik
punch. kebawah.
c. Gambar 2.c diatas menunjukkan hasil c. Gambar 3.c merupakan peretakan
akhir blank menjadi bentuk cup yang (tearing), yaitu retak yang terbuka pada
sebelumnya telah mengalami penekanan dinding vertikal dekat dasar cup karena
oleh punch. adanya tegangan tarik yang besar.
d. Gambar 2.d diatas menunjukkan bentuk d. Gambar 3.d merupakan earing, yaitu
lembaran logam awal (blank) sebelum bentuk cacat pada tepi atas cup yang terjadi
dilakukan penekanan. karena lembaran logam tidak isotropi.
e. Gambar 2.e diatas menunjukkan bentuk e. Gambar 3.e merupakan guratan pada
blank saat mengalami penekanan oleh punch permukaan (surface stratches) yang terjadi
dilihat secara 3 dimensi. karena permukaan punch dan die yang kasar
f. Gambar 2.f diatas menunjukkan hasil akhir (tidak halus).
blank menjadi bentuk cup yang sebelumnya
telah mengalami penekanan oleh punch
dilihat secara 3 dimensi.
g. Gambar 2.g diatas menunjukkan gambar
potongan pada gambar 2.e. Dimana yang
terjadi pada bagian tersebut adalah bagian
flens (flange) mengalami pengecilan
diameter. Hal ini dimungkinkan oleh
Dalam menggambar spesimen pada
METODE PENELITIAN penelitian ini digunakan software Solidworks
2014 dengan objek penelitian cup (gambar 3)
Mulai

Studi Pustaka (Pengertian Deep Drawing,


Proses Deep Drawing, Mekanisme Deep
Drawing, dan Solidworks).

Pengambilan data sifat-


sifat lembaran kuningan.

Proses Desain komponen Deep


Drawing pada pembuatan Cup (Dies, Gambar 5. Objek Penelitian Cup.
Blank, Blankholder, Punch)
menggunakan Solidworks 2014.
b. Menentukan pressure dan tumpuan
c. Simulasi Proses Deep Drawing
Dalam melakukan simulasi digunakan
Simulasi Deep Drawing dengan
metode non-linear analysis yang terdapat
berbantuan komputer
(Solidworks 2016) pada software Solidworks 2016.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Analisa Stress
Pada simulasi yang telah dilakukan,
Analisa data Tidak
sesuai gambar 6 berikut ini menunjukkan letak area
dengan hasil kritis (daerah yang mempunyai potensi
simulasi. kerusakan tertinggi saat dikenai gaya) pada
  blank yang ditunjukkan oleh warna merah
dengan nilai maximum stress sebesar
27.671,896 MPa.
Ya

Kesimpulan

Selesai

Gambar 4. Diagram Alir Penelitian.

Dalam penelitian ini adapun alat dan bahan


yang digunakan adalah sebagai berikut: Gambar 6. Letak Area Kritis Pada Blank
a. Alat: 1. Komputer/PC/Laptop Dengan Nilai Maximum Stress Sebesar
2. Software Solidworks 27.671,896 MPa.
b. Bahan: bahan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah data-data sifat bahan Untuk dapat diamati dengan lebih
kuningan yang didapat pada solidworks mendetail dari maximum stress yang terletak
2014. pada radius region bottom cup, kita bisa lihat
pada gambar 7 berikut ini:
Pengujian dilakukan dengan metode non-
linear analysis yang dilihat secara 2d. Adapun
standar pengujian dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Menggambar spesimen
pada radius region up cup, kita bisa lihat
pada gambar 9 berikut ini:

Gambar 7. Letak Maximum Stress Pada


Radius Region Bottom Cup.
Berikut ini adalah pembahasanya:
1. Maximum Stress atau Tegangan Maksimal
yang didapatkan pada simulasi non-linear ini
ditunjukan pada bagian blank dengan warna
merah. Nilai maximum stress-nya adalah
sebesar 27.671,896 MPa. Gambar 9. Letak Maximum Displacement
2. Maximum Stress terletak pada permukaan Pada Radius Region Up Cup.
bagian luar blank yang tidak bersentuhan Berikut ini adalah pembahasanya:
dengan punch (Radius Region Bottom Cup). 1. Maximum Displacement yang didapatkan
Tegangan (stress) juga terjadi pada pada simulasi non-linear ini ditunjukkan pada
sekelilingnya, baik permukaan blank yang bagian blank dengan warna merah. Nilai
bersentuhan dengan punch maupun yang maximum displacement-nya sebesar 73,296
tidak bersentuhan. Ditunjukkan dengan warna mm.
hijau dan kuning yang artinya tegangan yang 2. Maximum Displacement terletak pada
terjadi pada bagian tersebut nilainya adalah salah satu ujung blank yaitu pada ujung blank
9.223 – 20.753 MPa. Pada bagian tengah sebelah kiri atas (Radius Region Up Cup).
(dalam) blank membentuk garis yang Sedangkan pada ujung blank sebelah kanan
mengikuti bentuk blank ditunjukkan dengan menunjukkan bagian tersebut berwarna biru,
warna biru yang artinya tegangan yang terjadi yang artinya bagian tersebut mempunyai nilai
pada bagian tersebut nilainya adalah 0 – displacement sebesar (-29,274) – (-80,559)
9.223 MPa. mm. Pada bagian bawah blank menunjukkan
warna hijau yang artinya mempunyai nilai
B. Analisa Displacement displacement sebesar 22,011 - (-29,274) mm.
Pada simulasi yang telah dilakukan, Pada bagian dibawah maximum
gambar 8 berikut ini menunjukkan letak area displacement menunjukkan warna kuning
kritis pada blank yang ditunjukkan oleh yang artinya bagian tersebut mempunyai nilai
warna merah dengan nilai maximum displacement sebesar 22,011 – 47,654 mm.
displacement sebesar 73,296 mm.
C. Analisa Strain
Pada simulasi yang telah dilakukan,
gambar 10 berikut ini menunjukkan letak
area kritis pada blank yang ditunjukkan oleh
warna merah dengan nilai maximum strain
sebesar 0,116 N.m.

Gambar 8. Letak Area Kritis Pada Blank


Dengan Nilai Maximum Displacement
Sebesar 73,296 mm.

Untuk dapat diamati dengan lebih mendetail


dari maximum displacement yang terletak
1. Hasil simulasi menunjukkan tiga analisa
yaitu Stress (Tegangan), Displacement, dan
Strain (Regangan).
2. Hasil simulasi menunjukkan Maximum
Stress sebesar 27.671 MPa, Maximum
Displacement sebesar 73,296 mm, dan
Maximum Strain sebesar 0,116 N.m.
3. Letak tegangan maksimum terdapat pada
radius region bottom cup karena pada bagian
tersebut merupakan salah satu bagian yang
mengalami pembengkokan atau bending dan
Gambar 10. Letak Area Kritis Pada Blank disebabkan oleh adanya tegangan tarik
Dengan Nilai Maximum Strain Sebesar 0,116 (tension) arah radial selama proses deep
N.m. drawing.
Untuk dapat diamati dengan lebih mendetail 4. Letak maksimum displacement dan
dari maximum strain yang terletak pada regangan maksimum terdapat pada radius
radius region up cup, kita bisa lihat pada region up cup karena pada bagian tersebut
gambar 11 berikut ini: merupakan salah satu bagian yang
mengalami pembengkokan atau bending dan
disebabkan oleh adanya tegangan tekan
(compression) arah tangensial selama proses
deep drawing.
5. Dari ketiga hasil simulasi tersebut, letak
tegangan maksimum berbeda dengan
maksimum displacement dan regangan
maksimum. Dikarenakan tegangan
maksimum dipengaruhi oleh tegangan tarik
(tension) arah radial, sedangkan maksimum
displacement dan regangan maksimum
dipengaruhi oleh adanya tegangan tekan
(compression) arah tangensial.

DAFTAR PUSTAKA
Akuan A., 2011. “Diagram Mampu Bentuk
Pada Lembaran Logam”, termuat
di:https://www.slideshare.net/Abrianto6
7/diagram-batas-mampu-bentuk-pada-
lembaran-logam-aa, diakses pada 30
Gambar 11. Letak Maximum Strain Pada Oktober 2019 pukul 19.30
Radius Region Up Cup. WIB/Yogyakarta.
Berikut ini adalah pembahasanya: Ardian A., 2016. “Teori Pembentukan Bahan”
1. Maximum Strain yang didapatkan pada termuat di:
simulasi non-linear ini ditunjukkan pada https://dokumen.tips/documents/4d-
bagian blank dengan warna merah. Nilai handout-teori-pembentukan-
maximum strain-nya sebesar 0,116 N.m. bahanpdf.html, diakses pada 29
2. Pada sekeliling titik maximum strain Oktober 2019 pukul 18.20
terdapat bagian blank yang mengalami strain WIB/Yogyakarta.
pula ditunjukkan dengan warna kuning, hijau, Effendi, E., 2012. “Perancangan Deep
dan biru. Yang artinya nilai strain-nya 0,000 – Drawing Front Maintube Lid Pada
0,097 N.m. Sepeda Motor”. Tugas Akhir, IST
AKPRIND, Yogyakarta.
KESIMPULAN Hasnan, A., 2006. “Mengenal Proses Deep
Hasil analisa dari simulasi proses deep Drawing”. Jakarta.
drawing pada pembuatan cup dengan bahan Ostergaard, D. E., 1967. “Advanced Die
lembaran kuningan berbantuan komputer Making”, Prentice Hall, New Jersey.
dapat disimpulkan sebagai berikut ini:

Anda mungkin juga menyukai